Praktikum Bioteknologi
II. TUJUAN :
a) Mengetahui cara atau metode mengisolasi DNA pada buah
b) Mengetahui keefektifan deterjen dan buah pada percobaan isolasi DNA
c) Mengetahui gen yang terdapat dalam makhluk hidup, guna mempermudah
dalam mempertahankan keanekaragaman hayati dan memperoleh bibit unggul
melalui persilangan
V. LANGKAH KERJA
1. Sabun Liquid dilarutkan ke dalam 60 ml aquades, diaduk perlahan selama 15 menit dan
jangan sampai berbusa.
2. Ambil 100 gr daging buah ditambah 100 ml aquades, dimaukan ke dalam plastik dan
hancurkan sampai daging buah lumat.
3. Lalu dicampurkan maing- masing 4 ml larutan sabun dengan 4 ml jus buah.
4. Menambahkan 1 spatula garam dapur kemudian diaduk selama 10 menit sampai
diperoleh campuran yang homogen
5. Lalu, saring campuran yang dihasilkan pada point sebelumnya sebanyak 2 kali
6. 6 ml hasil penyaringan pada point diatas dimasukan kedalam tabung reaksi dan
menambahkan 5 ml etanol 96% dingin
7. Amati proses timbulnya DNA, meliputi waktu yang diperlukan,bentuk, warna, srta
banyak sedikitnya DNA yang terbentuk.
VII. PEMBAHASAN
Isolasi DNA merupakan tahap terpenting dalam analisis biologi molekuler. Teknik-teknik
isolasi DNA yang telah dikembangkan sangat mahal dan memerplukan waktu yang lama.
(Listanto,1996)
DNA dapat diisolasi dari berbagai sel atau jaringan baik hewan, tumbuhan maupun
manusia. Isolasi DNA merupakan teknik awal dalam pemanfaatan DNA untuk berbagai
tujuan. Sebenarnya telah ada metode standar dalam mengisolasi DNA, misalnya teknik atau
metode yang dikemukakan oleh Sambrook (1989). Isolasi DNA dari sel maupun jaringan
eukariotik, misalnya dari jaringan tumbuhan maupun hewan dilakukan melalui tahap
penghancuran sel (lisis), penghilangan RNA dan protein serta pemurnian DNA. isolasi DNA ini
membutuhkan alat-alat canggih dan bahan-bahan yang cukup mahal, misalnya EDTA
(Etilendiamin tetra asetat ) yang berfungsi sebagai merusak sel dengan cara mengikat ion
Magnesium yang berfungsi mempertahankan integritas sel, SDS ( Sodium dodesil sulfat ) yang
dapat melarutkan membrane sel, mendenaturasi protein, enzim proteinase K yang mendegradasi
protein, RNAse mendegradasi RNA serta NaCl dan chloroform untuk memurnikan DNA.
Modifikasi teknik isolasi DNA telah dilakukan pada beberapa laboratorium,
misalnya pada takaran bahan-bahan yang digunakan atau penguraian/ penggantian jenis
bahan yang digunakan sesuai denga sel/ jaringan sumber DNA. Teknik/ metode isolasi
DNA yang sangat sederhana adalah metode Kitchen Preparation. Metode isolasi ini
memanfaatkan bahan- bahan yang biasanya digunakan ibu rumah tangga yaitu sabun cuci
(cair, bubuk atau krim) untuk menggantikan bahan utama yang berfungsi untuk melisis sel,
ekstrak buah nanas sebagai sumber enzim protease serta garam dapur.
Isolasi DNA metode Kitchen Preparation menggunakan detergen sebagai alternative
pengganti EDTA dan SDS, garam dapur sebagai pengganti NaCl analitik dan jus nanas
sebagai pengganti enzim protease. Sedangkan bahan yang akan dilihat DNA nya adalah
strowberi, hal ini dikarenakan strowberi mudah dihancurkan. Selain itu, strowberi
matang menghasilkan enzim pectinase dan selulase yang membantu memecah dinding sel.
Strowberi yang umum dibudidayakan adalah octoploid dengan delapan set genom. Hal ini
sangat baik untuk menunjukkan ekstraksi DNA karena memiliki delapan dari setiap jenis
kromosom yang juga dikatakan bahwa strowberi memiliki DNA yang berlimpah.
