OLEH :
ABD.RAJIF (E28117437)
FAKULTAS PERTANIAN
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri,
jamur,, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses
produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Pada akhir tahun 1970-an, bioteknologi mulai dikenal sebagai salah satu revolusi teknologi yang
sangat menjanjikan. Pentingnya bioteknologi secara strategis dan potensinya untuk kontribusi
dalam bidang pertanian, pangan, kesehatan, sumber daya alam dan lingkungan mulai menjadi
kenyataan .
Penggunaan bioteknologi belum dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. namun
demikian, banyaknya penggunaan hasil-hasil bioteknologi belum diimbangi dengan pengetahuan
masyarakat tentang pengertian dari bioteknologi. Jadi masyarakat hanya memanfaatkan hasil-
hasil dari bioteknologi tanpa mengetahui secara pasti apa itu bioteknologi.
PEMBAHASAN
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi,
virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi
untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya
didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia,
komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya.
Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu
dalam proses produksi barang dan jasa.
Kultur jaringan tanaman adalah metode atau teknik dalam mengisolasi bagian tanaman
yaitu sel, jaringan, organ dan protoplasma dan menumbuhkannya pada media buatan dalam
kondisi aseptic didalam ruang yang terkontrol sehingga bagian-bagian dari tanaman tersebut
akan tumbuh dan berkembang menjadi tanaman yang lengkap. Bagian yang ditumbuhkan
melalui kultur jaringan dinamakan dengan eksplan. Eksplan yang digunakan biasanya dari
jaringan tumbuhan yang masih muda, seperti tunas, daun muda dan ujung akar.
Kultur jaringan memanfaatkan sifat totipotensi sel, yaitu setiap sel membawa informasi
genetik yang lengkap sehingga berpotensi untuk berkembang menjadi individu baru yang
lengkap. Kultur jaringan mula-mula dilakukan oleh Frederick C. Steward. Steward mengkultur
sel-sel akar tanaman wortel dalam suatu media buatan. Dari sel-sel akar itu berhasil tumbuh
tanaman wortel yang lengkap. Hasil percobaan ini membuktikan bahwa sel mengandung semua
informasi genetik yang lengkap.
a. Pollen antherkultur merupakan suatu teknik kultur jaringan dengan menggunakan eksplan
dari benang sari atau serbuk sari.
b. Cloroplast kultur merupakan teknik kultur jaringan dengan menggunakan eksplan chloroplast
untuk keperluan memperbaiki sifat dari tanaman dengan membuat varietas baru.
c. Maristem kultur merupakan suatu teknik kultur jaringan dengan menggunakan eksplan atau
bagian tanaman dari jaringan muda tau meristem.
d. Protoplast kultur merupakan suatu teknik kultur jaringan dengan menggunakan bagian
tanaman protoplast atau sel hidup yang telah dihilangkan dari dinding selnya.
e. Somatic cross atau silangan protoplasma merupakan penyilangan dua macam protoplasma
menjadi satu, kemudian membudidayakannya sehingga menjadi tanaman yang kecil dengan
memiliki sifat baru.
2. Hidroponik dan aeroponik
Hidroponik adalah suatu istilah yang digunakan dalam bercocok tanam tanpa menggunakan
tanah sebagai media tumbuhnya. Untuk memperoleh zat makanan atau unsur hara yang
diperlukan untuk pertumbuhan tanaman, ke dalam air yang digunakan dilarutkan campuran
pupuk organik. Campuran pupuk ini dapat diperoleh dari buatan sendiri atau pupuk buatan yang
siap pakai. Adapun keuntungan dengan cara hidroponik adalah sebagai berikut:
Selain hidroponik, saat ini teknik yang sedang dikembangkan adalah teknik aeroponik. Jika
hidroponik media yang digunakan untuk tumbuh akar adalah air dan media lain misalnya kerikil
atau pasir. Tapi pada aeroponik tidak menggunakan media sama sekali. Akar tanaman di
letakkan menggantung dalam suatu wadah yang dijaga kelembapannya dari air yang biasanya
berasal dari pompa bertekanan sehingga timbul uap air. Zat makanan diperoleh melalui larutan
nutrien yang disemprotkan ke bagian akar tanaman.
