Anda di halaman 1dari 3

TINJAUAN PUSTAKA

Pembelahan sel merupakan proses integrasi dari dua pembelahan yaitu pemb
elahan inti kariokinesis dan pembelahan sitoplasma atau sitokinesis. Mitosis ter
jadi pada sel-sel somatik, menghasilkan dua sel anak yang memiliki jumlah kromos
om yang sama dengan induknya (Hartati, 2007).
Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel ked
ua sel identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya diikuti sito
kenesis yang membagi sitoplasma dan membrane sel. Proses ini menghasilkan dua se
l anakan yang identik, yang memiliki distribusi organel dan komponen sel yang ny
aris sama. Mitosis dan sitokenesis merupakan fase mitosis (fase M) pada siklus s
el dimana sel awal terbagi menjadi 2 sel anakan yang memiliki genetic yang sama
dengan sel awal (Anonim, 2008).
Gamet betina yang telah dibuahi oleh gamet jantan akan bersifat diploid
(2n) dan dinamakan zigot. Dalam perkembangannya, zigot ini akan membelah berkali
-kali dan proses pembelahan sel ini dinamakan pembelahan mitosis (Suryo, 2004).
Mitosis muncul karena kemunculan prokariota di bumi mendahului eukariota selama
miliayaran tahun, maka dapat dihipotesiskan bahwa mitosis berasal dari mekanisme
sel bakteri sederhana (Campbell, 2002).
Pada banyak sel termasuk bawang, satu atau lebih dari kromosom itu mempunyai nuk
leus. Sel akar bawang merah yang baru terbentuk berisi 16 kromosom. Delapan dian
taranya, pada mulanya disumbangkan oleh bapak tumbuhan yang akan menyediakan gam
et jantan. Kromosom ini sering dinamakan kromosom paternal. Sisa yang delapan la
gi semula disediakan oleh induk bawang merah yaitu bawang yang menghasilkan telu
r. Inilah kromosom maternal. Untuk setiap kromosom maternal ada juga kromosom pa
ternal yang mirip dengan yang pertama tadi. Kromosom yang serupa ini merupakan k
romosom yang homolog, setiap anggota dari pasangan homolog tertentu acap kali di
sebut homolog dari anggota lainnya psangan tersebut (Kimball, 1999).
Proses mitosis terjadi dalam empat stadium secara berturut-turut yaitu fase prof
ase, metafase, anafase dan telofase. Tahap profase terjadi kondensasi kromosom m
enjadi lebih pendek dan tebal. Nukleolus mulai tidak nampak, membran inti menghi
lang. Tiap kromosom membelah memanjang, bahkan kromosom ini disebut kromatid. Ta
hap metafase, kromosom menempatkan diri pada bidang ekuator (tengah) sel. Pada t
ahap anafase, kedua buah kromatid memisahkan diri dan ditarik benang gelondong k
e tipa kutub sel berlawanan. Pada tahap telofase di setiap kutub sel terbentuk s
el kromosom yang serupa. Benang-benang gelondong lenyap dan membrane inti terben
tuk kembali. Plasma sel terbagi menjadi dua bagian dan terbentuk dinding pemisah
di tengah-tengah sel (Hartati, 2007).
Kromosom adalah benda-benda halus berbentuk larva seperti batang atau bengkok da
n terdiri atas zat yang mudah mengikat zat warna di dalam nukleus. Kromosom akan
lebih mudah diamati apabila digunakan teknik pewarnaan yang khusus (misalnya as
etokarmin) pada saat sel sedang membelah serta akan tampak jelas pada stadium pe
mbelahan yang disebut ekuator (Ardani, 2004) karena menjelang sel membelah diri
maka kromosom akan memendek, menebal sehingga mudah menyerap zat warna. sebalikn
ya bila saat sel sedang tidak dalam keadaan membelah, kromosom-kromosom akan mem
anjang atau tidak nampak (Maryanto, 2001).
***
Kromosom merupakan suatu struktur makromolekul yang berisi DNA di mana informasi
genetik dalam sel disimpan. Kata kromosom berasal dari kata khroma yang berarti
warna dan soma yang berarti badan Kromosom terdiri atas dua bagian, yaitu sentr
omer / kinekthor yang merupakan pusat kromosom berbentuk bulat dan lengan kromos
om yang mengandung kromonema & gen berjumlah dua buah (sepasang).
Tumbuhan pada masa awal perkembangan mengalami pertumbuhan sangat banyak, tumbuh
an mengalami pembelahan sel secara tidak langsung yang disebut juga dengan mitos
is (setjo, 2004), mitosis adalah pembelahan duplikasi dimana sel memproduksi dir
inya sendiri dengan jumlah kromosom sel induk. Mitosis mempertahankan pasangan k
romosom yang sama melalui pembelahan inti dari sel somatis secara berturut turut
. Peristiwa ini terjadi bersama-sama dengan pembelahan sitoplasma dan bahan-baha
n di luar inti sel dan memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan
hampir semua organisme. mitosis memiliki beberapa tahapan meliputi profase meta
fase, anafase, dan telofase.
