Anda di halaman 1dari 27

Laporan Praktikum

STRUKTUR HEWAN

NAMA : Muhammad Afuw R.


NIM : 200107501012
KLS/KLP/GEL : Pendidikan Biologi B/6/1
UNIT :1

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan lengkap Praktikum Struktur Hewan dengan judul “Pengenalan


Mikroskop” dibuat oleh:

Nama : Muhammad Afuw Rahman


NIM : 200107501012
Kelas : Pendidikan Biologi B
Kelompok : 6 (Enam)
telah diperiksa dan dikonsultasikan oleh Asisten dan Koordinator Asisten, maka
laporan ini dinyatakan telah diterima.
Makassar, 10 April 2021
Koordinator Asisten Asisten

Suhardi Aldi, S.Pd, Muhammad Rifky Haekal Sahid


NIM. 1714041001

Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab

Dr. Drs. Adnan, M.S.


NIP. 19650201 198803 1 003
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dari lahir manusia dibekali dengan panca indra yang sama dengan
makhluk lain, salah satu dari panca indra tersebut adalah mata. Mata
adalah salah satu organ yang berperan dalam sistem penglihatan, mata
bekerja untuk mendeteksi cahaya, meneruskan sinyal tersebut ke retina
dan membuat efek visual yang dikirim ke otak. Namun untuk melihat
benda-benda yang berukuran relatif kecil, mata akan mengalami
kesulitan. Mata tidak dapat memusatkan pandangan pada benda – benda
yang jaraknya kurang dari 25 cm karena jarak tersebut adalah jarak
maksimun untuk pembesaran efektif mata.
Disisi lain, banyak hal yang tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang, contohnya saja sel. Sel yang merupakan unit fungsional dan
struktural terkecil dari makhluk hidup tidak dapat dijangkau oleh mata
telanjang, hal ini disebabkan karena ukuran sel itu sendiri terlalu kecil
untuk dilihat. Maka dari itu, diperlukan sebuah alat yang dapat membantu
kita untuk melihat benda – benda yang berukuran sangat kecil seperti sel.
Mikroskop merupakan alat bantu utama bagi seseorang dalam
melakukan pengamatan dan penelitian khususnya pada benda-benda yang
berukuran sangat kecil. Untuk melakukan suatu pengamatan pada
pratikum didalam laboratorium, jasa mikroskop sangat diperlukan untuk
mengamati dan meneliti objek atau organisme-organisme kecil melalui
sebuah preparate awetan.
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan
bayangan benda dengan kelipatan ukuran yang sangat besar. Ukuran
bayangan yang dihasilkan oleh mikroskop dapat mencapai jutaan kali
ukuran benda aslinya. Mikroskop digunakan untuk mengamati benda yang
sangat kecil dan benda yang tidak tampak oleh indra penglihatan secara
langsung.
Mikroskop mampu mengukur benda-benda yang tidak dapat terukur
dengan ketelitian tinggi oleh alat ukur konvesional, seperti bakteri, virus,
sel darah dan sel-sel tubuh mahluk hidup. Mikroskop memiliki skala ukur
yang dapat berimpit dengan bayangan benda sehingga ukuran benda dapat
diketahui dengan pasti.
Mikroskop terbagi menjadi 2 jenis, berdasarkan objek yang diamati
mikroskop terdiri atas dua yaitu mikroskop biologi untuk pengamatan
benda tipis transparan dan mikroskop stereo untuk pengamatan benda
yang tidak terlalu besar. Sedangkan berdasarkan sumber cahaya,
mikroskop juga terdiri dari atas 2 mikroskop cahaya dan mikroskop
elektron.
B. Tujuan
1. Mahasiswa mengenal, mengetahui dan memahami bagian-bagian
mikroskop cahaya beserta fungsinya.
2. Mahasiswa terampil dan mengamati serta membuat preparate awetan
maupun preparat warna melalui mikroskop cahaya
C. Manfaat
Adapun manfaat pada percobaan ini yaitu :
1. Dapat mengetahui bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya.
2. Dapat mengetahui dan memahami cara menggunakan mikroskop
dengan benar.
3. Terampil dalam menggunakan mikroskop cahaya untuk mengamati
dan membuat preparate awetan basah dan preparat awetan warna.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Mikroskop merupakan alat bantu yang digunakan untuk melakukan


pengamatan dan penelitian, karena dapat digunakan untuk mengamati objek yang
kecil. Mikroskop ini gabungan dari dua lensa optik yaitu lensa cembung sebagai
lensa positif disebut lensa okuler dan lensa objektif. Mikroskop termasuk dalam
jenis alat optik. Alat optik banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti
kacamata, spion, kamera, teleskop dan lain-lain(raya, 2013).

