PENDAHULUAN
Dari lahir manusia dibekali dengan panca indera yang sama dengan makhluk
lain, salah satu dari panca indera tersebut adalah mata. Mata adalah salah satu organ
yang berperan dalam sistem penglihatan, mata bekerja untuk mendeteksi cahaya,
meneruskan sinyal tersebut ke retina dan membuat efek visual yang dikirim ke otak.
Panca indera manusia memiliki kemampuan daya pisah yang terbatas. Oleh karena
itu banyak masalah mengenai benda atau organisme yang akan diamati hanya dapat
diperiksa dengan menggunakan alat bantu. Salah stu alat bantu yang sering dipakai
merupakan alat bantu utama dalam melakukan pengamatan dan penelitian dalam
bidang biologi.
sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata
kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini
disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat
hidup yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang,
Mikroskop adalah sebuah alat banu untuk melihat objek yang terlalu kecil
untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan
menggunakan alat ini disebut mikroskop. Dan kata mikroskopik berarti sangat
kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Dan perkembangannya mikroskop mampu
mempelajari organisme hidup yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat
kualitas lensa yang cukup baik. Dengan menumpuk banyak lensa sehingga ia bisa
mengamati mikrooganisme yang terdapat pada air hujan yang menggenang dan air
jambangan bunga, juga dari air laut dan bahan pengorekan gigi.
yang sering digunakan dalam biologi adalah mikroskop cahaya. Baik yang berlensa
okuler tunggal atau dikenal dengan mikroskop monokuler, maupun yang berlensa
okuler ganda atau yang disebut mikroskop binokuler. Cahaya harus berukuran kecil
dan tipis, agar dapat ditembus oleh cahaya (sinar matahari atau lampu).
Pembesaran yang sering terdapat pada mikroskop biologi adalah sebagai berikut :
4. Lensa objektif yang palingkuat untuk mikroskop optik adalah 100x, yang disebut
dengah objektif .
Seiring berkembangannya zaman dan peradaban yang semakin kompleks,
dalam hal atau proses penelitian dalam penelitian atau sejenisnya.Mikroskop juga
bisa digunakan sebagai sarana untuk kegiatan praktek untuk sekedar mengetahui
Tujuan dari praktikum ini adalah agar praktikan dapat terampil dalam
menggunakan mikroskop dengan cepat dan aman dan mampu mengenal semua
Adapun kegunaan dari praktikum ini ialah agar praktikan dapat mengetahui
Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat
dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat
ini disebut mikroskop, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah
mikroskop dengan kualitas lensa yang cukup baik, dengan menumpuk lebih banyak
lensa sehingga ia bisa mengamati mikroorganisme yang lebih kecil dan tak kasat
abad ketujuh belas, yaitu dalam pekerjaan seorang ilmuwan yang bernama
Cornelius Drebel (1621), Janssen bersaudara diBelanda (1608), dan Antony Van
ilmiah oleh Athanasius Kircher of Fulda (1602-1680), dan dia dianggap sebagai
Mikroskop pada prinsipnya adalah alat pembesar yang terdiri dari dua lensa
cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat
dengan benda). Baik objektif maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang
berbeda. Lensa objektif biasanya dipasang pada roda berputar, yang disebut gagang
organisme yang akan diamati dengan mikroskop harus brukuran kecil dan tipis agar
a. Mikroskop Cahaya
mempunyai kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan agar dapat berdiri dengan
stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa objektif, lensa
okuler, dan kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung
tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal
(monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat
dudukan lensa objektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung
mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa
yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi objek dan
b. Mikroskop Stereo
untuk benda yang berukuran relatif besar. Mikroskop stereo mempunyai perbesaran
7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat terlihat secara
tiga dimensi. Komponen utama mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop
cahaya(Champbell, 2000).
c. Mikroskop Pendar
Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau
antigen (seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan. Dalam teknik ini
protein antibodi yang khas mula-mula dipisahkan dari serum tempat terjadinya
itu besifat khas, maka peristiwa pendar akan terjadi apabila antigen yang dimaksud
ada dan dilihat oleh antibodi yang ditandai dengan pewarna pendar (Volk, 1984).
bakteri yang begitu tipis yang hampir mendekati batas daya pisah
(Volk, 1984).
f. Mikroskop Elektron
renik lainnya), dan obyek diamati secara tiga dimensi. Sedangkan TEM digunakan
yang sangat kecil dan dapat digerakkan maju mundur pada spesimen
(Winatasasmita, 1986).
1. Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.
2. Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja
objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya.
Palu.
Adapun alat yang digunakan pada praktikum biologi tentang pengenalan dan
penggunaan adalah mikroskop, gelas objek,gelas penutup, pipet tetes dan cutter
atau silet.
Adapun bahan yang digunakan preparat ‘d’ dan sari-sari pati kentang
(Solanum tuberosum). Adapun medium yang digunakan yaitu air dan larutan
yodium.
dan bahan yang akan digunakan seperti mikroskop, gelas objek, gelas penutup,
pipet tetes, cutter, preparat “d”, dan sari-sari pati kentang (Solanum tuberosum).
Untuk mengamati preparat “d” kita siapkan terlebih dahulu mikroskop beserta
dengan gelas objek dan gelas penutup kemudian diletakkan diatas meja secara
(preparat), yaitu potongan kertas yang bertulis huruf “d” lalu diletakkan diatas gelas
objek dan ditutup menggunakan gelas penutup selanjutnya, gelas objek diletakkan
pada meja mikroskop dan dijepit dengan penjepit objek setelah itu diamati dengan
dengan cara dibelah menjadi 2 bagian .Untuk mengamati sari pati kentang
(Solanum tuberosum) terlebih dahulu kita siapkan semua alat dan bahan yang akan
digunakan kemudian ambil dan belah dua kentang (Solanum tuberosum) yang
objek. Lalu menutupnya dengan gelas penutup. Setelah itu untuk memperjelas
bentuk preparat gunakan pemutar halus dan pemutar kasar agar butir sari pati
kemudian mengamati bayangan butir sari pati kentang (Solanum tuberosum) pada
4.1 Hasil
pembesaran 40x.
Gambar 4: Sari pati kentang (Solanum tuberosum) yang belum ditetesi larutan
Gambar 5: Sari pati kentang (Solanum tuberosum) yang telah ditetesi larutan
dan meneliti benda-benda yang tidak dapat dilihat jelas jika hanya dengan mata
telanjang. Mikroskop juga merupakan alat utama dalam laboratorium dan penelitian
Pada hasil pengamatan pada preparat “d”, dapat dilihat bahwa setelah diamati
di mikroskop, huruf objek yang asli adalah “d” namun pada mikroskop terlihat
menjadi huruf “P”. Kemudian, pada saat preparat di geser ke kiri, bayangan objek
depan dan begitu pula sebaliknya. Hal ini terjadi akibat dari sifat lensa objektif yang
nyata, terbalik dan diperbesar, kemudian diteruskan oleh lensa okuler berupa
kecil seperti kristal dalam jumlah yang besar namun setelah ditetesi yodium
lingkaran kecil tersebut menjadi berkurang karena, yodium bereaksi dengan sari
pati dengan membuat lingkarangnya berkurang dan sehingga membuat sari pati
tempat untuk menyimpannya. Sari pati adalah karbohidrat yang terdiri dari
rangkaian molekul dan bentuknya seperti butiran yang berwarna hitam kebiruan
bagian- bagian sari pati kentang(Solanum tuberosum) terdapat vakuola, plastid dan
amiloplas.
V . KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
disimpilkan bahwa:
1. Mikroskop merupakan sebuah alat optik yang berfungsi untuk melihat objek
2. Mikroskop terbagi atas dua bagian yaitu bagian mekanik dan bagian optik,
perbesar.
yodium selnya mengalami perubahan yaitu pada bagian inti sel dan bentuk
5.2. Saran
dengan apa yang diinginkan. Juga jangan lupa untuk memperhatikan bagian-bagian
Sel adalah bagian terkecil dari makhluk hidup.Ukuran sel sangat kecil
gabus tutup botol tampak susunan kotak kecil yang teratur. Kotak kecil tersebut
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam
arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Struktur
organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar
untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi.
Oleh karena itu sel berperan begitu penting bagi tubuh ini, walaupun
strukturnya begitu sangat kecil karena merupakan struktur terkecil dari makhluk
ketelitian dan ketekunan untuk dapat mengamati struktur dari sel tersebut. Ada tiga
macam bentuk sel yaitu, sel mati, sel tumbuhan, dan sel hewan. Setiap sel memiliki
struktur yang berbeda. Dan untuk lebih jelasnya tentang sel – sel tersebut,
dapat mempelajari dan mengenali struktur sel, ukuran sel,dan bentuk.Serta dapat
Tujuan dari pengamatan sel ini adalah untuk dapat mengenal bentuk dan
struktur sel secara umum dan mampu membandingkan berbagai jenis sel dari
membran sel.
Kegunaan dari pengamatan sel ini adalah kita dapat mengetahui struktur sel,
Pada tahun 1655 sel ditemukan oleh Robert Hooke. Hooke mengambil
sebagian dari jamur yang ada dibotol yang kemudian ditelitinya, kemudian dia
melihat bentuk seperti kamar. Bentuk inilah yang kemudian diberi nama sel. Dalam
tubuh kita terdapat hampir 200 jenis sel. Pada umumnya, sel memiliki struktur
tubuh yang sama tetapi bentuknya bisa berbeda-beda. Perbedaan bentuk sel yang
dimaksud yaitu yang terkait dengan perbedaan kerja yang dilakukannya dan tempat
Sel adalah unit kehidupan terksecil, yang berarti sel ini menjalani
prokariotik biasanya lebih kecil dan lebih sederhana, tidak memiliki nukleus. Sel
Sel-sel eukariotik terdapat pada semua hewan dan tumbuhan, tetapi ada
ekstraseluler, yang terbuat dari selulosa. Sel-sel hewan umumnya tidak mempunyai
dinding sel. Dinding sel ditemukan pula pada fungi dan bakteri, tetapi bukan terbuat
dari selulosa. Plastid adalah ciri dari kebanyakan sel tumbuhan, tetapi tidak
ditemukan pada sel hewan. Vakuola merupakan ciri yang cukup menonjol pada sel-
sel tumbuhan, tetapi jauh lebih tidak penting atau bahkan tidak ada sama sekali pada
sel-sel hewan. Sentriol biasanya tidak ditemukan pada sel tumbuhan, sedangkan sel
hewan selalu memiliki sepasang sentriol yang terletak tepat di luar nukleus.
Tumbuhan sangat berbeda dari hewan dalam hal detil-detil spesifik dari
2005).
matriks ekstra seluler yang menyelubungi setiap sel ,dinding sel tersusun atas
selulosa yang tertanam dalam polisakarida lain serta protein dan juga berukuran
jauh lebih tebal dari membran plasma yaitu 0.1 meter hingga beberapa mm ,dinding
Salah satu fungsi dari membran sel adalah untuk mengatur keluar masuknya
molekul - molekul. Untuk dapat menjalankan fungsi itu, maka membran sel harus
zat tertentu yang dibutuhkan sel saja yang dapat melalui membran sel ini,
sedangkan zat - zat yang berbahaya dan tidak dibutuhkan oleh sel tidak dapat
melalui membran sel. Artinya tidak sembarang zat dapat melalui membran sel
(Fried, 2005).
Molekul hidrofobik, seperti hidrokarbon, karbon dioksida dan oksigen dapat
larut dalam membran dan melintasinya dengan mudah.molekul sangat kecil yang
polar tetapi tidak bermuatan juga dapat melintasi memran dengan sangat cepat,
contohnya air dan etanol. Membran sel sangat tidak permeabel terhadap molekul
polar tidak bermuatan yang lebih besar, seperti glukosa dan gula lain. Membran sel
juga relatif tidak permeabel terhadap semua ion, sekalipun ion kecil, seperti H
Hal ini penting untuk mempertahankan zat - zat yang berguna agar tidak
keluar sel. Selain itu, sifat semipermeabel ini juga berguna untuk mencegah zat -
zat yang tidak berguna dan berbahaya masuk ke dalam sel. Kedua mekanisme ini
sangat penting bagi kelangsungan hidup suatu sel. Dengan adanya sifat
semipermeabel ini, maka sel dapat memilih dan menyeleksi zat - zat yang akan
masuk maupun keluar, sesuai dengan kebutuhan sel tersebut (Prasaja, 2009).
Adapun alat yang digunakan pada saat praktikum yaitu, mikroskop, kaca
objek, kaca penutup, pipet tetes, tusuk gigi, pinset, cutter, pita ukur, toples, dan alat
tulis.
bawang merah (Allium cepa), telur, dan air rendaman jerami (Oryza sativa).
kemudian mengambil gabus dari ketela pohon, pada bagian tengah batang.Buatlah
sayatan setipis mungkin menggunakan cutter, lalu letakkan sayatan di atas kaca
obyek dan beri 1-2 tetes air.Kemudian tutup dengan kaca penutup (the glass) dan
tersebut.Gunakan pinset dan jepitlah sayatan kulit tersebut sehingga terlepas dari
umbinya secara perlahan-lahan Letakkan sayatan di kaca obyek dan beri 1-2 tetes
air dan tutup dengan kaca penutup secara perlahan jangan sampai ada lipatan
larutan yodium di tepi kaca penutup, sampai larutan yodium menyebar ke sayatan
sel tersebut dengan melakukan perbandingan sebelum atau sesudah di beri larutan
yodium.
Ambil selembar daun yang muda atau daun pada pucuk Hydrilla kemudian
letakkan diatas kaca obyek lalu teteskan 1-2 tetes air. kemudian tutup menggunakan
kaca penutup dengan hati-hati jangan sampai terjadi gelembung udara..Amati sel
verticilata.
penutup, jangan ditekan karena sel protozoa akan mati atau hancur.Amati dibawah
Pertama masing – masing setiap kelompok mengambil tusuk gigi, kemudian kita
masukkan tusuk gigi kedalam rongga mulut (Ephitelium mucosa) masing –masing
untuk mengambil epitel pada bagian dalam dinding pipi. Setelah kita mendapatkat
epitel , kita letakkan epitel diatas kaca objek dan jangan lupa beri satu atau dua tetes
air dan tutup kaca objek menggunakan kaca penutup dan jangan sampai ada
gelembung saat kita menutup gelas objek. Kemudian kita tetesi lagi epitel
Pertama bersihkan terlebih dahulu jari manis yang akanb diambil darahnya
menggunakan alkohol dengan tisu /kapas. Tusukkan jari manis secara perlahan
dengan lanset yang telah distrerilkan dengan alkohol . Selanjutnya hapuslah darah
yang pertama kali keluar tersebut ,kemudian teteskan darah yang keluar berikutnya
secara langsung diatas gelas objek. Kemudian buatlah lapisan tipis dengan
menyentuh kaca objek lain pada tetesan darah sehingga membentuk 45% dengan
kaca objek yang ada tetesan darah ,doronglah tetesan darah dengan merata sehingga
membentuk lapisan bayangan darah tipis ,berilah tetesan larutan Metylin biru
Pertama kita siapkan satu buah toples kemudian kita ambil satu buah telur.
Ukur dan catat garis tengah telur, sisi horisontal dan vertikal telur. Masukkan telur
kedalam toples sampai seluruh telur terendam, lalu toples ditutup rapat-rapat.Amati
perubahan yang terjadi pada telur secara periodik selama 72 jam. Apakah diameter
4.1 Hasil
Adapun hasil yang dapat diperoleh dari praktikum ini sebagai berikut :
Gambar 6: Sel tumbuhan pada emepelur batang ubi kayu (Manihot esculenta)
Gambar 11: Air rendaman jerami (oryza sativa) yang diamati menngunakan
Gambar 12 : Struktur sel siung bawang merah (Allium cepa )di amati
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dibawah mikroskop pada sel empulur
batang ubi kayu (Manihot utilissima) ini berbentuk heksagonal. Pada sel gabus
dapat terlihat adanya dinding sel dan ruang sel. Dimana fungsi dari dinding sel itu
sendiri yakni pembatas antara satu sel dengan sel yang lainnya, sedangkan ruang
sel berwarna putih dan terlihat kosong. Susunan dari sel gabus yakni sel satu
dengan sel yang lainnya tersusun rapi dan beraturan. Sel gabus juga sering disebut
dengan sel mati. Yakni hal ini terlihat pada sel gabus tumbuhan yang tergolong sel
mati karena hanya memiliki inti sel dan sitoplasma, sehingga ruang antar selnya
kosong. Bentuk sel gabus heksagonal, tersusun rapat antara satu dan lainnya.
cepa) di bawah mikroskop yakni berbentuk kotak yang tersusun dengan rapi,
meskipun tidak kotak sempurna. Pada sel epidermis bawang merah(Allium cepa)
dapat terlihat bagian sitoplasma, nukleus, dinding sel dan vakuola. Dinding sel
terdapat pada bagian terluar dari sel yang dapat berfungsi sebagai pembatas.
Sitoplasma, nukleus dan nukleolus terdapat di dalam dinding sel. Vakuola ini
sitoplasma berupa cairan yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan zat kimia.
Didalam sel tumbuhan memiiliki dinding sel di luar membrannya, sehingga terlihat
rapi saat diamati dibawah mikroskop. Sel epidermis pada bawang merah(Allium
mengandung klorofil.
Hydrilla adalah tumbuhan spermatophyta yang hidup di air, sehingga ia
selnya tebal untuk mencegah osmosis air yang dapat menyebabkan lisisnya sel. Sel
dan klorofil. Pada daun hydrilla(Hydrilla verticillata), dapat pula diamati proses
aliran sitoplasma, yaitu pada bagian-bagian penyusun sel tulang daun yang
akan menggerakkan plastid melewati beberapa vakuola kesegala arah yang disebut
sirkulasi, aliran ini biasanya terdapat pada sel tumbuhan yang masih muda, karena
pada tumbuhan yang masih muda sel-sel masih dalam tahapan pertumbuhan dan
disebut aliran rotas, terjadi pada sel tua, karena sel tua tidak terlalu banyak
vakuola untuk disimpan sebagai cadangan makanan jika suatu saat tumbuhan
Pada sel epitel rongga mulut yang diamati dibawah mikroskop kita dapat
melihat adanya dinding sel dan sitoplasma. Bahwa fungsi dari inti sel dan
sitoplasma pada sel hewan sama seperti pada sel tumbuhan, bedanya sel hewan
tidak memiliki dinding sel. Sel mukosa pipi tidak mempunyai dinding sehingga
mempunyai bentuk yang tidak tetap dan mudah berubah – ubah bentuknya.
Selmukosa pipi hanya mempunyai membran sel saja sehingga sel mukosa pipi
Pada rendaman air jerami (Oryza sativa )yang saya amati dibawah mikroskop
saya dapat melihat paramaecium memiliki tubuh yang sebagian atau seluruhnya
tertutupi oleh cilia atau rambut getar. Dimana bereproduksi secara vegetatif dengan
digunakan untuk berenang. Laju renang dibantu oleh silia yang menutupi
permukaan tubuh.
silia membuat gerakan yang simultan dari anterior ke posterior, disebut ritme
Pada semi permeabel yang saya amati selama tiga hari berturut-turut yang
menggunakan rendaman cuka dan satu hari menggunakan rendaman sirup pisang
ambon dan pengukuran di lakukan pada pukul 14: 35 dan saya melihat pada hari
pertama kulit ari telur terkelupas, sehingga telur tampak putih dan ukuran
diameternya 14,0 cm, pada hari ke dua ukuran diameternya 14,2 cm, pada hari ke
tiga ukuran diameternya 14,3 cm, dan pada hari terakhir, yang menggunakan
5.1. Kesimpulan
1. Sel tumbuhan lebih besar daripada sel hewan, mempunyai bentuk yang tetap,
rongga sel yang besar, menyimpan tenaga dalam bentuk butiran (granul)
2. Sel hewan lebih kecil daripada sel tumbuhan, tidak mempunyai bentuk yang
3. Yang biasa dimiliki hewan adalah vesikel, menyimpan tenaga dalam bentuk
4. Pada sel bawang merah terdapat, inti sel, dinding sel, dan sitoplasma, pada sel
gabus terdapat, sitoplasma dan dinding sel, pada sel ephitelium pipi terdapat, inti
sel, dinding sel dan sitoplasma, dan pada daun hydrilla kloroplas, klorofil,
sitoplasma, tnikoma.
5. Salah satu protista mirip hewan yang ditemukan dalam air rendaman jerami
berupa silia.
6. Hewan ber sel satu terdiri dari organel sel: silia, inti sel, plasmolema,
flagelata, protoplasma.
7. Euglena viridis adalah sejenis alga bersel tunggal yang berbentuk lonjong
dengan ujung anterior (depan) tumpul dan meruncing pada ujung posterior
5.2. Saran
Sel merupakan unit terkecil penyusun dari makhluk hidup sehingga sebagai
asdos biologi sebaiknya ikut membatu pengamatan sel karena sangat penting
sehingga dapat membantu mahasiswa dengan mudah dapat membedakan sel antara
hewan dan tumbuhan. Dan saran dari percobaan ini, untuk laboraturium sebaiknya
menggunakan alat yang kurang baik.Untuk asisten, mencoba lebih sabar dalam
membimbing praktikan. Sebaiknya dalam proses pembuatan ini harus lebih tenang
tanaman. Tanaman merupakan bagian besar dari alam yang ada di bumi kita ini.
Selain itu keberadaan tanamann di bumi ini sebagai produsen terbesar sangatlah
penting, karena ia merupakan satu kesatuan dari rantai makanan yang terdapat
dalam ekosistem.
Ekosisitem terdiri dari dua macam komponen yaitu biotik ,yang terdiri dari
tumbuhan, hewan, dan manusia. Sedangkan komponen abiotik antara lain udara,
gas, angin, cahaya, matahari, dan sebagainya. Antara komponen biotik dan abiotik
lainnya.
Dalam beberapa aspek fisiologi tumbuhan berada dengan fisiologi hewan atau
fisiologi sel. Tumbuhan dan hewan pada dasarnya telah berkembang melalui pola
atau kebiasaan yang berbeda. Tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang melalui
pola atau kebiasaan yang berbeda. Tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang
bergerak, harus mencari makanan, ukuran tubuhnya terbatas pada ukuran tertentu
halnya pada tumbuhan dikotil dan monokotil disusun atas berbagai organ seperti
akar, batang, daun, bunga dan biji. Organ-organ tersebut juga tersusun dari berbagai
Kalau secara morfologi mungkin kita bisa melihatnya secara langsung seperti
untuk melihat dan mengetahui struktur akar, batang, dan daun tumbuhan dikotil
dam monokoti, dan mengidentifikasi perbedaan anatomi akar batang dan dau pada
adalah agar praktikan dapat secara langsung melihat struktur jaringan penyusu
organ tumbuhan dikotil dan monokotil baik bentuk, susunan, letak maupun
Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang
sama serta mengadakan hubungan dan koordinasi satu dengan yang lainnya yang
kumpulan sel-sel yang berhubungan erat satu sama lain dan mempunyai struktur
dan fungsi yang sam. Tumbuhan berpembuluh matang dapat dibedakan menjadi
Jaringan menurut fungsinya dibagi menjadi dua yaitu jringan muda atau
jaringan meristem dan jaringan dewasa atau permanen (Kimball, 1992). Jaringan
terdiri dari jaringan mudatau meristem, jaringan dasar atau parenkim, sklerenkim,
2.2 Monokotil
1989).
2.3 Dikotil
Tumbuhan dikotil yaitu tumbuhan yang memiliki biji keping dua yang
merupakan cabang dari dua tumbuhan angiospermae. Ciri tumbuhan dikotil adalah
dilaksanakan pada hari Senin, 24 Oktober 2016 pukul 13:00 – 15:00 WITA.
