: Selfi Haris
NIM
: 1214040014
Kelas
:A
Kelompok
: II
Telah diperiksa oleh Asisten dan Koordinator Asisten, sehingga laporan ini
dinyatakan telah diterima.
Asisten
Djumarirmanto, S.Pd.
Meilisa Usman
NIM. 101404010
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan kehidupan makhluk hidup mulai dari awal terbentuk hingga
akhir hayatnya tidak pernah terlepas dari Biologi. Karena Biologi merupakan
bagian dari kajian ilmiah (ilmu) tentang makhluk hidup, lingkungan, dan segala
aspek yang yang medukung dan mempengaruhi kehidupan makhluk itu sendiri.
Dalam kehidupan sehari-hari kita seringkali melihat dan menjumpai objek-objek
yang beraneka ragam, dari yang ukurannya besar hingga yang tidak dapat tampak
oleh mata kita atau berukuran mikroskopis. Oleh karena itu, dalam mengamati
benda atau objek-objek yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, diperlukan
alat yang bisa digunakan untuk memperbesar ukuran objek yang diamati dari
ukuran semula.
Hal inlah yang memunculkan rasa keingintahuan dari para ilmuwan dan
peneliti untuk menciptakan alat yang bisa digunakan untuk melihat benda atau
objek yang tidak bisa terlihat oleh hanya dengan mata. Maka muncullah alat yang
disebut mikroskop.
Setelah ditemukannya mikroskop, penyelidikan tentang makhluk hidup/
objek yang berukuran kecil mulai berkembang, hingga akhirnya muncul berbagai
penemuan dibidang Biologi seperti penemuan sel, bakteri, dan partikel
mikroskopis lainnya yang memberikan pengaruh besar pada perkembangan ilmu
pengetahuan. Seiring dengan perkembangan zaman, bentuk dan komponenkomponen dari mikroskop sudah semakin canggih dan bervariasi, sehingga
membuat kegiatan penelitian menjadi semakin baik dan menarik.
Kegiatan di dalam laboratorium baru dikatakan berarti jika ada kegiatan
pengamatan dengan menggunakan mikroskop. Mikroskop merupakan salah satu
komponen penting dalam kegiatan laboratorium, karena hampir semua kegiatan
laboratorium
misalnya
praktikum
memerlukan
mikroskop
dalam
proses
pengamatannya. Objek yang diamati pun beraneka ragam, mulai dari sel, bakteri,
dan mikroorganisme lain yang bersifat mikroskopis atau sangat kecil.
Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, maka diadakanlah praktikum ini
agar dapat menambah pengetahuan tentang Pengenalan dan Penggunaan
Mikroskop dalam mengamati berbagai struktur dan komponen penyusun makhluk
hidup (khusunya sel) baik tumbuhan, hewan maupun manusia.
B. Tujuan Praktikum
Mahasiwa terampil menggunakan mikroskop biologi dengan cepat dan
aman untuk melihat sediaan sederhana.
C. Manfaat Praktikum
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mikroskop (bahasa yunani: Micros = kecil dan scopein = melihat) adalah
sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar.
Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi,
dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.
Dalam perkembangannya mikroskop mampu mempelajari organisme hidup yang
berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, sehingga
mikroskop memberikan kontribusi penting dalam penemuan mikroorganisme dan
perkembangan sejarah mikrobiologi. Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai
mikroorganisme, atau kadang-kadang disebut sebagai mikroba, ataupun jasad renik
(Anonim, 2012).
Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan
laboratorium Biologi. Dapat dipastikan bahwa tanpa mikroskop, tidak ada kegiatan
laboratorium yang berarti bagi kita semua, karena hampir semua mata kuliah Biologi
memerlukan mikroskop dalam kegiatan laboratoriumnya. Dengan macam mikroskop
yang
semakin
canggih,
kegiatan
laboratorium
menjadi
lebih
menarik
(Koesmadji, 2004).
Dalam sejarah, yang dikenal sebagai pembuat mikroskop pertama kali adalah
2 ilmuwan Jerman, yaitu Hans Janssen dan Zacharias Janssen (ayah-anak) pada tahun
1590. Temuan mikroskop saat itu mendorong ilmuan lain, seperti Galileo Galilei
(Italia), untuk membuat alat yang sama. Galileo menyelesaikan pembuatan mikroskop
pada tahun 1609, dan mikroskop yang dibuatnya dikenal dengan nama mikroskop
Galileo. Mikroskop jenis ini menggunakan lensa optik, sehingga disebut mikroskop
optik (Anonim, 2012).