Menurut Yuni Christiany (2013) kata mikroskop berasal dari bahasa latin,
yaitu “mikro” yang berarti kecil dan kata “scopein” yang berarti melihat. Benda
kecil dilihat dengan cara memperbesar ukuran bayangan benda tersebut hingga
berkali-kali lipat. Bayangan benda dapat dibesarkan 40 kali, 100 kali, 400 kali,
bahkan 1000 kali, dan perbesaran yang mampu dijangkau semakin meningkat
seiring dengan perkembangan teknologi. Ilmu yang mempelajari objek-objek
berukuran sangat kecil dengan menggunakan mikroskop disebut mikroskopis.
Mikroskop ditemukan oleh Anthony Van Leewenhoek, penemuan ini sangat
membantu peneliti dan ilmuan untuk mengamati objek mikroskopis (Siti Nur
Irhami,2019)

Ilmu pengetahuan tantang mikroskop diperkirakan dimulai ketika beberapa


nenek moyang kita pada zaman prasejarah memungut suatu kepingan bulat batu
kristal atau keping vulkanis dan melihat benda-benda lain yang diperbesar batu
kaca itu. Kita tahu bahwa selama ribuan tahun manusia telah berusaha bagaimana
cara memperluas kekuatan penglihatannya dengan pertolongan alat yang dapat
memperbesar benda yang dilihat. Para pemahat kuno di Timur Tengah
menggunakan bola kaca yang diisi dengan air untuk memperbesar benda-benda
yang sedang dipahatnya. Bulatan batu kristal digunakan dengan cara yang sama.
Lensa baca yang sederhana banyak terdapat dalam masa kekaisaran Romawi.
Perkembangan dalam bidang ini lambat selama berabad-abad berikutnya. Namun,
pada akhir abad XVI penggosokan lensa telah menjadi suatu seni yang sangat
maju (Suparti, 2010).

Dimulai dengan publikasi Hooke’s mikrographia pada tahun 1665, telah


dilakukan penelitian mikroskop teknik dasar untuk mengungkap misteri dibalik
kehidupan multisel. Ruang lingkup mikro merelevolusi cara pandang kita tentang
cara kerja materi biologis. Ini menjadi kunci di berbagai bidang, seperti biologi
pengembangan, biologi sel dan bioteknologi (Nico Scherf & Jan Huisken,2015).

Carl Zeiss (Jerman, 1816-1888) yang merupakan pemilik pabrik kecil di


Jena, Jerman, telah meningkatkan lensa komposit mikroskop dengan kerja sama
Ernst Abbe dan Otto Schott dan akhirnya menghasilkan mikroskop yang
berkinerja tinggi pada tahun 1857. Abbe menemukan teori matematika yang
menghubungkan resolusi spasial dengan panjang gelombang cahaya dan
merancang lensa objektif (Tsutomu Araki,2016).
BAB III
METODE PRATIKUM

A. Alat dan Bahan


1. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :
a.) Mikroskop optic
b.) Kaca preparat
c.) Kaca Penutup
d.) Pinset
e.) Pipet tetes
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain :
a.) Preparat sel saraf ( nerve cell)
B. Prosedur Kerja
1. Cara Menggunakan Mikroskop
a.) Bawalah mikroskop dengan memegang lengan mikroskop dengan satu
tangan dan tangan lain memegang bagian dasar mikroskop
b.) Tempatkan mikroskop pada permukaan yang datar. Lengan mikroskop
harus diposisikan ke arah anda.
c.) Lihatlah melalui lensa okuler. Atur diafragma sehingga cahaya datang
melalui lubang pada meja mikroskop.
d.) Tempatkan kaca objek diatas meja mikroskop sehingga spesimen tepat
dibidang pandang. Pegang kuat dengan menggunakan klip penjepit
pada meja mikroskop.
e.) Pertama-tama fokuskan objek dengan menggunakan pemutar kasar
dan lensa objektif daya rendah. Setelah objek terfokus pada daya
rendah, silahkan gunakan lensa daya tinggi. Gunakan pemutar halus
untuk fokus daya tinggi.
f.) Simpan mikroskop dengan pelindung (penutup).
2. Membuat Preparat Basah
Langkah-langkah membuat preparate basah yaitu :
a.) Ambil slide atau kaca preparat mikroskop bersih dan kaca penutup.
Tambahkan setetes atau dua tetes air ke pusat slide mikroskop.
b.) Tempatkan spesimen dalam setetes air.
c.) Ambil kaca penutup. Jangan sentuh permukaan coverslip tersebut.
Letakkan sisi coverslip pada tepi tetesan air.
d.) Perlahan turunkan coverslip diatas setetes air dan spesimen.
e.) Pastikan bahwa objek tersebut benar-benar tertutup dengan air. Jika
tidak, ambil coverslip, tambahkan sedikit lebih banyak air, dan ganti
coverslip tersebut.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
Mikroskop Optik

B. Pembahasan
Mikroskop adalah sebuah alat optik yang digunakan untuk melihat
objek yang kecil yang tidak dapat dilihat secara kasat mata. Percobaan ini
dilakukan untuk meningkatkan keterampilan dalam menggunakan
mikroskop dengan cepat dan tepat. Pada dasarnya, mikroskop
menggunakan lensa cembung yaitu lensa objektif yang menemukan
bayangan objek sementara dan lensa okuler sebagai penjelas bayangan
yang dibentuk oleh lensa objektif. Prinsip dasar dan prinsip kerja ada dua
yaitu mikroskop optik dan mikroskop elektron.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, mikroskop optik
mempunyai beberapa bagian yaitu :
1. Dasar (Base) yang berfungsi untuk mendukung atau menopang
mikroskop.
2. Lengan (Arm) yang berfungsi sebagai pegangan ketika hendak
membawa atau memindahkan mikroskop.
3. Meja mikroskop (Stage) sebagai tempat spesimen.
4. Penjepit (Stage Clips) berfungsi untuk memegang preparat pada
meja.
5. Lensa okuler (Eyepiece) berfungsi untuk memperbesar tampilan
gambar.
6. Lensa objektif (Objective Lens) berfungsi untuk memperbesar
gambar spesimen baik daya rendah maupun daya tinggi.
7. Pemutar kasar (Coarse Adjusment) berfungsi sebagai tombol
besar yang digunakan untuk memfokuskan gambar dibawah daya
rendah.
8. Pemutar Halus (Fine Adjusment) adalah tombol kecil yang
digunakan untuk memfokuskan gambar pada lensa daya tinggi.
9. Diafragma (Diaphragm) mengontrol jumlah cahaya yang
melewati spesimen.
10. Sumber Cahaya (Light Source) berfungsi menyediakan cahaya
untuk melihat spesimen.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Mikroskop adalah sebuah alat optik yang digunakan untuk melihat
objek yang kecil dan tidak dapat dilihat secara kasat mata.
2. Komponen mikroskop optic terdiri dari dasar, lengan, meja
mikroskop, penjepit, lensa okuler, lensa objektif, pemutar kasar,
pemutar halus, diafragma dan sumber cahaya.
3. Mikroskop merupakan alat bantu utama bagi seseorang dalam
melakukan pengamatan dan penelitian khususnya pada benda-benda
yang berukuran sangat kecil.
B. Saran
1. Sebaiknya alat-alat yang disediakan laboratorium diperhatikan,
sehingga praktikan tidak menggunakan alat yang kurang baik.
2. Sebaiknya dalam melakukan suatu percobaan, lebih tertib, serius,
dan tetap menjaga kebersihan.
DAFTAR PUSTAKA

Ariska, Melly, DKK. 2019. Mikroskop Digital Berbasis Kamera Smartphone:


Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah. Vol 3 (2) hal 109.
Araki, Tsutomu. 2017. The History of Optical Microscope: Mechanical
Engineering Reviews. Vol 4 (1) hal 2.
Irhami, SN. 2019. Implementasi Pendekatan Konstekstual untuk Meningkatkan
Gairah Siswa dalam Pembelajaran Biologi di Madrasah Aliyah Negeri 02
Banyumas: Jurnal Kependidikan. Vol 7 (1) hal 38.
Suparti. 2010. Mikroskop. Semarang: Alpirin.
Setianingsih, Tutik. 2017. Mikroskop Elektron Transmisi Teori dan Aplikasi untuk
Karakteristik Material. Malang: Universitas Brawijaya Press.
Scherf, Nico, DKK. The Smart and Gentle Microscope: Commentary. Vol 33 (8)
hal 812.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai