Anda di halaman 1dari 16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sejarah Penemuan Mikroskop


Penemuan mikroskop berasal dari sebuah kacamata pembesar yang dinamakan
“flea glasses (kacamata kutu)” dan digunakan untuk mempelajari serangga-serangga
kecil. Kacamata ini memiliki kemampuan perbesaran sekitar 6 kali-10 kali. Kemudian,
pada tahun 1590-an, konsep mikroskop ditemukan pertama kali oleh Zacharias Jansen
melalui penelitian bersama ayahnya. Penemuan mikroskop ini membuat benda yang
berukuran kecil dapat terlihat jauh lebih besar ketika menggunakan kombinasi dua
lensa dibandingkan dengan sebuah kacamata pembesar.
Melalui mikroskop, setiap orang dapat melihat benda-benda yang berukuran
sangat kecil. Bahkan seora, Robert Hooke, melakukan penelitian menggunakan
mikroskop dan menerbitkan hasilnya dalam sebuah buku yang berjudul “Micrograpia”
pada tahun 1665. Buku tersebut sangat terkenal dengan ilustrasi hasil penelitian Robert
Hooke. Melalui penelitiannya, tanpa disadari Robert Hooke berhasil menemukan sel
tumbuhan.
Seiring dengan penelitian mengenai mikroskop, seorang ilmuan Belanda bernama
Anton van Leeuwenhoek mengembangkan mikroskop dengan membuat lensa super
yang memiliki kekuatan perbesaran objek hingga 270 kali pada tahun 1668 sampai
tahun 1677. Anton van Leeuwenhoek menjadi orang pertama yang membuat dan
menggunakan mikroskop sebenarnya. Dia berhasil mengamati bakteri, ragi, protozoa,
dan sel darah melalui mikroskop rancangannya tersebut. Berkat hasil temuannya ini,
Anton van Leeuwenhoek menjadi orang pertama yang melihat dan menggambarkan
bakteri, ragi, kehidupan di setetes air, dan sirkulasi darah di pembuluh darah terkecil
(kapiler).
Ilmu pengetahuan semakin berjalan seiring dengan ber- kembangnya penemuan
mikroskop. Sebagai contoh, banyaknya penemuan di bidang kesehatan oleh para ahli
melalui mikroskop. Seorang dokter dari Jerman, Robert Koch, menemukan bakteri
penyebab penyakit tuberkulosis (TBC) dan kolera. Kemudian, seorang ilmuwan Italia
bernama Marcello Malpighi menemukan bagian perasa lidah dan sel darah merah.
Semua penemuan di bidang kesehatan tersebut tidak terlepas dari perkembangan
mikroskop.
Perkembangan mikroskop tidak hanya terfokus mengenai perbesaran. Perbesaran
saja tanpa dapat membedakan dua objek secara detail menjadi tidak berguna, seperti
membesarkan sebuah foto tetapi terlihat kabur. Oleh karena itu, penelitian mengenai
mikroskop bertujuan untuk menghasilkan alat yang memiliki kemampuan membedakan
dua objek secara detail atau daya pisah lebih baik dari mata. Mikroskop yang paling
sederhana dan digunakan hingga saat ini adalah mikroskop cahaya. Mikroskop cahaya
dapat melakukan perbesaran objek hingga 1.000 kali dan memiliki daya pisah yang
cukup baik untuk melihat bakteri. Benda terkecil yang berhasil diamati dengan
mikroskop cahaya adalah benda berukuran 500 nanometer.
Perkembangan mikroskop terus berlanjut dan semakin bertambah kemampuan
perbesaran dan daya pisahnya. Salah satu hasil perkembangan mikroskop adalah
mikroskop elektron. Mikroskop elektron dibuat pertama kali oleh ilmuwan Jerman,
Ernst Ruska, pada tahun 1931. Berbeda dengan mikroskop cahaya, mikroskop elektron
tidak menggunakan cahaya, tetapi menggunakan elektron untuk melihat struktur benda-
benda kecil. Mikroskop ini disebut dengan TEM (Transmission Electron Microscope).
TEM dapat membuat gambar dengan cara mengirimkan elektron pada irisan spesimen
yang sangat tipis sehingga mikroskop dapat digunakan untuk melihat bagian dalam
struktur sel. Gambar yang dihasilkan oleh TEM berupa gambar dua dimensi yang
berwarna hitam-putih. TEM dapat menghasilkan gambar yang cukup jelas pada
perbesaran 500.000 kali. Selanjutnya,perkembangan mikroskrop menggunakan
elekrona dalah SEM (Scanning Electron Microscope). SEM menggunakan pancaran
elektron untuk melihat permukaan sel. Mikroskop ini dapat melihat permukaan sel dan
menghasilkan gambar tiga dimensi berwarna hitam-putih. Kemudian, pada tahun 1981
diciptakan mikroskop yang disebut STM (Scanning Tunneling Microscope). STM
mampu mengukur elektron yang hilang dari permukaan spesimen. Melalui STM, para
ahli biologi dapat melihat satu per satu molekul di lapisan sel.
Meskipun telah ditemukan mikroskop yang semakin baik perbesaran dan daya
pisahnya seperti SEM dan TEM, mikroskop cahaya tetap digunakan hingga sekarang.
Hal ini dikarenakan pengamatan spesimen hidup hanya dapat dilakukan dengan
menggunakan mikroskop cahaya. Sedangkan SEM dan TEM hanya dapat digunakan
pada sel yang telah dihilangkan cairannya karena pengamatan dengan kedua alat
tersebut harus dilakukan di ruangan hampa udara.

B. Struktur Mikroskop
a. Pengenalan Bagian-Bagian Mikroskop
Bagian-bagian mikroskop dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu
bagian optik, penerangan, dan mekanis. Bagian optik berkaitan dengan lensa yang
dapat membuat bayangan benda menjadi lebih besar sesuai keperluan. Pada bagian
ini terdapat dua jenis lensa, yaitu lensa objektif (yang dekat dengan benda) dan lensa
okuler (yang dekat dengan mata). Bagian penerangan berhubungan dengan
pencahayaan agar dapat melihat objek dengan jelas. Sementara, bagian mekanis
berguna untuk menggerakkan dan mengatur fokus saat mengamati objek. Pada
bagian ini menjadikan pemakai mikroskop merasa nyaman karena kemudahannya
saat memakai alat ini.
Berikut ini akan diuraikan tentang bagian-bagian mikroskop yang meliputi
bagian optik, bagian penerangan, dan bagian mekanis.
1. Bagian Optik
Bagian ini berupa lensa-lensa yang mampu membuat bayangan benda menjadi
lebih besar. Ada dua macam lensa, lensa yang dekat dengan mata disebut lensa
okuler atau lubang pengintai. Kekuatan perbesaran biasanya tertulis pada
permukaanya, misalnya 10× dan lain-lain. Lensa yang dekat dengan benda/objek
pengamatan disebut lensa objektif dan terpasang pada revolver. Kekuatan
perbesaran berbeda-beda misalnya 10×, 20×, maupun 40×. Lensa objektif dapat
diatur sesuai dengan pilihan yang kita perlukan dengan cara memutar revolver
(tempat lensa objektif). Masih ada satu lagi lensa kondensor yang berfungsi
mengumpulkan cahaya atau menerangi objek yang diamati.
Perbesaran yang tampak pada pengamatan merupakan hasil kali dari lensa okuler
dan lensa objektif yang digunakan. Contohnya, bila kamu menggunakan lensa
okuler 10 x dan objektif 20 x maka perbesarannya adalah 10 x 20 atau sama
dengan 200 x. Ini berarti benda yang diamati melalui mikroskop telah diperbesar
200 x.
2. Bagian Penerangan
Salah satu syarat sediaan (preparat) dapat diamati dengan jelas adalah
pencahayaan yang cukup. Untuk menangkap dan memantulkan cahaya yang
masuk, mikroskop dilengkapi dengan reflektor berupa cermin. Cermin tersebut
memiliki 2 sisi, datar dan cekung. Permukaan yang datar digunakan jika sumber
cahaya cukup terang, sedangkan bagian yang cekung digunakan bila cahaya
kurang terang.
Di bawah meja objek, dapat kita temukan bagian yang berfungsi mengatur
banyaknya cahaya yang masuk. Bagian ini disebut diafragma, di dalamnya
terdapat lubang-lubang berupa lingkaran yang dapat diputar, ada yang besar
maupun kecil. Semakin kecil diafragma yang digunakan semakin kecil pula
cahaya yang masuk ke dalam mikroskop, demikian juga sebaliknya.
3. Bagian Mekanis
Bagian mekanis berguna untuk menggerakkan dan memudahkan penggunaan
mikroskop. Bagian tersebut di antaranya landasan/dasar/kaki mikroskop dan
pegangan mikroskop. Selain itu, ada bagian yang berguna untuk pengatur fokus,
yaitu pemutar kasar (makrometer) dan pemutar halus (mikrometer).

