Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

“ PENGERTIAN DAN JENIS LENSA DAN SINAR-SINAR ISTIMEWA PADA LENSA”

Dosen pengampu:
Dr.Yanti Fitria,S.pd,M.pd
Afriza Media,M.pd

Oleh

MELGA FRANSISKA

23129338

Pertemuan ke-11

NO Aspek yang dinilai Skor Skor


Maksimum Di peroleh
1 Sistematika laporan 4
2 Kelengkapan laporan 4
3 Kejelasan dan keruntunan laporan 4
4 Kebenaran konsep ide yang dipaparkan 4
5 Ketepatan pemilihan kosa kata 4
6 Kmampuan mahasiswa dalam menjelaskan isi 4
laporan
7 Usaha mahasiswa dalam menyusun laporan 4
8 Presentasi laporan 4
KATA PENGANTAR

Terima kasih terhadap Allah SWT sebab telah melimpahkan kepada kami
nikmat dan kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan tugas dengan
judul “ Pengertian dan Jenis Lensa dan sinar- sinar istimewa pada lensa” tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas
kelompok pada mata kuliah Konsep Dasar Fisika SD. Kami mengucapkan terima kasih
terhadap dosen pengampu mata kuliah Ibuk Dr.Hj.Yanti Fitria,S.Pd.M.Pd dan Afriza
Media,M.pd yang telah mempercayakan tugas ini pada kami.
Kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan maupun
kekeliruan dari makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran
dari semua pihak agar pembuatan makalah kami untuk kedepannya jauh lebih baik.
Sekian yang dapat kami sampaikan. Kami berharap makalah ini berguna untuk
seluruh pihak, terutama untuk kita semua. Terima kasih.

Padang, 06 November 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. 1


DAFTAR ISI ........................................................................................................... 2
LAPORAN BELAJAR MANDIRI .......................................................................... 3
I. Jurnal.............................................................................................................. 3
II. Ringkasan ...................................................................................................... 4
III. Permasalahan ................................................................................................ 18
IV. Penyelesaian ................................................................................................. 18
V. Kesimpulan ................................................................................................... 22
PETUNJUK PRAKTIKUM .................................................................................. 23
A.Dasar Teori ....................................................................................................... 23
B.Tujuan Praktikum .............................................................................................. 23
C.Alat dan Bahan .................................................................................................. 23
D.Prosedur ........................................................................................................... 23
E.Hasil pengamatan ............................................................................................. 24
F.Pertanyaan ........................................................................................................ 24
G.Simpulan .......................................................................................................... 24
H.Daftar Rujukan .................................................................................................. 24

2
LAPORAN BELAJAR MANDIRI

A. Link Bacaan /sumber bacaan

1. https://id.wikipedia.org/wiki/Lensa
2. https://www.fisikabc.com/2017/11/lensa.html
3. https://www.fisikabc.com/2017/11/sinar-sinar-istimewa-lensa-cembung.html

3
II.RINGKASAN

A. Pengertian Lensa

Lensa atau sering disebut kanta adalah sebuah alat untuk


mengumpulkan atau menyebarkan cahaya, biasanya dibentuk dari
sepotong gelas yang dibentuk. Alat sejenis digunakan dengan jenis lain
dari radias elektromagnetik juga disebut lensa, misalnya, sebuah lensa
gelombang Mikro dapat dibuat dari "paraxxin max".
Lensa paling awal tercatat di Yunani Kuno, dengan sandiwara
Aristophanes the clouds (425 SM) menyebutkan sebuah Gelas pembakar
sebuah lensa cembung digunakan untuk memfokuskan cahaya matahari
untuk menciptakan api).
Tulisan Pliny the Elder (23-79) juga menunjukan bahwa gelas-pembakar
juga dikenal Kekaisaran Roma, dan disebut juga apa yang kemungkinan
adalah sebuah penggunaan pertama dari lensa pembetul: Nero juga
diketahui menonton gladiator melalui sebuah emerald berbentuk cekung
(kemungkinan untuk memperbaiki myopia).
Seneca the Younger (3 SM - 65) menjelaskan efek pembesaran dari
sebuah gelas bulat yang diisi oleh air.
Matematikawan muslim berkebangsaan Arab Alhazen (Abu Ali al-Hasan
Ibn Al-Haitham), (965-1038) menulis teori optikal pertama dan utama
yang menjelaskan bahwa lensa di mata manusia membentuk sebuah
gambar di retina. Penyebaran penggunaan lensa tidak terjadi sampai
penemuan kacamata, mungkin di Italia pada 1280-an.
Secara umum, lensa terbuat dari bahan transparan seperti kaca atau plastik.
Bentuknya biasanya berbentuk bulat dan bagian tengahnya lebih tebal
daripada bagian tepinya. Terdapat dua jenis lensa utama:
1. Lensa Konvergen