Macam atau jenis mikroskop beraneka ragam, dari yang sederhana untuk
keperluan sekolah menengah, sampai dengan yang cukup canggih untuk keperluan
penelitian. Ciri utama dari keragamannya antara lain dari mikroskop satu okuler
(monokuler) dengan tabung tegak dan miring, penggunaan dua okuler (binokuler)
atau tiga okuler (trinokuler), kekuatan lensa yang dipakai, sumber sinar
(menggunakan lampu yang terpasang), bahkan dapat dipasang kamera (kamera diam
atau video) pada mikroskop trinokuler dan dapat disambung ke monitor TV
(Koesmadji, 2004).
Mikroskop optik terdiri atas 2 yaitu mikroskop biologi dan mikroskop stereo.
Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda tipis transparan. Penyinaran
diberikan dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Mikroskop biologi ini umumnya
memiliki lensa okuler dan lensa objektif dengan kekuatan pembesaran sebagai
berikut:
1. Objektif 4x dengan okuler 10x, pembesaran 40x
2. Objektif 10x dengan okuler 10x, pembesaran 100x
3. Objektif 40x dengan okuler 10x, pembesaran 400x
4. Objektif 100x dengan okuler 10x, pembesaran 1000x
Objektif yang paling kuat pada mikroskop optic 1000x disebut objektif
emersi, karena penggunaannya harus dengan minyak emersi dan cara memakainya
dengan khusus pula.
Mikroskop stereo digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak
terlalu besar, transparan atau tidak. Penyinarannya dapat diatur dari atas maupun dari
bawah dengan sinar alam atau lampu. Memiliki dua buah objektif dan dua buah
okuler, sehingga diperoleh bayangan tige dimensi dengan pengamatan dua belah
mata. Kekutan pembesaran tidak terlalu kuat umumnya sebagai berikut: Objektif 1x
atau 2x dengan okuler 10x atau 15x (Tim Penyusun, 2012).
Mikroskop terdiri atas bagian-bagian optic dan dan non-optik. Bagian optic
meliputi lensa-lensa. Lensa-lensa mikroskop merupakan lensa gabungan (compound
lenses) yang disatukan menjadi satu unit kesatuan. Bagian non optic meliputi antara
lain kaki, pemutar/pengatur, dan meja preparat (Koesmadji, 2004)
Menurut Sulisetijono (2001), bagian-bagian mikroskop terdiri dari:
a. Okuler, terdiri dari susunan lensa, biasanya dua buah dengan perbesaran masingmasing 6x dan 10x.
b. Objektif juga merupakan susunan lensa, biasanya 3 buah dengan pembesaran
masing- masing 10x, 45x, dan 100x. objektif kuat lebih pendek dari pada objektif
lemah. Ketiga objektif dilekatkan pada revolver.
c. Revolver (penukar objektif berputar), sehingga untuk mengganti objektif cukup
memutar revolver saja sampai tersa berdetik.
d. Tubus, menghubungkan okuler dan objektif. Pada mikroskop yang digunakan
dalam praktikum dapat ditemukan 2 macam :
1. Yang tak dapat dinaik-turunkan (mikroskop Spencer A & O).
2. Yang bisa dinaik-turunkan dengan sekrup pengarah kasar dan sekrup
pengerah halus (mikroskop Reichert). Sekrup pengarah kasar (sekrup
makrometer) merupakan alat untuk menggerakkan tubus secara kasar
sehingga objek yang terfokuskan dapat terlihat. Sekrup pengarah halus
(sekrup micrometer) merupakan alat untuk menggerakkan tubus secara lebih
halus dan teliti. Alat ini dipakai kalau objek telah terfokuskan dengan
memutar sekrup pengarah kasar.
e. Meja sediaan. Pada bagian tengahnya terdapat lubang untuk melalukan sinar
selain itu terdapat 2 jepitan untuk pemegan objek , atau pemegan yang dapat
digerakkan sagital (depan-belakang) dan frontal (kanan-kiri). Pada mikroskop
Spencer terdapat sekrup untuk menaik turunkan meja.
f. Kondensor, untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan
difokuskan pada objek, dapat dinaik-turunkan dengan sekrup penjendal
kondensor.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Hari / tanggal
: Rabu, 24 Oktober 2012
Waktu
: 08.00 s.d. 09.20
Tempat
: Laboratorium Biologi Lantai III Barat FMIPA UNM.
