Anda di halaman 1dari 13

TINJAUAN PUSTAKA

ORGANEL SEL

Pendahuluan
Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup. Semua organisme di dunia
dibentuk dari sel-sel yang saling berintegrasi membentuk suatu fungsi tertentu dalam
tubuh makhluk hidup, baik organisme uniseluler maupun ekstraseluler. Sel pertama
kali diperkenalkan oleh Robert Hooke yang mengamati jaringan gabus pada tumbuhan
dengan menggunakan lensa pembesar. 1,2
Organisme hidup dapat dibagi dapat dibagi menjadi dua grup besar berdasarkan
ada tidaknya membran nukleus (membran inti), prokariot dan eukariot. Prokariot
adalah jenis sel yang tidak dilengkapi dengan membran inti, contohnya bakteria
(eubakteria dan archaebakteria), dan ganggang alga biru. Prokariot adalah organisme
uniseluler terkecil, ukurannya dalam mikron. Eukariot adalah jenis sel yang memiliki
membran inti, seperti jamur/fungi, tumbuhan, dan hewan, dan meliputi organisme
uniseluler dan multiseluler. Eukariot multiseluler terdiri dari tipe sel yang bervariasi
dan dikhususkan dengan tugas yang bervariasi. Eukariot lebih besar dai prokariot
(volume rata-rata sekitar 2000:1).1,2
Sel eukariot memiliki kekhususan dan kompleksitas dalam struktur dan fungsi.
Sel eukariot terstruktur dalam suatu kompartemen. Metabolisme dan sintesis
makromolekul terdistribusi melalui suatu reaksi dan dan diatur terpisah dalam
prokariot, fungsi ini berjalan dalam bentuk yang lebih simpel dan tertutup. 1,2
Walaupun penyimpanan dan perpindahan informasi genetik memiliki prinsip
yang sama, antara prokariot dan eukariot juga memiliki perbedaan.DNA eukariot
memiliki molekul yang panjang sekitar 107 sampai 1010 bp (base pair), hanya dalam
jumlah yang sedikit digunakan untuk informasi genetik. Pada eukariot, gen biasanya
dipisahkan oleh regio non-koding.DNA eukariot terletak di nukleus, yang bersama-
sama dengan histone dan protein lainnya membentuk kromatin.1,2
Pengertian Sel
Sel merupakan unit terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis.
Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat
berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Makhluk
hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular), misalnya bakteri,
Archaea, serta sejumlah fungi dan protozoa) atau dari banyak sel (multiselular). Pada
organisme multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel penyusunnya, yang
menjadi dasar bagi hirarki hidup.3
Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua
organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar
organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota
beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk
hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi.3

Sejarah Penemuan Sel


Pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuwan Inggris
Robert Hooke yang telah meneliti irisan tipis gabus melalui mikroskop yang
dirancangnya sendiri. Kata sel berasal dari kata bahasa Latin cellula yang berarti
rongga/ruangan.3

Gambar 1. Sel Gabus Berdasarkan Penelitian Robert Hooke

3
Pertumbuhan Dan Perkembangan Sel
Pertumbuhan dan perkembangan umumnya terjadi pada organisme multiseluler
yang hidup.
A. Siklus sel
Siklus sel adalah proses duplikasi secara akurat untuk menghasilkan jumlah DNA
kromosom yang cukup banyak dan mendukung segregasi untuk menghasilkan dua sel
anakan yang identik secara genetik. Proses ini berlangsung terus-menerus dan berulang
(siklik). 1,2
Pertumbuhan dan perkembangan sel tidak lepas dari siklus kehidupan yang
dialami sel untuk tetap bertahan hidup. Siklus ini mengatur pertumbuhan sel dengan
meregulasi waktu pembelahan dan mengatur perkembangan sel dengan mengatur
jumlah ekspresi atau translasi gen pada masing-masing sel yang menentukan
diferensiasinya. 1,2

B. Fase pada siklus sel 1,2


1. Fase S (sintesis): Tahap terjadinya replikasi DNA
2. Fase M (mitosis): Tahap terjadinya pembelahan sel (baik pembelahan biner atau
pembentukan tunas)
3. Fase G (gap): Tahap pertumbuhan bagi sel.
a. Fase G0, sel yang baru saja mengalami pembelahan berada dalam keadaan
diam atau sel tidak melakukan pertumbuhan maupun perkembangan. Kondisi
ini sangat bergantung pada sinyal atau rangsangan baik dari luar atau dalam
sel. Umum terjadi dan beberapa tidak melanjutkan pertumbuhan (dorman) dan
mati.
b. Fase G1, sel eukariot mendapatkan sinyal untuk tumbuh, antara sitokinesis dan
sintesis.
c. Fase G2, pertumbuhan sel eukariot antara sintesis dan mitosis.
5

Fase tersebut berlangsung dengan urutan S > G2 > M > G0 > G1 > kembali ke
S. Dalam konteks Mitosis, fase G dan S disebut sebagai Interfase.

Regenerasi dan Diferensiasi Sel


Regenerasi sel adalah proses pertumbuhan dan perkembangan sel yang
bertujuan untuk mengisi ruang tertentu pada jaringan atau memperbaiki bagian yang
rusak. Diferensiasi sel adalah proses pematangan suatu sel menjadi sel yang spesifik
dan fungsional, terletak pada posisi tertentu di dalam jaringan, dan mendukung
fisiologis hewan. Misalnya, sebuah stem cell mampu berdiferensiasi menjadi sel kulit.
1,2

Saat sebuah sel tunggal, yaitu sel yang telah dibuahi, mengalami pembelahan
berulang kali dan menghasilkan pola akhir dengan keakuratan dan kompleksitas yang
spektakuler, sel itu telah mengalami regenerasi dan diferensiasi. 1,2

Perbedaan Sel Tumbuhan, Sel Hewan, dan Sel Bakteri


Sel tumbuhan, sel hewan, dan sel bakteri mempunyai beberapa perbedaan
seperti berikut:
Perbedaan Sel Tumbuhan, Sel Hewan dan Sel Bakteri1
Sel Tumbuhan Sel Hewan Sel Bakteri
 Sel tumbuhan lebih besar  Sel hewan lebih kecil  Sel bakteri sangat kecil
daripada sel hewan. daripada sel tumbuhan
 Mempunyai bentuk yang
 Mempunyai bentuk yang tetap.  Tidak mempunyai bentuk
tetap.
 Mempunyai dinding sel (cell yang tetap.
wall) dari selulosa.  Tidak mempunyai dinding  Mempunyai dinding sel
 Mempunyai plastida. sel (cell wall). (cell wall) dari
 Mempunyai vakuola (vacuole)  Tidak mempunyai plastida. lipoprotein.
atau rongga sel yang besar.  Tidak mempunyai vakuola  Tidak mempunyai
(vacuole)], walaupun plastida.
 Menyimpan tenaga dalam bentuk
butiran (granul) pati. terkadang sel beberapa  Tidak mempunyai
hewan uniseluler memiliki vakuola.
 Tidak Mempunyai sentrosom vakuola (tapi tidak sebesar
(centrosome).
yang dimiliki tumbuhan).
 Tidak memiliki lisosom Yang biasa dimiliki hewan
(lysosome). adalah vesikel atau (vesicle).  Tidak Mempunyai
sentrosom (centrosome).
 Nukleus lebih kecil daripada  Menyimpan tenaga dalam
vakuola. bentuk butiran (granul)
glikogen.
 Mempunyai sentrosom  Tidak memiliki nukleus
(centrosome). dalam arti sebenarnya.
 Memiliki lisosom
(lysosome).
 Nukleus lebih besar daripada
vesikel.

Zat Penyusun Makanan Sel


Setiap sel meiliki perbedaan, tetapi juga memliki persamaan. Misalnya, tiap-
tiap sel memerlukan nutrisi untuk mempertahankan kehidupan, dan semua sel hampir
seluruhnya mempunyai nutrein yang sama jenisnya. Semua sel menggunakan oksigen
sebagai salah satu zat utama untuk membentuk energy pada semua sel dasarnya adalah
sama dan semua sel juga mengirimkan hasil-hasil akhir reaksi-reaksi kimianya ke
dalam cairan sekitarnya. Hampir semua sel juga mempunyai kemampuan untuk berbiak
atau memperbanyak diri. Bila ada sel yang rusak maka sel-sel yang tersisa dari jenisnya
akan memperbanyak diri sampai jumlahnya kembali lengkap. Sel mengadung dua
bagian utama, inti dan sitoplasma. Inti dipisahkan dari sitoplasma oleh mebran inti dan
sitoplasma dipisahkan dari cairan sekitarnya oleh membrane sel. Substansi yang
menyusun sel bersama-sama disebut protoplasma. Protoplasma terdiri atas lima zat
dasar yaitu air, elektroit, protein, lipid dan karbohidrat. 1,2
1. Air
Medium cair semua protoplasma adalah air dengan konsentrasi antara 70-85 %.
Bayank zat-zat kimia sel terlarut dalam air, sedangkan lainnya tersuspensi dalam
bentuk partikel-partikel kecil. Sifat air yang cair memungkinkan zat terlarut dan
tersuspensi berdifusi atau mengalir keberbagai bagian sel. 1,2
2. Elektrolit
Elektrolit yang paling penting dalam sel adalah aklium, magnesium, fosfat,
sulfat, bikarbonat dan jumlah kecil yaitu natrium, klorida dan kalsium. Elektrolit-
elektrolit terlarut dalam air merupakan zat kimia anorganik bagi reaksi seluler. Entitas
juga penting untuk kerja beberapa mekanisme pengawasan sel. Misalnya, elektrolit Na+
dan K- berperanan pada membran sel memungkinkan transmisi implus elektrokimia
dalam saraf dan serabut otot. Elektrolit intrasel menentukan aktivitas berbagai reaksi-
reaksi yang dikatalisis secara enzimatik untuk metabolisme sel. 1,2