b. Fungsi Bagian-Bagian Mikroskop

Mikroskop dan bagian-bagianya


Sumber : (www.fajarpendidikan.co.id/12-bagian-mikroskop-cahaya-dan fungsinya/)
Mikroskop dan bagian-bagianya
Sumber : (www.detech.co.id/bagian-bagian-mikroskop/)

1. Lensa okuler
Lensa okuler terletak pada ujung mikroskop yang dekat dengan mata pengamat.
Lensa ini berfungsi untuk memperbesar bayangan benda dari bayangan yang
dibentuk oleh lensa objektif. Lensa okuler biasanya memiliki perbesaran 10 kali
atau 15 kali.

Lensa okuler
Sumber : (rpp.co.id/gambar-bagian-bagian-mikroskop-beserta-fungsinya/)

2. Lensa Objektif
Lensa objektif terletak pada ujung mikroskop yang dekat dengan objek yang
diamati. lensa ini berfungsi untuk memperbesar bayangan dari objek. Biasanya
terdapat 3 atau 4 lensa obyektif pada sebuah mikroskop. Lensa obyektif memiliki
kekuatan perbesaran mulai dari 4 kali, 10 kali, 40 kali, dan 100 kali. Ketika
menggabungkan lensa obyektif dengan lensa okuler yang memiliki kekuatan
perbesaran 10 kali, maka total perbesarannya menjadi 40 kali (10 x 4), 100 kali
(10 x 10), 400 kali (10 x 40), dan 1000 kali (10 x 100).
Lensa Objektif
Sumber : (rpp.co.id/gambar-bagian-bagian-mikroskop-beserta-fungsinya/)

3. Lensa kondensor
Lensa kondensor bertujuan untuk memfokuskan cahaya pada objek yang diamati.
Lensa kondensor akan sangat membantu dalam proses perbesaran bayangan objek
dan resolusinya. Lensa ini sangat berguna pada perbesaran tinggi, seperti 400 kali
atau lebih. Mengamati objek pada perbesaran 400 kali akan terlihat lebih lebih
tajam ketika menggunakan lensa kondensor dibandingkan tidak mengunakannya.

Lensa Kondensor
Sumber : ((rpp.co.id/gambar-bagian-bagian-mikroskop-beserta-fungsinya/)

4. Diafragma atau Iris


Diafragma terletak dibawah meja benda. Diafragma berfungsi untuk mengatur
banyak sedikitnya cahaya yang dipantulkan reflektor keatas menuju objek yang
diamati. Bagian ini memiliki ukuran yang berbeda-beda dan tidak ada aturan
tertentu mengenai pengaturan banyak sedikitnya cahaya diperlukan pada
perbesaran objek.

Diafragma atau Iris


Sumber : ((rpp.co.id/gambar-bagian-bagian-mikroskop-beserta-fungsinya/)
5. Cermin atau Reflektor
Cermin atau reflektor terdiri atas cermin cekung dan cermin datar. Cermin cekung
pada reflektor berfungsi untuk mencari, mengumpulkan, dan mengarahkan sinar
pada objek yang diamati. Sedangkan cermin datarnya berfungsi untuk
memantulkan cahaya apabila sumber cahaya cukup terang.

Sumber : (salamadian.com/bagian-bagian-mikroskop/)

6. Tabung
Tabung berfungsi untuk meneruskan cahaya serta penghubung antara dari lensa
objektif ke lensa okuler.

Bagian Tabung Mikroskop


Sumber : ((rpp.co.id/gambar-bagian-bagian-mikroskop-beserta-fungsinya/)

7. Sekrup pengarah kasar atau makrometer


Sekrup pengarah kasar berfungsi untuk memperjelas bayangan benda dengan
mengerakkan tabung secara tepat dan cepat agar lensa obyektif mendekati atau
menjauhi obyek yang diamati.
Bagian Makrometer Mikroskop
Sumber : ((rpp.co.id/gambar-bagian-bagian-mikroskop-beserta-fungsinya/)

8. Sekrup pengarah halus atau mikrometer


Sekrup pengarah halus berfungsi untuk mempertajam bayangan benda dengan
mengerakkan tabung secara secara perlahan agar lensa obyektif mendekati atau
menjauhi obyek yang diamati.

Sumber : (www.slideshare.net/HamZah3/bagian-mekanik-mikroskop)

9. Lengan mikroskop
Lengan mikroskop merupakan bagian penghubung antara tabung dan meja atau
dasar mikroskop. Lengan mikroskop berfungsi untuk memegang mikroskop.

Sumber : (www.slideshare.net/HamZah3/bagian-mekanik-mikroskop)
10. Revolver
Revolver berfungsi untuk mengganti lensa objektif dengan perbesaran yang
diinginkan.

Sumber : (www.slideshare.net/HamZah3/bagian-mekanik-mikroskop)

11. Meja benda


Meja benda berfungsi untuk meletakkan benda yang akan diamati.

Sumber : (www.slideshare.net/HamZah3/bagian-mekanik-mikroskop)

12. Pegangan sedia atau penjepit kaca


Pegangan sedia atau penjepit kaca pada bagian mikroskop berfungsi untuk
menjepit kaca yang melapisi objek agar objek tidak mudah geser.
Sumber : (www.slideshare.net/HamZah3/bagian-mekanik-mikroskop)

13. Sendi inklinasi


Sendi inklinasi berfungsi untuk mengatur sudut berdirinya mikroskop.

Sumber : (www.slideshare.net/HamZah3/bagian-mekanik-mikroskop)

14. Kaki mikroskop


Kaki mikroskop berfungsi sebagai penyangga mikroskop.

Sumber : (www.slideshare.net/HamZah3/bagian-mekanik-mikroskop)
C. Cara Menggunakan Mikroskop
Mikroskop membuat benda-benda kecil kelihatan lebih besar daripada wujud
sebenarnya. Hal ini disebut perbesaran. Mikroskop juga dapat membuat kita melihat
pola-pola terperinci yang tidak tampak oleh mata telanjang. Hal ini disebut penguraian.
Bagian mikroskop yang dapat memper-besar gambaran dan menguraikan hal
yang sekecil-kecilnya disebut lensa. Mikroskop yang memperbesar dalam 1 tingkat
dengan sistem lensa disebut mikroskop sederhana. Teropong tukang jam dan kaca biasa
yang sederhana adalah contoh-contoh mikroskop sederhana. Mikroskop yang
memperbesar dalam tahap berurutan dengan memakai 2 lensa yang terpisah disebut
mikroskop bersusun (ganda).
Bagian optik pada sebuah mikroskop berupa lensa-lensa yang mampu
memperbesar benda atau memperbesar dan memperlihatkan hal yang sekecil-kecilnya
atau menguraikannya. Lensa-lensa ini terletak di dalam badan tabung yang tersusun dan
terpisah pada jarak tertentu serta berada pada baris yang sejajar dari benda ke arah
mata.
Susunan lensa yang terdekat dengan benda disebut objektif. Susunan ini
membantu pembesaran tingkat pertama kali. Kekuatan perbesaran biasanya terukir pada
sisi objektif. Mikroskop mungkin mempunyai 2 objektif atau lebih dengan kekuatan
yang berbeda, misalnya 10 x dan 43 x. Objektif ini terbawa oleh berputarnya ujung
mikroskop yang menyebabkan mudahnya perputaran dari arah yang satu ke arah lain.
Ketika memutar hidung mikroskop, terdengar bunyi "klik" yang menyatakan bahwa
objektif telah terkunci pada suatu kedudukan tertentu.
Susunan lensa yang berdekatan dengan tempat (lubang) mata disebut okuler atau
lubang pengintai. Tempat ini merupakan bagian pembantu kedua pada pembesaran.
Kekuatan perbesarannya biasanya terukir pada permukaannya misalnya 10 x.
Demikianlah, terhadap benda yang diamati pertama kali dilakukan pengaturan
pembesaran pada objektif dan selanjutnya diperbesar dengan mengatur okuler. Jumlah
pembesaran yang tampak sesuai dengan hasil kali kedua pembesaran yang digunakan.
Contohnya, bila memakai objektif 34 x dan okuler 10 x, jumlah pembesaran adalah 43
x 10 atau sama dengan 430 kali lebih besar.
Bagian yang berhubungan dengan iluminasi atau penerangan berguna untuk
melihat objek. Kita hanya dapat melihat sesuatu melalui mikroskop bila cahaya benda
itu mencapai mata. Beberapa mikroskop diperlengkapi dengan lampu yang
mengirimkan sinar melewati benda ke dalam tabung mikroskop. Sedangkan mikroskop
lainnya mempunyai cermin yang dapat digerakkan untuk menangkap cahaya alam atau
buatan dan memantulkannya ke dalam mata. Cermin tersebut biasanya mempunyai 2
muka yang berupa cermin datar dan cermin cekung. Permukaan cermin datar dipakai
untuk menerima sumber cahaya alami cahaya matahari. Cermin cekung digunakan
untuk memusatkan cahaya dari sumber buatan.
Sebagian besar mikroskop juga mempunyai penyekat khusus yang mengatur
pancaran cahaya yang memasuki tabung mikroskop. Penyekat ini mungkin berupa
lempeng diafragma atau pupil diafragma. Lempeng diafragma merupakan lempeng
logam dengan berbagai ukuran bentuk lingkaran. Lempeng itu dapat diputar lurus ke
atas menurut lingkaran yang diingini dengan badan tabung dan demikian juga dengan
lensanya. Semakin kecil lingkaran semakin kecil nyala cahaya yang masuk ke dalam
mikroskop. Pupil diafragma adalah se-rupa dengan pupil pada mata. Pupil ini dapat
terbuka lebar-lebar atau ditutup sampai sekecil ujung jarum.
Bagian mekanis pada mikroskop memberi kemudahan dan kenyamanan
pemakaian mikroskop. Ada landasan berat yang berupa pilar penyangga tegak, lengan
pelengkung, dan mimbar yang disebut pentas. Benda yang diperiksa diletakkan di atas
lubang pada pentas dan dieratkan dengan jepit pentas. Penghubung inklinasi membantu
untuk memiringkan mikroskop itu pada sudut yang serasi agar dapat memeriksa dengan
nyaman.
Roda-roda pengatur khusus membantu gigi persneling menaikkan dan
menurunkan tabung untuk membuat fokus pada mikroskop itu. Bilamana benda sudah
kelihatan dengan jelas, berarti bahwa benda sudah dalam keadaan terfokus. Bilamana
gambar itu tidak jelas berarti bahwa benda belum terfokus.