Tadulako, Palu.
yaitu tanaman jagung (Zea Mays), mangga (Mangifera Indica), bunga mawar
(Rossa SP), bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.), bunga kamboja
(Adenium Obesum), kecamba kacang hijau (Vigna Radiata), dan batang ubi kayu
(Manihot Esculenta).
yaitu, siapkan semua bahan yang akan digunakan, ambil masing-masing satu
batang, dan daun. Selanjutnya gambar ketiga organ (akar, batang, ddan daun) pada
yang telah dibersihkan, membuat irisan melintang akar, batang dan daun dari
tanaman dikotil dan monokotil, dengan menggunakan kuas kecil ambil irisan
tersebut, kemudian letakkan diatas kaca objek secara terpisah dan tetesi dengan air
atau pewarna, menutup dengan kaca penutup secara perlahan, mengamati dibawah
lain atau pada dasar bunganya.juga perhatikan bagaimana stamen (benang sari)
melekat pada dasar bunga ovari yaitu bagian yang membengkak pada dasar pisti.
tersebut.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
tumbuhan monokotil.
tumbuhan monokotil.
Gambar 13 : Pengamatan morfologi batang tanaman jagung (Zea mays) sebagai
tumbuhan monokotil.
Gambar 14: Pengamatan morfologi daun jagung (Zea mays) sebagai tumbuhan
monokotil.
Gambar 15 : Pengamatan morfologi tanaman mangga (Mangifera indica) sebagai
tumbuhan dikotil.
Gambar 21: Pengamatan anatomi daun tumbuhan monokotil jagung (Zea mays)
40x.
pembesaran 40x.
40x.
Gambar 25 : Pengamatan anatomi sistem reproduksi tumbuhan bunga mawar
Batas ujung akar dan kaliptra jelas, perisikel terdiri dari beberapa lapis sel,
Punya empulur yang luas sebagai pusat akar, tidak ada kambiumnya, Jumlah lengan
protoxilem banyak (lebih dari 12), Letak xilem dan floem berselang-seling.
Batas ujung akar dan kaliptra tidak jelas, Perisikel terdiri dari 1 lapis sel, Tidak
antara 2-6, Letak xilem di dalam dan floem di luar (dengan kambium sebagai
pembatas)
Secara umum struktur anatomi akar tersusun atas jaringan epidermis, sistem
jaringan dasar berupa korteks, endodermis, dan empulur; serta sistem berkas
pembuluh. Pada akar sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang
berbeda.
Secara morfologi, kayaknya antara dikotil dan monokotil tidak ada bedanya.
tunggang.floem di luar (dengan kambium sebagai pembatas). Asal akar adalah dari
akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga
membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada
pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama
sehingga membentuk akar serabut. Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi
oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu
dinamakan kolumela.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
yang berbeda.
bentuk akar,bentuk sussum atau pola tulang daun, kaliptrogen atau tudung
3. Pertumbuhan akar dan batang tumbuhan monokotil meliputi ciri akar serabut
batang tidak bercabang dan di dalamnya tidak ada kambium dan memiliki daun
5.2 Saran
Adapun saran dalam pelaksanaan praktikum kali ini yaitu waktu yamg telah
dengan apa yang diinginkan. Selain itu kerja sama antara asisten dengan praktikan
Salah satunya amphibi. Amphibi berasal dari bahasa Yunani yaitu “amphi” yang
berarti dua dan “bios” yang berarti hidup. Amphibi merupakan hewan yang hidup
dengan dua habitat, termasuk hewan poikiloterm atau berdarah dingin. Pembagian
tubh terdiri atas kepala, badan dan ekor. Kulit lembab berlendir, terdiri dari dermis
dan epidermis.
Tubuh hewan terdiri dari beberapa organ tubuh. Organ-organ bekerja sama
dalam melakukan fungsi yang lebih tinggi membentuk sistem organ. Hewan dibagi
ke dalam dua golongan, yaitu hewan vertebrata dan hewan invertebrata. Salah satu
berasal dari bahasa yunani, yaitu amphi yang berarti rangkap dan bios yang berarti
air dan di darat. Amphibia terdiri dari empat ordo yaitu ordo uredela, ordo apoda,
ordo anura, dan ordo proanura. Tapi sekarang ini ordo proanura sudah dinyatakan
punah.
Pada amphibi, memiliki dua alat pernapasan yaitu dengan menggunakan paru-
paru pada saat berada di daratan dan dengan menggunakan kulitnya pada keadaan
basah (pada saat berada daam air). Kulit katak bersifat permiabel terhadap air dan
gas, serta kaya akan persediaan pembuluh darah. Adanya dua alat pernapasan ini
melaksanakan fungsi tertentu. Contoh organ adalah usus halus yang disusun oleh
jaringan epitel, otot, ikat dan saraf. Organ dibedakan atas dua yaitu organ dalam
Organ tubuh hampir tidak ada yang bekerja sendiri, biasanya bekerja sama
dalam kordinasi tertentu sebagai satu bagian darisebuah sistem. Setiap sistem organ
mempunyai fungsi tertentu. Contonya: organ jantunng, pembuluh darah, dan darah
Semua organ tentu sudah mengenal hewan dari kelas amphibia seperti katak,
kodok, salamander, dan sebagainya. Tetapi pemahaman yang lebih dalam mengenai
hewan dari kelas amphibia masih terbilang minim. Dari segi teori, mungkin kita
Untuk memahami struktur dan fungsi organ-organ yang terdapat pada hewan
vertebrata dalam hal ini adalah katak sawah (Rana cancrivora), maka dilakukanlah
percobaan dengan mengamati bagian atau organ-organ yang ada pada tubuh katak.
dari katak (Rana sp), untuk mengetahui reproduksi dari katak (Rana sp), dan Untuk
yang hidup didua alam, yakni di air dan di laut. Amphibia bertelur di air atau
menyimpan telur di tempat lembab dan basah. Ketika menetes, Larva dengan dari
katak dikatakan berudu yang hidup di air atau ditempat basah tersebut dan bernafas
dengn insang. Setelah beberapa lama berudu kemudian berubah bentuk menjadi
katak dewasa yang umumnya hidup di darat atau ditempat yang lebih kering dan
Amphibia adalah vertebrata yang secara tipikal dapat hidup baik dalam air
tawar dan di darat. Sebagian besar mengalami metamofosis dari berudu (aquatis
dan bernapas dengan insang) ke dewasa (amphibius dan bernapas dengan paru-
paru), namun beberapa jenis amphibius tetap memilki insang selama hidupnya.
Jenis-jenis sekarang tidak memiliki sisik luar, kulit biasanya tipis dan basah
(Djarubito, 1989).
yang terdiri dari tiga ruang yaitu dua serambi dan satu bilik, mempunyai dua pasang
kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat diantara jari-jari
kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang, matanya mempunyai
selaput tambahan yang diebut membrane niktilans yang sangat berfungsi waktu
menyelam. Pernapasan saat masih kecobang berupa insang dan setela dewasa alat
mencegah air yang masuk kedalam rongga mulut ketika berenang, dan berkembang
biak dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantang diluar tubuh
Tubuh amphibia khususnya katak terdiri dari kepala, badan, dan leher yang
belum tampak jelas. Sebagian kulit, kecuali pada tempat-tempat tertentu terlepas
dari otot yang ada dalamnya, sehingga bagian dalam tubuhnya berupa rongga-
Pada fase berudu amphibi hidup di perairan dan bernafas dengan insang. Pada
fase ini berudu bergerak menggunakan ekor. Pada fase dewasa hidup di darat dan
bernafas dengan paru-paru. Pada fase dewasa ini amphibi bergerak dengan kaki.
Perubahan cara bernafas yang seiring dengan peralihan kehidupan dari perairan ke
terhadap hidup di dalam liang dan bergerak dengan cara melompat. (Brotowidjoyo,
1993).
Amphibia memiliki kelopak mata dan kelenjar air mata yang berkembang baik.
