Oleh:
KOLAKA 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan taufiq, hidayah, rahmat dan karunianya
serta kelapangan berpikir dan waktu, sehingga saya dapat menyusun dan menyelesaikan makalah
dengan judul “METODEO-METODE PENDUKUNG BIOTEKNOLOGI”. Makalah ini disusun
sebaga itugas yang diberikan oleh dosen pengampuh mata kuliah "Pegantar Bioteknologi"
Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Sebagai
contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yangsudah dikenal
sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru di bidang
pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan. Di bidang medis, penerapan bioteknologi
pada masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin. Selain itu
beberapa hal yang penting lainnya yang berkaitan dengan Bioteknologi akan kita bahas disini.
Kemudian saya juga menyadari bahwa materi dan teknik yang saya sampaikan dalam
makalahini masih memiliki beberapa kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca
sangat diharapkan agar makalah ini menjadi lebih baik. Atas kritik dan sarannya saya
mengucapkan terimakasih. Akhir kata pengantar saya mengucapkan terima kasih karena telah
berkenan membaca makalah ini. Semoga memberikan manfaat kepada kita semua.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada awalnya, bioteknologi diartikan sebagai teknologi yang menggunakan sel hidup,
yakni mikroorganisme, untuk menghasilkan suatu produk. Bioteknologitradisional ini
sudah ada sejak lama seperti pada pembuatan keju, minuman anggur, tempe, dan tape.
Sedangkan bioteknologi modern (bioteknologi molekular) merupakan teknologi yang
memanfaatkan agen hayati atau komponen-komponennya yang telah mengalami rekayasa
genetik melalui teknologi rekombinan untuk menghasilkan barang dan atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan manusia dan lingkugan.
Saat ini Bioteknologi telah menjadi salah satu simbol perkembangan mutakhir dari
ilmu pengetahuan dan teknologi yang penerimaannya telah mendunia. Banyak negara
negara di dunia yang menaruh banyak harapan pada bioteknologi. Tumbuhnya berbagai
perusahaan kecil sampai raksasa yang berdasaskan bioteknologi dan pembentukan komite
komite bioteknologi di pemerintahan menandakan perkembangan pesatnya. Selain itu, di
berbagai negara mulai diperkenalkan mata kuliah bioteknologi.
Pemerintah dari negara negara maju maupun yang sedang berkembang telah
mengalokasikan sejumlah dana untuk mempercepat perkembangan bioteknologi
dinegaranya, meskipun ada perbedaan dalam hal jumlah dana dan efisiensi
pemakaiannya. Pada umumnya mereka mengharapkan agar kesejahteraan masyarakat
dapat dipercepat dan ditingkatkan dengan bantuan bioteknologi. Banyak aspek
bioteknologi yang telah membuahkan hasil berupa produk yang mempunyai nilai
komersial tinggi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Seleksi/penyaringan dan pemeliharaan kultur
2. Apa yang dimaksud Mutagenesis
3. Apa yang dimaksud Hibridisasi seksual
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu mahasiswa dan pembaca dapat
mempelajari dan memahami mengenai seleksi dan penyaringan, pemeliharaan kultur,
mutagenesis, hibridisasi seksual serta proses praseksual.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Mutagenesis
Peningkatan variasi genetik dapat diperoleh dengan melakukan modifikasi genetik
dari varietas lokal atau varietas-varietas yang telah dikembangkan, salah satunya
dengan pemuliaan mutasi. Mutasi merupakan alat untuk mempelajari karakteristik
dan fungsi gen dan untuk menghasilkan bahan mentah untuk perbaikan genetik
tanaman ekonomi.
Induksi mutasi dapat dilakukan dengan perlakuan fisik menggunakan sinar gamma
atau secara kimia dengan menggunakan mutagen kimia atau menggunakan kombinasi
antara perlakuan fisik dengan kimia. Salah satu mutagen kimia yang sering digunakan
untuk menginduksi mutasi pada tanaman adalah ethyl methansulphonate (EMS).
Mutagen kimia ini bekerja dengan sangat efisien dan potensial pada tanaman
(Natarajan, 2005).
1. Pemuliaan Mutasi
Usaha pemuliaan penting dilakukan untuk memperbaiki sifat keturunan
dan menambah keragaman genetik. Pemuliaan tanaman dapat dilakukan
dengan cara konvensional (persilangan) dan modern. Pemuliaan mutasi pada
tanaman merupakan satu teknik yang melengkapi teknik pemuliaan tanaman
konvensional sebagai sumber untuk meningkatkan keanekaragaman yang
pada gilirannya melalui proses seleksi dapat menghasilkan tanaman dengan
dengan sifat-sifat yang unggul misalnya memiliki produktivitas yang tinggi.
Beberapa mutagen kimia yang umum digunakan adalah kolkisin, oryzalin
untuk penggandaan kromosom. Kedua mutagen ini merupakan senyawa yang
bersifat anti-mikrotubul yang menyebabkan tidak terbentuknya mikrotubul
sehingga terjadi penggandaan kromosom dan terbentuk tanaman poliploid.
Tanaman poliploid biasanya memiliki karakter lebih besar, lebih kuat, lebih
cepat tumbuh dibandingkan tanaman normal diploid (Liu et al., 2009).
Berdasarkan uraian di atas, kesimpulan yang dapat diambil adalah bioteknologi merupakan
produksi barang dan jasa menggunakan organisme, sistem, atau proses biologi. Bioteknologi
terus berkembang dan mendapat perhatian besar di seluruh dunia, dan semakin banyak aspek
yang menjadi tempat pengaplikasian bioteknologi, diantaranya adalah bioteknologi kesehatan,
industri, pertanian dan lingkungan.
Berbagai produk dan jasa dapat diperoleh dengan tujuan demi kemaslahatanmasyarakat. Perlu
diingat bahwa perkembangan bioteknologi diikuti oleh berbagaidampak negatif, di samping
banyaknya dampak positif yang ditimbulkannya. Dampak dampak negatif ini sedapat mungkin
harus dikurangi dan dilakukan penanganannya oleh berbagai pihak.
DAFTAR PUSTAKA
Kasno, A. 1993. Pengembangan Varietas Kacang Tanah. Risalah Hsil Penelitian Kacang Tanah.
Monograf Balittan Malang. No.12.
Utomo, S.D. 2012. Pemuliaan Tanaman Menggunakan Rekayasa Genetik. Lembaga Penelitian
Universitas Lampung. Bandar Lampung. 144p
Mirawati, B., Royani, I., Imran, A., Firdaus, L., & Fitriyani, H. (2019). Pelatihan Teknik Kultur
Jaringan Siswa MA Syaikh Zainuddin ( MAPK ) NW Anjani Lombok Timur. Lumbung
Inovasi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 91–94.
Sandra, E. (2013). Cara Mudah Memahami dan Menguasai Kultur Jaringan. Bogor: IPB Press