DI SUSUN OLEH
NAMA
: ABDI
NIM
: J1B112017
KELOMPOK
: II (DUA)
ASISTEN
: SITI HANNA. A
2012BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
Pancaindera manusia memiliki daya pisah yang terbatas. Perkembangan
ilmu pengetahuan yang semakin meningkat, mengharuskan manusia untuk
membuat alat yang dapat membantu dalam mengamati benda atau organisme yang
tidak dapat dilihat dengan mata biasa. Salah satu alat bantu yang sering di
gunakan dalam pengamatan dalam bidang biologi adalah mikroskop (Latin
Microkecil + scopium= pengelihatan) (Ansori, 1984).
Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan,
adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu
atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda
yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut (Tjmoel, 2010).
Apabila kita lihat dari sejarahnya, mikroskop ini tidak lepas dari bangsa
Yunani dan bangsa Romawi yang telah menggunakan perbesaran gambar yang
dibentuk oleh lensa. Antonio Van Leuwenhoek orang yang untuk pertama kalinya
menggunakan mikroskop walaupun bentuk sederhana pada bidang mikrobiologi.
Kemudian pada tahun 1600 Hans dan Z. Jansen telah menemukan mikroskop
yang lebih maju dengan nama mikroskop ganda (Ansori, 1984).
Dengan ditemukannya mikroskop dan kemajuan pesat dibidang biokimia,
banyak dieroleh pengetahuan tentang struktur biologi sel. Banyak buku yang
secara khusus membahas tentang ultra struktur dan fungsi sel tumbuhan
(Fahn, 1992).
Karena penggunaan mikroskop ini sangat penting, maka pengetahuan
mengenai cara-cara penggunaan mikroskop dengan baik akan membantu
pengamatan-pangamatan mikroskopis yang dilakukan (Hadieoetomo, 1993).
1.2 Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengenali bagian-bagian mikroskop,
memahami fungsi dan terampil menggunakannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengenalan dan Pengunaan Mikroskop
Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah
sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata
kasar.Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini
disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah
terlihat oleh mata (Tjmoel, 2010).
Mikroskop memiliki berbagai jenis tipe yang masing-masing memunyai
tujuan tertentu dan bermacam kelengkapannya. Mikroskop yuang sering
digunakan dalam praktikum biologi adalah mikroskpo cahaya., baik monokuler
ataupun binokuler. Benda atau organisme yang diamati mikroskop harus
berukuran kecil dan tipis agar dapat tembus cahaya (Karmana, 1989).
Mikroskop adalah alat yang paling sering digunakan dalam laboratorium
mikrobiologi. Daya perbesarannya menyababkan mata kita dapat melihat struktur
mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Perbesaran yang dapat dicapai oleh mikroskop adalah sekitar 100x sampai
400.000x_(Kamajaya,_1996).
Mikroskop pada prinsipnya adalah suatu alat perbesaran yang terdiri dari
dua lensa cembung yaitu lensa objektif dan lensa okuler. Benda yang diamati
mengalami perbesaran sebanyak dua kali yaitu pada lensa objektif dan pada lensa
okuler, dimana lensa okuler berfungsi sebagai luv. Bayangan akhir yang diamati
bersifat maya, terbalik, dan diperbesar. Bayangan tersebut merupakan aberasi
steris dan kromatis yang disebabkan perbedaan refraksi dari cahaya dan spectrum
sinar tampak (Soekarno, 1998).
Sel umumnya memiliki ukuran yang sangat kecil. Satuan ukuran untuk sel
adalah micrometer (m) atau sering disebut micron. Satu m sama dengan 10 -6m.
Kisaran untuk diameter sel 5-500 m. Karena umumnya berukuran sangat kecil,
sel hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Mikroskop ditemukan
oleh Zhacaries Jensen pada tahun 1590. Mikroskop adalah alat optik yang terdiri
sumber
iluminasi
yang
dipakai
atau
pada
sumber
serta
mikroskop
elektron.
Miroskop
cahaya
dalam
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum Biologi Umum dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 19
Oktober 2012 dan dimulai pada pukul 14.00-16.00 WITA, bertempat di
Ruang Biologi I Laboraturium Dasar Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
3.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain mikroskop cahaya
binokuler.Bahan-bahan yang di gunakan dalam praktikum ini adalah preparat.
3.3. Prosedur Kerja
A. Mencari bidang penglihatan
1. Menaikan tabung menggunakan makrometer (pemutar kasar), hingga lensa
objektif tidak membentur meja/panggung bila revolver diputar-putar.
2.
antara ujung lensa objektif dengan permukaan atas kaca penutup hanya
1mm.
4. Membidikan mata ke lensa okuler sambil memutar makrometer ke depan
searah jarum jam secara hati-hati sampai tampak bayangan yang jelas.
5. Untuk mendapatkan pembesaran kuat, memutar revolver dan lensa
objektif yang sesuai. Kemudian memainkan fungsi mikrometer secara
perlahan dan hati-hati (ingat bila menggunakan lensa objektif 100x, maka
di atas sediaan perlu ditetesi minyak emersi terlebih dahulu).
C. Memelihara Mikroskop
1.
Keterangan:
1. Lensa okuler
2. Tabung
3. Lensa objektif
4. Meja objektif
5. Penjepit
IV
6.BAB
Diafragma
HASIL
DAN
7. Makrometer
PEMBAHASAN
8. Mikrometer
9. Cermin
10.Kaki dasar
11.Lengan
4.1. Hasil
Berdasarkan
praktikum yang telah
dilakukan, maka didapat hasil
sebagai berikut:
Keterangan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Lensa okuler
Tabung
Revolver
Lensa obyektif
Penjepit
Meja obyektif
Penggeser
preparat
8. Diafragma
9. Sumber
cahaya
10.Kaki dasar
11.Lengan
12.Mikrometer
13.Makrometer
4.2 Pembahasan
Mikroskop adalah suatu benda yang berguna untuk memberikan bayangan
yang diperbesar dari benda-benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata
telanjang. Mikroskop berfungsi untuk meningkatkan kemampuan daya pisah
seseorang sehingga memungkinkan untuk mengamati obyek yang sangat
kecil. Bayangan yang dihasilkan mikroskop bersifat nyata, terbalik dan
diperbesar.
Bagian mikroskop terdiri dari dua bagian yaitu bagian mekanis dan
bagian optik. Bagian mekanis ini bersifat sekunder namun sangat penting agar
mikroskop dapat digunakan dengan baik. Bagian mekanis terdiri atas kaki
dasar atau basis yang berfungsi sebagai penyangga supaya mikroskop dapat
berdiri dengan kokoh.Pilar, lengan,dan engsel penggerak berfungsi untuk
mengatur kedudukan kaki mikroskop sesuai yang kita kehendaki.Meja benda
berfungsi untuk memfokuskan cahaya ke obyek yang akan diamati. Sekrup
penggerak sediaan atau obyek berfungsi untuk menggerakkan sediaan ke atas
dan ke bawah (sekrup_atas) menggerakkan sediaan ke kiri dan ke sebelah
kanan (sekrup bawah).Sekrup pengatur jarak antara teropong dengan sediaan
yang mempunyai dua fungsi, yaitu sebagai pengatur atau penggerak kasar
( makrometer) dan sebagai penggerak halus (mikrometer).Pada bagian optik
terdiri cermin berfungsi untuk memantulkan cahaya dari sumber cahaya ke
obyek yang kita akan amati.Lensa kondensor berfungsi untuk memfokuskan
cahaya ke obyek yang sedang diamati. Diafragma
berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya yang diperlukan saat sedang
mengamati obyek yang akan diamati.Lensa objektif berfungsi untuk
memperbesar obyek yang diamati secara langsung, biasanya letaknya dekat
dengan sediaan dan terhadap 2, 3 atau lebih lensa di pasang sekaligus pada
revolver yang dapat diputar. Pada umumnya dijumpai mikroskop dengan tiga
lensa obyektif yaitu 4X, 10X, dan 40X atau 45X. Lensa okuler yang berfungsi
sebagai pengamat untuk melihat bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif.