B.
Alat dan Bahan
1. Alat
a. Alat yang disediakan oleh Laboratorium
1) Mikroskop Biologi
2) Kotak peralatan berisi:
- Kaca benda
- Kaca penutup
- Pinset
- Pipet tangan
b. Alat yang disediakan oleh Mahasiswa
1) Pisau silet baru
2) Kain planel baru
3) Lap katun atau kapas
4) Buku gambar dan pensil (alat tulis)
2. Bahan
a. Bahan yang disediakan oleh laboratorium
1) Air suling
b. Bahan yang disediakan oleh mahasiswa
1) Daun Adam Hawa (Rhoeo discolor)
2) Daun Waru (Hibiscus tiliceus)
3) Daun Labu (Cucurbita moschata)
4) Bawang merah (Allium cepa)
C. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan Mikroskop
1.1 Meletakkan mikroskop di atas meja kerja.
1.2 Membersihkan badan mikroskop dengan kain planel, dan tidak
menggosok lensa dengan kain selain kain flanel.
1.3 Membuka kotak peralatan, mengeluarkan kaca benda, kaca penutup
dan alat-alat lainnya kemudian membersihkannya dengan kain katun
atau kain flannel.
1.4 Menempatkan alat/barang yang tidak diperlukan dalam praktikum
pada tempat yang telah disediakan. Di atas meja kerja hanya perlu ada
mikroskop, kotak peralatan, buku penuntun dan catatan, dan bahanbahan untuk praktikum.
2. Mengatur masukya cahaya ke dalam tubus
2.1 Memperhatikan keadaan ruangan praktikum dan memperhatikan arah
makrometer
dan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1) Gambar Mikroskop dan Bagian-bagiannya
Keterangan:
1. Okuler
2. Tubus
3. Makrometer
4. Mikrometer
5. Pegangan/tiang
6. Revolver
7. Objektif
8. Penjepit
9. Meja sediaan
10. Kondensor
11. Diafragma
12. Cermin
13. Kaki
Mikroskop
1) Hasil Pengamatan
A. Bawang Merah (Allium cepa)
Keterangan:
1. Dinding sel
2. Inti sel
3. Ruang antar sel
4. Sitoplasma
Pembesaran
10x10 = 100x
Keterangan:
1. Trikoma bintang
2. Urat daun
Pembesaran
10x10 = 100x
Keterangan:
1. Dinding sel
2. Ruang antar sel
3. Sitoplasma
4. Inti sel
Pembesaran
10x10 = 100x
Keterangan:
1. Trikoma gatal
2. Dinding sel
3. Inti sel
Pembesaran
10x10 = 100x
B. Pembahasan
Tanpa bantuan, mata manusia tidak dapat melihat dan mengamati
benda yang berukuran kurang dari 0,1 mm. Mikroskop adalah alat yang
digunakan untuk melihat objek-objek yang mikroskopis yang tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop merupakan salah satu alat penting
dalam dunia biologi, karena digunakan dalam berbagai bentuk pengamatan
dan penelitian yang menyangkut objek-objek mikrskopis.
Mikroskop terdiri atas komponen-komponen yang memiliki fungsi
masing-masing. Komponen-komponen tersebut terdiri dari bagian optic dan
mekanik yang memerlukan pengaturan dalam penggunaannya, agar diperoleh
hasil pengamatan yang jelas dan nyata. Sifat bayangan/objek yang dihasilkan
oleh mikroskop yaitu : Nyata, terbalik, dan diperbesar.
Bagian-bagian beserta fungsi dari mikroskop optic antara lain:
1. Lensa okuler, terdiri atas susuna lensa, biasanya dua buah dengan
pembesaran masing-masing 6x dan 10x. Fungsinya untuk memperbesar
bayangan dan memproyeksikan ke retina mata. Lensa okuler terletak di
ujung optic yang menghadap kemata dan sebagai pengatur jarak mata
dengan objek.