Juga dikenal sebagai lensa cembung, lensa ini lebih tebal di bagian
tengahnya dan berfungsi untuk memusatkan cahaya yang melewatinya.
Ketika sinar cahaya datang sejajar ke arah sumbu lensa, sinar tersebut
akan berfokus pada titik tertentu di sebelah lain lensa, yang disebut titik
fokus. Lensa konvergen digunakan dalam perangkat optik seperti kamera,
teleskop, dan mikroskop.

4
2. Lensa Divergen

Juga dikenal sebagai lensa cekung, lensa ini lebih tipis di bagian
tengahnya dan berfungsi untuk menghamburkan cahaya. Sinar cahaya
yang datang sejajar ke arah sumbu lensa akan tampak berhamburan
keluar dari titik tertentu di sebelah lain lensa. Lensa divergen biasanya
digunakan dalam perangkat koreksi penglihatan, seperti kacamata minus.

Sejarah Lensa
Sejarah lensa telah dimulai sejak zaman kuno dan telah mengalami
perkembangan yang signifikan sepanjang berabad-abad. Berikut adalah
gambaran singkat tentang sejarah lensa:

1. Zaman Kuno
Penggunaan lensa sudah dikenal sejak zaman kuno. Bangsa Mesir dan
Yunani kuno diketahui telah menggunakan lensa kaca yang kasar untuk
tujuan pembesaran dan fokus cahaya. Salah satu contohnya adalah “batu
pembesar” dari Mesir kuno yang terbuat dari kaca vulkanik dan
digunakan untuk melihat benda-benda kecil dengan lebih jelas.
2. Abad Pertengahan
Pada Abad Pertengahan, di sekitar abad ke-11 hingga 13, lensa kaca
mulai digunakan dalam alat optik seperti teleskop dan mikroskop
sederhana. Perkembangan ini mendorong penemuan alat optik yang lebih
canggih.
3. Abad ke-16
Perkembangan optik semakin pesat selama abad ke-16. Pada tahun 1590,
ilmuwan Belanda, Zacharias Janssen, dikenal karena menciptakan
mikroskop pertama. Pada saat yang sama, Galileo Galilei di Italia
menggunakan lensa untuk membuat teleskop yang memungkinkan dia
mengamati langit dan mengungkapkan penemuan-penemuan penting
tentang alam semesta.
4. Abad ke-17
Isaac Newton, ilmuwan Inggris terkenal, membuat kontribusi besar dalam
bidang optik. Pada tahun 1668, ia menemukan bahwa lensa cembung dan
cermin cekung dapat digabungkan untuk membentuk teleskop reflektor
yang lebih efektif daripada teleskop biasa yang menggunakan lensa biasa.
5. Abad ke-18
Perkembangan lebih lanjut terjadi dalam pembuatan lensa dan desain alat

5
optik. Penggabungan berbagai jenis lensa memungkinkan pembuatan
mikroskop yang lebih kuat dan teleskop yang lebih maju.
6. Abad ke-19
Pada abad ke-19, lensa menjadi lebih terjangkau dan lebih mudah
dihasilkan secara massal. Ini memungkinkan penyebaran teknologi optik
ke masyarakat yang lebih luas.
7. Abad ke-20 dan seterusnya
Perkembangan teknologi lensa semakin pesat. Lensa telah menjadi salah
satu komponen utama dalam berbagai bidang seperti fotografi,
sinematografi, teknologi medis, penglihatan, dan banyak lagi. Lensa juga
terus mengalami inovasi dan perbaikan dalam hal kualitas dan kinerja.
Fungsi Lensa
Lensa memiliki berbagai fungsi penting dalam berbagai aspek kehidupan
dan teknologi. Berikut adalah beberapa fungsi utama lensa:
1. Mengumpulkan Cahaya
Fungsi utama lensa adalah mengumpulkan cahaya dari suatu objek dan
membawa cahaya tersebut ke titik fokus. Proses ini memungkinkan lensa
untuk membentuk gambar objek yang terlihat oleh mata manusia atau
diterima oleh alat optik.
2. Membentuk Gambar
Lensa digunakan dalam perangkat optik seperti kamera, teleskop,
mikroskop, dan peralatan fotografi lainnya untuk membentuk gambar
objek yang jauh atau kecil. Lensa konvergen membentuk gambar nyata,
sedangkan lensa divergen membentuk gambar virtual.
3. Pembesaran
Lensa konvergen dapat memperbesar gambar objek sehingga tampak
lebih besar dari ukuran aslinya. Fungsi ini sangat penting dalam
mikroskop dan teleskop, yang memungkinkan pengamatan objek yang
sangat kecil atau jauh dengan lebih detail.
4. Koreksi Penglihatan
Lensa digunakan dalam kacamata atau lensa kontak untuk koreksi
penglihatan. Kacamata minus menggunakan lensa divergen untuk
memperbaiki masalah penglihatan jauh, sedangkan kacamata plus
menggunakan lensa konvergen untuk masalah penglihatan dekat.
5. Fokus Otomatis (Autofokus)
Dalam fotografi modern, lensa dapat dilengkapi dengan sistem autofokus
yang memungkinkan kamera secara otomatis memfokuskan gambar pada
subjek yang dituju, sehingga memudahkan fotografer dalam pengambilan
gambar yang tajam dan jelas.
6. Menggabungkan dan Memisahkan Cahaya
Lensa juga digunakan dalam berbagai alat optik, seperti proyektor dan

6
perangkat optik lainnya, untuk menggabungkan atau memisahkan cahaya
dengan cara tertentu, sehingga menghasilkan efek yang diinginkan.
7. Mengoreksi Distorsi dan Aberrasi
Lensa dapat dirancang untuk mengoreksi distorsi dan aberrasi, yang dapat
mempengaruhi kualitas gambar. Lensa yang baik harus menghasilkan
gambar yang tajam, bebas dari distorsi, dan aberrasi yang minimal.
8. Pengobatan dan Diagnostik Medis
Lensa digunakan dalam berbagai peralatan medis seperti endoskopi,
oftalmoskopi, dan mikroskop bedah, yang memungkinkan pengamatan
dan tindakan medis di dalam tubuh manusia dengan lebih akurat dan
aman.
9. Optik Laser
Lensa digunakan dalam sistem laser untuk mengarahkan, memfokuskan,
atau mengubah bentuk dari sinar laser, yang sangat penting dalam
berbagai aplikasi, termasuk komunikasi, pemrosesan material, dan
pengukuran presisi.
10. Aplikasi Penerangan
Lensa juga digunakan dalam berbagai aplikasi penerangan, seperti lampu
sorot, lampu mobil, dan perangkat pencahayaan lainnya untuk
mengarahkan dan mengatur distribusi cahaya.

B. Jenis Lensa

1. Lensa Cembung
Lensa cembung (konveks) atau lensa konvergen adalah lensa yang
memiliki ciri-ciri bagian tengahnya lebih tebal daripada bagian tepinya.
Lensa ini bersifat mengumpulkan berkas sinar cahaya. Lensa cembung
juga disebut dengan lensa positif.

Lensa cembung = lensa konveks = lensa konvergen = lensa positif

Rumus Lensa Cembung


1/f = [(nk/nu)-1] [1/R1+1/R2]

Atau bisa ditulis


1/f = 1/s + 1/s’
Dimana

7
 f = fokus lensa cembung
 s = jarak benda
 s’ = jarak bayangan
M = s’/s = h’/h
Dimana
 M = perbesaran lensa cembung
 h’ = tinggi bayangan
 h = tinggi lensa
Lensa ini memiliki sifat nyata, terbalik, diperbesar
Rumus untuk Mencari Jarak Bayangan pada Lensa Cembung

1/f = 1/s +1/s’


Keterangan:
f = fokus lensa cembung
s = jarak benda
s’ = jarak bayangan

Rumus Perbesaran pada lensa Cembung (M)

M=S’/S atau M=h’/h


atau
M = f/ (s-f)

Lensa cembung dibedakan menjadi tiga macam, yaitu lensa dobel


cembung/cembung ganda (bikonveks), lensa cembung-datar (plan-
konveks), dan lensa cembung cekung (konveks-konkaf). Untuk memahami
ketiga jenis lensa tersebut, perhatikan gambar di bawah ini.

8
 Lensa Bikonveks merupakan lensa yang berbentuk cembung pada
kedua permukaannya.
 Lensa Plan-konveks adalah lensa cembung yang dibatasi oleh satu
bidang datar dan satu bidang cembung.
 Lensa Konveks-Konkaf merupakan lensa yang dibatasi oleh satu
bidang cembung dan satu bidang cekung.
Lensa cembung banyak digunakan pada
 Kacamata positif
 Kamera
 Lup
 Mikroskop
 Teropong
 Periskop

2.Lensa Cekung
Lensa cekung (konkaf) atau lensa divergen adalah lensa yang memiliki
ciri-ciri bagian tengahnya lebih tipis daripada bagian tepinya. Lensa ini
bersifat menyebarkan berkas sinar cahaya. Lensa cekung disebut juga
dengan lensa negatif.

Lensa cekung = lensa konkaf = lensa divergen = lensa negatif

Rumus Lensa Cekung


1/f = [(nk/nu)-1] [1/R1+1/R2]

9
Atau bisa ditulis
1/f = 1/s + 1/s’
Dimana
 f = fokus lensa cekung
 s = jarak benda
 s’ = jarak bayangan
M = s’/s = h’/h
Dimana
 M = perbesaran lensa cekung
 h’ = tinggi bayangan
 h = tinggi lensa

Lensa cekung juga dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu lensa dobel
cekung/cekung ganda (bikonkaf), lensa cekung-datar (plan-konkaf), dan
lensa cekung cembung (konkaf-konveks). Untuk memahami ketiga
macam lensa tersebut, perhatikan gambar di bawah ini.

 Lensa Bikonkaf merupakan lensa cekung di mana kedua sisi


berbentuk cekung.
 Lensa Plan-konkaf adalah lensa yang dibatasi oleh satu bidang datar
dan satu bidang cekung.
 Lensa Konkaf-Konveks merupakan lensa yang dibatasi oleh satu
bidang cekung dan satu bidang cembung.

Aturan Tanda Lensa Cekung


– Jarak benda (s)

10
Apabila benda berada di sisi lensa yang sama dengan arah datang berkas
cahaya maka jarak benda bertanda positif.

– Jarak bayangan (s’)


Jika bayangan dilalui berkas cahaya maka jarak bayangan bertanda
positif (bayangan nyata). Jika bayangan tidak dilalui berkas cahaya
maka jarak bayangan bertanda negatif (bayangan maya).

– Panjang fokus (f)


Bila titik fokus lensa dilalui berkas cahaya maka panjang fokus lensa
tersebut bertanda positif. Sebaliknya jika titik fokus lensa tidak dilalui
berkas cahaya maka panjang fokus lensa tersebut bertanda negatif. Titik
fokus lensa cekung tidak dilalui berkas cahaya karenanya panjang
fokus lensa cekung bertanda negatif.

– Tinggi benda (h)


Jika benda berada di atas sumbu lensa cekung maka tinggi
benda bertanda positif (benda tegak). Sebaliknya apabila benda berada di
bawah sumbu lensa cekung maka tinggi benda bertanda negatif (benda
terbalik).

– Tinggi bayangan (h’)


Bila bayangan berada di atas sumbu lensa cekung maka tinggi
bayangan bertanda positif (bayangan tegak). Apabila bayangan berada di
bawah sumbu lensa cekung maka tinggi bayangan bertanda negatif
(bayangan terbalik).

– Perbesaran bayangan (m)


Apabila perbesaran bayangan > 1 maka ukuran bayangan lebih besar
daripada ukuran benda. Jika perbesaran bayangan = 1 maka ukuran
bayangan sama dengan ukuran benda. Jika perbesaran bayangan < 1
maka ukuran bayangan lebih kecil daripada ukuran benda.