Sistem aeroponik memiliki kelebihan dibandingkan sistem hidroponik. Pada sistem aeroponik,
akar yang menggantung akan lebih banyak menyerap oksigen sehingga meningkatkan
metabolisme dan kecepatan pertumbuhan tanaman.
Serealia atau tumbuhan rumput-rumputan berbiji merupakan tumbuhan yang menyuplai 50%
makanan pokok penduduk dunia. Namun, serealia tidak memiliki simbion bakteri akar-akarnya
untuk memfiksasi nitrogen, sehingga kebutuhan nitrogen (N2) diperoleh dari penambahan pupuk
buatan. Kelebihan pupuk buatan yang diberikan dapat terbilas air dan menyemari air minum
yang dikonsumsi manusia di lingkungan sekitar.
a. Tumbuhan serealia
b. Bakteri yang berasosiasi dengan tumbuhan serealia
c. Plasmid TI ( Tumor Inducing) dari Agrobacterium dan kemudian menginfeksikannya ke
tumbuhan yang sesuai dengan bakteri yang telah direkayasa
4. Teknologi tanaman transgenic
Tanaman transgenik merupakan tanaman yang telah disusupi DNA asing sebagai
pembawa sifat yang diinginkan. DNA tersebut dapat berasal dari tumbuhan yang beda jenis.
Untuk menghasilkan tanaman transgenik dibutuhkan teknik rekayasa genetika dan vector
sebagai pembawa gen sifat yang diinginkan. Sebagai vector digunakanlah DNA yang berasal
dari bakteri Agrobacterium tumefaciens yang lebih dikenal dengan nama Ti plasmid (tumor-
inducing plasmid). Ti plasmid memiliki kemampuan untuk masuk ke dalam sel tumbuhan
selama proses infeksi.
Teknologi transgenik telah dilakukan pada beberapa tanaman pertanian seperti jagung, kapas,
tomat, padi, kedelai, dan papaya. Pada kedelai telah dimasukkan beberapa gen yang
menyebabkan variasi pada tanaman kedelai. Pada tanaman jagung telah dimasukkan gen cry dari
Bacillus thuringiensis disebut dengan jagung Bt, yang menyebabkan jagung menghasilkan
protein yang dapat membunuh serangga, seperti kupu-kupu.
Tanaman transgenik ini tidak perlu disemprot dengan pestisida untuk menyingkirkan hama dan
penyakit, sebab dengan sisipan gen tersebut akan menghasilkan senyawa endotoksin ( senyawa
racun) sehingga tanaman transgenik dapat membrantas hama dengan senyawa racun yang
dikandungnya.
a. Sukar untuk mendapatkan suatu hibrida antar spesies dan antar genera. Hibridisasi
somatik dapat mengatasi hal tersebut.
b. Sitoplasma pada perkawinan seksual hanya berasal dari induk betina saja. Dalam proses
pembuahan, ganet jantan hanya membawa inti saja dengan sedikit sitoplasma sebaliknya
pada tetua betina selain inti juga sitoplasma. Untuk mendapat sitoplasma dari kedua tetua
diadakan fusi antara sitoplasma.
Fusi protoplas dapat dimanfaatkan untuk melakukan persilangan antar spesies atau galur
tanaman yang tidak memungkinkan untuk dilakukan dengan persilangan biasa karena adanya
masalah inkompatibilitas fisik. Fusi protoplas membuka kemungkinan untuk:
a. Menghasilkan hibrid somatik amphidiploid yang fertil antar spesies yang secara seksual
tidak kompatibel
b. Menghasilkan galur heterozigot dalam satu spesies tanaman yang secara normal hanya
dapat diperbanyak dengan cara vegetatif, misalnya pada kentang.
c. Memindahkan sebagian informasi genetik dari satu spesies ke spesies lain dengan
memanfaatkan fenomena yang disebut penghilangan kromosom (chromosome
elimination).
d. Memindahkan informasi genetik yang ada di sitoplasma dari satu galur atau spesies ke
galur atau spesies lain
e. Fusi protoplas dapat menghasilkan dua macam kemungkinan produk:
f. Hibrid, jika nukleus dari kedua spesies tersebut betul-betul mengalami fusi (menyatu)
g. Cybrid (cytoplasmid hybrid ataru heteroplast), jika hanya sitoplasma yang mengalami
fusi sedangkan informasi genetik dari salah satu induknya hilang.
Teknik ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari teknik ini adalah dapat
menghasilkan tanaman dengan sifat tertentu dan dapat dilakukan dengan spesies yang berbeda.
Kekurangan dari teknik ini adalah memerlukan biaya yang mahal serta butuh ketelitan yang
lebih.
a. Peningkatan kandungan nutrisi pada tanaman pisang, cabe, stroberi, dan ubi jalar.
b. Peningkatan rasa, misalnya pada tanaman tomat, cabe, buncis, dan kedelai.
c. Peningkatan kualitas produk, misalnya pada pisang, cabe, stroberi dengan tingkat
kesegaran dan tekstur yang lebih baik.
d. Mengurangi reaksi alergi, misalnya pada tanaman polongpolongan dengan kandungan
protein penyebab alergi yang lebih rendah
e. Kandungan bahan berkhasiat obat, misalnya pada tomat dengan kandungan lycopene
yang tinggi yang berguna sebagai antioksidan untuk mengurangi kanker, bawang dengan
kandungan allicin untuk menurunkan kolesterol, serta pada padi dengan kandungan
vitamin A dan zat besi untuk mengatasi anemia dan kebutaan.
f. Tanaman yang mampu memproduksi vaksin dan obatobatan untuk mengobati penyakit
manusia, misalnya pada tanaman tembakau yang telah direkayasa sehingga dapat
menghasilkan vaksin untuk penyakit kanker.
g. Tanaman dengan kandungan nutrisi yang lebih baik untuk pakan ternak.
2.3 Perkembangan bioteknologi dalam bidang pertanian.
Salah satu kelebihannya adalah mempersingkat pengujian tanaman . jika dengan cara
konvensiaonal di perlukan waktu sedikitnya 5tahun, sedangkan dengan cara ini hanya di
perlukan waktu paling lama 3 tahun.dengan marka molekuler, pada generasi ketiga tanaman hasil
persilangan sudah stabil. Pada tanaman jagung marka molekuler digunakan untuk mengetahui
jarak genetik (hubungan kekerabatan) jagung. Dengan begitu, para pemulia menjadi lebih mudah
dalam melakukan persilangan. Selanjutnya yang tak kalah pentingnya adalah perlindungan
terhadap sumber genetik pertanian Indonesia dari ancaman kepunahan. Rekayasa genetika dalam
bidang tanaman dilakukan dengan mentransfer gen asing ke dalam tanaman. Hasil rekayasa
genetika pada tanaman seperti ini disebut tanaman transgenik. Sudah diperoleh beberapa
tanaman transgenik yang toleran terhadap salinitas, kekeringan dan hama penyakit
Penerapan bioteknologi tanaman juga dapat memudahkan petani dalam proses budidaya
tanaman. Misalkan dalam pengendalian gulma yaitu dengan menghasilkan tanaman yang
memiliki ketahanan terhadap jenis herbisida tertentu. Sebagai contoh adalah tanaman berlabel
Roundup Ready yang terdiri dari kedelai, canola (sejenis tanaman penghasil minyak), dan jagung
yang tahan terhadap herbisida Roundup. Di dunia saat ini telahbanyak dilepas berbagai tanaman
jenis baru hasil penerapan bioteknologi. Misalnya di China pada tahun 2006 telah telah
dikembangkan sekitar 30 spesies tanaman transgenik, antaralain padi, jagung, kapas, kentang,
kedelai, tomat tahan virus, petunia dengan warna bunga bary, paprika tahan virus, dan kapas
tahan hama) yang telah dilepas untuk produksi.
Beberapa jenis tanaman unggul baru yang dibuat dengan pemanfaatan bioteknologi adalah
sebagai berikut:
Padi merupakan tanaman pangan utama dunia. Dengan demikian padi menjadi prioritas
utama dalam bioteknologi. Selain padi, tanaman pangan yang telah banyak mendapat sentuhan
bioteknologi adalah kentang. Penerapan bioteknologi pada tanaman padi sebenarnya telah lama
dilakukan. Salah satu produknya adalah pari jenis golden rice yang dikenalkan pada tahun 2001.
Diharapkan padi jenis ini dapat membantu jutaan orang yang mengalami kebutaan dan kematian
dikarenakan kekurangan vitamin A dan besi. Vitamin A sangat penting untuk penglihatan,
respon kekebalan, perbaikan sel, pertumbuhan tulang, reproduksi, hingga penting untuk
pertumbuhan embrionik.
Nama Golden Rice diberikan karena butiran yang dihasilkan berwarna kuning menyerupai
emas karena mengandung karotenoid. Rekayasa genetika merupakan metode yang digunakan
untuk produksi Golden Rice. Hal ini disebabkan karena tidak ada plasma nutfah padi yang
mampu untuk mensintesis karotenoid.
Teknik bioteknologi saat ini telah banyak digunakan dalam produksi kentang. Baik dalam
teknik penyediaan bibit, pemuliaan kentang, hingga rekayasa genetika untuk meningkatkan sifat-
sifat unggul kentang. Dalam hal penyediaan bibit, saat ini teknik kultur jaringan telah banyak
digunakan. Teknik kultur jaringan me-mungkinkan petani mendapatkan bibit dalam jumlah besar
yang identik dengan induknya. Contoh varietas kentang baru adalah kentang Russet Burbank
yang memiliki kandungan pati yang tinggi yang dapat menghasilkan kentang goreng dan kripik
kentang dengan kualitas yang lebih baik karena menyerap lebih sedikit minyak ketika digoreng.
c. Tomat FlavrSavr
Teknologi rekayasa genetika juga telah diaplikasikan pada tanaman hortiklutura. Sebagai contoh
yang cukup terkenal adalah tomat FlavrSavr, yaitu jenis tomat yang buah matangnya tidak lekas
rusak/membusuk. Hal ini sangat berbeda dengan tanaman tomat lain, di mana buah yang matang
cepat menjadi rusak. Sifat tomat FlavrSavr ini sangat berguna dalam pengiriman buah ke tempat
yang jauh sebelum tiba di tangan konsumen.
Salah satu dari sekian banyak kerugian merokok adalah gangguan kesehatan karena kadar
nikotin yang tinggi. Pendekatan bioteknologi dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini yaitu
dengan merakit tanaman tembakau yang bebas kandungan nikotin. Pada tahun 2001 jenis
tembakau ini diklaim dapat mengurangi resiko serangan kanker akibat merokok. Selain bebas
nikotin, sentuhan bioteknologi lain juga dilakukan untuk tanaman tembakau misalnya dengan
meningkatkan aroma menggunakan gen aroma dari tanaman lain. Salah satu yang telah berhasil
adalah mengabungkannya dengan aroma buah lemon.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri,
fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses
produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak
hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti
biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain
sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai
cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.
3.2 Saran
Akan lebih baik jika penggunaan bioteknologi digunakan secara bijaksana dan semanfaat
mungkin tanpa harus memberikan dampak negatif di lingkungan sekitar.
DAFTAR PUSTAKA