Lensa okuler mempunyai perbesaran 5x, 10x, 12,5x, dan 15x.
Komponen dari mikroskop dan beserta fungsinya terdiri dari lensa okuler
yang digunakan untuk melihat bayangan yang dibentuk oleh lensa obyektif.
elektron, bukan cahaya biasa atau ultra violet. Karena panjang gelombang
berkas elektron jauh lebih pendek (kira-kira 0,005 nm atau nanometer)
dibandingkan panjang gelombang bahkan cahaya ultra violet, daya pisah
mikroskop ini menjadi sangat besar. Bayangan dapat dihasilkan mikroskop
elektron
apabila
diproyeksikan
pada
layar
pendar
(fluorescent
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Mikroskop adalah suatu alat bantu yang sering digunakan dalam
pengamatan, berfungsi untuk melihat mengamati benda-benda yang sangat
kecil agar benda yang diamati tersebut tanpak lebih besar dari wujud
sebenarnya.
2. Perbesaran pada mikroskop merupakan hasil dari dua sistem lensa. Yaitu
lensa obyektif dan lensa okuler.
3. Mikroskop terdiri dari lensa okuler, lensa obyektif, tabung, makrometer,
micrometer, penjepit sediaan, difragma, panggung/meja, cermin,
kondensor, kaki/dasar dan lengan.
4. Mikroskop pada prinsipnya adalah suatu alat pembesar yang terdiri dari
dua lensa cembung yaitu sebagai lensa obyektif (dekat dengan benda) dan
lensa okuler (dekat dengan mata).
5. Perbedaan antara mikroskop monokuler dan mikroskop binokuler adalah
pada mikroskop monokuler hanya memiliki satu lensa okuler sedangkan
mikroskop binokuler memiliki dua buah (sepasang) lensa okuler serta pada
sumber cahaya cahaya mikroskop monokuler bersumber dari cahaya
matahari sedang mikroskop binokuler bersumber pada cahaya lampu.
5.2. Saran
Sebaiknya praktikan menguasai konsep mengenai mikroskop dengan
baik.Mikroskop yang digunakan pada praktikum ditambah, sehingga tidak
terlalu menunggu lama untuk mengamati preparat. Diusahakan bahan-bahan
untuk praktikum sudah disediakan, sehingga tidak terjadi kesalahan preparat
yang akan diamati dan bagi praktikan sendiri hendaknya selalu berhati-hati
dalam menggunakan alat laboratorium misalnya mikroskop dengan
memperhatikan petunjuk pemakaiannya.
DAFTAR PUSTAKA
Ansori, I.1984. Biologi Umum. Genesa Exact. Bandung
Cappuccino dan James. 1983. Microbiology a Laboratory Manual. By Addison
Wesley Publishing Company, Inc.
Fahn, A. 1992. Anatomi Tumbuhan. UGM. Yogyakarta
Gupta dan Satish. 1990. Mikrobiologi Dasar. Binarupa Aksara. Jakarta.
Hadioetomo, Ratna Sri.1993. Mikrobiologi Dasar dalam Prakterk. PT Eramedia.
Jakarta
Hastowo dan Sugyo. 1992. Mikrobiologi. Institut Pertanian Bogor. Jakarta
Kamajaya.1996. Sains Biologi. Geneca Exact. Bandung
Karmana.1989. Biologi. Geneca Exact. Bandung
Soekarno. 1998. Biologi Umum. Balai Pustaka. Jakarta
.Tjmoel, 2010. Mikroskop
http:// id.wikipedia.org/wiki/Mikroskop
diakses pada tanggal 27 September 2012