Anda di halaman 1dari 18

FISIKA

“ OPTIK “
Dosen Mata Kuliah Fisika Umum :
Erniwati Halawa

Oleh:
Kelompok 6
Risky Ramadhan Sibarani 4223250028
Isaac Paul H. Marbun 4223250002
Ronasip Heppy Ria Sibarani 4222550013
Juraidah Harahap 4223555023

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2022
Daftar Isi
Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan

Bab II

Pembahasan

A. Pengertian Optik

B. Macam dan jenis alat Optik

1. Mata

2. Mikroskop

3. Kamera

4. Teropong

5. Kacamata

6. Lup ( Kaca pembesar )

C. Konsep Optik

1. Interferensi

2. Difraksi

D. Optika Geometri

1. Pemantulan Cahaya

2. Pembiasan Cahaya

3. Pembiasan pada lensa


Kata Pengantar

Marilah kita panjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat kepada kita semua berupa kesehatan, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya tanpa ada halangan yang
bermakna.

Makalah ini membahas tentang optik. Tujuan pembuatan makalah ini


yaitu untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah fisika umum. Pada
umumnya makalah ini membahas tentang pengertian optik, macam-macam
optik, bagaimana bentuk optik tersebut yang berupa gambar.

Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan banyak terima kasih yang
sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah banyak membantu dan
penyusunan makalah ini, baik itu bantuan moril maupun bahan. Semoga Allah
membalasnya dengan berlipat ganda.

Penulisan dan penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna baik dari
segi penulisan bahan maupun sistematiknya. Dan kami menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini dengan keterbatasan ilmu yang pengetahuannya kami
miliki. Oleh karena itu kami sangat menunggu masukannya bersifat konstruktif
berupa kritik, saran maupun pendapat dari semua kawan-kawan.

Akhirnya kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita


khususnya maupun bagi para pembaca umumnya aamiin.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi sekarang perkembangan optik semakin
berkembang pesat. Kita yang hidup di zaman modern tidak dapat
menghindari perkembangan tersebut. Jadi kita harus mengikuti
perkembangan tersebut agar tidak terlindas oleh perkembangan zaman
yang terus maju ke depannya. Perkembangan alat optik sangatlah
bermanfaat dalam kehidupan kita seperti yang telah kita ketahui dalam
bidang Pendidikan,Kesehatan,dan sekitar lingkungan masyarakat pun
juga telah menggunakan perkembangan alat optik.

Dalam perkembangan optik yang sangat pesat ini memiliki dampak


positif maupun negatif. Dampak positif dari penggunaan perkembangan
alat optik ini adalah banyak telah diperoleh bidang penelitian, terutama
penelitian untuk memajukan ilmu pengetahuan terutama di bidang
kehidupan contohnya adalah adanya bioteknologi yang telah kita rasakan
manfaatnya. Dampak negatifnya adalah penggunaan alat optik dalam
jangka waktu yang berlebihan dan tidak teratur akan menyebabkan
kerusakan pada mata dan organ vital lainnya.

Alat optik dibuat dengan bermacam tujuan, tetapi fungsi alat optik
yang utama adalah untuk meningkatkan daya penglihatan manusia.
Contohnya kacamata, mikroskop dan teleskop. Mikroskop dan teleskop
untuk melihat benda-benda yang tak terlihat dengan mata telanjang selain
mikroskop yang hanya digunakan beberapa kalangan saja, ada alat optik
yang paling banyak digunakan di kalangan masyarakat alat optik tersebut
sudah sangat banyak digunakan di masyarakat kacamata sangat
membantu seseorang yang mengalami kekurangan dalam melihat. Selain
alat optik yang telah disebutkan di atas masih banyak lagi alat optik yang
tidak bisa disebutkan dalam latar belakang ini tetapi akan dibahas dalam
makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah


Dari uraian diatas dapat dirumuskan sebagai berikut :
 Apa pengertian optik ?
 Apa macam-macam alat optik ? dan penjelasannya.
 Apakah manfaat dan kerugian optik dalam bidang Kesehatan ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian optik itu.
2. Untuk mengetahui apa macam-macam alat optik .
3. Untuk mengetahui manfaat dan kerugian dalam bidan
Kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Optik
Alat optik merupakan alat yang bekerja berdasarkan prinsip cahaya. Alat optik
membuat hidup manusia lebih mudah dan berarti. Anda dapat menikmati keindahan alam
semesta, mengabadikan saat-saat terindah pada lembaran foto, atau bahkan bisa membuat
sehelai rambut di kepala menjadi terlihat sebesar lengan.

Optik adalah cabang fisika yang menggambarkan perilaku dan sifat cahaya dan
interaksi cahaya dengan materi. Optik dijelaskan dan ditandai dengan fenomena optik. Kata
berasal dari ὀπτική optik Latin, yang berarti tampilan.Bidang optik biasanya menggambarkan
sifat cahaya tampak, sinar inframerah dan ultraviolet, tetapi sebagai cahaya adalah gelombang
elektromagnetik, fenomena yang sama juga terjadi dalam bentuk sinar-X, gelombang mikro,
gelombang radio, dan lainnya gejala radiasi elektromagnetikdan mirip maupun pada balok
muatan partikel (balok dibebankan). Optik secara umum dapat dianggap sebagai bagian
darikeelektromagnetan. Beberapa gejala optis bergantung pada sifat kuantum cahaya yang
terkait dengan beberapa bidang optik kuantum hinggamekanika. Dalam prakteknya, sebagian
besar fenomena optik dapat dihitung dengan menggunakan sifat daricahaya elektromagnetik,
seperti yang dijelaskan oleh persamaan Maxwell.

Bidang optik memiliki identitas, masyarakat, dan konferensi. Aspek lapangansering


disebut ilmu optik atau fisika optik. Ilmu optik terapan sering disebut rekayasa optik. Aplikasi
dari rekayasa optik yang terkait khusus dengan sistem iluminasi (iluminasi) disebut rekayasa
pencahayaan. Setiap disiplin cenderung sedikit berbeda dalam aplikasi, keterampilan teknis,
fokus, dan afiliasi profesionalnya. Inovasi lebih baru dalam rekayasa optik sering dikategorikan
sebagai fotonika atau Optoelektronik. Batas-batas antara bidang ini dan “optik” yang tidak
jelas, dan istilah yang digunakan berbeda di berbagai belahan dunia dan dalam berbagai bidang
industri.

Karena aplikasi yang luas dari ilmu “cahaya” untuk aplikasi dunia nyata, ilmu optik dan
rekayasa optik cenderung sangat interdisipliner. Ilmu optik merupakan bagian dari berbagai
disiplin terkait termasuk elektro, fisika, psikologi, kedokteran (khususnya optalmologidan
optometri), dan lain-lain. Selain itu, perilaku optik yang paling lengkap, seperti dijelaskan
dalam fisika, tidak selalu rumit untuk kebanyakan masalah, jadi model sederhana dapat
digunakan. Model sederhana ini cukup untuk menjelaskan sebagian besar perilaku fenomena
optik dan mengabaikan relevan dan / atau tidak terdeteksi pada suatu sistem.
B. Macam – macam dan Jenis Alat Optik
1. MATA

Setiap manusia memiliki alat optik tercanggih yang pernah ada, yaitu mata. Mata
merupakan bagian dari pancaindra yang berfungsi untuk melihat. Mata membantu kita
menikmati keindahan alam, melihat teman-teman, mengamati benda-benda di sekeliling, dan
masih banyak lagi yang dapat kita nikmati melalui mata. Coba bayangkan bila manusia tidak
mempunyai mata atau mata kita buta, tentu dunia ini terlihat gelap gulita.

Bagian – bagian mata :

- Kornea merupakan bagian luar mata yang tipis, lunak, dan transparan. Kornea berfungsi
menerima dan meneruskan cahaya yang masuk pada mata, serta melindungi bagian
mata yang sensitif di bawahnya.

- Pupil merupakan celah sempit berbentuk lingkaran dan berfungsi agar cahaya dapat
masuk ke dalam mata.

- Iris adalah selaput berwarna hitam, biru, atau coklat yang berfungsi untuk mengatur
besar kecilnya pupil. Warna inilah yang Anda lihat sebagai warna mata seseorang.

- Aquaeus Humour.Aquaeus humour merupakan cairan di depan lensa mata untuk


membiaskan cahaya ke dalam mata.

- Otot Akomodasi.Otot akomodasi adalah otot yang menempel pada lensa mata dan
berfungsi untuk mengatur tebal dan tipisnya lensa mata.

- Lensa Mata.Lensa mata berbentuk cembung, berserat, elastis, dan bening. Lensa ini
berfungsi untuk membiaskan cahaya dari benda supaya terbentuk bayangan pada retina.

- Retina adalah bagian belakang mata yang berfungsi sebagai tempat terbentuknya
bayangan.

- Vitreous Humour.Vitreous humour adalah cairan di dalam bola mata yang berfungsi
untuk meneruskan cahaya dari lensa ke retina.

- Bintik Kuning. Bintik kuning adalah bagian dari retina yang berfungsi sebagai tempat
terbentuknya bayangan yang jelas.

- Bintik Buta.Bintik buta adalah bagian dari retina yang apabila bayangan jatuh pada
bagian ini, maka bayangan tampak tidak jelas atau kabur.

- Saraf Mata.Saraf mata befungsi untuk meneruskan rangsangan bayangan dari retina
menuju ke otak.
Daya Akomodasi Mata

Bola mata Anda bentuknya tetap, sehingga jarak lensa mata ke retina juga tetap. Hal ini
berarti jarak bayangan yang dibentuk lensa mata selalu tetap, padahal jarak benda yang kita
lihat berbeda. Bagaimana supaya kita tetap dapat melihat benda dengan jarak bayangan yang
terbentuk tetap, meskipun jarak benda yang dilihat berubah? Tentu kita harus mengubah jarak
fokus lensa mata, dengan cara mengubah kecembungan lensa mata. Hal inilah yang
menyebabkan kita bisa melihat benda yang memiliki jarak berbeda tanpa mengalami kesulitan.
Kemampuan ini merupakan karunia Tuhan yang sampai sekarang manusia belum bisa
menirunya.

Lensa mata dapat mencembung atau pun memipih secara otomatis karena adanya otot
akomodasi (otot siliar). Untuk melihat benda yang letaknya dekat, otot siliar menegang
sehingga lensa mata mencembung dan sebaliknya untuk melihat benda yang letaknya jauh, otot
siliar mengendur (rileks), sehingga lensa mata memipih. Kemampuan otot mata untuk
menebalkan atau memipihkan lensa mata disebut daya akomodasi mata.

Cacat Mata

Tidak semua mata manusia dapat membentuk bayangan tepat pada retina, ada mata
yang mengalami anomali. Hal ini dapat terjadi karena daya akomodasi mata sudah berkurang
sehingga titik jauh atau titik dekat mata sudah bergeser. Keadaan mata yang demikian disebut
cacat mata. Cacat mata yang diderita seseorang dapat disebabkan oleh kerja mata (kebiasaan
mata) yang berlebihan atau cacat sejak lahir.

2. MIKROSKOP
Mikroskop merupakan alat optik untuk melihat benda-benda kecil dengan perbesaran
yang lebih besar dari perbesaran lup (dapat mencapai lebih dari 100 kali lipat dari besar benda).
Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Zacharias Janssen dari Belanda pada tahun 1590.
Mikroskop terdiri dari 2 lensa. Lensa pertama dinamakan lensa obyektif yang diletakkan sekat
dengan benda yang akan diamati. Sedangkan lensa kedua yang diletakkan dekat dengan mata
pengamat dinamakan lensa okuler. Lensa okuler bertindak sebagai lup. Ada dua cara dalam
menggunakan mikroskop, yaitu dengan mata berakomodasi maksimum dan dengan mata tak
berakomodasi. Bayangan akhir yang dihasilkan oleh dua lensa dalam mikroskop bersifat maya,
diperbesar dan terbalik terhadap benda semula. Panjang mikroskop (L) dapat dicari dengan
menggunakan persamaan berikut. L = s’ob + sok Keterangan: L = panjang mikrokop (meter)
s’ob = jarak bayangan lensa objektif sok = jarak benda lensa okuler Perbesaran lensa obyektif
merupakan perbesaran lensa positif: Mob = h'ob/hob = | -s'ob/sob | Keterangan: Mob =
perbesaran lensa objektif s’ob = jarak bayangan bagi lensa objektif sob = jarak benda bagi lensa
objektif h’ob = tinggi bayangan hob = tinggi benda Oleh karena lensa okuler bersifat sebagai
lup maka perbesaran lensa okuler mikroskop adalah sebagai berikut. Untuk mata berakomodasi
maksimum. Mata berakomodasi maksimum: Mok = sn/fok+1 Keterangan: sn = jarak titik
dekat mata normal fok = jarak fokus lensa okuler Mikroskop terdiri atas lensa objektif dan
lensa okuler. Maka dapat dikatakan bahwa perbesaran pada mikroskop merupakan perkalian
antara perbesaran oleh lensa objektif (mob) dengan perbesaran oleh lensa okuler (mok) dan
secara matematis dituliskan sebagai berikut. Perbesaran total mikroskop: Mtot = Mob x Mok
Keterangan: M = perbesaran total mikroskop mob = perbesaran lensa objektif mok =
perbesaran lensa okuler Pada mikroskop, lensa okuler berfungsi sebagai lup. Agar mata
pengamat dalam menggunakan mikroskop tidak berakomodasi, maka lensa okuler harus
diatur/digeser sedemikian rupa supaya bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif tepat jatuh
di titik fokus lensa okuler (fok). Lukisan bayangan untuk mata tak berakomodasi dapat dilihat
pada gambar berikut. Perbesaran lensa objektif selalu sama baik digunakan pada saat
pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum maupun mata tidak berakomodasi. Hal ini
dikarenakan lensa objektif digunakan untuk membentuk bayangan objek asli dan tidak
berhubungan langsung dengan mata pengamat. Oleh karena lensa okuler bersifat sebagai lup
maka perbesaran lensa okuler untuk pengamatan dengan mata tidak berakomodasi dirumuskan
sebagai berikut. Mok = sn/fok Sehingga untuk perbesaran total mikrokop untuk pengamatan
dengan mata tidak berakomodasi, sebagai berikut: M=s'ob/sob x sn/fok Sedangkan panjang
mikroskop (jarak tubulus) untuk pengamatan dengan mata tidak berakomodasi dinyatakan
dengan persamaan berikut. L = s’ob + fok

3. KAMERA
Kamera adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan bayangan fotografi pada film negatif.

Kamera terdiri atas beberapa bagian, antara lain, sebagai berikut :

- Lensa cembung, berfungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk sehingga terbentuk
bayangan yang nyata, terbalik, dan diperkecil.

- Diafragma, adalah lubang kecil yang dapat diatur lebarnya dan berfungsi untuk
mengatur banyaknya cahaya yang masuk melalui lensa.

- Apertur, berfungsi untuk mengatur besar-kecilnya diafragma.

- Pelat film, berfungsi sebagai tempat bayangan dan menghasilkan gambar negatif, yaitu
gambar yang berwarna tidak sama dengan aslinya, tembus cahaya.

Dalam kamera terdapat lensa cembung yang berfungsi sebagai pembentuk bayangan. Jika
sebuah benda diletakkan di ruang tiga sebuah lensa cembung akan terbentuk bayangan nyata,
terbalik, dan diperkecil. Antara kamera dan mata manusia terdapat persamaannya, yaitu benda
yang diambil oleh kamera dan benda yang dilihat mata manusia berada di ruang tiga dan lensa
kamera atau lensa mata. Sehingga terbentuk bayangan yang sifatnya nyata, terbalik, dan
diperkecil.
Pada kamera bayangan ini diusahakan jatuh tepat di plat film yang mempunyai sifat sangat
peka terhadap cahaya. Jika plat film yang peka cahaya ini dikenai cahaya maka plat film
mengalami perubahan kimia sesuai dengan cahaya dan benda di depan kamera. Plat ini masih
peka cahaya, agar plat film ini menjadi tidak peka terhadap cahaya dalam studio perlu dicuci
atau dimasukkan ke dalam larutan kimia tertentu. Setelah plat film dicuci atau dimasukkan ke
dalam larutan kimia tadi, plat film menjadi tidak pekat terhadap cahaya dan terlihat gambar
pada plat film yang disebut gambar negatif (negatif film). Untuk memperoleh gambar yang
sesuai dengan gambar semula yang diambil di depan kamera, film negatif ini kemudian dicetak
pada kertas film (biasanya kertas film warnanya putih). Gambar pada kertas film merupakan
gambar dan benda yang diambil di depan kamera tersebut dan disebut gambar positif. Gambar
positif sangat tergantung pada proses pembentukan bayangan pada plat film ini, jika bayangan
terjadi pada plat film ini kabur atau kurang jelas menyebabkan hasil cetakannya nanti juga
kabur atau tidak jelas.

Untuk memperoleh hasil pemotretan yang bagus, lensa dapat Anda geser maju mundur
sampai terbentuk bayangan paling jelas dengan jarak yang tepat, kemudian Anda tekan tombol
shutter.

Pelat film menggunakan pelat seluloid yang dilapisi dengan gelatin dan perak bromida
untuk menghasilkan negatifnya. Setelah dicuci, negatif tersebut dipakai untuk menghasilkan
gambar positif (gambar asli) pada kertas foto. Kertas foto merupakan kertas yang ditutup
dengan lapisan tipis kolodium yang dicampuri dengan perak klorida. Gambar yang ditimbulkan
pada bidang transparan disebut gambar diapositif.

4. TEROPONG
Teropong atau teleskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda yang jauh
agar tampak lebih jelas dan dekat. Ditinjau dari objeknya, teropong dibedakan menjadi dua,
yaitu teropong bintang dan teropong medan.

Teropong Bintang
Teropong bintang adalah teropong yang digunakan untuk melihat atau mengamati
benda-benda langit, seperti bintang, planet, dan satelit. Nama lain teropong bintang adalah
teropong astronomi. Ditinjau dari jalannya sinar, teropong bintang dibedakan menjadi dua,
yaitu teropong bias dan teropong pantul.

Teropong Bias

Teropong bias terdiri atas dua lensa cembung, yaitu sebagai lensa objektif dan okuler.
Sinar yang masuk ke dalam teropong dibiaskan oleh lensa. Oleh karena itu, teropong ini
disebut teropong bias.
Benda yang diamati terletak di titik jauh tak hingga, sehingga bayangan yang dibentuk oleh
lensa objektif tepat berada pada titik fokusnya. Bayangan yang dibentuk lensa objektif
merupakan benda bagi lensa okuler. Lensa okuler berfungsi sebagai lup.

Lensa objektif mempunyai fokus lebih panjang daripada lensa okuler (lensa okuler
lebih kuat daripada lensa objektif). Hal ini dimaksudkan agar diperoleh bayangan yang jelas
dan besar. Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif selalu bersifat nyata, terbalik, dan
diperkecil. Bayangan yang dibentuk lensa okuler bersifat maya, terbalik, dan diperkecil
terhadap benda yang diamati. Seperti pada mikroskop, teropong bintang juga dapat
digunakan dengan mata berakomodasi maksimum dan dengan mata tak berakomodasi.

Teropong Pantul
Karena jalannya sinar di dalam teropong dengan cara memantul maka teropong ini
dinamakan teropong pantul. Pada teropong pantul, cahaya yang datang dikumpulkan oleh
sebuah cermin melengkung yang besar. Cahaya tersebut kemudian dipantulkan ke mata
pengamat oleh satu atau lebih cermin yang lebih kecil.

Teropong Medan / Teropong Bumi


Teropong medan digunakan untuk mengamati benda-benda yang jauh di permukaan
bumi. Teropong bumi terdiri atas tiga lensa cembung, masing-masing sebagai lensa objektif,
lensa pembalik, dan lensa okuler. Lensa pembalik hanya untuk membalikkan bayangan yang
dibentuk lensa objektif, tidak untuk memperbesar bayangan.

Lensa okuler berfungsi sebagai lup. Karena lensa pembalik hanya untuk membalikkan
bayangan, maka bayangan yang dibentuk lensa objektif harus terletak pada titik pusat
kelengkungan lensa pembalik. Lensa okuler juga dibuat lebih kuat daripada lensa objektif.
Teropong bumi atau medan sebenarnya sama dengan teropong bintang yang dilengkapi
dengan lensa pembalik.

Sifat bayangan yang dibentuk teropong medan adalah maya, tegak, dan diperbesar.
Ada teropong bumi yang hanya menggunakan dua lensa (teropong panggung), yaitu lensa
cembung sebagai lensa objektif dan lensa cekung sebagai lensa okuler. Lensa cekung di sini
berfungsi sebagai pembalik bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif dan sekaligus sebagai
lup.

Sifat bayangan yang dibentuk maya, tegak, dan diperbesar daripada bayangan yang
dibentuk lensa objektif. Teropong ini sering disebut teropong panggung atau teropong
Belanda atau teropong Galileo.

Teropong bumi dan teropong panggung memang tidak bisa dibuat praktis. Untuk itu,
dibuat teropong lain yang fungsinya sama tetapi sangat praktis, yaitu teropong prisma.
Disebut teropong prisma karena pada teropong ini digunakan dua prisma yang didekatkan
bersilangan antara lensa objektif dan lensa okuler sehingga bayangan akhir yang dibentuk
bersifat maya, tegak, dan diperbesar.

5. KACAMATA
Kacamata merupakan alat optik yang digunakan untuk membantu melihat pada orang
yang memiliki cacat mata, baik itu rabun jauh, rabun dekat, ataupun mata silindris. kaca mata
terdiri dari lensa (tergantung jenis cacat matanya), frame atau kerangka yang menyangga lensa.
Kaca mata berfungsi dengan cara mengatur bayangan agar jatuh tepat di retina, dengan cara
menjauhkan titik jatuh bayangan pada penderita rabun jauh dan mendekatkan titik jatuh
bayangan pada penderita rabun dekat. Jauh dekatnya bayangan terhadap lensa (kaca mata) yang
digunakan tergantung pada letak objek, jarak fokus lensa, dan kekuatan atau daya lensa.
Kekuatan atau daya lensa dirumuskan dengan:

P=1/f

Keterangan:
P = kekuatan atau daya lensa (dioptri)
f = jarak fokus lensa (meter)

Untuk mencari jarak fokus lensa, kita bisa mendapatkannya dengan menggunakan rumus:

1/f = 1/s + 1/s’

Keterangan:
s = jarak benda ke lensa (meter)
s’ = jarak bayangan ke lensa (meter)

Oleh karena itulah saat memeriksa mata ke dokter, kita diminta membaca rangkaian
huruf-huruf di depan kita dengan jarak yang sudah ditentukan sehingga dokter dapat
menentukan jarak fokus lensa untuk mengetahui besarnya daya lensa yang dibutuhkan.

6. LUP ( KACA PEMBESAR )


Lup atau kaca pembesar adalah alat optik yang terdiri atas sebuah lensa cembung. Lup
digunakan untuk melihat benda-benda kecil agar nampak lebih besar dan jelas. Ada 2 cara
dalam menggunakan lup, yaitu dengan mata berakomodasi dan dengan mata tak berakomodasi.

Pada saat mata belum menggunakan lup, benda tampak jelas bila diletakkan pada titik
dekat pengamat (s = sn) sehingga mata melihat benda dengan sudut pandang α. Pada Gambar
(b), seorang pengamat menggunakan lup dimana benda diletakkan antara titik O dan F (di
ruang I) dan diperoleh bayangan yang terletak pada titik dekat mata pengamat (s’ = sn). Karena
sudut pandang mata menjadi lebih besar, yaitu β , maka mata pengamat berakomodasi
maksimum.

Menggunakan lup untuk mengamati benda dengan mata berakomodasi maksimum cepat
menimbulkan lelah. Oleh karena itu, pengamatan dengan menggunakan lup sebaiknya
dilakukan dengan mata tak berakomodasi (mata dalam keadaan rileks).

Pada kehidupan sehari-hari, lup biasanya digunakan oleh tukang arloji, pedagang kain,
pedagang intan, polisi, dan sebagainya.

C. KONSEP OPTIK
1. Inteferensi

Interferensi adalah penjumlahan superposisi dari dua gelombang cahaya atau bertambah
yang menimbulkan pola gelombang yang baru. Interferensi mengacu untuk interaksi
gelombang yang saling berkorelasi dan koheren satu sama lain, karena cahaya tersebut
bersumber dari sumber yang sama atau memiliki frekuensi yang serupa. Dengan mengabaikan
efek optik non linear, dua buah gelombang cahaya dengan frekuensi yang sama bisa
berinterferensi satu sama lain dengan konstruktif atau destruktif, bergantung pada jabatan fase
gelombang tersebut.

2. Difraksi

Difraksi merupakan sebuah fenomena gelombang yang terjadi sebagai respon gelombang
terhadap halangan yang berada pada arah rambatnya. Pada gelombang cahaya, difraksi adalah
istilah yang digunakan untuk menjelaskan respon cahaya dengan sinar yang melengkung
mengitari halangan kecil pada arah rambatnya, dan radiasi gelombang yang menyebar keluar
dari sebuah rana/celah kecil(bahasa inggris:slit).

Fenomena difraksi pertama kali diterangkan oleh Francesco Maria Grimaldi pada tahun
1665 dengan nama Latin diffringere yang artiannya to break into pieces dengan penjabaran
sifat gelombang yang bisa terurai dijadikan potongan-potongan gelombang. Potongan-potongan
gelombang ini bisa bergabung kembali dalam sebuah resolusi optis.
D. OPTIKA GEOMETRI
1. Pemantulan Cahaya

Pemantulan cahaya adalah proses terjadinya peristiwa peruahan arah rambat berkas cahaya
yang mengenai permukaan bidang pantul ke sisi medium asalnya. Dalam bahasa sederhana,
pemantulan cahaya adalah proses terpancarnya kembali cahaya dari permukaan benda yang
terkena cahaya.M enurut karakteristik bidang pantul, pemantulan cahaya dibedakan menjadi
dua yaitu, pemantulan teratur dan pemantulan baur. Untuk Optika Geometri, yang dipelajari
adalah pemantulan teratur yang terjadi pada cermin datar dan cermin lengkung seperti cermin
cekung, cermin cembung, cermin ellipsoidal atau cermin parabola.

a. Hukum Pemantulan Cahaya

Hukum Snellius pada pemantulan cahaya mengatakan, sinar datang, sinar pantul dan garis
normal bertempat pada satu bidang datar dan masing-masing berpotongan di satu titik. Dalam
pemantulan cahaya, konsep yang harus dipegang adalah besarnya sudut pantul sama dengan
besar sudut datang.

b. Cermin Datar

Cermin datar adalah benda yang permukaannya datar dan transparan yang dilapisi berupa
lapisan cat logam di bagian belakang yang berfungsi bidang pantul. Selaras dengan hukum
pemantulan, sinar yang jatuh dengan sudut datang i di atas cermin datar akan dipantulkan
dengan sudut pantul r yang besarnya sama dengan i. Cermin datar menghasilkan bayangan
maya, tegak dan sama besar terhadap benda.

c. Cermin Cekung

Tidak hanya pada cermin datar, tetapi pemantulan cahaya juga terjadi pada cermin lengkung.
Cermin lengkung, ada dua jenis yaitu cermin cekung dan cermin cembung. Cermin cekung
adalah cermin yang sisi depannya melengkung ke dalam. Sifat bayangan yang dihasilkan
cermin datar bergantung pada letak benda di depan cermin.

Sinar-sinar istimewa cermin cekung, yaitu:


- Sinar datang sejajar dengan sumbu utama dipantulkan melewati titik focus
- Sinar datang melewati titik fokus dipantulkan sejajar dengan sumbu utama
- Sinar datang melewati titik pusat lengkung dipantulkan kembali ke titik tersebut

d. Cermin Cembung
Cermin cembung adalah cermin lengkung yang sisi depannya melengkung ke luar. Karena
pusat lengkung terletak di belakang maka titik fokus pada cermin juga di belakang sehingga
jarak fokus bernilai negatif. Sifat bayangan yang dihasilkan cermin cembung adalah maya,
tegak dan diperkecil.

Sinar-sinar istimewa cermin cembung, yaitu:


- Sinar yang datang sejajar dengan sumbu utama dipantulkan seolah berasal dari titik
fokus
- Sinar yang datang ke titik fokus dipantulkan sejajar dengan sumbu utama
- Sinar yang datang ke titik pusat lengkung dipantulkan kembali seolah berasal dari titik
tersebut

e. Cermin Ellipsoidal
Cermin ellipsoidal menggunakan konsep pemantulan untuk memusatkan energi cahaya. Pada
umumnya cermin dibuat dengan melapiskan material reflektif seperti aluminium atau perak.
Jumlah jarak dari dua titik (r1 dan r2) adalah konstan untuk setiap titik pada permukaan elips
dan memusatkan cahaya pada titik fokus elips.

Kelebihan cermin ellipsoidal:


- Bekerja dengan konsep pemantulan sehingga lebih sederhana dan lebih mudah dibuat
dibandingkan lensa.
- Dapat memusatkan berbagai panjang gelombang pada suatu titik.
- Tidak terdapat penyerapan energi cahaya oleh permukaan cermin.
- Terdapat 1 variabel saja yang harus direkayasa yakni geometri elips.

Kekurangan cermin ellipsoidal:


- Sumber cahaya harus terletak pada salah satu titik fokus elips.
- Material reflektif yang melapisi dapat mengalami degradasi sehingga perlu dilakukan
penggantian secara berkala untuk dapat memusatkan cahaya.

f. Cermin Parabola
Cermin parabola menggunakan konsep pemantulan untuk memusatkan energi cahaya. Pada
umumnya cermin dibuat dengan melapiskan material reflektif seperti aluminium atau perak.
Cahaya seolah olah jatuh secara tegak lurus akan dipusatkan pada titik pusat parabola.

Kelebihan cermin parabola:


- Bekerja dengan konsep pemantulan sehingga lebih sederhana dan lebih mudah dibuat
dibandingkan lensa.
- Dapat memusatkan berbagai panjang gelombang pada suatu titik
- Tidak terdapat penyerapan energi cahaya oleh permukaan cermin
- Terdapat 2 variabel yakni jari jari kelengkungan dan diameter cermin parabola
- Titik pemusatan cahaya tidak bergantung pada perubahan posisi sumber cahaya

Kekurangan cermin parabola:


- Tidak dapat memusatkan cahaya selain pada pusat parabola.
- Dibutuhkan sumber cahaya yang cukup jauh sehingga berkas cahaya dapat tiba di
bidang imajiner depan parabola dalam waktu yang bersamaan
- Material reflektif yang melapisi dapat mengalami degradasi sehingga perlu dilakukan
penggantian secara berkala untuk dapat memusatkan cahaya

g. Rumus umum cermin lengkung

Hubungan antara jarak fokus, jarak bayangan dan jarak benda terhadap cermin lengkung
dinyatakan dengan persamaan seperti berikut:

1/f = 1/s + 1/s’

Keterangan :

f = jarak fokus cermin (cm)

s = jarak benda dari pusat cermin (cm)

s’ = jarak bayangan dari pusat cermin (cm)

2. Pembiasan Cahaya
Pembiasan cahaya adalah peristiwa optika geometri yang terjadi karena pembelokan arah
rambat cahaya saat berkas cahaya memasuki medium yang kerapatan optiknya berbeda. Ketika
cahaya bertemu dengan bidang batas antara 2 medium berbeda kerapatan, maka cahaya akan
dibelokkan.

a. Hukum Pembiasan Cahaya

Hukum Snellius mengatakan bahwa, sinar datang, sinar bias dan garis normal bertempat pada
satu bidang datar. Jika sinar datang dari medium kerapatan renggang ke medium yang lebih
rapat, maka sinar dibelokkan mendekati garis normal. Namun, jika sinar datang dari medium
lebih rapat ke medium yang lebih renggang, maka sinar akan dibelokkan menjauhi garis
normal.

b. Lensa Cembung

Lensa cembung adalah salah satu benda yang dapat membiaskan cahaya. Lensa adalah benda
transparan yang di salah satu atau kedua permukannya berbentuk melengkung. Lensa cembung
adalah lensa yang mempunyai ketebalan paling besar pada bagian pusat. Sifat bayangan yang
dihasilkan lensa cembung tergantung pada letak benda di depan lensa.
c. Lensa Cekung

Lensa cekung merupakan lensa yang salah satu atau kedua permukannya berbentuk
melengkung ke dalam, sehingga membentuk bagian yang tipis pada pusatnya. Sifat bayangan
yang dihasilkan lensa cekung tidak tergantung pada letak benda. Untuk segala posisi, sifat yang
dihasilkan akan selalu maya, tegak dan diperkecil.

Sinar-sinar istimewa lensa cekung, yaitu:


- Sinar yang datang sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah bersumber dari titik fokus
aktif
- Sinar yang datang seolah-olah menuju titik fokus pasif dibiaskan sejajar dengan sumbu
utama
- Sinar datang melewati titik pusat optik diteruskan, tanpa pembiasan

d. Rumus Umum Lensa

Hubungan antara jarak fokus, jarak benda dan jarak bayangan terhadap lensa sama seperti
persamaan umum pada cermin. Untuk tambahan, pada lensa diketahui istilah kekuatan lensa.
Kekuatan lensa dapat diketahui dengan rumus:

P = 1/f

Keterangan:
P = kekuatan lensa (dioptri)
f = jarak fokus lensa (m)
Daftar Pustaka
https://kumparan.com/berita-update/pengertian-optik-jenis-jenis-fungsi-
dan-contohnya-1wlkxNhXOhl
https://katadata.co.id/safrezi/berita/614d8f1cc2682/definisi-contoh-dan-
fungsi-alat-optik-materi-fisika-kelas-xi-sma
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-optik/
https://www.utakatikotak.com/Prinsip-Kerja-Periskop-Sebagai-Alat-
Optik/kongkow/detail/23499

Anda mungkin juga menyukai