Perbedaan Isolasi DNA Kasar dengan Isolasi DNA Buffer Ekstraksi
Memecahkan dinding sel dan membrane sel Memecahkan dinding sel dan
lapisan pembungkusan DNA dengan membrane sel dengan detergen
menggunakan detergen dan garam dapur. modifikasi CTAB dan
mercaptoetanol
Dalam praktikum isolasi DNA menggunakan metode kasar (Kitchen Preparation ), langkah
pertama yang kami lakukan adalah menyiapkan buah yang akan digunakan sebagai objek
pengamatan (strowberry) setelah buah disiapkan, langkah selanjutnya adalah mengambil masing-
masing 100 gr daging buah untuk dihaluskan menggunakan dan jangan lupa menambahkan
aquades sebagai pelarut, agar buah mudah untuk dihancurkan dan diambil ekstraknya.
Sementara itu, untuk mempersingkat waktu larutkan sabun cair (liquid) kedalam 60 ml
aquades, diaduk perlahan selama 15 menit dan usahakan jangan sampai berbusa, hal ini
bertujuan untuk mempermudah peroses pengamatan munculnya gelembung-gelembung DNA
sekaligus untuk melisis sel pada buah. Deterjen yang sudah dilarutkan tadi kemudian masing-
masing dicampur dalam 4 ml jus buah yang sudah diblender, sehingga ada 3 buah tabung
raksi yang diamati dengan detergen yang berbeda-beda dalam setiap tabungnya. Kemudian
Tambahkan 1 spatula garam dapur kedalam tiap- tiap tabung reaksi dan diaduk selama 10
menit samapai diperoleh campuran yang homogen.
Penambahan garam dapur bertujuan untuk memudahkan pemisahan benang-benang
DNA dari larutan dan untuk mengendapkan kotoran- kotorannya sehingga benang-
benang DNA tersebut akan mudah diamati. Langkah brikutnya adalah melakukan
penyaringan hasil campuran pada point sebelumnya sebanyak 2 kali untuk memisahkan
kotoran yang mengendap dengan sari buah. 6 ml hasil Penyringan pada tersebut kemudian
ditambahkan 5 ml etanol 96% dingin. Etanol ini berfungsi untuk menggumpalkan DNA. Dan
langkah akhir adalah melakukan pengamatan proses timbulnya benang- benang DNA, mulai
dari warna, bentuk dan jumlah DNA yang dihasilkan.
Ditinjau dari faktor penambahan garam ke dalam larutan detergen pada proses isolasi
DNA, garam digunakan untuk melarutkan DNA, karena ion Na+ yang dikandung oleh
garam mampu memblokir (membentuk ikatan) dengan kutub negatif fosfat DNA, yaitu
kutub yang bisa menyebabkan molekul-molekul saling tolak mnolak satu sama lain sehinggga
pada saat ion Na+ membentuk ikatan dengan kutub negatif fosfat DNA, DNA akan
terkumpul (Dollard, 1994, dalam Jamilah, 2005: 21). Dari pernyataan tersebut, nampak bahwa
selain digunakan untuk menghilangkan protein dan karbohidrat dan menjaga kesetabilan
pH lysing buffer, garam juga membantu proses pemekatan DNA.Konsentrasi DNA yang
terpresipitasi tergantung dari beberapa hal, antara lain: keenceran sumber DNA yang
digunakan dan suhu ethanol. Semakin encer filtrat, maka DNA yang terpresipitasi akan
semakin sedikit. Sementara semakin dingin ethanol, DNA yang terpresipitasi semakin pekat.
menambahkan bahwa semakin encer filtrat, maka DNA yang terpresipitasi akan
semakin sedikit.
VIII. KESIMPULAN
Isolasi DNA pada dasarnya dapat dilakukan dengan merusak dinding dan membrane sel
dan juga membrane inti. Perusakan ini dapat dilakukan dengan pemblenderan, penggerusan
atau yang lainnya. Namun dalam praktikum kali ini digunakan dengan cara pemblenderan.
DNA dapat diisolasikan dari sumber DNA berupa buah dengan penambahan larutan
sabun cair serta garam untuk membantu presipitasi DNA.
Hasil isolasi DNA sangat dipengaruhi oleh jenis buah. Lapisan filtrasi buah selalu
berada di bagian bawah karena filtrasi ini cenderung untuk mengendap. Lapisan alcohol
umumnya berada di bagian tengah karena masa jenisnya lebih ringan. Sedangkan lapisan DNA
umumnya berada di bagian atas karena DNA sangat ringan dan cenderung mengambang.
DAFTAR PUSTAKA
Albert, B., 1994. Biologi Molekuler Sel Edisi Kedua. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Asris., 2010. Definisi Isolasi DNA dan Manfaat Isolasi DNA.http://asris07. Student.ipb.ac.id.
Diakses pada tanggal 17 Maret 2014, pada pukul 23.00 WITA.
Tohib, 2012. Macam Metode Isolasi DNA. http://www.tohib.web.id. Diakses pada tanggal 17
Maret 2014, pada pukul 23.00 WITA.