2. Tubus, dibagian atas tubus melekat lensa okuler dengan pembesaran
tertentu. Fungsi tubus yaitu menghubungkan okuler dan objektif.
3. Makrometer sekrup (pengatur kasar), terletak pada bagian lengan
mikroskop dan berfungsi untuk menggerakkan tubus ke atas dan ke
bawah (menaik-turunkan tubus). Juga sebagai pengatur jarak tepat antara
objek dan objektif.
4. Mikrometer sekrup (pengatur halus), juga terletak di bagian lengan
mikroskop. Posisinya berada agak dibawah makrometer sekrup.
Berfungsi untuk memperjelas bayangan/objek yang telah diperoleh
melalui pengaturan kasar.
5. Pegangan/tiang, merupakan pendukung optik dan terpasang diatas kaki
mikroskop.
Berfungsi
sebagai
pegangan
pada
saat
mengangkat
mikroskop.
6. Revolver/pemutar objektif, merupakan tempat melekatnya lensa objektif.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Anonim . 2012 . Asal Usul Sejarah Mikroskop . (http://asal-usulmotivasi.blogspot.com/2012/04/asal-usul-sejarah-mikroskop-dan.html).
Diakses tanggal 25 Oktober 2012.
Tim Penyusun. 2012. Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Makassar: Jurusan Biologi
FMIPA UNM.
Pertanyaan:
1. Tulis nama bagian optic dari mikroskop!
2. Tulis nama bagian mekanik dari mikroskop!
3. Kalau bayangan dalam medan pandang digeser ke kiri depan, ke arah
manakah kaca benda/sediaan harus digeser? Mengapa demikian?
4. Tulis pengaruh negativ terhadap mikroskop kalau lensa digosok dengan kain
atau kertas biasa/kasar!
Jawaban:
1. Bagian optic dari mikroskop, yaitu:
a. Lensa okuler
c. Diafragma
e. Cermin
b. Lensa objektif
d. Kondensor
2. Bagian mekanik dari mikroskop, yaitu:
a. Tabung/tubus
d. Revolver
g. Meja sediaan
b. Makrometer sekrup
e. Lengan/tiang
h. Kaki
c. Mikrometer sekrup
f. Penjepit objek
3. Kalau bayangan dalam medan pandangan digeser ke kiri depan, maka kaca
benda akan digeser kearah kanan belakang, agar mendapatkan bayangan yang
jelas. Alasannya karena sifat bayangan pada mikroskop itu nyata, terbalik, dan
diperbesar.
4. Pengaruh negative terhadap mikroskop jika lensanya digosok dengan kain
atau kertas kasar, lensa akan tergores bahkan rusak sehingga tidak dapat
digunakan dengan baik dalam proses pengamatan, bayangan yang dihasilkan
juga kurang baik, segingga dapat mengakibatkan kesalahan pengamatan.
http://sejarahparapenemu.blogspot.com/2012/02/penemu-mikroskop.html
Sejarah Para Penemu
Rabu, 22 Februari 2012
Penemu Mikroskop
Hans Janssen
Dalam sejarah, yang dikenal sebagai pembuat mikroskop pertama kali adalah
2 ilmuwan Jerman, yaitu Hans Janssen dan Zacharias Janssen (ayah-anak) pada tahun
1590. Temuan mikroskop saat itu mendorong ilmuan lain, seperti Galileo Galilei
(Italia), untuk membuat alat yang sama. Galileo menyelesaikan pembuatan mikroskop
pada tahun 1609, dan mikroskop yang dibuatnya dikenal dengan nama mikroskop
Galileo. Mikroskop jenis ini menggunakan lensa optik, sehingga disebut mikroskop
optik. Mikroskop yang dirakit dari lensa optic memiliki kemampuan terbatas dalam
memperbesar ukuran obyek. Hal ini disebabkan oleh limit difraksi cahaya yang
ditentukan oleh panjang gelombang cahaya. Secara teoritis, panjang gelombang
cahaya ini hanya sampai sekitar 200 nanometer. Untuk itu, mikroskop berbasis lensa
optik ini tidak bisa mengamati ukuran di bawah 200 nanometer.
http://asal-usul-motivasi.blogspot.com/2012/04/asal-usul-sejarahmikroskop-dan.html