Terjadi pada ujung akar, yang mengalami pembelahan awal. mitosis terjadi dalam s
el somatik yang bersifat meristematik, yaitu sel-sel yang hidup terutama yang se
dang tumbuh (ujung akar dan ujung batang), mitosis pada tumbuhan terjadi selama
mulai dari 30 menit sampai beberapa jam dan merupakan bagian dari suatu proses y
ang berputar dan terus menerus.
Proses mitosis ini terjadi bersama dengan pembelahan sitoplasma dan bahan-bahan
di luar inti sel. Pada mitosis setiap induk yang diploid (2n) akan menghasilkan
dua buah sel anakan yang masing-masing tetap diploid serta memiliki sifat keturu
nan yang sama dengan sel iduknya.
***
Pembelahan sel merupakan proses integrasi dari dua pembelahan yaitu pembelahan i
nti atau karyokinesis dan pembelahan sitoplasma atau sitokinesis. Mitosis terjad
i pada sel-sel somatic, menghasilkan dua sel anakan yang memiliki jumlah kromoso
m sama dengan induknya. Proses mitosis dibagi dalam empat stadium, secara bertur
ut-turut yaitu profase, metaphase, anaphase, dan telofase. Tahap profase terjadi
kondensasi kromosom menjadi lebih pendek dan tebal. Nukloelus tidak tampak, mem
brane inti menghilang. Tiap kromosom membelah memanjang, anakan kromosom ini dis
ebut kromatid. Tahap metaphase, kromosommenempatkan diri di bidang equatorial (t
engah) sel. Pada tahap anaphase kedua buah kromatid memisahkan diri dan ditarik
benang gelendong ke tiap kutub sel yang berlawanan. Pada tahap telofase di setia
p kutub sel terbentuk set kromosom yang serupa. Benang-benang selendong lenyap d
an membrane inti terbentuk kembali. Plasma sel terbagi menjadi du bagian. Terben
tuk dinding pemisah di tengah-tengah sel (Suratsih, 2000).
##################
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Mitosis. http://id.wikipedia.org/wiki/mitosis. Diakses pada tangga
l 10 Mei 2008.
Ardani. 2004. Persiapan SPMB Kemampuan IPA. Makassar: Jilc.
Campbell, 2002. Biologi Jilid I. Jakarta: Erlangga
Hartati. 2007. Penuntun Praktikum Genetika. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.
Kimball. 1999. Biologi Jilid I. Jakarta: Erlangga
Maryanto. 2001. Genetika Manusia. Yogyakarta: UGM.
Suryo. 2004. Genetika Manusia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
***
http://berita.agenbola.com/search/preparat+awetan+adalah
http://www.scribd.com/doc/24355643/Pembuatan-Preparat-Mikroskopis-Dan-Awetan
http://antonaja23.blogspot.com/2009/12/pemuliaan-tanaman.html
http://wildascience.wordpress.com/2009/01/10/mitosis-dan-meiosis/
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20091107201506AAsIfN4
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemuliaan_tanaman
http://anugrahjuni.wordpress.com/biologi-in/mitosis-pada-akar-bawang-merah-alliu
m-cepa/
***
Anugrahjuni. 2010. Fase Mitosis Pada Akar Bawang Merah. http://anugrahjuni.blogs
pot.com/mitosis-pada-akar-bawang-merah.html. diakses pada tanggal 5 Desember 201
0. Makassar.
Hartati. 2010. Penuntun Praktikum Genetika Dan Evolusi. Makassar : Jurusan Biolo
gi FMIPA UNM.
Henuhili, Victoria dan Suratsih. 2000. Genetika. Jogjakarta : Jurusan Biologi FP
MIPA UNY.
Iqbalali. 2007. Fase Mitosis Akar Bawang. http://iqbalali.wordpress.com/fase-mit
osis-akarbawang.html. diakses pada tanggal 5 Desember 2010. Makassar.
Salsabilah. 2010. Pembelahan Mitosis. http://salsabilah.blos.co.id/pembelahan-mi
tosis.html. Diakses pada tanggal 5 Desember 2010. Makassar.
Schaum. 2002. Biologi Molekuler Dan Sel. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Schaum. 2004. Teori Dan Soal-Soal Genetika Edisi Keempat. Jakarta : Penerbit Erl
angga.
Suratsih. 2000. Genetika. Jogjakarta : Jurusan Pendidikan Biologi UNY.
Suryo. 1990. Genetika Manusia. Jogjakarta : Gajah Mada University Press.
Watson, James D. 1988. DNA Rekombinan Suatu Pelajaran Singkat. Jakarta : Penerbi
t Erlangga.
***
Crowder, L.V. 1986. Genetika Tumbuhan.. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
.
Pay, C. Anna. 1987. Dasar-dasar Genetika. Erlangga, Jakarta.
Suryo, 1986. Genetika. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
Welsh, J.R.,1991. Dasar-dasar Genetika dan Pemuliaan Tanaman. Erlangga, Jakarta.
Yatim, Wildan.1986. Genetika. Tarsito, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai