Anda di halaman 1dari 19

Mikroskop

Disusun oleh kelompok : 7


- Adhevta Jibran Muzzaki Khan (4223250026)
- Enriko Vincentius MANURUNG ( 4223250020)
- Intan Aisyah Pratiwi (4222250001)
- Muhammad Zikri Suana (4223250017)
- Nura Nianda (4222550008)
Sejarah Mikroskop
Objek-objek yang menyerupai lensa tercatat berasal dari 4.000 tahun yang lalu, dimana catatan
Yunani mengenai sifat optik bola berisi air (abad ke-5 SM) dilanjutkan selama berabad-
abad.Namun demikian, penggunaan mikroskop sederhana (kaca pembesar) paling awal
diketahui berasal dari tersebarnya penggunaan lensa pada kacamata di abad ke-13. Contoh
paling awal yang diketahui dari mikroskop majemuk (bahasa Inggris: compound microscope),
yang menggabungkan lensa objektif di dekat spesimen dengan lensa mata untuk melihat
gambar nyata, muncul di Eropa sekitar tahun 1620.] Meskipun banyak klaim mengenai
penemuan ini, hingga sekarang penemu mikroskop majemuk masih belum diketahui. Beberapa
klaim di antaranya adalah penemuan oleh Zacharias Janssen (klaim dibuat oleh putranya)
dan/atau ayah Zacharias, Hans Martens, pada tahun 1590, di mana klaim ini berasal dari
Belanda, di sebuah pusat pembuatan kacamata. Klaim lain disebutkan oleh daerah tetangga
yang merupakan kompetitor pembuat kacamata, Hans Lippershey (orang pertama yang
mengajukan paten teleskop pada tahun 1608)
Selain itu, terdapat pula klaim bahwa mikroskop majemuk ditemukan
oleh ekspatriat Cornelis Drebbel yang memiliki versi lain dari
mikroskop ini di London pada tahun 1619. Galileo Galilei (juga
terkadang disitasi sebagai penemu mikroskop majemuk) diduga
menemukan mikroskop majemuk setelah tahun 1610 ketika ia berhasil
memfokuskan teleskopnya pada benda-benda kecil, dan setelah
melihat mikroskop majemuk yang dibuat oleh Drebbel dan
dipertunjukkan pada sebuah pameran di Roma pada 1624, Galileo
membuat versi mikroskop yang lebih baik. Giovanni Faber
memberikan nama "mikroskop" pada mikroskop majemuk ciptaan
Galileo yang diajukan kepada Accademia dei Lincei pada tahun 1625.
Sebelum itu, Galileo menyebut instrumen ciptaannya sebagai
"occhiolino" atau "little eye"
Pengertian Mikroskop
Mikroskop dalam bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat adalah sebuah alat untuk melihat objek
yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini
disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Ada dua bagian utama
yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:

  Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.
  Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar,
penjepit kaca objek, dan sumber cahaya.

Mikroskop adalah suatu alat optik yang digunakan untuk melihat benda - benda berukuran mikro yang mampu
menghasilkan perbesaran hingga ratusan kali. Sebuah mikroskop terdiri atas dua buah lensa cembung, yaitu lensa
objektif dan lensa okuler. Lensa objektif adalah lensa yang ditempatkan dekat ke objek pengamatan, sedangkan lensa
okuler adalah lensa yang dekat ke mata. Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung.
Secara garis besarl ensa objektif menghasilkan suatu bayangans ementara yang memiliki sifat semu, kembali, dan
diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler.

Benda yang diamati diletakan di depan lensa objektif diantara fob dan 2ob (f ob <2fob) Bayangan yang dibentuk oleh
lensa objektif adalah yang bersifat nyata,terbalik,dan diperbesar.
Jenis Mikroskop
1. . Mikroskop Cahaya (Optik)
Mikroskop cahaya atau mikrsokop optik adalah jenis yang ditemukan pertama kali dalam
sejarah penemuan alat optik ini. Sesuai dengan namanya, prinsip kerja mikroskop cahaya ialah
memanfaatkan cahaya sebagai sumber untuk menghasilkan energi yang digunakan untuk
memperbesar bayangan objek yang diteliti.
Cahaya yang digunakan dapat berupa cahaya matahari ataupun cahaya lampu. Pada mikroskop
ini terdapat lensa yang berfungsi untuk memusatkan cahaya pada objek yang diamati.
Mikroskop cahaya adalah jenis yang paling banyak dijumpai, terutama di sekolah sebagai alat
peraga pembelajaran sains.
Mikoskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop mempunyai kaki yang berat
dan kokoh dengan tujuan agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga sistem lensa, yaitu
lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung
mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler).
Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat dudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau
lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa
yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop yang
lain.Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih berasal dari sinar matahari yang dipantulkan dengan
suatu cermin datar ataupun cekung yang terdapat dibawah kondensor. Cermin ini akan mengarahkan cahaya
dari luar kedalam kondensor. Pada mikroskop modern sudah dilengkapi lampu sebagai pengganti sumber
cahaya matahari.Lensa obyektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini menentukan
struktur dan bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir. Ciri penting lensa obyektif adalah
memperbesar bayangan obyek dan mempunyai nilai apertura (NA). Nilai apertura adalah ukuran daya pisah
suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur
renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.Lensa okuler, merupakan lensa mikroskop yang
terdapat di bagian ujung atas tabung, berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk
memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif. Perbesaran bayangan yang terbentuk berkisar
antara 4 - 25 kali.Lensa kondensor, berfungsi untuk mendukung terciptanya pencahayaan pada obyek yang
akan difokus, sehingga bila pengaturannya tepat akan diperoleh daya pisah maksimal. Jika daya pisah kurang
maksimal, dua benda akan tampak menjadi satu. Perbesaran akan kurang bermanfaat jika daya pisah
mikroskop kurang baik.
Mikroskop cahaya dapat dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan jumlah lensa okuler yang
dimilikinya, yaitu monokuler, binokuler, dan trinokuler.

- Mikroskop Monokuler. Sesuai namanya, jenis ini hanya memiliki satu lensa okuler dan
dianggap sebagai desain mikroskop paling tua dan sederhana tetapi banyak digunakan di
sekolah. Pengamatan menggunakan jenis hanya menggunakan satu mata, sehingga objek yang
diamati fokus terhadap panjang dan lebarnya.

- Mikroskop Binokuler. Jenis ini mempunyai dua lensa okuler dan bisa digunakan untuk
mengamati objek dengan menggunakan dua mata. Mikroskop binokuler juga biasa disebut
mikroskop stereo. Jenis ini memiliki kemampuan untuk mengamati objek tiga dimenasi. Rata-
rata pemakaian mikroskop ini adalah untuk keperluan laboratorium.

- Mikroskop Trinokuler. Ciri khas mikroskop trinoluer adalah jumlah lensa yang dimiliki
sebanyak tiga buah. Pengamatan objek dilakukan dengan menggunakan dua mata serta bisa
dipasang kamera yang terhubung dengan monitor. Mikroskop trinokuler biasa dipakai untuk
mempresentasikan suatu objek.  
2. Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron adalah mikroskop yang memanfaatkan elektron sebagai sumber energi untuk memperbesar
bayangan dari objek penelitian. Jenis ini memanfaatkan medan magnet untuk menggantikan lensa yang berfungsi
memusatkan energi pada objek pengamatan. Dengan kemampuan tersebut, maka jenis mikroskop elektro menjadi
yang paling modern dan canggih.
Jumlah perbesaran obyek yang dapat diamati dengan mikroskop elektron sangatlah besar, yaitu mencapai dua juta
kali ukuran asli objek pengamatan baik dengan menggunakan metode elektro magnetik ataupun elektro statik.
Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100 ribu kali, elektron digunakan sebagai pengganti cahaya.
Mikroskop elektron mempunyai dua tipe, yaitu mikroskop elektron scanning (SEM) dan mikroskop elektron
transmisi (TEM). SEM digunakan untuk studi detil arsitektur permukaan sel (atau struktur renik lainnya), dan obyek
diamati secara tiga dimensi. Sedangkan TEM digunakan untuk mengamati struktur detil internal sel.

Ada dua jenis mikroskop elektron, yaitu transmisi elektron dan elektron scanning sebagai berikut:
- Transmission Electron Microscope (TEM) atau Mikroskop Transmisi Elektron. Mikroskop jenis ini bekerja dengan
cara menembuskan elektron pada objek pengamatan, kemudian tampilan obyek tersebut akan tampil pada suatu layar.
- Scanning Electron Microscope (SEM) atau Mikroskop Elektron Scanning. Jenis mikroskop ini bekerja dengan
menghasilkan gambar permukaan, struktur, dan jaringan suatu objek pengamatan. Gambar yang dihasilkan juga
berbentuk tiga dimensi.
3. Mikroskop Stereo
Mikroskop stero merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang
berukuran relatif besar. Mikroskop stereo mempunyai perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang
diamati dengan mikroskop ini dapat terlihat secara tiga dimensi. Komponen utama mikroskop
stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa obyektif.
Beberapa perbedaan dengan mikroskop cahaya adalah:
(1) Ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mikroskop
cahaya sehingga kita dapat melihat bentuk tiga dimensi benda yang diamati,
(2) Sumber cahaya berasal dari atas sehingga obyek yang tebal dapat diamati. Perbesaran lensa
okuler biasanya 10 kali, sedangkan lensa obyektif menggunakan sistem zoom dengan perbesaran
antara 0,7 hingga 3 kali, sehingga perbesaran total obyek maksimal 30 kali. Pada bagian bawah
mikroskop terdapat meja preparat. Pada daerah dekat lensa obyektif terdapat lampu yang
dihubungkan dengan transformator. Pengatur fokus obyek terletak disamping tangkai mikroskop,
sedangkan pengatur perbesaran terletak diatas pengatur fokus.
`Bagian Optik
Bagian optik pada mikroskop terdiri atas lima unsur yang meliputi lensa objektif, lensa okuler, diagrafma, kondensor, dan
cermin. Berikut ini adalah pengertian dan fungsi dari setiap bagian tersebut.
- Lensa Okuler. Bagian ini terletak paling atas atau berada di ujung mikroskop dan merupakan bagian yang biasanya paling dekat
dengan mata saat melakukan pengamatan. Lensa inilah yang membuat seorang pengamat dapat melihat bayangan objek yang
diperbesar dari lensa objektif. Beberapa perbesaran lensa okuler antara lain 6 kali, 10 kali, dan 12 kali.
- Lensa Objektif. Lensa ini merupakan bagian yang terletak paling dekat dekat dengan objek pengamatan. Umumnya mikroskop
mempunyai tiga lensa objektif dengan perbesaran 10 kali, 40 kali, dan 100 kali. Saat memakai lensa ini pengamat harus
mengoleskan minyak emersi pada objek sebagai pelumas sehingga bayangan nampak lebih jelas. Sebab semakin besar
perbesaran, maka obyek semakin dekat dengan lensa.
- Diagfragma. Bagian ini berada di bawah meja preparat dan berfungsi sebagai pengatur intensitas cahaya yang masuk dan
sampai pada preparat atau objek pengamatan.
- Kondensor. Kondensor merupakan bagian dari mikroskop yang bisa diputar ke atas ataupun ke bawah. Fungsi kondensor yaitu
untuk mengumpulkan cahaya matahari yang telah dipantulkan oleh cermin untuk dipusatkan kembali menuju objek yang diteliti.
- Cermin. Mikroskop mempunyai cermin yang berfungsi menerima dan mengarahkan cahaya yang diperoleh dengan cara
memantulkan cahaya tersebut.
Pembesaran Mikroskop
Karena mikroskop tersusun atas dua lensa, maka pembesaran total tentu sama dengan hasil kali dari kedua pembesaran
itu. Untuk lensa objektif, pembesaran yang dialami benda adalah pembesaran linier, sehingga pembesaran objektif adalah
M
sama dengan rumus pembesaran linier lensa tipis.
 M=
Keterangan:
h’ob : Tinggi bayangan
hob : Tinggi benda
s’ob : Jarak bayangan objektif
sob : Jarak benda objektif

Perbesaran bayangan dari suatu obyek dapat diketahui dari angka perbesaran lensa obyektif dan lensa okuler. Ukuran
suatu benda dapat diketahui dengan membandingkan terhadap ukuran bidang pandang. Hal ini dapat dikerjakan dengan
beberapa langkah berikut: letakkan penggaris plastik berskala mm diatas meja obyek dan perkirakan diameter bidang
pandang tersebut, dan catat perbesaran lensa obyektifnya. Ubahlah lensa obyektif dengan lensa obyektif perbesaran kuat
dan tentukan diameter bidang pandangnya dengan rumus berikut:
Ǿ ok = Ǿ ol x pl/pk dimana :
Ǿok = diameter bidang pandang dengan obyektif perbesaran kuat.
Ǿol = diameter bidangpandang dengan obyektif perbesaran lemah
pk = perbesaran lensa obyektif kuat, pl = perbesaran lensa obyektif lemah
Hubungan antara jarak obyektif dan okuler
pada mikroskop
Mikroskop adalah suatu alat optik yang digunakan untuk melihat benda – benda mengukur
mikro yang mampu menghasilkan perbesaran hingga ratusan kali. Sebuah mikroskop terdiri
atas doa buah lensa cembung, yaitu lensa objektif dan lensa okuler. Lensa objektif adalah lensa
yang ditempatkan dekat ke objek mengamati, sedangkan lensa okuler adalah lensa yang dekat
ke mata. Benda yang di amati diletakan pada jarak lebih jauh sedikit dari titik apilensa
objektif. Bila mata pengamat tidak berkomodasi maka letak benda ini harus begitu, jadi
bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif jatuh tepat di titik api pertama dari lensa okuler.
Mikroskop digunakan oleh mata berkakomodasi maksimum, berarti
bayangan dari lensa okuler harus lokasi depan lensa okuler sejauh titik
dekat pengamat, jadi:
sOk =-sn Jika mikroskop digunakan oleh mata tidak berakomodasi (dengan
titik jauh berada ditidak hingga), maka bayangan dari lensa okuler harus
lokasi depan lensa okuler sejauh titik pengamat,yaitu titik tidak hingga. Ini
akan memberikan jarak benda okuler sama dengan jarak fokus okuler, jadi
Pembesaran Mikroskop
 Karena mikroskop tersusun atas 2 lensa maka sedang total tentu saja sama dengan hasil
kali dari kedua sedang itu. Untuk lensa objektif, sedang yang dialami benda adalah sedang
linier, jadi sedang objektif adalah
Pada lensa okuler berlaku persamaan berikut:
1 1 1
+ =
sok s'ok fok