D. Jenis-Jenis Mikroskop
a. Pengelompokan Mikroskop
1. Berdasarkan Jumlah Lensanya
a) Mikroskop Sederhana
Mikroskop sederhana hanya memiliki lensa tunggal tradisional yang disebut
lup. Lensa tersebut sekarang lebih dikenal dengan sebutan kaca pembesar.
Mikroskop ini merupakan jenis mikroskop yang pertama diciptakan atau
mikroskop generasi pertama. Meskipun mikroskop sederhana dibuat dengan
lensa pembesar tunggal, tetapi memiliki kualitas optic yang cukup utuk
mengamati organisme seperti hydra dan protista.

b) Mikroskop Multilensa atau Majemuk


Mikroskop multilensa atau mikroskop majemuk merupakan jenis
mikroskop yang dikembangkan dari mikroskop seder- hana dan lazim
digunakan hingga sekarang ini. Mikroskop multilensa merupakan
mikroskop yang memiliki lebih dari satu lensa. Melalui kombinasi beberapa
lensa tersebut, objek yang semula tidak jelas akibat perbesaran ketika
menggunakan mikroskop sederhana menjadi terlihat jelas. Degan begitu
mikroskop multilensa membuat perbesaran dan daya pisah objek lebih baik.

2. Berdasarkan Sumber Cahayanya


a) Mikroskop cahaya
Mikroskop cahaya merupakan jenis mikroskop yang memanfaatkan cahaya
sebagai sumber radiasi untuk melihat objek. Cahaya yang digunakan dapat
berupa sinar matahari atau lampu dalam ruangan. Mikroskop ini memiliki
ukuran yang kecil dan fleksibel untuk dipindahkan atau disesuaikan dengan
sumber cahayanya. Selain itu, mikroskop cahaya merupakan mikroskop
yang dapat mengamati spesimen hidup secara langsung. Oleh karena itu,
mikroskop cahaya digunakan hingga sekarang.

Adapun prinsip kerja mikroskop cahaya, antara lain:


1) Objek yang diamati
Objek yang diamati menggunakan mikroskop cahaya akan tampak
terbalik. Hal ini dikarenakan cahaya dari objek menyilang sebelum
mencapai mata pengamat.
2) Lensa
Mikroskop cahaya menggunakan dua macam lensa untuk memperbesar
bayangan objek, yaitu lensa objektif dan lensa okuler.
3) Perbesaran
Perbesaran pada mikroskop bertujuan untuk meningkat- kan ukuran
gambar objek dari aslinya. Perbesaran yang dilakukan pada mikroskop
cahaya adalah perbesaran bayangan dari objek yang diamati melalui
lensa okuler dan objektif. Apabila lensa okular memperbesar 10 kali dan
lensa objektif memperbesar 40 kali, maka perbesaran totalnya adalah
400 kali.
4) Resolusi
Resolusi merupakan kekuatan untuk menampilkan objek secara jelas.
Resolusi dapat disebut juga daya pisah objek. Mikroskop cahaya
menghasilkan resolusi yang cukup untuk melihat bakteri. Resolusi
ditentukan oleh kualitas lensa yang digunakan. Jadi, semakin baik lensa,
maka semakin baik pula resolusinya.

b) Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron merupakan pengembangan dari mikroskop
cahaya. Sumber radiasi untuk melihat objek pada mikroskop elektron
berasal dari mikroskop itu sendiri. Mikroskop elektron menggunakan
pancaran elektron sebagai pengganti cahaya dan magnet sebagai pengganti
lensa kondensor. Oleh karena melibatkan partikel berenergi tinggi, maka
mikroskop jenis ini tidak dapat digunakan untuk mengamati spesimen yang
hidup.
Namun, mikroskop elektron memiliki resolusi yang lebih baik
daripada mikroskop cahaya. Selain itu, mikroskop ini mampu memperbesar
hingga jutaan kali dari ukuran aslinya. Bahkan, mikroskop ini dapat
menangkap gambar dengan resolusi yang cukup pada perbesaran setengah
juta kali. Oleh sebab itu, mikroskop elektron banyak digunakan pada
laboratorium medis, farmasi, serta badan penelitian dan riset lanjut.
b. Jenis Mikroskop Khusus
Jenis-jenis mikroskop digunakan sesuai dengan objek yang diamati. Objek
yang sederhana cukup diamati menggunakan mikroskop yang sedehana pula,
seperti mikroskop cahaya monokuler. Pengamatan tersebut biasanya dilakukan di
laboratorium sekolah, seperti mengamati irisan penampang tumbuhan.
Sedangkan, pengamatan pada objek yang tingkat kerumitannya tinggi atau
pengamatan lanjut dibutuhkan mikroskop khusus yang dirancang untuk proses
pengamatan tersebut. Jenis mikroskop khusus yang menggunakan cahaya sebagai
sumber radiasinya adalah mikroskop medan terang, mikroskop medan gelap,
mikroskop fase kontras, mikroskop pendar dan sebagainya. Sedangkan, jenis
mikroskop khusus yang menggunakan elektron sebagai sumber radiasinya adalah
TEM (Transmission Electron Microscope), SEM (Scanning Electron
Microscope), dan sebagainya.

 Mikroskop Medan Terang (BFM)


Mikroskop medan terang atau BFM (bright-field microscope) merupakan
pengembangan dari mikroskop cahaya yang paling sederhana. Pada mikroskop
medan terang, medan yang mengelilingi preparat dibuat agar sangat terang,
sedangkan objek yang diamati akan tampak lebih gelap dari latar belakangnya.
Mikroskop ini digunakan untuk mengamati objek tentang ilmu kehidupan
seperti mikrobiologi dan bakteriologi. Objek yang diamati menggunakan
mikroskop ini terkadang membutuhkan pewarnaan agar kontras dan
memungkinkan untuk terlihat. Hal itu dikarenakan beberapa objek transparan
atau buram.
Prinsip kerja mikroskop medan terang, yaitu cahaya dari suatu sumber
masuk melalui sistem lensa tanpa perubahan hingga medan yang terang. Lensa
kondensor pada mikroskop ini memusatkan kerucut cahaya pada preparat.
Sebagian berkas kerucut cahaya tersebut secara langsung menembus lensa
objektif untuk membentuk latar belakang atau untuk membentuk medan terang
sehingga objek akan terlihat lebih gelap. Berkas cahaya yang mengenai objek
tersebut menjadi bengkok, lalu difokuskan oleh lensa objektif sehingga
terbentuk bayangan objek. Selanjutnya, bayangan tersebut diperbesar oleh
lensa okuler. Jadi yang memberikan pembesaran permulaan ialah sistem lensa
objektif kemudian lebih diperbesar lagi oleh sistem lensa okuler.

 Mikroskop Medan Gelap (DFM)


Mikroskop medan gelap atau DFM (dark-field microscope) merupakan
kebalikan dari mikroskop medan terang. Apabila pada mikroskop medan
terang mengakibatkan objek yang diamati terlihat lebih gelap dari sekitarnya,
maka pada mikroskop medan gelap mengakibatkan objek yang diamati terlihat
lebih terang dari sekitarnya. Mikroskop ini juga digunakan untuk mengamati
objek tentang ilmu kehidupan seperti mikrobiologi dan bakteriologi.
Mikroskop ini lebih cocok untuk mengamati spesimen yang memiliki nilai
bias yang serupa dengan latar belakangnya atau specimen yang memiliki daya
serap cahaya rendah. Spesimen yang dapat diamati menggunakan mikroskop
medan gelap adalah organisme air seperti ganggang dan plankton, bakteri
hidup, ragi, dan sebagainya.
Prinsip kerja mikroskop medan gelap, yaitu cahaya yang masuk ke dalam
lensa objektif hanyalah cahaya yang didifraksikan oleh spesimen sehingga
spesimen terlihat terang dengan latar belakang gelap. Hal ini terjadi karena
pada mikroskop medan gelap digunakan kondensor khusus yang memiliki
sudut apertura lebih besar daripada lensa objektif. Kondensor khusus tersebut
dapat membentuk kerucut hampa berkas cahaya yang dapat dilihat. Berkas
cahaya dari kerucut hampa ini kemudian dipantulkan dengan sudut yang lebih
kecil dari bagian atas gelas preparat. Setiap berkas cahaya yang menyentuh
spesimen akan dipantulkan langsung ke dalam lensa objektif sehingga
spesimen terlihat terang dengan latar belakang gelap. Tanpa spesimen, medan
pandang akan kelihatan gelap karena tidak ada sesuatu yang dapat
menyebabkan cahaya dipantulkan ke lensa objektif.

 Mikroskop Fase Kontras (PCM)


Mikroskop fase kontras atau PCM (Phase Contrast Microscope) merupakan
mikroskop yang digunakan untuk melihat objek hidup berukuran mikro.
Melalui mikroskop ini, objek yang diamati tidak perlu diwarnai atau dirubah
sehingga tetap dalam kondisi alami. Dengan begitu, proses biologis yang
sedang berlangsung dapat diamati dan dicatat dalam kontras tinggi dengan
kejelasan detail objek yang tajam.
Mikroskop ini dapat digunakan untuk mengamati nukleus, mikroorganisme,
dan objek mikro lainnya. Sebagai contoh, pengamatan nukleus. Pengamatan
sel hidup seperti nukleus yang tidak diwarnai tidak dapat terlihat dengan
mikroskop biasa. Hal itu dikarenakan letak nukleus berada di dalam sel dan
nukleus dapat berinteraksi dengan meteri sekitar inti. Interaksi tersebut
dinamakan fase, yang tidak dapat ditangkap mata. Namun, suatu susunan filter
dan diafragma pada mikroskop fase kontras akan mengubah perbedaan fase ini
menjadi perbedaan dalam terang, yaitu daerah-daerah terang dan bayangan
yang dapat ditangkap oleh mata sehingga nukleus dapat dilihat.
Prinsip kerja mikroskop fase kontras, yaitu menggunakan kondensor khusus
dan lempeng pemecah cahaya sehingga efek yang ditimbulkan berupa derajat
terang yang berbeda. Apabila sinar melewati sel atau bagian sel, maka cahaya
tersebut akan berubah fasenya sesuai dengan indeks refraksi sel. Cahaya yang
melewati bagian padat sel akan mengalami perubahan fase secara relatif
dibandingkan dengan bagian sekitarnya. Perubahan fase tersebut
diinterferensikan oleh ring phase. Cahaya satu fase akan mengalami
interferensi sehingga saling memperkuat dan menimbulkan warna terang.
Sedangkan cahaya yang berbeda fase akan mengalami interferensi juga, tetapi
dalam keadaan saling melemahkan sehingga cahaya yang dihasilkan redup.
Pada mikroskop fase kontras, cahaya yang masuk melalui suatu spesimen
dibandingkan dengan indeks refraksinya. Terdapat modifikasi lensa sehingga
perbedaan derajat terang tembus dari struktur sel dengan lingkungan
sekitarnya lebih jelas. Modifikasi lensa tersebut terdapat pada kondensor dan
lensa objektif.

 Mikroskop Pendar
Mikroskop pendar atau flourescence microscope merupakan mikroskop
yang dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau antigen seperti
bakteri, ricketsia, atau virus dalam jaringan. Pengamatan antigen dalam
jaringan akan sulit ketika menggunakan mikroskop sederhana. Hal itu
dikarenakan letak antigen yang terselip pada protein dalam sel. Namun, benda
asing atau antigen dapat terdeteksi melalui mikroskop pendar.
Sumber cahaya pada mikroskop pendar adalah spesimen yang diamati. Hal
itu dikarenakan spesimen ditetesi dengan cairan khusus untuk memisahkan
antibodi (sel tubuh) dan antigen (benda asing). Cairan tersebut akan bereaksi
terhadap antibodi dan antigen. Oleh karena reaksi antibodi-antigen tersebut
bersifat khas, maka peristiwa pendar akan terjadi. Warna pendar antara
antibodi dan antigen akan terihat berbeda. Melalui perbedaan pendar tersebut
dapat diamati dan diketahui antigen yang berada dalam jaringan.

 Mikroskop Ultraviolet
Mikroskop ultraviolet merupakan suatu variasi dari mikroskop cahaya
biasa. Sumber cahaya yang digunakan pada mikroskop ini adalah sinar
ultraviolet (UV). Oleh karena cahaya ultraviolet memiliki panjang gelombang
yang lebih pendek daripada cahaya yang dapat dilihat, maka penggunaan
cahaya ultraviolet untuk pencahayaan dapat meningkatkan daya pisah menjadi
2 kali lipat daripada mikroskop biasa. Namun, cahaya ultraviolet tersebut tidak
dapat dilihat oleh mata manusia sehingga bayangan benda harus direkam pada
piringan peka cahaya (photografi plate). Mikroskop ini menggunakan lensa
kuasa.

 Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan
untuk benda yang relatif besar dengan perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda
yang diamati dengan mikroskop ini dapat terlihat secara tiga dimensi.
Komponen pada mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya
lainnya. Namun, terdapat perbedaan dalam hal ruang ketajaman, yaitu lensa
mikroskop stereo jauh lebih tinggi sehingga pengamat dapat melihat bentuk
tiga dimensi dari benda yang diamati. Sumber cahaya dari mikroskop stereo
ini berasal dari atas sehingga dapat digunakan untuk mengamati objek yang
tebal.
 Mikroskop Digital
Mikroskop digital merupakan jenis mikroskop modern yang bias
tersambung langsung dengan perangkat komputer. Umumnya sebuah
mikroskop digital menggunakan lensa optik serta CCD (CMOS sensor). Lensa
optik ini memberikan kekuatan perbesaran 1000 kali. Hal ini digunakan untuk
mencapai gambar berkualitas tinggi tercatat spesimen. Mikroskop digital yang
umum digunakan memiliki monitor 15 inci dan dilengkapi kamera 2.000.000
piksel. Kamera digital CCD biasanya melekat pada mikroskop yang terhubung
ke monitor LCD atau komputer. Kekuatan daya pisah mikroskop digital ini
dapat ditingkatkan dengan menggunakan cahaya bergelombang pendek, yaitu
ultraviolet dengan panjang gelombang 200 – 400 nm. Beberapa bahan kimia
dapat mengabsorpsi sinar ultraviolet (sinar UV) dan dipantulkan kembali
sebagai cahaya bergelombang lebih panjang. Bahan tersebut, yaitu fluoresein
dan akridin.
 Mikroskop polarisasi
 Mikroskop konfokal
 Mikrokop metalorogi

Anda mungkin juga menyukai