Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bioteknologi berasal dari dua kata, yaitu ‘bio’ yang berarti makhuk hidup dan
‘teknologi’ yang berarti cara untuk memproduksi barang atau jasa. Dari paduan dua
kata tersebut European Federation of Biotechnology (1989) mendefinisikan
bioteknologi sebagai perpaduan dari ilmu pengetahuan alam dan ilmu rekayasa yang
bertujuan meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel, bagian dari organisme hidup,
dan/atau analog molekuler untuk menghasilkan produk dan jasa (Goenadi & Isroi,
2003).
Bioteknologi dideskripsikan sebagai suatu teknologi yang menggunakan dan
memanfaatkan sistem hayati untuk mendapatkan barang dan jasa yang berguna bagi
kesejahteraan manusia. Terdapat dua macam bioteknologi yaitu bioteknologi
konvensional atau tradisional dan bioteknologi modern. Bioteknologi tradisional tanpa
rekayasa genetika focus pada cara seleksi alam mikroba yang digunakan dalam
modifikasi lingkungan untuk memperoleh produk optimal misal: pembuatan tape,
tempe, roti, bir dan lain-lain. Bioteknologi modern dengan rekayasa genetika
memanfaatkan keterampilan manusia dalam melakukan manipulasi makhluk hidup agar
dapat digunakan untuk menghasilkan barang yang diinginkan dalam bidang produksi
pangan misalkan tanaman transgenic. Penggunaan bioteknologi konvensional
digunakan untuk meningkatkan nilai gizi dan cita rasa suatu bahan pangan, sedangkan
bioteknologi modern berperan sebagai salah satu cara untuk memproduksi suatu bahan
pangan dalam jumlah besar, memperbaiki nilai gizinya menggunakan rekayasa
genetika. (Widianti dkk, 2014)1
Secara umum, bioteknologi dapat dibedakan menjadi bioteknologi konvensional
(tradisional) dan modern. Keduanya memiliki ciri-ciri yang berbeda-beda. Pada
bioteknologi konvensional memiliki ciri sebagai berikut : 1) Dilakukan tanpa dilandasi
prinsip-prinsip ilmiah, 2) Dilakukan hanya berdasarkan pengalaman yang diwariskan
secara turun-temurun, dan 3) Belum dapat diproduksi secara masal. Sedangkan
bioteknologi modern memiliki ciri sebagai berikut : 1) Dilakukan menggunakan prinip-

1
Widianti, Tuti; Bintari dkk. 2014. Dasar-dasar Bioteknologi. Jurusan Biologi: Semarang.

1
prinsip ilmiah, 2) Dilakukan tidak hanya berdasarkan prinsip turun menurun tetapi
berdasarkan pengkajian yang mendalam, dan 4) Dapat diproduksi secara masal.
Dewasa ini, bumi kita banyak mengalami kemajuan dan perubahan yang
berkesinambungan di segala sektor kehidupan. Perkara-perkara baru yang belum
dikenal oleh manusia sebelumnya banyak bermunculan. Bahkan, sebelumnya perkara
tersebut tidak pernah terbayang akan menjadi sebuah keniscayaan, kini menjadi
kenyataan yang tidak bisa dipungkiri lagi. Banyak sekali orang atau para ilmuan yang
melakukan ekperimen yang menjuru agar manusia lebih maju. Salah satunya adalah
mengkloning. Kloning (Klonasi) adalah teknik membuat keturunan dengan kode
genetik yang sama dengan induknya pada makhluk hidup tertentu baik berupa
tumbuhan, hewan, maupun manusia. Pada percobaan kloning ini ilmuan ada yang gagal
dan ada pula yang berhasil. Dengan mengkloning ini makhluk hidup termasuk manusia
bisa digandakan. Dalam makalah ini akan dibahas lebih banyak lagi tentang kloning.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Bioteknologi Modren?
2. Bagaimana macam-macam Bioteknologi Modren?
3. Bagaimana mekanisme atau prosedur Bioteknologi Rekayasa Genetik?
4. Bagaimana mekanisme atau prosedur Bioteknologi Kloning
5. Bagaimana pandangan islam tentang Bioteknologi Modren?

