Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH BIOTEKNOLOGI

Nama : Shafa Salsabilaa Zahirah


NIM : 185040200111038
Kelas :A
Dosen Pengampu : Ir. Arifin Noor Sugiharto, M.Sc., Ph. D

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
MALANG
2019
Bioteknologi adalah semua aplikasi teknologi yang menggunakan sistem
biologi, organisme hidup untuk membuat atau memodifikasi produk atau proses untuk
kegunaan khusus. Bioteknologi pangan didefinisikan sebagai aplikasi teknik biologis
untuk hasil tanaman pangan, hewan, dan mikroorganisme dengan tujuan
meningkatkan sifat, kualitas, keamanan, dan kemudahan dalam memproses dan
produksi makanan. Prinsip bioteknologi adalah adanya agen biologi (mikroorganisme,
enzim, sel tumbuhan, dan sel hewan), pendayagunaan secara teknologi dan
industrial dan produk dan jasa yang diperoleh.
Perkembangan bioteknologi terbagi menjadi dua yaitu bioteknologi
konvensional dan bioteknologi modern. Ciri-ciri bioteknologi konvensional; kurang
steril, jumlah sedikit (terbatas) kualitas belum terjamin. Contoh: industri tempe, tape,
anggur, yoghurt, dsb. Sedangkan ciri-ciri bioteknologi modern; steril, produksi dalam
jumlah banyak (massal), kualitas standar dan terjamin. Selain itu, bioteknologi
modern tidak terlepas dengan aplikasi metode-metode mutakhir bioteknologi (current
methods of biotecnology) seperti: 1) Kultur jaringan merupakan suatu metode untuk
memperbanyak jaringan/sel yang berasal atau yang didapat dari jaringan orisinal
tumbuhan atau hewan setelah terlebih dahulu mengalami pemisahan (disagregasi)
secara mekanis, atau kimiawi (enzimatis) secara in vitro (dalam tabung kaca). 2)
Teknologi DNA rekombinan (recombinant DNA technology) adalah suatu metode
untuk merekayasa genetik dengan cara menyisipkan (insert) gena yang dikehendaki
ke dalam suatu organisme. Transgenik adalah suatu metode untuk. Rekayasa protein
(protein engineering). 3) Hibridoma adalah suatu metode untuk menggabungkan dua
macam sel eukariot dengan tujuan mendapatkan sel hibrid yang memiliki kemampuan
kedua sel induknya. 4) Kloning adalah suatu metode untuk menghasilkan keturunan
yang dikehendaki sama persis dengan induknya. 5) Polymerase chains reaction
(PCR) merupakan metode yang sangat sensitif untuk mendeteksi dan menganalisis
sekuen asam nukleat. RT-PCR untuk memperbanyak (amplifikasi) rantai RNA
menjadi DNA; tissue/cells → extracted → RNA/mRNA → rT-PCR → copy DNA
(cDNA). 6) Hibridisasi DNA adalah metode untuk menyeleksi sekuen DNA dengan
menggunakan probes DNA untuk hibridisasi (pencangkokan) rantai DNA Pita ganda
Penerapan bioteknologi dalam kehidupan sehari hari yaitu pemanfaataan
bioteknologi dalam pengolahan pangan terdiri dari produksi protein sel tunggal adalah
bahan makanan berkadar protein tinggi yang berasal mikroba dan diversifikasi
produksi susu yaitu olahan susu diantaranya keju, yoghurt dan mentega. Selain itu,
pemanfaatan bioteknologi dalam bidang pengobatan dan kedokteran yaitu dalam
bilang obat – obatan dengan dihasilkannya antibiotic dan ada juga pemanfaatan
bioteknologi dalam bidang pertanian dan peternakan yaitu beberapa mikroorganisme
telah dikembangkan untuk membunuh hama tanaman budidaya. Mikroorganisme
tersebut diantaranya Bacillus thuringiensis yanga dapat membunuh ulat pemakan
daun, larva kupu-kupu dan lalat.
Kultur jaringan adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman
seperti protoplasma, sel, jaringan, organ serta menumbuhkannya dalam kondisi
aseptik sehingga bagian bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan beregenasi
menjadi tanaman utuh kembali. Pemanfaatan teknologi kultur jaringan untuk tujuan
perbanyakan bibit telah diaplikasikan pada berbagai tanaman tahunan antara lain jati,
ekaliptus, dan akasia. Kultur jaringan merupakan teknik yang mengandung digunakan
untuk menyebarkan tanaman secara vegetatif dengan menggunakan bagian bagian
kecil jaringan (eksplan) pada media pertumbuhan buatan dalam kondisi steril hidup.
Perbanyakan tanaman melalui kultur jaringan ini mempunyai keunggulan
seperti: (a) tingginya homogenitas tanaman, (b) tingginya vigor tanaman, (c) memiliki
genetik yang sama dengan induknya. Penggunaan bibit hasil kultur jaringan juga
akan mengurangi biaya pemeliharaan seperti penyulaman atau seleksi bibit inferior
dan umur produksinya lebih singkat.
Kelebihan teknik kultur jaringan yaitu (a) budidayanya dimulai dengan sedikit
bahan tanaman (eksplan), kemudian dimultiplikasi menjadi sejumlah tunas. Ini berarti
hanya diperlukan sedikit bahan untuk penggandaan sejumlah besar tanaman,
Perbanyakan ini menggunakan pendekatan lingkungan yang aseptik, bebas dari
patogen sehingga merupakan awal seleksi bahan tanaman yang bebas dari penyakit,
(b) meningkatkan efektivitas perbanyakan klonal pada tanaman yang hampir punah
dan sulit perbanyakan vegetatifnya, (c) produktivitas perbanyakan klonal dengan
kultur jaringan dapat dilakukan sepanjang tahun tanpa tergantung pada kondisi
perubahan iklim dan (d) hanya memerlukan areal yang tidak begitu luas untuk
keperluan propagasi dan pengelolaan stok tanaman. Kelemahan teknik kultur
jaringan yaitu memerlukan biaya besar karena harus dilakukan di laboratorium dan
menggunakan bahan kimia dan memerlukan keahlian khusus.
Teknik yang dikembangkan dalam kultur jaringan yaitu totipotensi dengan
pengertian kemampuan atau kondisi sel yang mampu untuk menjadi sel tumbuh yang
baru (organ dan individu yang baru). Tahapan kultur jaringan meliputi inisiasi,
multiplikasi, perpanjangan dan induksi akar (pengakaran), dan aklimatisasi. Kegiatan
inisiasi meliputi persiapan eksplan, sterilisasi eksplan hingga mendapatkan eksplan
yang bebas dari mikroorganisme kontaminan. Multiplikasi merupakan tahap
perbanyakan eksplan dengan subkultur (pemindahan eksplan dalam media baru
yang berisi Zat Pengatur Tumbuh (ZPT)) secara berulang-ulang untuk
mempertahankan stok bahan tanaman (eksplan). Pengakaran merupakan kegiatan
terakhir sebelum planlet dipindahkan ke kondisi luar. Aklimatisasi ialah proses
pemindahan/pengadaptasian planlet dari kondisi in vitro ke kondisi luar/lapangan.
Media kultur jaringan tumbuhan secara general seharusnya mengandung
komponen macronutrisi, micronutrisi, vitamin, asam amino, atau tambahan nitrogen
seperti karbon, tambahan organik dan pengatur zat tumbuh.
DAFTAR PUSTAKA

Abobkar. 2012. Plant Tissue Culture Media. Sebha University. Libya.


Asmita. 2017. Plant Tissue Culture. Journal of Pharmaceutical Research and
Education. 2(1), 217-220.
Nurcahyo, Heru. 2011. Diktat Bioteknologi. Universitas Negri Yogyakarta.
Yogyakarta.
Nursyamsi. 2010. Teknik Kultur Jaringan Sebagai Alternatif Perbanyakan
Tanaman Untuk Mendukung Rehabilitas Lahan. Jurnal Balai Penelitian Kehutanan
Makassar, Makassar.
Pramashinta, Alice. 2013. Bioteknologi Pangan: Sejarah, Manfaat dan Potensi
Resiko. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan. Semarang.
Yildiz, Mustafa. 2012. The Prepequisite of the Succes in Plant Tissue Culture:
High Frequency Shoot Regeneration. University of Ankara. Turkey.

Anda mungkin juga menyukai