Nailul Rahmi Aulya, S.Si., M.Si Nama : Tsania Arrumaisha NIM : 1304620028 KELAS : Pendidikan Biologi A 2020
PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2022 ISOLASI DNA BUAH BAB I A. Landasan Teori DNA atau Deoxyribonucleic acid adalah polinukleotida yang memiliki bentuk untai ganda dan molekul utama yang berfungsi mengkode segala informasi dari proses metabolism setiap organisme. Komponen penyusun DNA terdiri dari gula deksiribosa, gugus fosfat dan basa nitrogen yang terdiri dari adenin, guanin, timin dan sitosin DNA dapat ditemukan dalam semua sel yang mengandung inti. Untuk mendapatkan DNA dari makhluk hidup dapat dilakukan dengan metode isolasi DNA. Isolasi DNA adalah proses pemisahan molekul DNA dari komponen sel. Proses isolasi DNA secara umum memiliki beberapa tahapan yaitu Lisis dinding dan membran sel, Ekstraksi dalam larutan, Purifikasi dan Presipitasi. Khusus untuk tumbuhan DNA akan lebih mudah diambil dari sel jaringan yang lunak misalnya pada tunas, ujung akar, daging buah, embrio dan lain-lain. Untuk mengisolasi DNA dari daging buah diperlukan teknik dan bahan yang sangat sederhana. Isolasi DNA dengan daging buah maka hasil dapat berbeda-beda dilihat dari kadar air dari daging buah tersebut. DNA buah dari hasil isolasi ini dapat dianalisis lebih lanjut untuk keperluan misalnya pencarian bibit unggul, uji kekerabatan dan lain-lain. B. Tujuan 1. Mengisolasi DNA Buah yang berdaging lunak 2. Memahami metode praktikum isolasi dna buah di laboratorium. 3. Memahami fungsi dari alcohol 96%, detergen cair dan garam dapur dalam isolasi dna buah. BAB II A. Tinjaun Pustaka DNA atau Deoxyribonucleic acid adalah polinukleotida yang memiliki bentuk untai ganda dan molekul utama yang berfungsi mengkode segala informasi dari proses metabolism setiap organisme. Komponen penyusun DNA terdiri dari gula deksiribosa, gugus fosfat dan basa nitrogen yang terdiri dari adenin, guanin, timin dan sitosin. Untain DNA tersusun dari rangkain nukleotida yang merupakan monomer penyususn DNA. Nukleotida yang satu dengan yang lain terhubung melalui ikatan fosfodiester diantara gugus fosfat dan gula pentosanya. Bagian untai ganda DNA terhubung dengan adanya ikatan hydrogen diantara pasangan basa nitrogen (Nur’aini et al., 2019). Setiap makhluk hidup memiliki DNA yang terletak didalam sel. Lebih jelasnya terletak di inti sel pada eukariota, tetapi ada yang ditemukan di mitokondria, kinetokor atau kloroplas. DNA dapat mengalami denaturasi, renaturasi dan isolasi DNA. Isolasi DNA adalah proses pemisahan molekul DNA dari komponen sel. Isolasi DNA memiliki tujuan untuk memisahkan partikel-partikel seperti protein, lipid, polisakarida dan zat lainnya dari DNA. Isolasi DNA memiliki kegunaan untuk analisis molecular, PCR, transformasi, rekayasa genetika dan lain-lain (Hariyadi et al., 2018). Proses isolasi DNA secara umum memiliki beberapa tahapan yaitu Lisis dinding dan membran sel, Ekstraksi dalam larutan, Purifikasi dan Presipitasi (Faatih, 2009). Selain itu, isolasi DNA menggunakan dua prinsip. Prinsip pertama adalah sentrifugasi yang memisahkan substansi berdasarkan berat jenis molekul dengan memberikan gaya sentrifugasi. Lalu terdapat prinsip presipitasi dengan cara pengendapan DNA agar terpisah dari zat lain (OCTAVIA et al., 2021) Khusus untuk tumbuhan DNA akan lebih mudah diambil dari sel jaringan yang lunak misalnya pada tunas, ujung akar, daging buah, embrio dan lain-lain. Untuk mengisolasi DNA dari daging buah diperlukan teknik dan bahan yang sangat sederhana. Proses pertama yang dilakukan dalam proses isolasi DNA daging buah adalah proses ekstrasi yang awalnya harus dihancurkan atau lisis terlebih dahulu dinding selnya untuk mengeluarkan DNA karena sel tanaman memiliki membran yang terdiri atas ikatan antara protein dan lemak dan terdapat dinding sel yang tersusun atas polisakarida (Retnaningati, 2021). Proses lisis dapat dilakukan dengan cara mekanik ataupun kimiawi. Cara mekanik dapat dilakukan dengan cara pelumatan daging buah lunak dengan sendok atau garpu. Sedangkan cara kimiawi dapat dilakukan dengan penambahan detergen cair karena dapat merusak membran dan dinding sel melalui ikatan yang dibentuk dari sisi hidrofobik detergen cair dengan sisi protein dan lipid pada membrane sel yang pada akhirnya membentuk senyawa lipid-protein-detergent kompleks. Penggunaan garam dapat membantu mengumpulkan DNA yang telah keluar dari dinding sel yang hancur karena garam mengandung ion NA+ sehingga mampu berikatan dengan kutub negative pada sisi fosfat DNA dan akhirnya DNA berkumpul. Penggunaan alcohol 96% atau ethanol dimaksudkan untuk terjadinya presipitasi yang menunjukkan bahwa DNA larut dalam air bukan ethanol. Presipitasi terlihat ketika DNA berkumpul diatas permukaan larutan dan membentuk serabut- serabut putih (Hapsari, 2015). Isolasi DNA dengan daging buah hasilnya dapat berbeda-beda dilihat dari kadar air dari daging buah tersebut.
BAB III
A. Alat dan Bahan
Alat 1. Sendok/garpu stainless 2. Gelas ukur 50 ml 3. Gelas ukur 100 ml 4. Gelas kimia 500 ml (2 bh) 5. Tabung reaksi 3 bh 6. Rak tabung reaksi 7. Sumpit kayu: 2 8. Alumunium foil (Afo) 9. Saringan/kain tipis 10. Plastik 11. Corong 12. Pisau
Bahan
1. Buah-buahan berdaging lunak misalnya, pisang,
alpukat, tomat, mangga, pepaya, dll (buah berdaging lunak yang matang) 2. Deterjen cair 100 ml 3. Garam dapur halus 10 – 50 g 4. Aquades 5. Etanol absolut dingin/Alkohol 96%/70%: 500 ml C. Prosedur Praktikum 1. Mengupas buah dan memotong menjadi 4 bagian lalu melumatkan buah di dalam gelas kimia dengan menggunakan garpu. 2. Menambahkan 3 g garam dapur ke dalam gelas kimia berisi buah yang telah dilumatkan tadi. 3. Menambahkan cairan deterjen sebanyak ukuran 1:1 (mis. 10ml buah yang telah dilumatkan ditambah 10mL cairan deterjen). 4. Selanjutnya menambahkan 50-100 ml air ke dalam gelas kaca tadi, mengaduk perlahan dengan sumpit kayu sampai homogen, 5. Menutup gelas kimia dengan alumunium foil dengan karet gelang, kemudian diamkan selama 3 – 5 menit 6. Menyaring buah tersebut ke dalam gelas kimia yang baru dengan menggunakan saringan 7. Menuangkan sari buah yang telah disaring ke dalam tabung reaksi 1/4 dari volume tabung reaksi 8. Menambahkan etanol absolut dingin/alkohol 10 – 20 ml, dengan cara mengalirkannya melalui dinding tabung reaksi secara perlahan. 9. Massa bening akan segera terlihat terpisah dari sari buah. Massa putih tersebut adalah DNA buah. Catat waktu munculnya DNA! (videokan!) 10. Untuk mendapatkan massa DNA pada bagian atas permukaan etanol secara sempurna diperlukan bantuan sumpit kayu untuk menarik massa putih tersebut secara perlahan ke permukaan etanol DAFTAR PUSTAKA
Faatih, M. (2009). Isolasi dan digesti DNA kromosom. J
Penelitian Sains Dan Teknologi, 20(1), 61–67.
Hapsari, A. I. (2015). Isolasi DNA Tanaman Bayam
(Amaranthus sp.) dan Ikan Lele (Clarias sp.) sebagai Kajian dalam Biologi Molekuler. Didaktika, 13(2), 23– 29.
Hariyadi, S., Erlia Narulita, & M. Amien Rais. (2018).
Perbandingan Metode Lisis Jaringan Hewan dalam Proses Isolasi DNA Genom pada Organ Liver Tikus Putih (Rattus norvegicus). Proceeding Biology Education Conference, 15(1), 689–692.
Nur’aini, S., Mukaromah, A. S., & Muhlisoh, S. (2019).
Pengenalan Deoxyribonucleic Acid (DNA) Dengan Marker- Based Augmented Reality. Walisongo Journal of Information Technology, 1(2), 91. https://doi.org/10.21580/wjit.2019.1.2.4531
OCTAVIA, D., MUKAROMAH, A. S., MARTIANSYAH, I., MIMIN,
MA’MUN, S., & RUKMANTO, H. (2021). Isolasi DNA Tumbuhan Hasil Eksplorasi di Nusakambangan dengan Metode Kit di Laboratorium Treub , Kebun Raya Bogor. Prosiding Biologi Achieving the Sustainable Development Goals with Biodiversity in Confronting Climate Change, 7(November), 291–299. https://journal3.uin- alauddin.ac.id/index.php/psb/article/view/24513
Retnaningati, D. (2021). Optimasi Metode Ekstraksi DNA pada
Melon (Cucumis melo L.) Berdasarkan Suhu, Lama Inkubasi, dan Kondisi Daun. Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu- Ilmu Hayati, 5(2), 109–114. https://doi.org/10.24002/biota.v5i2.4096