3. Protein
Selain air, zat yang paling banyak dalam kebanyakan sel adalah protein, yang
dalam keadaan normal merupakan 10 – 20 % massa sel. Protein dapat dibagi dalam
dua jenis, protein structural dan enzim. Protein struktural Bersama-sama membentuk
struktur sel, misalnya terdapat dalam membran sel, membran inti, membrane sekitar
struktur intra sel seperti relitikum endoplasma dan mitokondria. Sebagian besar protein
structural adalah fibrosa, yaitu masing-masing molekul protein berpolimerasi
membentuk benang-benang fibrosa yang panjang. Benang-benang ini selanjutnya
memberikan daya regangan pada struktur sel. 1,2
Sebaliknya enzim, merupakan protein yang bentuk keseluruhannya berbeda,
yaitu terdiri atas molekul protein tunggal atau kumpulan beberapa molekul dalam
bentuk globular. Berbeda dengan protein fibrosa, protein ini sering kali larut dalam
cairan sel. Enzim-enzim berhubungan langsung dengan berbagai zat di dalam sel dan
mengkatalisis reaksi-reaksi kimia. Misalnya pemecahan glukosa menjadi bagian-
bagian komponennya dan menggabungkannya dengan oksigen untuk membentuk
karbon dioksida dalam air. Pada saat yang sama enzim menghasilkan energy untuk
fungsi sel. Selain kedua jenis protein tersebut, terdapat pula protein khusus dalam inti
dan sitoplasma yaitu nucleoprotein. 1,2
4. Lipid
Lipid merupakan berbagai zat yang larut dalam pelarut lemak. Lipid yang
paling banyak terdapat dalam jaringan binatang adalah trigliserida atau lemak netral.
Selain itu juga terdapat fosfolipid dan kolesterol. 1,2
Sel biasanya mengandung 2-3% lipid yang terbesar di seluruh sel. Konsentrasi
lipid tertinggi terdapat pada membrane sel, membrane sel, dan membrane yang
membatasi organel-organel intrasitoplasma, seperti reticulum endoplasma dan
mitokondria. Sifat lipid yang tidak larut atau hanya sebagian yang larut dalam air
membuat membrane kedap terhadap banyak zat yang larut. 1,2

5. Karbohidrat
Pada umunya, karbohidrat mempunyai fungsi structural yang kecil dalam sel,
tetapi fungsinya memegang peranan penting dalam nutrisi sel. Sebagian besar sel
hewan tidak dapat menyimpan karbohidrat dalam jumlah besar, biasanya hanya
berkisar % dari massa total. Tetapi, karbohidrat dalam bentuk glukosa, selalu terdapat
disekitar cairan ekstra sel sehingga ia dengan mudah tersedia bagi sel. Dalam jumlah
kecil karbohidrat yang disimpan dalam sel hampir seluruhnya terdapat dalam bentuk
glikogen, yang merupakan polimer glukosa yang tidak larut. 1,2

Bagian-bagian Sel
1. Sel Prokariot
Bakteri sebagai organisme prokariotik memiliki struktur sel yang tidak
memiliki membran inti, bagian dari struktur sel prokariot yaitu: 1,2
 Nukleoid (nukleus), atau inti sel berfungsi sebagai pengendali dan pengatur sel.
Seluruh aktifitas sel diatur oleh nukleus. Nukleus juga berfungsi sebagai
pembawa informasi genetik yaitu kromososm, yang diwariskan ke generasi
selanjutnya. Kromosom adalah struktur yang tersusun oleh molekul DNA dan
protein(histon). Nukleus sel bakteri terpapar langsung dengan sitoplasma
karena tidak memiliki membran inti. Kebanyakan sel memiliki satu nukleus,
namun ada pula yang memiliki banyak nucleus, contohnya sel otot rangka, dan
ada pula yang tidak memiliki nukleus, contohnya sel darah merah matang yang
kehilangan nukleusnya sat berkembang. Selubung nukleus melingkupi nukleus
dan memisahkan isinya (yang disebut nukleoplasma) dari sitoplasma. Selubung
ini terdiri dari dua membran yang masing-masing merupakan lapisan ganda
lipid dengan protein terkait. Didalam nukleus DNA terorganisasi bersama
dengan protein menjadi kromatin. Sewaktu sel siap untuk membelah,kromatin
kusut yang membentuk benang akan menggulung menjadi cukup tebal,yang
disebut kromosom.
Stuktur yang menonjol didalam nukleus sel yang sedang tidak
membelah ialah nukleolus, yang merupakan tempat sejumlah komponen
ribosom dsintesis dan dirakit. Komponen-komponen ini kemudian dilewatkan
memalui pori nukleus ke sitoplasma, tempat semuanya bergabung menjadi
ribosom. Nukleus mengendalikan sintesis protein didalam sitoplasma dengan
cara mengirim molekul pembawa pesan berupa RNA, yaitu mRNA, yang
disintesis berdasarkan “pesan” gen pada DNA. RNA ini lalu dikeluarkan ke
sitoplasma melalui pori nukleus dan melekat pada ribosom, tempat pesan
genetik tersebut diterjemahkan menjadi urutan asam amino protein yang
disintesis.
 Sitoplasma adalah bagian sel yang berisi cairan tempat berlangsungnya
metabolisme sel. Kandungan terbesar dalam sitoplasma adalah air (80-
90%).Sitoplasma berbentuk koloid yang agak padat yang mengandung butiran-
butiran protein, glikogen, lemak. Koloid sitoplasma dapat mengalami
perubahan dari fase sol ke gel atau sebaliknya. Fase sol jika konsentrasi air
tinggi dan gel jika konsentrasi air rendah. Pada sitoplasma sel bakteri tidak
ditemukan organel-organel yang meiliki sistem endomembran.
 Ribosom merupakan struktur berupa butiran-butiran kecil yang merupakan
tempat sintesis protein. Protein disintesis atau dibuat dengan menggabungkan
beberapa asam amino yang sesuai informasi genetiknya yang ada di molekul
DNA. Ribosom terletak di sitoplasma.
 Membran plasma adalah lapisan diluar sitoplasma yang berfungsi sebagai
pelindung dan mengatur transportasi sel berperan dalam sintesis ATP.
Pengaturan transportasi sel dimaksudkan untuk mengatur keluar masuknya
substansi kedalam dan keluar sel. Membran plasma juga berperan dalam
penerima rangsang yang datang dari luar sel. Membran sel pada prokariot
mengalami pelekukan kearah dalam membentuk struktur yang disebut
mesosom. Mesosom berfungsi sebagai tempat terjadinya respirasi sel sehingga
dihasilkan energi yang digunakan untuk aktifitas didalam sel,dan menerima
DNA saat konyugasi.Membran sel berupa lapisan sangat tipis yang terbentuk
dari molekul lipid dan protein.Membran sel bersifat dinamik dan kebanyakan
molekulnya dapat bergerak disepanjang bidang membran.Molekul lipid
membran tersusun dalam dua lapis dengan tebal sekitar 5 mm yang menjadi
penghalang bagi kebanyakan molekul hidrofilik.
 Dinding sel, adalah struktur pelindung kedua setelah membran plasma, terdiri
dari berbagai bahan seperti karbohidrat, protein, dan beberapa garam anorganik
serta berbagai asam amino. Fungsi dinding sel adalah sebagai pelindung,
mengatur pertukaran zat dan reproduksi.
 Kapsul adalah struktur pelindung sel ketiga setelah membran plasma dan
dinding sel kapsula merupakan bagian yang paling luar berupa lendir. Bahan
kimia pembangun kapsula adalah polisakarida.
 Bulu rambut (pili) berfungsi sebagai alat perlekatan sel bakteri pada suatu
permukaan substrat atau benda.
 Flagel berfungsi dalam pergerakan sel. Baik flagel maupun pili disusun oleh
mikrotubulus.
2. Sel Eukariot
Sel eukariot memiliki struktur yang lebih komplek dibandingkan sel prokariot.
Sel eukariot memiliki membran inti yang memisahkan nukleus dengan sitoplasma.Sel
ini juga memiliki struktur endomembran yang disebut dengan organel.Organel-organel
sel eukariot memiliki fungsi-fungsi tertentu yang menunjang kehidupan sel
eukariot.Macam organel yang dimiliki sel eukariot antara lain: 1,2
 Lisosom organel yang berperan dalam pencernaan sel. Organel ini mengandung
enzim lisozim yang akan melisis bagian sel yang telah mati, rusak atau sudah
tua.
 Mitokondria organel yang berperan dalam respirasi sel, yaitu suatu proses
kimiawi yang memberi energi pada sel. Respirasi sel bertujuan untuk
menghasilkan energi yang akan digunakan untuk aktivitas sel. Karbohidrat dan
lemak merupakan contoh molekul makanan berenergi tinggi yang dipecah
menjadi air dan karbondioksida oleh reaksi-reaksi didalam mitokondria, dengan
pelepasan energi. Kebanyakan energi yang dilepas dalam proses itu ditangkap
oleh molekul yang disebut ATP. Mitokondrialah yang menghasilkan sebagian
besar ATP, dan ATP nantinya dapat digunakan untuk menjalankan berbagai
reaksi kimia dalam sel. Jumlah mitokondria dalam sel tidak sama tergantung
pada aktivitas sel. Sel-sel yang aktif seperti pada jaringan otot mempunyai
banyak mitokondria.
 Aparatus golgi yaitu organel yang berperan dalam sekresi produk, baik protein,
polisakarida, maupun lemak.
 Retikulum endoplasma (RE) yaitu organel yang berperan dalam sintesis
produk. Ada dua jenis RE, yaitu RE kasar (RE yang dibagian permukaannya
terdapat butiran ribosom). RE kasar berfungsi untuk mensintesis protein.
Ribosom yang mulai mensintesis protein dengan tempat tujuan tertentu,seperti
organel tertentu atau membran, akan menempel pada retikulum endoplasma
kasar. Protein yang terbentuk akan terdorong kebagian dalam retikulum
endoplasma yang disebut lumen. Didalam lumen,protein tersebut mengalami
pelipatan dan modifikasi, misalnya dengan penambahan karbohidrat untuk
membentuk glikoprotein. Protein tersebut lalu dipindahkan kebagian lain sel
didalam vesikel kecil yang menyembul keluar dari retikulum endoplasma, dan
bergabung dengan organel yang berperan lebih lanjut dalam modifikasi dan
distribusinya. Sedangkan RE halus berfungsi dalam sintesis lemak dan sterol.
 Plastida yaitu organel yang mengandung pigmen (warna). Ada 3 macam
plastida, yaitu kromoplas, leukoplas, dan kloroplas.
 Vakuola yaitu organel yang berfungsi dalam penyimpanan cadangan makanan,
minyak atsiri dan sisa metabolisme sel.
 Mikrotubulus yaitu organel yang memiliki struktur tabung, contohnya flagella
(untuk pergerakan sel) dan spindle (untuk pembelahan sel).
 Mikrofilamen yaitu organel yang memiliki struktur filamen(benang), berfungsi
dalam pergerakan sitoplasma dan kontraksi otot.
 Badan mikro yaitu ada dua macam yaitu Peroksisom (mengandung enzim
katalase) dan glioksisom (mengandung enzim katalase dan oksidase).
 Dinding sel yaitu terdiri atas struktur selulolitik dan kitin, yang berfungsi
memberi bentuk sel dan sebagai pelindung sel.
 Sentriol yaitu organel yang berperan dalam pembelahan sel. Sentriol berfungsi
menarik kromosom kearah kutub yang berlawanan. Sentriol merupakan hasil
perkembangan sentrosom, yaitu pusat sel, daerah dari sitoplasma yang dekat
dengan nukleus. Sentriol berupa kumpulan mikrotubulus yang berperan sebagai
kutub-kutub pembelahan sel secara mitosis atau meiosis. Dari sentriol
memancarkan benang-benang gelendong pembelahan sehingga kromosom
akan terjerat pada benang tersebut.
PENUTUP

Kesimpulan
Sel merupakan unit terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis.
Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat
berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Struktur sel
dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme,
namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar organisme
yang memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan
kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling
bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi.
DAFTAR PUSTAKA

1. Alberts B, Johnson A, Lewis J, Raff m, Roberts K, Walter P. 2007. Molecular


Berg JM, Tymoczko JL,Stryer L. 2007. Biochemistry 6 th ed. New York:
WH Freeman and Company.
2. Moran LA, Horton HR, Scrimgeour KG. 2012. Principles of Biochemistry
5th ed. New York: Pearson.
3. Kirei. 2008. Fisiologi Hewan. http://wikimedia.commons [18 Desember 2009]

Anda mungkin juga menyukai