1.3 Tujuan
1. Mahasiswa/i dapat mengetahui Bioteknologi Modren
2. Mahasiswa/i mengetahui akan macam-macam Bioteknologi Modren..
3. Mahasiswa/i mampu memahami mekanisme atau prosedur Bioteknologi rekayasa
Genetika dan Mekanisme atau prosedur Bioteknologi Kloning
4. Mahasiswa/i dapat memahami interagsi ayat Al-Qur’an dengan pemahaman
BioteknologiModren.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bioteknologi Modren


Pengertian Bioteknologi Modern
Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan bioteknologi? Bioteknologi berasal dari
kata “bio” yang berarti makhluk hidup dan “teknologi” yang berarti cara untuk
memproduksi barang dan jasa, dan secara bebas dapat didefinisikan secara bebas
sebagai pemanfaatan organisme hidup untuk menghasilkan produk dan jasa yang
bermanfaat bagi manusia (Kuswanti, 2008:113).
Sedangkan bioteknologi modern adalah bioteknologi yang didasarkan kepada
manipulasi atau rekayasa DNA, selain memanfaatkan dasar mikrobiologi dan biokimia.
Penerapan bioteknologi modern juga mencakup berbagai aspek kehidupan, misalnya
ternak unggul hasil manipulasi genetik (peternakan), buah tomat hasil manipulasi
genetik yang tahan lama (pangan), tanaman jagung dan kapas yang resisten terhadap
serangan penyakit tertentu (pertanian), dan hormon insulin yang dihasilkan oleh E. Coli
(kedoteran dan farmasi). Ciri atau sifat bioteknologi modern, antara lain: steril, produksi
dalam jumlah lebih banyak, kualitasnya standar, dan terjamin.

2.2 Macam – Macam Bioteknologi Modern


Berbeda dengan bioteknologi konvensional, bioteknologi modern sudah
memnfaatkan metode – metode mutakhir bioteknologi (currents methods of
biotechnology), antara lain:
 Kultur Jaringan
Kultur jaringan merupakan teknik atau metode untuk mengisolasi bagian – bagian
tanaman (sel, jaringan, atau organ seperti akar, batang, daun, dan pucuk) kemudian
menumbuhkan bagian tersebut secara aseptis) teknik untuk mendapatkan kondisi suci
hama) di dalam atau di atas medium budidaya (in vitro). Dengan demikian, bagian –
bagian tanama tersebut dapat memperbanyak diri dan dapat menjadi tanaman lengkap
kembali.
Teknik kultur jaringan memerlukan syarat mutlak, yaitu keadaan steril pada alat,

3
bahan, lingkungan (ruang kerja), maupun seluruh rangkaian kerjanya. Secara umum,
rangkaian kerja teknik kultur jaringan meiputi:
 Persiapan
Tahap awal dalam kultur jaringan adalah menyiapkan eksplan, yaitu bagian dari
tanaman (sel, jaringan, atau organ) yang digunakan sebagai bahan untuk memulai suatu
kultur. Proses yang diperlukn untuk menghasilkan keadaan steril (bebas hama) atau
terhindar dari mikroorganisme yang tidak diinginkan disebut sterilisasi.
 Inokulasi
Inokulasi merupakan tahapan penanaman eksplan yang sudah steril ke dalam atau
di atas medium buatan pada botol kultur. Teknik yang digunakan untuk mendapatkan
eksplan yang steril disebut teknik aseptis, dengan mengambil atau mengiris bagian
tanaman.
 Pemeliharaan
Tahapan setelah inokulasi adalah meletakkan atau menyimpan botol – botol kultur
secara rapid an teratur pada ruang pemeliharaan (ruang inkobator), yaitu di rak – rak
pemeliharaan. Selama pemeliharaan, kultur diamati secara rutin untuk mengetahui
pertumbuhan dan perkembangan aksplan.
 Aklimatisasi
Tahapan setelah memelihara kultur yaitu menyesuaikan tanaman agar mampu
beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Proses ini disebut aklimatisasi. Perlakuan
sebelum memindahkan atau menumbuhkan tanaman hasil kultur jaringan pada
lingkungan luar (lapangan) yaitu menumbuhkan kultur dalam suatu ruangan khusus
(green hause), dengan mengatur faktor kelembabab, cahaya, dan suhu.

4
Gambar kultur jaringan: (dri slideplayer. info)

 Rekayasa Genetika
Tahun 1973 merupakan sejarah yang mengawali penelitian sebelum
berkembangnya rekayasa genetika, yaitu pencakokkan gen mamalia ke dalam sel
bakteri, sehingga menimbulkan fenotip maupun genotip yang baru. Teknik rekayasa
genetic dapat dilakukan melalui:

Teknologi DNA Rekombinan (Recombinant DNA Technology)


Teknologi DNA rekombinan atau disebut juga rekayasa genetika adalah suatu
metode biokimiawi atau manipulasi gen, dengan cara menyisipkan (insert) atau
menggambungkan gen yang dikehendaki ke dalam suatu organisme. Hasil
penggabungan DNA dari individu yang tidak sama ini disebut DNA rekombinan.
 Transplantasi Nukleus
Dua ahli mikrobiologi (Robert Briggs Thomas King) adalah orang yang pertama
melakukan percobaan transplantasi nucleus pada tahun 1950-an. Kemudian john gurdon
melanjutkan penelitian tersebut. Mereka menghancurkan nucleus dari sel telur katak
menggunkan radiasi sinar ultra violet dan menggantinya dengan nucleus dari sel usus
embrio katak (berudu) yang sedang berkembang. Nucleus dari sel usus tersebut diambil
dengan mikripipet.

Gambar rekayasa genetika :( dri slideshare.net)


 Kloning
Selain transplantasi gen, pembentukan individu baru dapat dilakukan dengan
teknik yang disebut kloning. kloning adalah suatu metode untuk menghasilkan
keturunan atau individu yang identik secara genetik dengan induknya.
 Teknologi Hibridoma
Teknologi hibridoma adalah suatu metode penggabungan (fusi) dua macam sel dari

5
organisme yang sama atau berbeda untuk mendapatkan sel hibrid (hibridoma) yang
mempunyai kombinasi kedua sifat tersebut. Proses penggabungan sel menggunakan
tenaga listrik, sehingga prosesnya disebut elektrofusi. Teknologi hibridoma
menghasilkan antibodi minoklonal, yaitu antibodi murni yang tidak tercemar oleh
kuman atau protein lain.

Gambar kloning(dri slidshare.net)

2.3 Mekanisme atau Prosedur Bioteknologi Rekayasa Genetika


Rekayasa genetika dapat diaplikasikan ke berbagai hal – hal berguna, termasuk
penelitian, pertanian, operasi, kedokteran, dan teknologi. DNA bertanggung jawab atas
semua karakteristik suatu organisme. Misalnya pada manusia DNA bertanggung jawab
atas warna mata, warna rambut, tinggi, dan sebagainya. Berikut ini adalah mekanisme
rekayasa genetika2.
a. Menemukan organisme alami yang memiliki sifat atau karakteristik yang
diinginkan.
b. DNA diekstrasi dari organisme tersebut.
c. Gen yang diinginkan harus ditemukan dan disalin dari ribuan gen yang diekstrasi.
d. Gen dapat dimodifikasi sedikit untuk bekerja dengan cara yang lebih diinginkan.
e. Gen baru dikirim ke sel organisme penerima. Meninggkatkannya dengan pemulian.

Ketika gen diambil dari organisme lain, lalu dimasukkan ke organisme penerima,
memungkinkan untuk memperoleh kemampuan dan sifat yang sama.

2.4 Mekanisme atau prosedur Bioteknologi Kloning.


2
Budi Setiawan, Pengertian Rekayasa Genetika dan Cara Kerjanya, (Pontianak: Kompasiana, 2019).

6
Secara etimologis, kata kloning berasal dari bahasa Yunani "klon" artinya
potongan yang digunakan untuk memperbanyak tanaman. Sedangkan secara
terminologis, kloning adalah proses pembuatan sejumlah besar sel atau molekul yang
seluruhnya identik dengan sel atau molekul asalnya.
Dalam bidang genetika kloning merupakan replikasi segmen DNA tanpa melalui proses
seksual (Rekombinasi DNA). Proses ini membuka peluang baru dalam terobosan
teknologi untuk mengubah fungsi dan prilaku makhluk hidup sesuai dengan keinginan
dan kebutuhan manusia. 3
Secara teoritis prosedur dan mekanisme kloning terhadap makhluk hidup melalui
empat (4) tahap yaitu isolasi fragmen DNA, penyisipan fragmen DNA ke dalam vektor,
transformasi dan seleksi hasil kloning.

1. Isolasi fragmen DNA


Isolasi fragmen DNA yang spesifik dapat dilakukan dengan metode PCR
(polymerase chain reaction) yaitu teknik amplikasi fragmen DNA yang spesifik secara
in vitro. Secara umum DNA yang digunakan untuk PCR adalah total DNA genom yang
diekstraksi dari sel dan tidak membutuhkan tingkat kemurnian tinggi. Urutan DNA
yang akan diamplikasi secara spesifik akan ditentukan oleh primer-primer yang tersusun
dari nukleotida.(1)
Material yang diperlukan untuk proses PCR adalah DNA yang mengandung
rangkaian urutan yang akan diperbanyak (duplikasi DNA) yaitu primer, DNA
polimerase dan campuran dari empat macam deoksiribonukleotida-trifosfat (dATP,
dCTP, dGTP dan dTTP) serta MgCl2.

2. Penyisipan fragmen DNA ke dalam vektor


Proses penyisipan atau penyambungan molekul fragmen DNA dengan molekul
DNA vektor disebut ligasi. Biasanya ligasi terjadi antara ujung gugus fosfat dengan
gugus hidroksil. Ligasi antara fragmen DNA yang memiliki ujung lengket (cohesive
ends) yang komplementer jauh lebih efesien dibandingkan dengan ujung tumpul (blunt
ends). Efisiensi ligasi juga dipengaruhi oleh adanya deoksiadenosin tunggal pada ujung.

3
Simbolon, H. Biologi Jilid 3. Jakarta, Penerbit Erlangga, 1994).

7
Efisiensi ligasi dapat ditingkatkan, bila fragmen DNA yang memiliki deoksiadenosin
tunggal pada ujung bertemu dengan vektor yang memiliki timidin pada ujung.

3. Transformasi DNA
Transformasi adalah proses pemindahan molekul DNA donor dari lingkungan luar
sel. Vektor kloning yang merupakan pembawa gen yang akan dikloning ditransformasi
ke dalam sel inang. Transformasi dapat dilakukan secara alami maupun buatan. Pada
proses transformasi alami, DNA yang berbentuk untai ganda dan memiliki untaian basa
spesifik terhadap protein membran masuk ke dalam bakteri melewati membran sel
bakteri terhidrolisis. Pada transformasi buatan, sel bakteri dibuat menjadi sel kompeten
secara paksa sehingga selubung sel bakteri bersifat permeabel dan memungkinkan DNA
dapat berikatan dengan sel dan masuk ke dalam sitoplasma, kemudian berinteraksi
dengan genom sel bakteri.
Sel kompeten adalah sel inang yang memiliki kompetensi untuk dimasuki vektor
kloning. Perlakuan untuk memasukkan sel kompeten dapat dilakukan dengan
menggunakan metode kejutan panas (heat shock) atau kejutan pulsa listrik (metode
electroporation).

4. Seleksi hasil kloning


Penyeleksian koloni bakteri untuk mendapatkan kloning yang diinginkan dengan
cara X-gal atau pemotongan dengan enzim restriksi. Seleksi dengan X-gal dapat
digunakan untuk mengidentifikasi plasmid rekombinan dengan komplementasi.
Sedangkan pemotongan dengan enzim restriksi dapat digunakan untuk menyeleksi
plasmid rekombinan hasil kloning. Hasil pemotongan tersebut dielektroforesis dan
memperlihatkan pita fragmen DNA sisipan yang terpisah dari pita vektor kloning.(4)
Dalam tataran aplikasi, rentetan proses kloning dapat dilakukan dengan mengikuti
beberapa langkah berikut ini :
a. Mempersiapkan sel stem, yaitu sel awal yang akan tumbuh menjadi berbagai sel
tubuh. Sel ini diperoleh dari makhluk hidup yang hendak dikloning.
b. Sel stem diambil inti selnya yang mengandung informasi genetik kemudian
dipisahkan dari sel.
c. Mempersiapkan sel telur, yaitu sebuah sel yang diambil dari makhluk hidup

8
dewasa kemudian intinya dipisahkan.
d. Inti sel dari sel stem diimplimentasikan ke sel telur.
e. Sel telur dipicu supaya terjadi pembelahan dan pertumbuhan. Setelah membelah
menjadi embrio.
f. Sel embrio yang terus membelah (blastosis) mulai memisahkan diri dan siap
diimplementasikan ke dalam rahim.
g. Embrio tumbuh dalam rahim menjadi janin dengan kode genetik persis sama
dengan sel stem donor.(5)4

2.5 Ayat Al – Quran yang berhubungan dengan Kloning dan Rekayasa Genetika

A. Ayat Al – Quran yang berhubungan dengan Kloning

Kloning pada manusia termasuk isu besar, namun respon dari ulama Indonesia
melalui ijtihād jamā'i maupun individual belum cukup representatif. Fatwa terhadap
kloning, antara lain, datang dari pembahasan Bahtsul Masail yang diberikan sangat
singkat dan belum tuntas, sehingga diperlukan fatwa lanjutan. Fatwa yang cukup
memadai datang dari MUI (2000). Belumnya lembaga fatwa yang lain menetapkan
hukum terhadap masalah kloning, diduga karena hal tersebut belum terjadi dan
kemungkinan terjadinya masih sangat jauh sehingga dianggap tidak mendesak, atau
karena 'illat hukum kloning manusia sangat jelas sehingga tidak perlu ditetapkan
hukumnya secara khusus, dapat dikiyaskan kepada hukum inseminasi buatan atau bayi
tabung.
Mayoritas ulama' mengharamkan kloning manusia, begitu juga dengan MUI lewat
fatwa nya. Para ulama mengkaji kloning dalam pandangan hukum Islam bermula dari
ayat berikut:

4
Sambrook dkk. Molecular Cloning: A Laboratory Manual. New York, CSHL Press,
1989).

9
“ Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian
dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan
yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim,
apa yang Kami kehendaki …" (QS. 22/al-Hajj: 5).
Abul Fadl Mohsin Ebrahim berpendapat dengan mengutip ayat di atas, bahwa
ayat tersebut menampakkan paradigma al-Qur'an tentang penciptan manusia mencegah
tindakan-tindakan yang mengarah pada kloning. Dari awal kehidupan hingga saat
kematian, semuanya adalah tindakan Tuhan. Segala bentuk peniruan atas tindakan-Nya
dianggap sebagai perbuatan yang melampaui batas.5
Selanjutnya, Abul Fadl Mohsin Ebrahim mengutip ayat lain yang berkaitan
dengan munculnya prestasi ilmiah atas kloning manusia, apakah akan merusak
keimanan kepada Allah SWT sebagai Pencipta. Abul Fadl menyatakan "tidak",
berdasarkan pada pernyataan al-Qur'an bahwa Allah SWT telah menciptakan Nabi
Adam As. tanpa ayah dan ibu, dan Nabi 'Isa As. tanpa ayah, sebagai berikut:
Sesungguhnya misal (penciptaan) `Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan)
Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah. berfirman kepadanya:
"Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia" (QS. 3/Ali 'Imran: 59).
a. Alasan pengharaman kloning
Alasan Para ulama yang mengharamkan kloning manusia memiliki beberapa dalil
yang menguatkan pendapat mereka, di antaranya:
1. Anak (keturunan) harus berasal dari perkawinan yang sah (al-zawaj alsyar'i)

5
Abul Fadl Mohsin Ebrahim, Organ Transplantation, Euthanasia, Kloning and Animal
Experimentation: An Islamic View, h. 109.

10
antara suami-istri. Seluruh keadaan yang dintervensi oleh pihak ketiga terhadap
hubungan suami-istri (al-'ala>qah al-zaujiyyah)-baik itu melalui rahim, sel telur,
sperma atau sel tubuh lain yang digunakan dalam proses kloning diharamkan
(tidak dibenarkan oleh syari'at).
2. Kloning manusia akan menghilang nasab (garis keturunan).
3. Setiap anak manusia yang lahir memiliki satu hubungan kejadian dan keturunan
dengan bapaknya-ia berasal dari sperma bapaknya-. Dan memiliki dua hubungan
dengan ibunya, yaitu; pertama, hubungan kejadian dan keturunan, dan kedua,
hubungan asalnya, yaitu dari sel telur (ovum) ibunya.
4. Anak-anak produk proses kloning tersebut dihasilkan melalui cara yang tidak
alami. Padahal justru cara alami itulah yang telah ditetapkan oleh Allah untuk
manusia dan dijadikan-Nya sebagai sunnatullah untuk menghasilkan anak-anak
dan keturunan.6
b. Alasan Pembolehan Kloning
Di samping kalangan yang kontra dan moderat, ada juga sebagian kalangan yang
mendukung kehadiran kloning. Salah satunya adalah Syekh Muhammad Husein
Fad}lullah, pimpinan spiritual Islam di Lebanon. Ia mengatakan bahwa kloning
terhadap manusia hukumnya halal. Ini tidak berarti manusia ikut campur terhadap
ciptaan Tuhan. Selain itu kloning tidak serta merta mengaitkan kedudukan Tuhan.
Ilmuwan tetaplah manusia dan ciptaan Tuhan. Sedangkan alasan ulama yang
membolehkan melakukan kloning sebagai berikut:
1. Dalam Islam, kita selalu diajarkan untuk menggunakan akal dalam memahami
agama.7
2. Islam menganjurkan agar kita menuntut ilmu (dalam hadits dinyatakan bahkan
sampai ke negri Cina sekalipun).
3. slam menyampaikan bahwa Allah selalu mengajari dengan ilmu yang belum ia
ketahui (lihat QS. 96/al-'Alaq).
4. Allah menyatakan, bahwa manusia tidak akan menguasai ilmu tanpa seizin
Allah (lihat ayat Kursi pada QS. 2/al-Baqarah: 255).

6
Kuswandi, "Bioteknologi Kloning, Kloning Manusia dan Agama, dalam Jurnal Tarjih dan
Pengembangan Pemikiran Islam, h.20
7
Ajat Sudrajat, Fikih Aktual, h. 177-179

11
B. Ayat Al – Quran yang berhubungan dengan Rekayasa Genetika

Rekayasa Genetika adalah penerapan genetika untuk kepentingan manusia,


yakni penerapan teknik-teknik biologi molekular untuk mengubah susunan genetik
dalam kromosom atau mengubah sistem ekspresi genetik yang diarahkan pada
kemanfaatan tertentu, yang obyeknya mencakup hampir semua golongan organisme,
mulai dari bakteri, fungi, hewan tingkat rendah, hewan tingkat tinggi, hingga tumbuh-
tumbuhan.
Dalil Al-Qur‟an yang disandarkan16 adalah; QS. al-Jatsiyah [45]: 13:

“Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi
semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.”
Berdasarkan fatwah MUI melakukan rekayasa genetika terhadap hewan, tumbuh-
tumbuhan dan mikroba (jasad renik) adalah mubah (boleh), dengan syarat:
1) dilakukan untuk kemaslahatan (bermanfaat);
2) tidak membahayakan (tidak menimbulkan mudharat), baik pada manusia maupun
lingkungan; dan
3) tidak menggunakan gen atau bagian lain yang berasal dari tubuh manusia.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

12
Dari makalah yang telah kami uraikan diatas dapat disimpulkan bahwa dapat
Bioteknologi itu sendiri didefinisikan secara bebas sebagai pemanfaatan organisme
hidup untuk menghasilkan produk dan jasa yang bermanfaat bagi manusia. Yang mana
bertujuan untuk menghasilkan dan meningkatkan potensi makhluk hidup.
Sedang pada Bioteknologi Sedangkan bioteknologi modern adalah
bioteknologi yang didasarkan kepada manipulasi atau rekayasa DNA. Pada
pembagiannya bioteknologi modren dibagi atas kultur jaringan, rekayasa genetika, dan
kloning.
Adapun dari uraian mengenai bioteknologi modren rekayasa genetika dan
kloning dapat kita muhasabah dalam Al-Qur’an surah Al-Hajj:5 dan Al-Qu;an surah Al-
Jatsiyah :13 beserta artinya.

3.2 Saran
Dari uraian demi uraian makalah ini, diharapkan mahasiswa membacanya dan
mampu menjadikan ini sebagai literatur atau referensi baru yang berkaitan dengan
bioteknologi modren, prosedur rekayasa genetika, prosedur kloning. Dan aplikasi ayat
Al-Qur’an berkaitan dengan rekayasa genetika dan kloning. dan pembelajaran yang
berkaitan. Kritik dan saran juga kami harapkan dari berbagai pihak, sebagai perbaikan
dimakalah selanjutnya. Terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA

13
Setiawan, Budi. 2019. Pengertian Rekayasa Genetika dan Cara Kerjanya.
Pontianak: Kompasiana.

Rochmah, S.N, Sri Widayati, dan Mazrikhatul Miah, Biologi;SMA dan MA Kelas
XII, Jakarta: Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Kuswanti, Nur dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan
Alam: Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah Kelas IX Edisi 4. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Nurcahyo, heru. 2011. Diktat Bioteknologi. Yogyakarta.

Kuswandi. Bioteknologi Kloning, Kloning Manusia dan Agama, dalam Jurnal


Tarjih dan Pengembangan Pemikiran Islam.

Ayat Sudrajat, Fikih Aktual.

Abul Fadl Mohsin Ebrahim, Organ Transplantation, Euthanasia, Kloning and


Animal Experimentation: An Islamic View.

14

Anda mungkin juga menyukai