Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROSKOP

NAMA MAHASISWA :

RAHMADINAH DIVA ZHAVIRA

NIM : 5130023086

PEMBIMBING :

N.A. Putri Dewanggi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA TAHUN 2023


A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Untuk mengetahui bagian bagian mikroskop beserta fungsinya.
2. Untuk mengetahui jenis dan macam macam mikroskop
3. Untuk mengetahui penggunaan dan cara kerja mikroskop
4. Untuk mengetahui Sejarah penemuan mikroskop dan aplikasi
penggunaan mikroskop untuk bidang biologi molekuler
B. PEMBAHASAN DAN HASIL DISKUSI
Mikroskop Monokuler adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-
benda kecil agar tampak jelas dan besar. Mikroskop terdiri atas dua buah
lensa cembung. Lensa yang dekat dengan benda yang diamati (objek) disebut
lensa objektif dan lensa yang dekat dengan pengamat disebut lensa okuler.
Mikroskop mempunyai banyak jenis dan model yang berbeda, dari mulai yang
sederhana sampai yang kompleks. Mulai dari pembesaran seratus kali sampai
satu juta kali lipat. Namun, dalam perancangan alat peraga ini, mikroskop yang
digunakan adalah jenis mikroskop monokuler. Mikroskop monukuler adalah
sebuah mikroskop yang sangat sederhana, hanya dilengkapi dengan satu lensa
okuler saja. Jenis mikroskop yang satu ini masuk ke dalam kelompok mikroskop
cahaya yang digunakan untuk mengamati detil di dalam sebuah sel. Sumber
cahaya yang digunakan pada mikroskop monokuler ini biasanya berasal dari
sebuah cermin. Namun pada penelitian ini sumber cahaya yang digunakan
diganti menjadi lampu led supaya lebih terang.
C. Sejarah mikroskop
Mikroskop secara sederhana diartikan sebagai sebuah alat yang
memungkinkan manusia untuk mengamati suatu benda atau makhluk hidup yang
berukuran terlampau kecil sehingga tidak bisa dilihat dan diamati hanya dengan
menggunakan mata telanjang. Hadirnya mikroskop memunculkan cabang ilmu
baru yang diberi nama Mikrobiologi. Ilmu ini berkembang pesat dengan bertumpu
pada kemampuan mikroskop menampilkan hal-hal yang sangat detil dari objek
yang diamati. Mikroskop merupakan penemuan yang luar biasa dan berjasa
mengembangkan multidisiplin ilmu. Sejarah mikroskop tak bisa lepas dari
penemuan lensa oleh seorang ilmuan Thonius Philips Van Leewenhock (1632-
1723). Sejak belia, ia memang sudah terpesona dengan lensa. Hal ini yang
menjadikan a begitu giat mempelajari lensa selama hidupnya. Leewenhoek
terdaftar sebagai salah satu mahasiswa Ilmu Pengetahuan Alam yang lahir dan
besar di Belanda. la dipenuhi dengan imajinasi tentang makhluk berukuran mikro
yang hidup bebas dan luput dari perhatian manusia.
Pada awal kemunculannya, mikroskop hanya memiliki satu lensa saja yakni
jenis lensa okuler. Hal ini kemudian membuat para ahli banyak yang
mengecilkan peranan Leewenhoek dalam sejarah mikroskop sebab mereka
beranggapan alat yang dibuat oleh Leewenhoek bukan mikroskop melainkan
lensa dengan corong yang tak lebih dari sebuah kaca pembesar saja. Terlepas
dari polemik sejarah yang ada, pastinya Leewenhoek telah membuat sekitar 250
buah dengan pembesaran lensa 200 sampai 300 kali dari pembesaran awalnya.
Dengan menggunakan alat yang ia temukan, Leewenhoek berhasil mengamati
mikroba yang yang ada pada tetesan air danau. Perkembangan selanjutnya
dalam sejarah mikroskop dimulai secara revolusioner dengan campur tangan
seorang ilmuan dari Berlin University bernama Dr. Ernest Ruska. Ia
menggembangkan penemuan Thonius Philips Van Leewenhoek yang hanya
menggunakan satu lensa dan kemudian menciptakan mikroskop transmisi
electron atau TEM pada tahun 1931. Berkat penemuan ini, lembaga pemberi
Nobel di Norwegia menganugerahkan Nobel Fisika padanya di tahun 1986.
Mikroskop yang dikembangakan ole Dr. Ernest Ruska menggunakan dua lensa
dengan medan magnet. Selanjutnya, 3 tahun berelang, ia kemudian
menciptakan mikroskop dengan tiga buah lensa yang mampu membidik dengan
resolusi sampai 100 nm. Angka in jauh lebih baik jika dibandingkan dengan jenis
mikroskop cahaya yang saat itu lazim digunakan
1. Besaran Mikroskop
 Pada besaran 40 x Huruf A Nampak jelas
 Pada besaran 100 X Huruf A Masih kelihatan namun hanya
Sebagian
 Paa besaran 400 X huruf A tidak lagi terliha
 Pada pembesaran 1000x hanya terlihat partikel kecil yang berupa
tinta dari huruf A
2. Macam dan jenis mikroskop
Macam-macam Mikroskop Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada kenampakan obyek
yang diamati, yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan cmikroskop tiga dimensi
menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
a. Mikroskop Cahaya Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali.
Mikroskop mempunyai kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan agar dapat berdiri
dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa obyektif, lensa
okuler, dan kondensor.
b. Mikroskop Stereo Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa
digunakan untuk benda yang berukuran relatif besar. Mikroskop stereo mempunyai
perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat terlihat
secara tiga dimensi.
c. Mikroskop Elektron Sebagai gambaran mengenai mikroskop elektron kita uraikan
sedikit dalam buku ini. Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100 ribu
kali, elektron digunakan sebagai pengganti cahaya. Mikroskop elektron mempunyai dua
tipe, yaitu mikroskop elektron scanning (SEM) dan mikroskop elektron transmisi (TEM).
SEM digunakan untuk studi detil arsitektur permukaan sel (atau struktur renik lainnya),
dan obyek diamati secara tiga dimensi. Sedangkan TEM digunakan untuk mengamati
struktur detil internal sel.
3. Bagian mikroskop dan Fungsinya
Komponen mikroskop
1. Kaki
Kaki berfungsi menopang dan memperkokoh kedudukan
mikroskop. Pada kaki melekat lengan dengan semacam
engsel, pada mikroskop sederhana (model student).
2. Lengan
Dengan adanya engsel antara kaki dan lengan, maka lengan
dapat ditegakkan atau direbahkan. Lengan dipergunakan juga
untuk memegang mikroskop pada saat memindah mikroskop.
3. Cermin.
Cermin mempunyai dua sisi, sisi cermin datar dan sisi cermin
cekung, berfungsi untuk memantulkan sinar dan sumber
sinar. Cermin datar digunakan bila sumber sinar cukup
terang, dan cermin cekung digunakan bila sumber sinar kurang.
Cermin dapat lepas dan diganti dengan sumber sinar dari
lampu. Pada mikroskop model baru, sudah tidak lagi
dipasang cermin, karena sudah ada sumber cahaya yang
terpasang pada bagian bawah (kaki).
4. Kondensor
Kondensor tersusun dari lensa gabungan yang berfungsi
mengumpulkan sinar.
5. Diafragma
Diafragma berfungsi mengatur banyaknya sinar yang
masuk dengan mengatur bukaan iris. Letak diafragma
melekat pada diafragma di bagian bawah. Pada mikroskop
sederhana hanya ada diafragma tanpa kondensor.
6. Meja preparat
Meja preparat merupakan tempat meletakkan objek (preparat)
yang akan dilihat. Objek diletakkan di meja dengan dijepit
dengan olehpenjepit. Dibagian tengah meja terdapat lengan
untuk dilewat sinar. Pada jenis mikroskop
tertentu,kedudukan meja tidak dapat dinaik atau diturunkan.
Pada beberapa mikroskop, terutama model terbaru, meja
preparat dapat dinaik-turunkan.
7. Tabung.
Pada bagian atas tabung melekat lensa okuler, dengan
perbesaran tertentu (15X, 10X, dan 15 X). Dibagian bawah
tabung terdapat alat yang disebut revolver. Pada revolver
tersebut terdapat lensa objektif.
8. Lensa obyektif
Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan
pertama. Lensa ini menentukan struktur dan bagian renik
yang akan terlihat pada bayangan akhir. Ciri penting lensa
obyektif adalah memperbesar bayangan obyek dengan
perbesaran beraneka macam sesuai dengan model dan pabrik
pembuatnya, misalnya 10X, 40X, dan 100X dan mempunyai
nilai apertura (NA). Nilai apertura adalah ukuran daya
pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya
pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur
renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.
9. Lensa Okuler
Lensa mikroskop yang terdapat pada bagian ujung atas
tabung, berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini
berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan
oleh lensa obyektif. Perbesaran bayangan yang terbentuk
berkisar antara 4 - 25 kali.
10. Pengatur Kasar dan Halus
Komponen ini letaknya pada bagian lengan dan berfungsi
untuk mengatur kedudukan lensa objektif terhadap objek yang
akan dilihat. Pada mikroskop dengan tabung lurus/tegak,
pengatur kasar dan halus untuk menaikturunkan tabung
sekaligus lensa onbjektif. Pada mikroskop dengan tabung
miring, pengatur kasar dan halus untuk menaikturunkan meja
preparat.

D. Daftar Pustaka
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej
MIPA, S. B. (2017). Mikroskop: Bagian & Fungsi, Prinsip Kerja, Pembentukan
Bayangan, Gambar
Respati, S. M. (2008). MACAM-MACAM MIKROSKOP. Momentum, Vol. 4, No.
2, , 1-3.
Martoprawiro, M. A. (2009). Dasar-Dasar Optika dan Mikroskop. Penerbit
Erlangga.
Asal Usul dan sejarah Mikroskop | Diki Alvianto - Academia.edu
https://staffnew.uny.ac.id/upload/132319972/pengabdian/MIKROSKOP.pdf

Anda mungkin juga menyukai