Pada mata terdapat membrana nictitans yang berfungsi untuk melindungi mata dari
debu, kekeringan dan kondisi lain yang menyebabkan kerusakan pada mata. Sistem
syaraf mengalami modifikasi seiring dengan perubahan fase hidup. Otak depan
menjadi lebih besar dan hemisphaerium cerebri terbagi sempurna. Pada cerebellum
konvulasi hampir tidak berkembang. Amphibi pada fase dewasa mulai terbentuk
demikian, tidak semua amphibi melalui siklus hidup dari kehidupan perairan ke
dalam perairan dan tidak menjadi dewasa. Selama hidup tetap dalam fase berudu,
bernafas dengan insang dan berkembang biak secara neotoni. Ada beberapa jenis
amphibi lain yang sudah ditemukan oleh ahli-ahli dimuka bumi ini, sebagian
hidupnya berada di daratan, tetapi pada waktu tertentu kembali ke air untuk
berkembang biak. Tapi ada juga beberapa jenis yang hanya hidup di darat selama
hidupnya. Pada amphibi ini tidak ada terdapat stadium larva dalam air (Anonymous
1, 2013).
III. METODE PRAKTIKUM
Palu.
Adapun alat yang digunakan dalam praktek biologi tentang pengamatan hewan
papan bedah, jarum pentul, pisau bedah (silet), pingset, sarung tangan medis, senter
kecil.
hewan, katak betina (Rana sp), katak jantan (Rana sp), kapas, alcohol 70%, toples
sosis 2 atau 4.
kertas HVS dan sebagainya, Mengambil segumpal kapas (sebesar ruas empu jari
Mengeluarkan katak (Rana sp) yang sudah tidak bergerak dan meletakkan di
atas baki bedah. Membiarkan kapas dalam botol dan menutup rapat.Ambillah
preparat yang akan di teliti. Gambar morfologi katak (Rana sp) tersebut. Letakkan
katak (Rana sp) pada punggungnya di atas baki bedah. Memaku keempat kakinya
Dengan pingset menjepit membujur kulit bagian perut dekat paha, mengangkat
kulit perut. Seset kulit katak (Rana sp) kemudian belah bagian perut katak (Rana
sp), dengan pingset menjepit membujur kulit bagian perut dekat paha, mengangkat
kulit perut.
2.1 Hasil
keadaan tertelungkup.
Gambar 31 : Pengamatan morfologi katak sawah (Rana cancrivora) dalam
keadaan terlentang.
Gambar 32 : Pengamatan anatomi sistem pencernaan katak sawah (Rana
cancrivora).
cancrivora).
Gambar 34 : Pengamatan anatomi sistem reproduksi katak betina
(Rana cancrivora).
4.2 Pembahasan
dengan jelas bagian-bagian yaitu tubuhnya berbentuk bilateral simetris yaitu antara
bagian kanan dan bagian kiri mempunyai bentuk yang sama persis.Warna tubuh
katak yang telah diamati berwarna kecoklatan di sekujur tubuh dengan bagian atas
tubuh lebih gelap dibandingkan bagian bawah tubuh. Adanya warna kulit demikian
karena adanya lapisan yang terdapat pada bagian bawah kulit yaitu lapisan
menghasilkan warna cokelat gelap atau hitam sehingga pada kulit katak sawah
(Rana cancrivora) ini berwarna kecoklatan. Permukaan kulit pada katak sawah
(Rana cancrivora) licin dan lunak. Kulit yang lemas sebagai penutup tubuh
berfungsi menutupi tubuh terhadap gangguan yang bersifat fisis atau pathologis.
Kulit tersusun atas epidermis yang merupakan lapisan kulit paling luar dan dermis
yang terbagi atas jaringan lain. Dalam kulit terdapat butir-butir pigmen (pada
Pada bagian kepala terdapat sepasang organon visus (mata) yang bulat dan
sebagai alat pencernaan. Di dalam mulut terdapat gigi yang terdiri atas gigi maxilla
(rahang atas ) dan mandibula (rahang bawah), Lingua (lidah), berpangkal dicranial
mandibula bersifat bifida (bercabang), ujung caudal bebas dapat dijulurkan keluar
untuk menangkap mangsa.Katak memiliki 2 pasang kaki yaitu sepasang kaki depan
memiliki 4 jari dan sepasang kaki belakang memiliki 5 jari. Selain itu pula katak
memiliki kaki yang berselaput yang berfungsi untuk berenang. Struktur kaki
habitat yang ditempatinya yaitu seperti di tanah, dalam air, di pohon atau di liang
tanah.
kecil yang “rapuh” di sebelah dalam tepi rongga atas mulut, disebut dengan gigi
maksila. Gigi maksila sangat lemah, tidak dapat digunakan untuk menangkap
lidah yang panjang, dapat digulung, bersifat kenyal dan lengket. Makanan
dimasukan ke dalam mulut, akan dicampur dengan saliva yang dihasilkan oleh
kimiawi, mengubah zat tepung menjadi gula sederhana. Sepasang gigi voramen
(berbentuk kerucut) menghiasi rahang atas rongga mulut yang membantu untuk
memegang dan mengunyah makanan. Makanan yang telah dilumatkan bercampur
cairan mukus yang disekresikan faring ke dalam makanan membantu dalam proses
sedangkan piloris bagian yang berbatasan dengan usus halus menuju kloaka.
Makanan katak yang berupa serangga akan dibantu dicerna oleh enzim kitinase.
Dinding lambung menghasilkan enzim kitinase yang membantu mencerna zat kitin
penyususn rangka luar/cangkang yanng keras pada arthropoda (serangga). Hal ini
partikel makanan dialirkan menuju usus halus melalui gerakan peristaltik. Terdapat
sfingter piloris yang membatasi lambung dengan usus halus, berfungsi mencegah
pencernaan pankreas disekresikan ke dalam ruang usus halus. Garam empedu hasil
sekresi dari hati dicurahkan ke dalam ruang usus halus guna mengemulsikan lemak
untuk dipecah oleh enzim lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Sari-sari
menuju usus besar. Sama halnya seperti manusia, di dalam usus besar ampas
makanan ini akan mengalami pembusukan, penyerapan air dan nutrisi yang tak
terserap ketika berada di usus halus. Kotoran akan dibuang melalui kloaka,
merupakan muara tiga saluran, saluran pencernaan, saluran urine, dan saluran
Testis, sepasang bulat telur, berwarna putih kekuningan. Terletak di atas ginjal dan berisi
cadangan makanan yang digunakan pada musim kawin. Jaringan ini menghasilkan
melalui vena efferensia melalui bagian lateral dan ren.Vena efferensia. Berupa
saluran halus dari testis serta melalui nesorchium. Selanjutnya sperma dikeluarkan
terletak pada bagian lateral dan ren bermuara di kloaka. Saluran ini menyalurkan
spermatozoa dan urine ke kloaka.Vesicula seminalis, merupakan bagian caudal dari
Pada jantan atau atau genitalis maskulinus terdiri dari sepasang testis
dari tubuh melalui ductus urospermatis. Selain itu terdapat badan-badan lemak atau
fertilisasi eksternal, telur terbungkus glatin lalu diletakkan di air menetes manjadi
(Anonymous, 2010).
artinya penyatuan gamet jantan dan gamet betina terjadi di luar tubuh. Pada
karena kemungkinan terjadinya fertilisasi lebih keciil dari pada pembuahan secara
internal. Katak jantan akan melekat di punggung betinanya dan memeluk erat ketiak
si betinanya dari belakang. Sambil berenang di air, kaki belakang katak jantan akan
memijat perut katak betina dan merangsang pengeluaran telur. Pada saat bersamaan
katak jantan akan melepaskan spermanya ke air, sehingga bisa membuahi telur-telur
yang dikeluarkan si betina. Telur tersebut berkembang menjadi larva dan mencari
5.1 Kesimpulan
kesimpulan :
1. Katak (Rana sp) merupakan amphibia yang secara tipikal dapat hidup di air
2. Morfologi Katak (Rana sp) terbagi menjadi lima bagian yaitu kepala (caput)
yang terdiri dari mata, lubang hidung, mulut dan telinga. Badan (truncus)
yang terdiri dari telinga hingga kloaka dan yang terakhir yaitu bagian ekor
(extrimitas posterior).
4. Alat ekskresi utama pada katak (Rana sp) adalah sepasang ginjal yang
5.2 Saran
Adapun saran dalam pelaksanaan praktikum kali ini yaitu waktu yamg telah
dengan apa yang diinginkan. Selain itu kerja sama antara asisten dengan praktikan
Peneliti yang paling popular adalahGregor Johann Mendel yang lahir tahun 1822 di
prinsip dasar pewarisan melalui percobaan yang dikendalikan dengan cermat dalam
pembiakan silang.
dengan tujuan mengetahui pola pewarisan sifat dari tertua kepada generasi
bahwa pasangan alel pada proses pembentukkan sel gamet dapat memisah secara
bebas. Hukum Mendel I disebut juga dengan hukum segregasi. Mendel melanjutkan
persilangan dengan menyilangkan tanaman dengan dua sifat beda, misalnya warna
bunga dan ukuran tanaman. Persilangan dihibrid juga merupakan bukti berlakunya
gamet. Persilangan dengan dua sifat beda yang lain juga memiliki perbandingan
adanya hubungan antara jumlah sifat beda, macam gamet, genotip, dan fenotip
I yang dikenal dengan nama Hukum Pemisahan Gen yang Sealel (The Law of
Segregation of Allelic Genes ). Sedangkan persilangan dihibrid yang menghasilkan
Hukum Mendel II yang disebut Hukum Pengelompokkan Gen secara Bebas (The
percobaan Mendel, baik pada persilangan monohibrid maupun dihibrid maka secara
sederhana dapat kita simpulkan bahwa gen itu diwariskan dari induk atau orang tua
sederhana yang hanya memperhatikan satu sifat atau tanda beda. Sedangkan
persilangan dihibrida merupakan perkawinan dua individu dengan dua tanda beda.
Persilangan ini dapat membuktikan kebenaran Hukum Mendel II yaitu bahwa gen-
gen yang terletak pada kromosom yang berlainan akan bersegregasi secara bebas
kenyataannya, seringkali terjadi penyimpangan atau hasil yang jauh dari harapan
yang mungkin disebabkan oleh beberapa hal seperti adanya interaksi gen, adanya
Adapun kegunaan dari praktikum ini ialah agar praktikan dapat mengetahui
'Percobaan mengenai Persilangan Tanaman'. Hukum ini terdiri dari dua bagian:
kelamin), kedua gen induk (Parent) yang merupakan pasangan alel akan memisah
turunannya. Ini adalah konsep mengenai dua macam alel; alel resisif (tidak
selalu nampak dari luar, dinyatakan dengan huruf kecil, misalnya P dalam
gambar di sebelah), dan alel dominan (nampak dari luar, dinyatakan dengan
2. Setiap individu membawa sepasang gen, satu dari tetua jantan dan satu dari
tetua betina.
3. Jika sepasang gen ini merupakan dua alel yang berbeda (Sb dan sB pada
gambar 2), alel dominan (S atau B) akan selalu terekspresikan (nampak secara
visual dari luar). Alel resesif (s atau b) yang tidak selalu terekspresikan, tetap
Hukum mendel I adalah perkawinan dua tetua yang mempunyai satu sifat
beda (monohibrit). Setiap indifidu yang berkembang baik secara seksual terbentuk
dari perleburan 2 gamet yang berasal dari induknya. Berdasarkan hipotesis mendel
dari setiap sifat/karakter ditentukan oleh gen (sepasang alel). Hokum mendel I
peritiwa meiyosis, gen sealel akan terpisah , mesisng-masing terbentuk gamet. Baik
pada bunga jantan maupun bunga betina terjadi 2 macam gamet. Waktu terjadi
penyerbukan sendiri (F1 x F2) dan pada proses fertilisasi gamet-gamet yang
mengandung gen itu akan melebur secara acak dan terdapat 4 macam peleburan
berpasangan lagi. Setiap set kromosom itu terkandung di dalam satu sel gamet.
Proses pemisahan gen secara bebas dikenal sebagai segregasi bebas. Hukum
heterozigot. Baik pada bunga betina maupun benang sari, terbentuk 2 macam
gamet. Maka kalau terjadi penyerbukan sendiri (F1 x F1) terdapat 4 macam
Pada galur murni akan menampilkan sifat-sifat dominan (alel AA) maupun
sifat resesif (aa) dari suatu karakter tertentu. Bila disilangkan, F1 akan mempunyai
kedua macam alel (Aa) tetapi menampakkan sifat dominan (apabila dominant
Nisbah fenotif yaitu 3 dominan (AA atau Aa) : 1 resesif (aa). Nisbah geneotif yaitu
1 dominan lengkap (AA) : 2 hibrida (Aa) : 1 resesif lengkap (aa). (L. V. Crowder,
1997:33)
pada Senin, 10 Oktober 2016 pukul 13:00-15:00 Wita sampai selesai. Bertempat:
Palu
Adapun alat yang digunakan pada praktikum penerapan hukum Mendel alat
Adapun bahan yang digunakan adalah kancing baju warna merah dan putih
masing-masing 20.
kemudian megambil toples dan memasukkan kacing baju warna merah dan putih
yang masing-masing 20 buah. Andaikan kancing merah sebagai induk jantan, dan
kancing putih sebagai induk betina. Kemudian toples tersebut digoyangkan agar
isinya tercampur. Kemudian ambillah dua buah kancing sebanyak tiga kali dengan
cara menutup mata.Catatlah masing-masing warna dari kancing yang telah diambil
4.1. Hasil
Dari percobaan yang telah dilakukan, maka hasil yang di dapat adalah :
Merah-putih 2
Putih-putih 1
Merah-merah -
4.2. Pembahasan
G MP mp
F1 MmPp
G MP MP
Mp Mp
mP mP
mp mp
MP Mp Mp Mp
Genotipe Fenotipe
M + p (Putih) = 6,8,14 = 3
m + P (Merah-Putih) = 11,12,15 = 3
m + p (Merah resesif = 16 = 1
kancing dengan 2 perbedaan pada warna yaitu kancing berwarna merah yang
diibaratkan sebagai induk betina. Dilakukan pemilihan secara acak dari dalam
9, dominan putih ada 3, dominan merah ada 3, dan merah resisif ada 1.
Persilangan dihibrid adalah persilangan dua varietas yang mempunyai
sifat beda lebih dari pada satu. Dihibrid sangat berhubungan dengan hukum
5.1. Kesimpulan
bahwa:
1. Genetika adalah ilmu yang mempelajari tentang keturunan dan pewarisan sifat
2. Genotipe adalah komposisi atau sifat yang tidak tampak pada keturunan,
3. Fenotipe adalah sifat yang tampak pada keturunan,
5.2 Saran
mengecek atau memperhatikan terlebih dahulu alat-alat yang akan digunakan untuk
merupakan mahluk hidup yang tidak bergerak secara aktif melainkan gerakannya
bersifat pasif. Tumbuhan memang tidak memiliki alat gerak seperti kaki dan tangan
yang terdapat pada hewan dan manusia, tetapi organ-organ mereka sangatlah
berkembang menjadi tumbuhan lengkap yang memiliki daun, akar, batang, bunga
dan buah. Ada juga tumbuh-tumbuhan yang tidak memiliki beberapa organ-organ
tersebut.
terpenting yang terdiri dari xylem dan floem. Kedua jaringan tersebut berperan
sangat penting bagi proses kehidupan sebuah tanaman dan berperan untuk
mengambil air dari dalam tanah dan kemudian menyebarkannya ke seluruh bagian
tanaman agar semua organ tanaman dapat berkembang secara maksimal. Proses ini
fisiologi pada tumbuhan yang terkait dengan berbagai kondisi yang ada di tubuhnya
air yang berlangsung secara imbas dari akar, batang, dan daun. Aliran air tersebut
akan ikut membantu proses penyerapan dan transportasi air tanah di dalam tubuh
tumbuhan.
Penguapan adalah suatu proses pergerakan molekul-molekul zat cair dari
permukaan zat cair tersebut ke udara bebas. Hilangnya air dari tubuh tumbuhan
Transpirasi ini terjadi melalui daun akan tetapi dapat juga melalui permukaan
tubuh yang lainnya seperti batang. Oleh karena itu dikenal 3 jenis transpirasi, yaitu
daun, karena sebagian besar hilangnya molekul-molekul air ini lewat permukaan
kecepatan transpirasi dan untuk mengetahui jumlah air yang yang diuapkan / satuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui proses transpirasi pada
masing-masing tumbuhan dengan jenis yang berbeda. Serta mampu memahami dan
bagaimana proses transpirasi itu terjadi, perubahan apa yang terjadi dan mengetahui
melalui stomata, kutikula atau lentisel. Ada dua tipe transpirasi, yaitu (1) transpirasi
kutikula adalah evaporasi air yang terjadi secara langsung melalui kutikula
epidermis; dan (2) transpirasi stomata, yang dalam hal ini kehilangan air
berlangsung melalui stomata. Kutikula daun secara relatif tidak tembus air, dan
pada sebagian besar jenis tumbuhan transpirasi kutikula hanya sebesar 10 persen
atau kurang dari jumlah air yang hilang melalui daun-daun. Oleh karena itu,
ditimbang lagi. Selisih berat antara kedua penimbangan merupakan angka penunjuk
terlepas, yaitu dengan cara menangkap uap air yang terlepas dengan dengan zat
gravitasi bumi, juga dapat mendinginkan tanaman yang terus menerus berada di
bawah sinar matahari. Mereka tidak akan mudah mati karena terbakar oleh teriknya
panas matahari karena melalui proses transpirasi, terjadi penguapan air dan
penguapan akan membantu menurunkan suhu tanaman. Selain itu, melalui proses
transpirasi, tanaman juga akan terus mendapatkan air yang cukup untuk melakukan
dapat kekurangan air. Bila kandungan air melampaui batas minimum dapat
mengedakan penyerapan banyak, untuk itu diperlukan energi yang tidak sedikit.
Kegiatan transpirasi dipengaruhi oleh banyak faktor baik faktor dalam maupun
faktor luar. Yang terhitung sebagaio faktor dalam adalah besar kecilnya daun, tebal
tipisnya daun, berlapis lilin atau tidaknya stomata. Hala-hal ini semua
sebagai pertukan karbon dan dalam hal ini transpirasi sangat penting untuk
pertumbuhan tanaman yang sedaang tumbuh menentukan banyak air jauh lebih
banyak daripada jumlah terhadap tanaman itu sendiri kecepatan hilangnya air
tergantung sebagian besar pada suhu kelembapan relatif dengan gerakan udara.
Pengangkutan garam-garam mineral dari akar ke daun terutama oleh xylem dan
sama dengan penguapan, akan tetapi istilah penguapan tidak digunakan pada
karena dengan adanya transpirasi terjadi hilangnya molekul sebagian besar adalah
lewat daun hal ini disebabkan luasnya permukaan daun dan karena daun-daun itu
lebih terkena udara dari pada bagian lain dari suatu tanaman (Lakitan, 2007).
Stomata akan membuka jika tekanan turgor kedua sel penjaga meningkat
(Dartius, 1991). Peningkatan tekanan turgor oleh sel penjaga disebabkan oleh
masuknya air kedalam sel penjaga tersebut. Pergerakan air antar sel akan selalu dari
sel yang mempunyai potensi air lebih tinggike sel engan potensi lebih rendah.
Tinggi rendahnya potensi air sel tergantung pada jumlah bahan yang terlarut dari
cairan tesebut, semakin banyak bahan yang terlarut maka potensi yang terjadi pada
menutupnya stomata
3. Suhu udara
(Guritno, 1995).
Angin dapat pula mempengaruhi laju transpirasi jika udara yang bergerak
dari udara sekitar tumbuhan tersebut. Kerapatan uap air diudara tergantung dengan
resisitensi stomata dan kelembaban nisbih dan juga suku udara tersebut, untuk
dianggap 100%. Jika kerapatan uap air didalam rongga substomata sepenuhnya
Semakin besar bukaan stomata maka daya hantarnya akan semakin tinggi. Pada
beberapa tulisan digunakan beberap istilah resistensi stomata. Dalam hubungan ini
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah rak dan tabung reaksi,
tumbuhan ini yaitu minyak kelapa, daun hydrila(Hydrilla verticilata), pucuk daun
Petama-tama sebelum kita melakukan praktikum hal yang harus kita lakukan
adalah menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan untuk praktikum kali
ini.
Kemudian kita letakkan 3 jenis tanaman tersebut kedalam air. Setelah itu
ambil 4 tabung reaksi dan masukkan air kedalam sebanyak 10 ml, masing-masing
tabung reaksi di beri label untuk label A untuk tanaman gulma, label B untuk
masing-masing tanaman kedalam tabung reaksi yang telah di beri label tersebut.
menghilang\menguap setiap 10 menit selama 1 jam. Jumlah air yang hilang pada
setiap 10 menit dapat kita hitung dengan menambahkan sejumlah air hingga
4.2 Hasil
berikut :
A B C D
Transpirasi dalah proses hilangnya air dari tubuh tumbuhan dapat berupa
cairan dan uap atau gas. Proses keluarnya atau hilangnya air dari tubuh tumbuhan
1.Transpirasi kutikula yaitu evaporasi air yang terjadi secara langsung melalui
kutikula epidermis.
2. Transpirasi stomata yang dalam hal ini kehilangan air berlangsung melalui
stomata. Hampir 97% air dari tanaman hilang melalui transpirasi stomata. Kutikula
daun secara relatif tidak tembus air dan pada sebagian besar jenis tumbuhan
transpirasi kutikula hanya sebesar 10 % atau kurang dari jumlah air yang hilang
melalui daun-daun. Oleh karena itu, sebagian besar air yang hilang terjadi melalui
stomata.
Faktor Internal
1. Penutupan Stomata
Dengan terbukanya stomata lebih lebar, air yang hilang lebih banyak tetapi
stomata, yang paling berpengaruh adalah tingkat cahaya dan kelembaban. Pada
kedua sisi daunnya. Jumlah dan ukuran stomata yang dipengaruhi oleh genotip dan
lingkungan.
3. Jumlah Daun
Faktor eksternal
1. Kelembaban
Pada hari cerah udara tidak banyak mengandung uap air. Di dalam keadaan
yang demikian itu, tekanan uap di dalam daun jauh lebih tinggi dari pada tekanan
uap di luar daun, atau dengan kata lain ruang di dalam daun itu jauh lebih penuh
akan uap air dari pada udara di luar daun, jadi molekul-molekul air berdifusi dari
konsentrasi yang tinggi (di dalam daun) ke konsentrasi yang rendah (di luar daun).
Sebaliknya, jika pada suatu hari di uadara banyak awan maka kebasahan antara
bumi dengan awan itu sangat tinggi. Kesimpulannya ialah, udara yang basah
2. Temperatur
Pengaruh temperatur terhadap transpirasi daun dapat pula ditinjau dari sudu
tlain, yaitu di dalam hubungannya dengan tekanan uap air di dalam daun dan
tekanan uapair di luar daun. Kenaikan temperatur menambah tekanan uap di dalam
daun. Kenaikan temperatur itu sudah tentu juga menambah tekanan uap di luar
daun, akan tetapi berhubung udara di luar daun itu tidak didalam ruang yang
terbatas maka tekanan uap tidak akan setinggi tekanan uap yang terkurung di dalam
daun
3. Sinar matahari
menutupnya stoma, jadi banyak sinar berarti juga mempergiat transpirasi. Karena
sinar itu juga mengandung panas (terutama siar infra-merah), maka banyak sinar
temperatur sampai pada suatu batas yang tertentu menyebabkan melebarnya stoma
Dari ke 4 percobaan yang kami lakukan tadi yang paling besar atau paling
banyak mengalami traspirasi adalah tanman Gulma, setelah itu tanaman kayu jawa,
kemudian tanaman hidrilla dan yang terakhir adalah kontor yang tidak berisikan
tanaman apapun. Dan yang menjadi penyebab tanaman gulma paling banyak
mengalami penguapan adalah jumlah daun yang lebih banyak dan lebih lebar
tanaman yang lainnya. Dan pada tabung reaksi D sulit mengalami transpirasi adalah
5.1 Kesimpulan
1. Transpirasi merupakan proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan
dapat saja terjadi, tetapi porsi kehilangan tersebut sangat kecil dibandingkan
2. Proses transpirasi dipengaruhi oleh faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam
meliputi besar kecilnya daun, tebal tipisnya daun, berlapis lilin tidaknya daun,
cahaya matahari akan memacu proses transpirasi lebih besar akibat kenaikan
5.2 Saran
baik agar penggunaannya bisa tahan lama dan efesien sehingga pada saat praktikum
bisa dipergunakan dengan baik dan juga bila perlu dipasang kipas angin atau AC
Suatu ciri hidup yang hanya dimiliki oleh tumbuhan hijau adalah kemampuan
dalam menggunakan karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan organik serta
proses pengubahan zat organic H2O dan CO2 oleh klorofil menjadi zat organic
Metabolisme yang terjadi pada setiap jenis makhluk hidup tentunya tidak
sama. Bergantung komponen penyusun makhluk hidup tersebut dari tingkat seluler
hingga organisme. Dalam proses metabolisme terjadi berbagai reaksi kimia baik
Salah satu contoh proses anabolisme yang sering kita dengar adalah proses
digunakan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis adalah karbon dioksida dan air.
air dari tanah. Karbon dioksida diubah menjadi gula. Hasil sampingan proses ini
fotosintesis juga berbeda. Energi cahaya matahari ini diserap oleh klorofil yang
karbohidrat. Fotosintesis pada tumbuhan dilakukan pada siang hari dengan bantuan
sinar matahari dan karbon dioksida serta mengeluarkan oksigen dan karbohidrat.
untuk bernafas sedangkan karbohidrat digunakan oleh tumbuhan itu sendiri untuk
Sehingga fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Pada malam
hari karena tidak ada cahaya matahari, tumbuhan mengambil oksigen dari udara
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk membuktikan bahwa dalam
Adapun kegunaan dari praktikum ini adalah kita dapat membuktikan bahwa
sangat penting.
sebagai kebutuhan pokoknya harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses
sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan yang memiliki
sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya
cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal
ini disebabkan kloropil yang berada didalam daun tidak dapat menggunakan cahaya
matahari karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari
(Dwidjoseputro, 1986).
molekul yang kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya
membentuk dimer, trimer dan lain-lain. Dimer merupakan gabungan antara dua
energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri
dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan
energi cahaya matahari. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang
dengan sebuah toples terbalik, nyalanya akan mati sebelum lilinnya habis terbakar.
lilin, tikus itu akan mati lemas. Dari kedua percobaan itu, Priestley menyimpulkan
bahwa nyala lilin telah "merusak" udara dalam toples itu dan menyebabkan matinya
tikus. Ia kemudian menunjukkan bahwa udara yang telah “dirusak” oleh lilin
tersebut dapat “dipulihkan” oleh tumbuhan. Ia juga menunjukkan bahwa tikus dapat
tetap hidup dalam toples tertutup asalkan di dalamnya juga terdapat tumbuhan
(Salisbury, 1992).
Fotosistem ada dua macam, yaitu fotosistem I dan fotosistem II. Fotosistem I
tersusun oleh klorifil a dan klorifil b dengan perbandingan 12:1 dan tereksitasi
secara maksimum oleh cahaya pada panjang gelombang 700 nm. Pada fotosistem
II perbandingan klorofil a dan klorofil b yaitu 1:2 dan tereksitasi secara maksimum
menggunakan energi dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil
membran luar dan membran dalam. Membran dalam mengelilingi suatu stroma
yang mengandung enzim-enzim tang larut dalam struktur membran yang disebut
tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain air (H2O),
konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi karbohidrat, dan cahaya. Bahan-
bahan yang digunakan tumbuhan untuk membuat makanannya adalah zat hijau
daun, air, karbon dioksida, dan cahaya matahari ataupun lampu. Air diperoleh
tumbuhan dari dalam tanah. Air dari tanah diserap oleh akar. Air disalurkan ke daun
melalui pembuluh angkut (xylem). Karbon dioksida diperoleh dari udara yang
Cahaya diserap oleh klorofil. Air yang sampai pada daun (di bagian kloroplas)
fotosintesis, tumbuhan mengubah air dan karbon dioksida menjadi karbohidrat dan
diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi dan hasil
Adapun alat yang digunakan adalah pinset, gelas piala 100 ml 2 buah,
pemanas listrik, corong gelas atau corong plastik, tabung reaksi, potongan kawat,
(Diospyros celebica), kertas timah, alkohol 70%, air aqua dan betadine.
Pertama, mari kita siapkan alat dan bahan, setelah alat dan bahan telah kita
siapkan mari kita mulai melakukan praktek. Percobaan pertama ialah percobaan
Sachs, langkah pertama yaitu pada sore hari tutuplah bagian tengah daun seperti
(Hidrylla verticillata, dan kayu eboni (Diospyros celebica) dengan kertas timah,
lipat dan beri penjepit agar tidak terlepas. Keesokan harinya, setelah daun yang
terkena cahaya matahari beberapa jam yang lalu, mari kita petik daun - daun
tersebut dan membuka kertas timah, masukkan kedalam air mendidih sehingga agak
layu. Lalu mari kita masukkan daun kedalam alkohol panas sampai warna daun
agak pucat. Dengan menggunakan pinset, kita pindahkan daun kedalam cawan petri
langkah pertama yang harus kita lakukan ialah ambilah gelas piala lalu beri
potongan kawat sepanjang 30 cm agar dapat menyangga corong atau tabung reaksi.
Lalu mari kita masukkan Hydrilla (Hydrilla verticillata) kedalam corong lalu
letakkan diatas kawat setelah itu isi air secukupnya. Selanjutnya, ambil tabung
reaksi lalu isi dengan air hingga penuh lalu tuang tabung reaksi agar dapat menyatu
4.1 Hasil
Gambar 36 : Daun Eboni (Diospyros celebica) setelah ditutupi kertas timah lalu
Gambar 38 : Daun ubi kayu (Manihot esculenta) setelah ditutupi kertas timah
5 0
10 11
15 12
20 20
25 25
30 32
menggunakan energi matahari yang dapat dimanfaatkan oleh kloropil yang terdapat
bakar juga memerlukan karbondioksida dan air sebagai bahan anorganik yang akan
dihasilkan 8 gelembung, lima menit kelima dihasilkan 5 gelembung dan lima menit
yang dihasilkan semakin banyak. oksigen yang dirilis sebagai bi-produk dari proses
ini, adalah yang paling bermanfaat bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.
penting dalam diet, dan yang menjelaskan mengapa fotosintesis penting bagi semua
jenis makhluk hidup di planet ini - termasuk manusia.Pada percobaan yang telah
kami lakukan terbukti bahwa dalam proses fotosintesis menghasilkan oksigen. Hal
daun ubi (Manihot esculenta), kayu eboni (Diospyros celebica) belum direbus
warna daun yang tidak ditutupi dengan kertas timah berwarna hijau tua dan warna
daun yang ditutupi kertas timah berwarna hijau muda. Hal ini dikarenakan, daun
yang tidak ditutupi kertas timah melakukan fotosintesis pada siang hari, sementara
daun yang ditutpi kertas timah tidak melakukan fotosintesis pada siang hari.
celebica),dipanaskan dalam air sampai layu, warna daun yang tidak ditutupi kertas
timah berubah menjadi hijau kehitaman, sedangkan pada daun yang ditutupi kerts
dipanaskan didalam alkohol 70%, warna daun yang tidak ditutupi kertas timah
berubah menjadi kuning muda dan warna daun yang ditutupi kertas timah berubah
menjadi hijau.
dengan betadine, warna daun yang tidak ditutupi kertas timah berubah menjadi
kejinggaan dan terdapat bintik-bintik kecil berwarna hitam. Sedangkan pada daun
yang ditutupi kertas timah warna daun yang berubah menjadi hijau kehitaman.
5.1 Kesimpulan
1. Fotosintesis adalah proses pengubahan zat organic H2O dan CO2 oleh klorofil
10-38oC.
fotosintesis menjadi cepat tetapi bila cahaya yang tersedia sedikit, proses
gas.
tumbuhan ini adalah tumbuhan air yang berhubungan langsung dengan air.
7. Pada reaksi terang, jumlah gelembung yang dihasilkan lebih banyak daripada
reaksi gelap. Hal ini dikarenakan reaksi yang terang berhubungan langsung
dihasilkan.
sempurna.
9. Suhu, intensitas cahaya, dan kadar karbon dioksida yang tersedia berpengaruh