Dengan mensubtitusikan persamaan s'  = ∞ ke persamaan lensa okuler tersebut, maka kita
ok  

dapatkan:

1 1 1
sok
+

=
fok
1 1
1 1 sok
=
fok s =f
ok  ok
+ 0 =
sok fok
 Jadi, perbesaran pada lensa okuler dapat dicari dengan persamaan berikut:

sn
mok =
fok

Perbesaran mikroskop untuk mata tanpa akomodasi dihitung


dengan persamaan berikut:
M = m  × m ob ok

s'ob sn
M = −
sob fok

Keterangan:
M = perbesaran total mikroskop untuk mata berakomodasi
maksimum
s'  = jarak bayangan lensa objektif
ob

s  = jarak benda dari lensa objektif


ob

s  = titik dekat mata (25 cm untuk jenis mata normal)


n

f  = jarak fokus lensa okuler


ok
 Pada lensa objektif berlaku persamaan berikut: Perbesaran pada lensa okuler dicari dengan
persamaan berikut:
1 1 1
+ =
sob s'ob fob s’ok
mok =
sok
Perbesaran oleh lensa objektif dihitung dengan rumus berikut: mok =
sn
fok sn
fok + sn
−s’ob sn
mob = mok = +1
sob fok

Sementara pada lensa okuler berlaku persamaan berikut: Dari hasil perbesaran oleh lensa objektif dan
1 1 1 lensa okuler di atas maka didapatkan
+ = perbesaran mikroskop untuk mata
sok s'ok fok
berakomodasi maksimum, yaitu sebagai
Dengan mensubtitusikan persamaan s'ok = −sn ke persamaan berikut.
lensa okuler tersebut, maka kita dapatkan: M = mob × mok

1 1 1 fok + s'ob sn +
− = 1 M = −
sok sn fok = sn sob fok 1
1 1 1 sok fok sn
= +
sok fok sn fok sn
sok =
fok +sn
CARA MENGGUNAKAN MIKROSKOP
 Ketika ingin mengangkat atau memindahkan mikroskop, peganglah lengan mikroskop dengan satu
tangan dan tangan yang lain menopang bagian bawah mikroskop . Letakkan di tempat yang dekat
dengan sumber cahaya. Pasanglah lensa okuler dan hadapkan tepat dengan kenyamanan Anda.
 Untuk mendapatkan penglihatan yang baik, Anda bisa memperkecil gambaran lensa yang searah
antara lensa objektif dan lensa okuler. Dapatkan gambaran objek  dengan  perbesaranpaling  kecil 
terlebih  dahulu  untuk  menilai  kualitas gambaran objek secara keseluruhan. Baru perbesarlah
sedikit demi sedikit dan sesuaikan agar terlihat lebih jelas 
 Putar-putar cermin untuk mendapatkan pencahayaan yang cerah. Lihatlah melalui lensa okuler
apakah medan atau area pengamatan sudah tampak terang atau belum. Jika sangat terang maka area
pengamatan akan tampak putih, dan tampak suram ketika cahaya yang didapatkan kurang. Pastikan
Anda mendapatkan cahaya yang baik agar tidak mempengaruhi hasil pengamatan. Cahaya yang
digunakan bisa pantulan dari cahaya matahari atau cahaya lampu, namun biasanya cahaya matahari
lebih cerah dan membuat objek lebih jelas.
 Letakkan preparat objek yang akan diamati di meja benda dan jepitlah sisi kiri dan kanannya agar
tidak bergeser .
 Lakukan secara tepat sehingga cahaya bisa menembus kaca benda dan tampak objek terlihat dengan
jelas.
KESIMPULAN

 mikroskop adalah suatu alat optik yang digunakan untuk melihat benda benda berukuran
mikro yang mampu menghasilkan perbesaran hingga ratusan kali.
Mikroskop memiliki dua lensa yaitu lensa objektif dan lensa okuler. Secara garis besar
lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu,
terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat
bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir
mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi
diperbesar. Pengaruh jarak fokus lensa okuler lebih besar dari pada jarak fokus lensa
objektif. Dalam percobaan ini didapat perbesaran total mikroskop (M) yang lebih besar
adalah perbesaran 5x.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai