Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ALAT OPTIK

LUP (KACA PEMBESAR) DAN KACAMATA

DOSEN PENGAMPU : IRHAM RAMADHANI.S.Pd.,M.Pd

OLEH :
1. Ayu Angraini (4202121005)
2. Natasya Audina (4202421026)
3. Restina Tiolenta Sihombing (4201121017)
4. Three Man Saing (4203121001)

PENDIDIKAN FISIKA B
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………................ i

DAFTAR ISI............................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah................................................... 3

1.2. Rumusan Masalah............................................................ 3

1.3. Tujuan Masalah............................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Alat Optik...................................................... 5

2.2. Pengertian Lup................................................................. 5

2.3. Sejarah Perkembangan Lup.............................................. 5

2.4. Bagian-Bagian Lup.......................................................... 6

2.5. Cara Kerja Lup................................................................. 7

2.6. Rumus Lup....................................................................... 8

2.7. Pengertian Kacamata....................................................... 9

2.8. Sejarah Perkembangan Kacamata.................................... 9

2.9. Jenis-Jenis Kacamata........................................................ 11

BAB III PENUTUP

3.1. Simpulan.......................................................................... 14

3.2. Saran................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA................................................................. 15

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah fisika umum ini.
Makalah ini kami susun dengan tujuan untuk lebih memahami tentang alat optik (lup
dan kacamata), khusus nya didalam ukuran letak data.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Irham Ramadhani
S.Pd.,M.Pd selaku dosen pembimbing pada mata kuliah fisika umum yang telah
memberikan tugas kepada kami. Sehingga dapat menambah wawasan kami serta
dapat memberi pengetahuan bagu seluruh pembaca. Kami sangat menyadari makalah
ini masih belum menemukan kata sempurna, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna hasil yang lebih baik lagi.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi kami dan bagi semua
nya, semoga apa yang kami bahas disini dapat dijadikan tambahan ilmu pengetahuan
teman – teman semua. Terima kasih.

Medan, 22 Oktober 2020

Penyusun

ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Alat optik merupakan alat yang bekerja berdasarkan prinsip cahaya. Alat optik
membuat hidup manusia lebih mudah dan berarti. Anda dapat menikmati keindahan
alam semesta, mengabadikan saat-saat terindah pada lembaran foto, atau bahkan bisa
membuat sehelai rambut di kepala menjadi terlihat sebesar lengan.
Banyak  orang yang bisa melihat dengan jelas pada kondisi normal tanpa
menggunakan kacamata. Dalam kondisi ini orang- orang tersebut menggunakan mata
untuk melihat suatu benda. Jika dengan mata kita tidak dapat melihat dengan jelas
maka kita dapat menggunakan alat bantu penglihat. Alat bantu untuk mengamati
benda-benda yang tidak jelas dilihat oleh mata disebut alat optik.
Mata adalah suatu alat optik yang memiliki banyak sekali keterbatasan. Mata kita
tidak dapat melihat benda yang sangat kecil, misal bakteri, virus, dan sebagainya. juga
tidak bias melihat benda yang tempatnya sangat jauh dengan jelas, seperti bulan,
matahari, atau pesawat yang terbang tinggi, dan sebagainya. Beberapa jenis alat optik
yang diciptakan untuk membantu kesulitan manusia dalam hal melihat benda-benda
kecil atau yang jauh tempatnya yaitu lup, kamera, mikroskop dan teropong.
Alat optik  dibuat dengan bermacam tujuan, tetapi fungsi alat optik yang utama
adalah untuk meningkatkan daya penglihatan manusia. Contohnya kacamata,
mikroskop dan teleskop. Mikroskop dan teleskop digunakan untuk melihat benda-
benda yang tak terlihat dengan mata telanjang.Bagaimana prinsip kerja alat-alat optik
tersebut dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, Untuk dapat mengetahuinya
maka makalah ini akanmembahasnya.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan alat optik ?
2. Apa yang dimaksud dengan Lup ?
3. Bagaimana sejarah perkembangan Lup ?
4. Apa saja bagian-bagian yang ada pada Lup ?
5. Bagaimana cara kerja pada Lup ?
6. Apa saja rumus yang digunakan dalam Lup ?

7. Apa pengertian Kacamata ?


8. Bagaimana sejarah perkembangan Kacamata ?
9. Apa saja jenis-jenis pada Kacamata ?
1.3. Tujuan Masalah
Adapun tujuan masalah yaitu:
1. Untuk mengetahui defenisi dari Alat Optik.
2. Untuk mengetahui defenisi dari Lup.
3. Untuk mengetahui sejarah perkembangan Lup.
4. Untuk mengetahui bagian-bagian dari Lup.
5. Untuk mengetahui bagaimana cara kerja Lup.
6. Untuk mengetahui rumus yang digunakan mengenai Lup.
7. Untuk mengetahui defenisi dari Kacamata.
8. Untuk mengetahui perkembangan sejarah dari Kacamata.
9. Untuk mengetahui jenis-jenis dari Kacamata.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Alat Optik
Alat optik adalah alat-alat yang salah satu atau lebih komponennya menggunakan
benda optik, misalnya cermin, lensa, atau prisma. Alat optik memanfaatkan prinsip
pemantulan dan atau pembiasan cahaya. Ada beberapa alat optik antara lain lup,
mikroskop, teleskop, proyektor, dan episkop.
Benda optik adalah benda yang menggunakan lensa optik untuk melakukan
fungsinya dalam membantu kegiatan tertentu. Lensa optik bisa terbuat dari bahan
kaca, plastik, fiber, dan lain sebagainya. Cermin dan lensa serta prinsip kerjanya
memberikan sarana pemahaman bagi pemanfaatannya untuk mempermudah dan
membantu kehidupan manusia. Alat-alat yang bekerja berdasarkan prinsip optik
(cermin dan lensa) digolongkan sebagai alat optik.
2.2. Pengertian Lup
Lup adalah salah satu jenis alat optik yang terdiri dari lensa cembung yang
dipergunakan untuk melihat benda kecil agar tampak lebih jelas atau lebih besar dari
ukuran sebenarnya. Lensa cembung pada lup akan membentuk bayangan maya yang
diperbesar dari benda yang diletakkan di antara titik fokus (f) dengan titik pusat lensa.
Benda tersebut diamati dalam dua keadaaan, yaitu saat mata berakomodasi maksimum
dan mata berakomodasi tidak maksimum.
Pada saat mata berakomodasi maksimum, benda harus diletakkan di antara lensa
dan titik fokus. Sedangkan, pengamatan benda dengan mata tidak berakomodasi benda
harus diletakkan tepat pada titik fokus lup.
2.3. Sejarah Lup

Lup atau kaca pembesar adalah sebuah lensa cembung yang mempunyai titik
fokus yang dekat dengan lensanya. Benda yang akan diperbesar terletak di dalam titik
fokus lup itu atau jarak benda ke lensa lup tersebut lebih kecil dibandingkan jarak titik
5
fokus lup ke lensa lup tersebut. Bayangan yang dihasilkan bersifat tegak, nyata, dan
diperbesar. Lup ditemukan oleh seorang dari Arab bernama Abu Ali al-Hasan Ibn Al-
Haitham. Abu Ali Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham atau Ibnu Haitham lahir
(Basra,965 Kairo 1039), dikenal dalam kalangan cerdik pandai di Barat, dengan nama
Alhazen,  adalah seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang sains, falak,
matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula melakukan
penyelidikan mengenai cahaya, dan telah memberikan ilham kepada ahli sains barat
seperti Boger, Bacon, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop serta teleskop. 
Dalam kalangan cerdik pandai di Barat, beliau dikenali dengan nama Alhazen.
Ibnu Haitham dilahirkan di Basrah pada tahun 354H bersamaan dengan 965
Masehi. Ia memulai pendidikan awalnya di Basrah sebelum dilantik menjadi pegawai
pemerintah di bandar kelahirannya. Setelah beberapa lama berkhidmat dengan pihak
pemerintah di sana, beliau mengambil keputusan merantau ke Ahwaz dan Baghdad. Di
perantauan beliau telah melanjutkan pengajian dan menumpukan perhatian pada
penulisan. Kecintaannya kepada ilmu telah membawanya berhijrah ke Mesir. Selama
di sana beliau telah mengambil kesempatan melakukan beberapa kerja penyelidikan
mengenai aliran dan saliran Sungai Nil serta menyalin buku-buku mengenai
matematika dan falak. Tujuannya adalah untuk mendapatkan uang cadangan dalam
menempuh perjalanan menuju Universitas Al-Azhar.
2.4. Bagian-Bagian Lup
Lup berfungsi untuk mengamati benda-benda kecil sehingga tampak menjadi
besar dan lebih jelas yang tidak dapat dilihat dengan mata secara langsung dengan
menggunakan sebuah lensa cembung atau lensa positif. Adapun bagian-bagian lup
diantaranya yaitu:
1. Tangkai Lup, digunakan pengamat untuk memegang Lup.
2. Skrup Penghubung, berfungsi untuk menghubungkan antara tangkai Lup dengan kepala
Lup.
3. Kepala/Bingkai Lup, dimana lingkaran yang digunakan sebagai bingkai lensa cembung
pada Lup.
4. Lensa Cembung Lup, berfungsi untuk memperbesar benda berukuran kecil agar tampak
lebih besar.

6
2.5. Cara Kerja Lup
Cahaya yang melewati lup membelok ke dalam untuk mengumpul di suatu titik fokus
pada sisi kedua lensa. Benda yang diamati diletakkan di ruang 1 sehingga menghasilkan
bayangan maya, terbalik. Ada 2 cara menggunakan lup yaitu mata berakomodasi maksimum dan
mata tidak berakomodasi.
a. Mata Berakomodasi Maksimum

Akomodasi maksimum terjadi saat otot siliaris mata dalam kondisi paling tegang.
Pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum mengakibatkan mata cepat lelah
namun keuntungannya menghasilkan perbesaran maksimum. Saat melakukan pengamatan
dengan mata berakomodasi maksimum benda yang akan diamati diletakkan di ruang 1,
sehingga berlaku rumus lensa cembung, berikut ini:
1 1 1
= − Keterangan: s = jarak benda
s f s'
f = jarak focus
s’ = jarak bayangan
Lup adalah lensa cembung sehingga jarak fokus bertanda positif. Bayangan maya
sehingga s’ bertanda negatif. Titik dekat mata 25 cm
Perbesaran anguler untuk mata berakomodasi maksimum :
25 25 25
M= − atau M = + 1 Keterangan: M = perbesaran angular
f −25 f
f = jarak titik fokus lensa
b. Mata Tak Berakomodasi

Mata tak berakomodasi saat melihat benda otot siliar dalam keadaan rileks.
Pengamatan dengan mata tidak berakomodai menguntungkan karena mata tidak

7
cepat lelah tetapi perbesaran kurang maksimum. Saat melakukan pengamatan
dengan mata tidak berakomodasi benda yang akan diamati harus diletakkan tepat
pada titik fokus. Perbesaran anguler yang didapatkan yaitu :
25
M=
f
2.6. Rumus Lup (Kaca Pembesar)
Perbesaran anguler (Ma) pada lup dihitung dengan membandingkan antara sudut α dan
sudut β:

Karena benda sangat kecil, maka sudut α dan β juga kecil, maka perhitungan
perbesaran anguler menjadi:
Keterangan: Ma = Perbesaran anguler
α = Sudut antara mata dan benda tanpa lup
β= Sudut antara mata dan benda dengan
menggunakan lup
Sn=Jarak antara lensa dan bayangan benda
dengan menggunakan lup (atau titik dekat
mata) atau Jarak antara lensa dan benda
dengan menggunakan Lup
 Contoh Soal Lup (Kaca Pembesar)
Sebuah lup memiliki titik fokus sebesar 2.5 cm. Tentukan perbesaran lup jika mata
tak berakomodasi dan mata berakomodasi maksimum!
Penyelesaian :
Diketahui : f = 2 cm
Ditanya : M . . .?
Jawab :
1. Mata tak berakomodasi
25 25
M= = = 10 kali
f 2,5
2. Mata berakomodasi maksimum

M= ( 25f )+1
8
M= ( 2,525 )+1= (10)+1 = 11 kali
2.7. Pengertian Kacamata
Kacamata merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengatasi
cacat mata. Kacamata terdiri dari lensa cekung atau lensa cembung, dan frame atau
kerangka tempat lensa. Fungsi dari kacamata adalah mengatur supaya bayangan benda
yang tidak dapat dilihat dengan jelas oleh mata menjadi jatuh di titik dekat atau di titik
jauh mata, bergantung pada jenis cacat matanya. Jika sebuah benda berada di depan
sebuah lensa, bayangan akan dibentuk oleh lensa tersebut. Jauh dekatnya bayangan
terhadap lensa, bergantung pada letak benda dan jarak fokus lensa.

Hubungan tersebut secara matematis dapat ditulis sebagai berikut :


Dengan :
S = jarak benda ke lensa (m),
S' = jarak bayangan ke lensa (m), dan
f = jarak fokus lensa (m).

Kekuatan atau daya lensa adalah kemampuan lensa untuk memfokuskan sinar
yang datang sejajar dengan lensa. Hubungan antara daya lensa dan kekuatan lensa
memenuhi persamaan :
1
P= ....(1-2) Dengan : P = kekuatan atau daya lensa (dioptri), dan
f
f = jarak fokus lensa (m).
2.8. Sejarah Perkembangan Kacamata
Kacamata mulai dikenal di Eropa pada abad ke 13. Namun berbeda dengan
bangsa Cina, orang Eropa menggunakan kacamata untuk membantu penglihatan
mereka. Kacamata yang dikenakan masih menyerupai dengan kacamata bangsa Cina
yakni terbuat dari kristal batu atau batu transparan.

9
 Kacamata Abad 16 di Jerman
Kacamata pertama yang dipergunakan oleh orang Eropa hanyalah kaca
pembesar yang dipegang dengan satu tangan. Setelah itu barulah digunakan lensa
kaca ganda yang diberikan gagang supaya bias dicantolkan ke telinga. Lalu,
gagangnya pun dihilangkan dan digantikan dengan pita atau tali agar bias diikatkan
ke kepala. Untuk beberapa waktu, orang menggunakan kacamata per, yakni
kacamata yang dijepit dengan alat sejenis peniti ke atas hidung. Akhirnya, lama
kelamaan, munculah ide untuk menggunakan kawat bengkok yang dikeraskan
supaya menjadi gagang di telinga.
Lensa yang digunakan untuk mengoreksi penglihatan konon digunakan
oleh Abbas Ibn Firnas [3] pada abad ke sembilan. Abbas Ibn Firnas menemukan
cara untuk memproduksi lensa yang amat jernih. Lensa ini ada dibentuk dan diasah
menjadi batu bulat yang dapat digunakan untuk membaca sehingga terkenal dengan
istilah batu membaca.
Pada akhir abad ke tiga belas, akhirnya ditemukan bahwa penggunaan kaca
sebagai lensa jauh lebih baik daripada menggunakan batu transparan. Hal ini
berdasarkan hasil penelitian ilmuan dan sejarawan Inggris yang bernama Sir Joseph
Needham. Penelitiannya menunjukan bahwa kacamata ditemukan 1000 tahun lalu
di Cina dan tersebar ke seluruh dunia pada zaman kedatangan Marco Polo pada
tahun 1270. Hal ini juga disebutkan oleh Marco Polo dalam bukunya tersebut.
Walau tidak diketahui secara pasti, namun orang percaya bahwa tukang kaca lah
yang menjadi penggagas hal ini

10
2.9. Jenis-Jenis Kacamata
a. Kacamata Berlensa Cekung untuk Miopi
Mata miopi tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang jauh atau titik
jauhnya terbatas pada jarak tertentu. Lensa kacamata yang digunakan penderita
miopi harus membentuk bayangan benda-benda jauh (S ~ ) tepat di titik jauh mata
atau S' = –PR, dengan PR singkatan dari punctum remotum, yang artinya titik jauh.
Tanda negatif pada S' diberikan karena bayangan yang dibentuk lensa
kacamata berada di depan lensa tersebut atau bersifat maya.

...(1-3)   
Jarak fokus lensa kacamata adalah negatif dari titik jauh mata miopi. Tanda
negatif menunjukkan bahwa keterbatasan pandang mata miopi perlu diatasi oleh
kacamata berlensa\negatif (cekung atau divergen).

Gambar Bayangan benda jauh yang dibentuk lensa untuk miopi harus jatuh di titik jauh
mata.
Jika Persamaan (1–3) dimasukkan ke dalam Persamaan (1–2), diperoleh :

     
Dengan PR dinyatakan dalam satuan m (meter) dan P dalam dioptri.
 Contoh Soal
Seseorang hanya mampu melihat benda dengan jelas paling jauh pada jarak 2 m
dari matanya. Berapakah kekuatan lensa kacamata yang diperlukannya?
Penyelesaian:
Diketahui titik jauh PR = 2 m, kekuatan lensa kacamatanya adalah :

11
b. Kacamata Berlensa Cembung untuk Hipermetropi
Karena hipermetropi tidak dapat melihat benda-benda dekat dengan jelas, lensa
kacamata yang digunakannya haruslah lensa yang dapat membentuk bayangan benda-
benda dekat tepat di titik dekat matanya. Benda-benda dekat yang dimaksud yang
memiliki jarak 25 cm di depan mata. Oleh karena itu, lensa kacamata harus membentuk
bayangan benda pada jarak S = 25 cm tepat di titik dekat (PP, punctum proximum) atau
S' = –PP. Kembali tanda negatif diberikan pada S' karena bayangannya bersifat maya
atau di depan lensa.
Jika nilai S dan S' ini diperoleh :

Dengan PP dinyatakan dalam satuan meter (m) dan P dalam dioptri. Karena PP >
0,25 m, kekuatan lensa P akan selalu positif. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang
yang bermata hipermetropi perlu ditolong oleh kacamata berlensa positif (cembung atau
konvergen).
 Contoh Soal
Seseorang menggunakan kacamata berkekuatan +2 dioptri agar dapat membaca
seperti orang bermata normal. Berapa jauhkah letak benda terdekat ke matanya yang
masih dapat dilihatnya dengan jelas?
Penyelesaian :
Letak benda terdekat ke mata yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata tidak
lain adalah titik dekat atau punctum proximum (PP). Ambil jarak baca orang bermata
normal 25 cm. Oleh karena orang tersebut menggunakan lensa positif atau lensa
cembung, sehingga diperoleh titik dekat mata orang tersebut adalah PP = ½ m = 50
cm.
c. Kacamata untuk Presbiopi dan Astigmatisma
Penderita presbiopi merupakan gabungan dari miopi dan hipermetropi. Oleh karena
itu, kaca mata yang digunakannya haruslah berlensa rangkap atau bifokal, yakni lensa
cekung pada bagian atas untuk melihat benda jauh dan lensa cembung pada bagian
bawah untuk melihat benda-benda dekat. Sementara itu, astigmatisma dapat diatasi
dengan menggunakan lensa silindris.

12
d. Lensa Kontak
Lensa kontak atau contact lens juga dapat digunakan untuk mengatasi cacat mata.
Pada dasarnya lensa kontak adalah kacamata juga, hanya tidak menggunakan rangka,
melainkan ditempelkan langsung ke kornea mata.

13
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Alat optik adalah alat-alat yang salah satu atau lebih komponennya menggunakan
benda optik, misalnya cermin, lensa, atau prisma. Alat optik memanfaatkan prinsip
pemantulan dan atau pembiasan cahaya. Ada beberapa alat optik antara lain lup,
mikroskop, teleskop, proyektor, dan episkop. Alat optik membuat hidup manusia lebih
mudah dan berarti. Anda dapat menikmati keindahan alam semesta, mengabadikan
saat-saat terindah pada lembaran foto, atau bahkan bisa membuat sehelai rambut di
kepala menjadi terlihat sebesar lengan.
Alat optik  dibuat dengan bermacam tujuan, tetapi fungsi alat optik yang utama
adalah untuk meningkatkan daya penglihatan manusia. Contohnya kacamata,
mikroskop dan teleskop. Mikroskop dan teleskop digunakan untuk melihat benda-
benda yang tak terlihat dengan mata telanjang. Bagaimana prinsip kerja alat-alat optik
tersebut dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, Untuk dapat mengetahuinya
maka makalah ini akanmembahasnya.

3.2. Saran
Untuk mengetahui lebih jauh dan lebih banyak atau bahkan lebih lengkap tentang
pembahasan biooptik-alat optik, pembaca dapat membaca dan mempelajari buku-buku
yang didalamnya membahas tentang biooptik-alat optik, karena di dalam makalah ini,
kami selaku penulis hanya membahas garis besarnya saja tentang biooptik-alat optik.

14
DAFTAR PUSTAKA
https://anggrainisulistia.blogspot.com/2011/09/pengertian-kacamata.html
https://elyanovianti15.blogspot.com/2015/10/contoh-makalah-alat-optik.html
https://www.nafiun.com/2014/06/alat-alat-optik-mata-dan-kacamata-teropong-mikroskop-
lup-kamera.html
https://www.pelajaran.co.id/2018/02/pengertian-lup-bagian-rumus-dan-contoh-soal-lup-
kaca-pembesar-lengkap.html

15

Anda mungkin juga menyukai