Bagian-bagian Penting pada Lensa

11
Keterangan:
M1 dan
= Titik pusat bidang lengkung lensa
M2
M1M2 = Sumbu utama lensa
R1 dan
= Jari-jari kelengkungan permukaan lensa
R2
O = Pusat optik lensa
F1 dan
= Titik api (titik fokus) pertama dan kedua lensa
F2

Titik fokus pertama (F1) lensa adalah:


Suatu titik pada sumbu utama di mana setiap sinar yang datang dari titik
tersebut atau seolah-olah menuju ke titik itu setelah dibiaskan akan sejajar
sumbu utama. Lebih singkatnya, titik fokus pertama F1 suatu lensa adalah
titik tempat bertemunya sinar-sinar datang. Agar lebih jelasnya
perhatikan gambar di berikut.

Titik fokus kedua (F2) lensa adalah:


Suatu titik pada sumbu utama di mana setiap sinar yang datangnya sejajar
sumbu utama setelah dibiaskan akan menuju ke titik tersebut atau seolah
datang dari titik itu. Jadi secara sederhana yang dimaksud dengan titik
fokus kedua F2 sebuah lensa adalah titik tempat bertemunya sinar-sinar
bias. Supaya lebih paham, perhatikan gambar di bawah ini.

12
Perjanjian pada Lensa
Pada peristiwa pembiasan cahaya pada lensa baik lensa cembung maupun
lensa cembung memiliki beberapa aturan yang harus disepakati bersama
agar tidak menghasilkan perspektif yang berbeda. Aturan-aturan tersebut
antara lain sebagai berikut.
1. Semua lukisan dibuat dengan mendatangkan sinar dari arah kiri ke
kanan.
2. Jarak benda positif bila letak benda di depan lensa dan negatif apabila
letak benda di belakang lensa.
3. Jarak bayangan positif bila letak bayangan di belakang lensa dan
negatif bila letak bayangan di depan lensa.
4. Sifat bayangan adalah nyata apabila dihasilkan dari perpotongan
langsung sinar-sinar bias dan maya apabila dihasilkan dari perpotongan
perpanjangan sinar-sinar bias.

Selain itu,ada juga jenis-jenis lensa yang dapat kita


ketahui:
 Lensa meniskus
Lensa meniskus (en: meniscus lens, ophthalmic lens) atau lensa
cembung cekung, dapat berupa lensa positif atau negatif yang bergantung
pada radius speris kedua bidang antarmuka. Pada nilai radius speris yang
sama besar, sinar yang merambat tidak akan dibiaskan. Lensa meniskus
positif akan membiaskan sinar seperti lensa cembung, lensa ini
mempunyai bidang antarmuka cembung dengan radius speris yang lebih
kecil. Sebaliknya lensa meniskus negatif mempunyai bidang antarmuka
cekung dengan radius speris yang lebih kecil.

 Lensa tipis
Lensa tipis (en: thin lens) adalah sebuah lensa dengan ketebalan yang
sangat kecil jika dibandingkan dengan nilai jarak fokusnya.

13
 Lensa asperis
yang mempunyai bidang antarmuka dengan kelengkungan bidang yang
bukan merupakan bidang permukaan bola. Sebuah lensa asperis dapat
mengurangi aberasi speris atau aberasi optis lainnya, atau menggantikan
kinerja beberapa jajaran lensa.

 Lensa aksikon
Lensa aksikon (en: axicon lens) adalah lensa dengan bidang antarmuka
berbentuk kerucut. Lensa aksikon akan memproyeksikan sebuah titik
menjadi garis sepanjang sumbu optis, dan mengubah sinar laser menjadi
bentuk cincin.Lensa ini dapat dipergunakan untuk mengubah sorot
Gauss menjadi seperti sorot Bessel dengan efek difraksi yang sangat kecil.

 Lensa Fresnel
Lensa Fresnel adalah sebuah lensa yang dikembangkan oleh seorang
fisikawan berkebangsaan Prancis, Augustin Jean Fresnel untuk aplikasi
pada mercusuar. Konstruksi lensa didesain dengan panjang fokus yang
pendek, jarak fokus tak terhingga dan tebal lensa yang sangat tipis jika
dibandingkan dengan lensa konvensional, agar dapat melewatkan lebih
banyak cahaya sehingga lampu mercusuar dapat terlihat dari jarak yang
lebih jauh.
Menurut majalah Smithsonian, lensa Fresnel yang pertama
digunakan pada tahun 1823 pada mercusuar Cordouan di tanjung muara
Gironde, sinar cahaya yang dipancarkan mampu terlihat dari jarak 20 mil
(32 km).Seorang fisikawan Skotlandia, Sir David Brewster,
memperkenalkan lensa ini untuk digunakan pada seluruh mercusuar di
daratan Inggris.

 Lensa fotokromik
Lensa fotokromik (en: photochromic lens) adalah lensa yang menjadi
gelap saat terpajan (terpapar) sinar ultraviolet. Lensa perlahan kembali
menjadi jernih seiring sirnanya pajanan sinar UV tersebut.

 Lensa silindris
Lensa silindris adalah sebuah lensa yang membiaskan sinar cahaya yang
merambat melalui mediumnya hingga terfokus pada sebuah garis, bukan
pada sebuah titik seperti pada umumnya lensa cembung.

 Lensa komposit
Lensa komposit adalah jajaran beberapa lensa yang disusun sedemikian
rupa untuk memberikan efek sinar cahaya tertentu. Lensa komposit dapat
terdiri dari dua buah lensa tunggal atau lebih.

14
 Lensa doublet
Lensa doublet adalah sebuah istilah yang digunakan pada
bidang optika untuk menjelaskan sebuah lensa komposit yang terdiri dari
dua buah lensa sederhana dengan berbagai macam kombinasinya. Lensa
doublet yang paling umum adalah lensa doublet akromatika yang dapat
meredam aberasi kromatika dengan sangat optimal.

 Lensa Barlow
Lensa Barlow adalah sebuah lensa komposit yang ditemukan oleh
seorang insinyur berkebangsaan Inggris bernama Peter Barlow yang
digunakan untuk meningkatkan bukaan suatu sistem optika. Lensa
Barlow biasa diletakkan persis sebelum jendela bidik (en: viewfinder)
untuk meningkatkan jarak fokus jendela bidik.

C. Sinar -Sinar Istirmewa Lensa

1.Sinar Istimewa Cermin Cekung

Dengan menggunakan Hukum Pembiasan cahaya, konsep garis normal


dan konsep pembiasan ganda pada lensa cembung, maka berdasarkan
percobaan diperoleh tiga sinar istimewa pada lensa cembung. Yang
dimaksud dengan sinar istimewa adalah sinar-sinar datang dan bias yang
berhubungan langsung dengan sumbu utama, titik fokus dan titik pusat
optik lensa. Adapun tiga sinar istimewa pada lensa cembung adalah
sebagai berikut.

15
 Sinar istimewa 1: Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan
melalui titik fokus (F1) di belakang lensa.
 Sinar istimewa 2: Sinar datang menuju titik fokus di depan lensa (F )
2

akan dibiaskan sejajar sumbu utama.


 Sinar istimewa 3: Sinar yang datang melewati pusat optik lensa (O)
akan tidak dibiaskan melainkan diteruskan.

2.Sinar Istimewa Cermin cembung

Dengan menggunakan Hukum Pembiasan cahaya, konsep garis normal


dan konsep pembiasan ganda pada lensa cembung, maka berdasarkan
percobaan diperoleh tiga sinar istimewa pada lensa cembung. Yang
dimaksud dengan sinar istimewa adalah sinar-sinar datang dan bias yang
berhubungan langsung dengan sumbu utama, titik fokus dan titik pusat
optik lensa. Adapun tiga sinar istimewa pada lensa cembung adalah
sebagai berikut.

16
■ Sinar istimewa 1: Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan
melalui titik fokus (F1) di belakang lensa.
■ Sinar istimewa 2: Sinar datang menuju titik fokus di depan lensa (F2)
akan dibiaskan sejajar sumbu utama.
■ Sinar istimewa 3: Sinar yang datang melewati pusat optik lensa (O)
akan tidak dibiaskan melainkan diteruskan.

17
III.PERMASALAHAN DAN PENYELESAIAN

1. Benda terletak 20 cm di depan lensa cembung, sehingga terbentuk


bayangan maya sejauh 30 cm. Besar jarak fokus adalah...
Penyelesaian :
Diketahui : s = 20 cm
s1 = 30 cm
Ditanya : f = ..?
Jawab : Jarak fokus lensa (Rumus yang digunakan berbeda ya, ini cara
cepatnya)
f = (s x s1) : (s + s1)
f = (20 x 30) : (20 + 30)
f = 60 : 50 = 1,2 cm

2. Benda terletak 8 cm di depan lensa cembung, sehingga terbentuk


bayangan sejauh 6 cm. Kekuatan lensa adalah...
Penyelesaian :
Diketahui : s = 12 cm
s1 = 6 cm
Ditanya : f = ..?
Jawab :
f = (s x s1) : (s + s1)
f = (12 x 6) : (12 + 6)
f = 72 : 18 = 4 cm
Kekuatan lensa
P = 100/f = 100/4 = 25 dioptri

3. Sebuah benda di depan lensa cembung yang berkekuatan 20 dioptri


memiliki bayangan pada jarak 10 cm . Jarak benda adalah ...
Penyelesaian :
Diketahui : s1 = 10 cm
P = 20 dioptri
Ditanya : s =..?
Jawab :
Terlebih dahulu cari fokus

18
f = 100cm/P
f = 100cm/20 dioptri = 5 cm
bayangan akan terbentuk pada jarak
s = (s1 x f) : (s1-f)
s = (10 x 5) : (10 - 5)
s = 50 : 5 = 10 cm

4. Seorang anak dapat melihat jarak paling dekat 80 centimeter dari


tempat ia berdiri. Berapakah kekuatan lensa kaca mata anak tersebut
agar dapat melihat normal ...
Penyelesaian :
Diketahui : PP = 80 centimeter
Ditanya : P =..?
Jawab : P = (100/s) - (100/PP)
P = (100/25) - (100/80)
P = 4 - 1,25
P = 3,75 Dioptri

5. Seorang anak menggunakan kacamata berlensa cembung dengan


kekuatan lensa 3 dioptri. Berapakah jarak terdekat yang dapat dilihat
anak sebelum menggunakan kacamata ?
Penyelesaian :
Diketahui : P = 2 dioptri
Ditanya : PP =..?
Jawab : P = 4 - (100/PP)
PP = -100/(P-4)
PP = -100/(2-4)
PP = -100/(-2)
PP = 50 cm

6. Jika sebuah lensa bikonkaf memiliki kekuatan lensa 1,5 dioptri,


berapakah jarak fokus lensa tersebut?
Pembahasan:
Diketahui:
Lensa = bikonkaf (cekung)

19
P = −1,5 dioptri
Ditanyakan: f
P =1/f
f = 1/P
f = 1/−1,5
f = −0,67
Jadi, lensa tersebut memiliki jarak titik fokus lensa 0,67 m = 67 cm.

7. Panjang fokus sebuah lensa cekung (lensa divergen) 30 cm. Benda


yang tingginya 5 cm terletak di sebelah kiri lensa tersebut. Tentukan
perbesaran bayangan dan tinggi bayangannya.
Pembahasan:
Diketahui :
Panjang fokus (f) = -30 cm
Panjang fokus lensa cekung bertanda negatif karena titik fokus lensa
cekung tidak dilalui berkas cahaya atau bersifat maya.
Tinggi benda (h) = 5 cm
Jarak benda (s) = 15 cm
Ditanya : Jarak bayangan (s’), perbesaran bayangan (M), tinggi bayangan
(h’) dan sifat bayangan
Perbesaran bayangan (M) :
M = -s’/s = -(-10)/15 = 10/15 = 2/3 kali
Perbesaran bayangan bertanda positif artinya bayangan tegak atau tidak
terbalik.
Ukuran bayangan 2/3 kali lebih kecil daripada ukuran benda.
Tinggi bayangan (h’) :
M = h’/h
h’ = M h = (2/3)5 = 10/3 = 3,3 cm
Tinggi bayangan bertanda positif artinya bayangan tegak atau tidak
terbalik.
Tinggi bayangan 3,3 cm lebih kecil daripada tinggi benda 5 cm.

20
8. Suatu benda setinggi 10 cm berjarak 60 cm di depan lensa cekung
yang mempunyai panjang fokus 30 cm. Tentukan Jarak bayangan (s’),
perbesaran bayangan (M), tinggi bayangan (h’) dan sifat bayangan.
Pembahasan:
Diketahui :
Panjang fokus (f) = -30 cm
Panjang fokus lensa cekung bertanda negatif karena titik fokus lensa
cekung tidak dilalui berkas cahaya atau bersifat maya.
Tinggi benda (h) = 10 cm
Jarak benda (s) = 60 cm
Ditanya : Jarak bayangan (s’), perbesaran bayangan (M), tinggi bayangan
(h’) dan sifat bayangan.
Jarak bayangan (s’) :
1/s’ = 1/f – 1/s = -1/30 – 1/60 = -2/60 – 1/60 = -3/60
s’ = -60/3 = -20 cm
Jarak bayangan bertanda negatif artinya bayangan bersifat maya atau
tidak dilewati berkas cahaya.
Jarak bayangan 20 cm lebih kecil daripada jarak benda 60 cm.
Perbesaran bayangan (M) :
M = -s’/s = -(-20)/60 = 20/60 = 1/3 kali
Perbesaran bayangan bertanda positif artinya bayangan tegak atau tidak
terbalik.
Ukuran bayangan 1/3 kali lebih kecil daripada ukuran benda.
Tinggi bayangan (h’) :
M = h’/h
h’ = M h = (1/3)10 = 10/3 = 3,3 cm
Tinggi bayangan bertanda positif artinya bayangan tegak atau tidak
terbalik.
Tinggi bayangan 3,3 cm lebih kecil daripada tinggi benda 10 cm.

21
KESIMPULAN

Lensa atau sering disebut kanta adalah sebuah alat untuk


mengumpulkan atau menyebarkan cahaya, biasanya dibentuk dari
sepotong gelas yang dibentuk. Alat sejenis digunakan dengan jenis lain
dari radias elektromagnetik juga disebut lensa, misalnya, sebuah lensa
gelombang Mikro dapat dibuat dari "paraxxin max".
Lensa paling awal tercatat di Yunani Kuno, dengan sandiwara
Aristophanes the clouds (425 SM) menyebutkan sebuah Gelas pembakar
sebuah lensa cembung digunakan untuk memfokuskan cahaya matahari
untuk menciptakan api). Lensa secara sederhana terbagi menjadi 2 yaitu
lensa cekung dan lensa cembung.

22
PETUNJUK PRAKTIKUM

A. Dasar Teori

Lensa atau sering disebut kanta adalah sebuah alat untuk


mengumpulkan atau menyebarkan cahaya, biasanya dibentuk dari
sepotong gelas yang dibentuk. Alat sejenis digunakan dengan jenis lain
dari radias elektromagnetik juga disebut lensa, misalnya, sebuah lensa
gelombang Mikro dapat dibuat dari "paraxxin max".
Lensa paling awal tercatat di Yunani Kuno, dengan sandiwara
Aristophanes the clouds (425 SM) menyebutkan sebuah Gelas pembakar
sebuah lensa cembung digunakan untuk memfokuskan cahaya matahari
untuk menciptakan api). Lensa secara sederhana terbagi menjadi 2 yaitu
lensa cekung dan lensa cembung.

B. Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui hubungan jarak lensa cekung ke titik fokus dengan jarak
lensa cekung ke layar
2. Untuk mengetahui jarak pembentukan bayangan nyata melalui lensa cekung

C. Alat Dan Bahan


1. Lilin
2. Korek api
3. Lensa cekung
4. Lensa cembung
5. Penggaris
6. Kertas sebagai layar

D. Prosedur
1. Nyalakan lilin diatas meja dengan di alasi kertas agar tidak mengotori meja
tersebut
2. Setelah lilin berhasil dinyalakan
3. Lalu letakkan lensa ke dalam dudukan lensa cembung

23
4. Kemudian posisikan lensa di samping lilin
5. Lalu letakkan layer di samping lensa cembung
6. Kemudian kita mencari titik fokus lensa tersebut dan ukur jarak lensa ke
layer
7. Lalukan hal yang sama pada lensa cekung

E.Hasil pengamatan
Berdasarkan praktikum yang ada menghasilkan jarak titik fokus nya yaitu
32 cm.

F.pertanyaan
1. Bagaimana hubungan jarak lensa cekung ke titik fokus dengan jarak lensa
cekung ke layar

G. Simpulan
Saat melalukan praktikum dapat menghasilkan jarak fokus yangt
berbeda hal ini dikarenakan perbedaan itu di sebabkan oleh kurang telitinya
dalam melakukan praktikum dalam mengamati jarak

H. Daftar Rujukan
Video dari youtube
https://youtu.be/SWK8UHO9EX8?si=bux4XspuZaQgCckx

24

Anda mungkin juga menyukai