KELOMPOK 3
1. ADRIANA BOIMAU
2. ARDI GUSTI JOHANNES
3. CHARLES PAULUS DOI
4. FEGI ARIMAN TSE
5. GRASIANA PASKLIA MUDA
6. OLIVA BERTHA LENDA
7. SIFRA APRILIA TOBE
8. SIMSON NYAWA
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2019
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena tanpa berkat dan rahmat-Nya penulis tidak mampu menyelesaikan
makalah ini pada waktunya. Makalah ini berisi tentang Bioteknologi Dalam
Bidang Pertanian beserta uraian-uraiannya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
C. Tujuan ..........................................................................................................
A. Kesimpulan ...................................................................................................
B. Saran ..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan teknologi ilmu
pengetahuan,dan energi sebagai sumber kehidupan utama, diikuti semakin
langkanya sumber energi alami, sehingga mendorong manusia untuk dapat
menciptakan sumber energi yang dapat terbarukan, dari mahluk hidup.
Pada akhir tahun 1970-an, bioteknologi mulai dikenal sebagai salah satu
revolusi teknologi yang sangat menjanjikan. Pentingnya bioteknologi secara
strategis dan potensinya untuk kontribusi dalam bidang pertanian, pangan,
kesehatan, sumber daya alam dan lingkungan mulai menjadi kenyataan .
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diambil ialah:
1. Apa itu bioteknologi?
2. Bagaimana pemanfaatan bioteknologi dalam bidang pertanian?
3. Apa saja produk-produk bioteknologi dalam bidang pertanian?
iv
4. Apa dampak penggunaan bioteknologi dalam bidang pertanian?
C. Tujuan
Tujuan yang diambil ialah:
1. Untuk mengetahui apa itu bioteknologi.
2. Untuk mengetahui manfaat bioteknologi dalam bidang pertanian.
3. Untuk mengetahui produk-produk bioteknologi dalam bidang pertanian.
4. Untuk mengetahui dampak penggunaan bioteknologi dalam bidang
pertanian.
v
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan
makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari
makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan
barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari
pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain,
seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia,
matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu
terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi
barang dan jasa.
vi
tumbuh tanaman wortel yang lengkap. Hasil percobaan ini membuktikan
bahwa sel mengandung semua informasi genetik yang lengkap.
Selama kultur berlangsung, faktor lingkungan seperti cahaya,
temperatur, kelembapan, dan pH diatur pada kondisi yang paling sesuai
untuk pertumbuhan eksplan. Jika nutrisi, zat pengatur tumbuh, dan keadaan
lingkungan sesuai, eksplan akan tumbuh menjadi massa sel yang belum
mengalami diferensiasi yang disebut kalus. Kalus kemudian tumbuh
menjadi tanaman kecil yang telah lengkap yang disebut plantlet. Sebelum
dapat ditanam, plantlet harus diaklimatisasi selama beberapa waktu
sehingga kondisi dan ukurannya sesuai untuk ditanam.
Teknik kultur jaringan sangat menguntungkan dalam perbanyakan
tumbuhan bernilai tinggi. Selain itu tanaman langka yang terancam punah
dapat dilestarikan dengan memanfaatkan kultur jaringan. Dengan demikian
kemajuan industri agrobisnis dapat terwujud dan ketahanan pangan akan
meningkat.
Macam-macam kultur jaringan tumbuhan, yaitu:
a. Pollen antherkultur merupakan suatu teknik kultur jaringan dengan
menggunakan eksplan dari benang sari atau serbuk sari.
b. Cloroplast kultur merupakan teknik kultur jaringan dengan
menggunakan eksplan chloroplast untuk keperluan memperbaiki
sifat dari tanaman dengan membuat varietas baru.
c. Maristem kultur merupakan suatu teknik kultur jaringan dengan
menggunakan eksplan atau bagian tanaman dari jaringan muda tau
meristem.
d. Protoplast kultur merupakan suatu teknik kultur jaringan dengan
menggunakan bagian tanaman protoplast atau sel hidup yang telah
dihilangkan dari dinding selnya.
e. Somatic cross atau silangan protoplasma merupakan penyilangan dua
macam protoplasma menjadi satu, kemudian membudidayakannya
sehingga menjadi tanaman yang kecil dengan memiliki sifat baru.
vii
2. Hidroponik dan aeroponik
Hidroponik adalah suatu istilah yang digunakan dalam bercocok
tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tumbuhnya. Untuk
memperoleh zat makanan atau unsur hara yang diperlukan untuk
pertumbuhan tanaman, ke dalam air yang digunakan dilarutkan campuran
pupuk organik. Campuran pupuk ini dapat diperoleh dari buatan sendiri atau
pupuk buatan yang siap pakai. Adapun keuntungan dengan cara hidroponik
adalah sebagai berikut:
a. Tumbuhan bebas dari hama dan penyakit
b. Produksi tanaman lebih tinggi
c. Tumbuh lebih cepat
d. Pemakaian pupuk lebih efisien
e. Mudah pengerjaannya
f. Tidak tergantung pada kondisi alam
g. Tidak membutuhkan lahan luas
viii
3. Tanaman yang dapat menfiksasi nitrogen
Serealia atau tumbuhan rumput-rumputan berbiji merupakan
tumbuhan yang menyuplai 50% makanan pokok penduduk dunia. Namun,
serealia tidak memiliki simbion bakteri akar-akarnya untuk memfiksasi
nitrogen, sehingga kebutuhan nitrogen (N2) diperoleh dari penambahan
pupuk buatan. Kelebihan pupuk buatan yang diberikan dapat terbilas air dan
menyemari air minum yang dikonsumsi manusia di lingkungan sekitar.
Dengan bioteknologi, para ilmuwan mengembangkan tumbuhan yang
akar-akarnya dapat bersimbiosis dengan Rhizobium. Ide ini melibatkan gen
nif yang dapat mengontrol fiksasi nitrogen. Para ilmuwan menyisipkan gen
nif ini pada :
a. Tumbuhan serealia
b. Bakteri yang berasosiasi dengan tumbuhan serealia
c. Plasmid TI ( Tumor Inducing) dari Agrobacterium dan kemudian
menginfeksikannya ke tumbuhan yang sesuai dengan bakteri yang telah
direkayasa
ix
b. Ti plasmid dipotong pada sisi yang spesifik dengan menggunakan enzim
restriksi
c. DNA yang berasal dari sel tanaman dipotong dengan menggunakan
enzim restriksi yang sama agar diperoleh sisi yang speksifik. Kemudian
gen tanaman yang membawa sifat yang diinginkan dipisahkan dari DNA-
nya
d. Gen tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam plasmid sehingga
menghasilkan DNA rekombinan
e. Plasmid yang telah mengandung gen tersebut dimasukkan ke dalam sel
tanaman yang dikultur. Saat ini, sel tanaman telah memiliki gen dari
tanaman lain
f. Terjadi regeberasi sel tumbuhan yang akan terus mengalami pembelahan
hingga menjadi satu individu tanaman baru. Tanaman baru ini memiliki
sifat baru yang diinginkan dan merupakan tanaman transgenik
x
sinar beta (β). Manfaat dari radioaktif seperti sinar gama (γ ) berguna untuk
pemuliaan tanaman, yaitu dengan meradiasi sel atau jaringan sehingga akan
terjadi mutasi yaitu terjadinya perubahan jumlah kromosom atau gen yang
terdapat dalam inti sel, dengan tujuan agar menghasilkan atau memiliki
keturunan dengan bibit unggul.
Hasil dari mutasi yang sering dinamakan mutan, ternyata memiliki
beberapa keuntungan di antaranya cocok ditanam di persawahan pasang
surut yang memiliki kadar garam cukup tinggi, tahan wereng cokelat dan
hijau, tahan penyakit busuk daun, umur lebih pendek, dapat ditanam pada
musim kemarau dalam waktu lebih singkat, hasil panennya lebih banyak.
Tanaman hasil mutasi ini bersifat poliploidi (jumlah kromosomnya
berkelipatan dari kromosom normal) sehingga dapat memberikan hasil yang
lebih tinggi, misalnya cepat berbuah, buahnya lebih besar, dan tidak berbiji.
6. Fusi protoplas
Fusi protoplas merupakan suatu proses alamiah yang terdapat dari
mulai tanaman tingkat rendah sampai pada tanaman tingkat tinggi. Fusi
protoplas merupakan gabungan protoplas dengan protoplas lain dari
beberapa spesies, kemudian membentuk sel yang dapat tumbuh menjadi
tanaman hibrid. Hibridisasi somatik melalui fusi protoplasma digunakan
untuk menggabungkan sifat lain dua spesies atau genus yang tidak dapat
digabungkan secara seksual ataupun aseksual. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara menggabungkan seluruh genom dari spesies yang sama (intra-
spesies), atau antarspesies dari genus yang sama (inter-spesies), atau
antargenus dari satu famili (inter genus).
Ketika tanaman dilukai, maka sejumlah sel yang disebut callus akan
tumbuh pada tempat yang dilukai tersebut. Sel-sel callus memiliki
kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi tunas dan akar serta keseluruhan
tanaman berbunga. Potensi alami sel-sel tersebut yang terprogram menjadi
calon tanaman baru sangat ideal untuk rekayasa genetik. Seperti pada sel-sel
tanaman, sel-sel callus dikelilingi oleh dinding selulosa yang tebal, yaitu
xi
sebuah rintangan yang menghambat pembentukan DNA baru. Dinding sel
tersebut dapat dipecah dengan dinding selulose sehingga menghasilkan sel
tanpa dinding sel yang disebut protoplas. Protoplas ini dapat digabungkan
dengan protoplas lain dari beberapa spesies, kemudian membentuk sel yang
dapat tumbuh menjadi tanaman hibrid. Metode ini disebut fusi protoplas.
a. Sukar untuk mendapatkan suatu hibrida antar spesies dan antar genera.
Hibridisasi somatik dapat mengatasi hal tersebut.
b. Sitoplasma pada perkawinan seksual hanya berasal dari induk betina saja.
Dalam proses pembuahan, ganet jantan hanya membawa inti saja dengan
sedikit sitoplasma sebaliknya pada tetua betina selain inti juga
sitoplasma. Untuk mendapat sitoplasma dari kedua tetua diadakan fusi
antara sitoplasma.
xii
d. Memindahkan informasi genetik yang ada di sitoplasma dari satu galur
atau spesies ke galur atau spesies lain
e. Fusi protoplas dapat menghasilkan dua macam kemungkinan produk:
f. Hibrid, jika nukleus dari kedua spesies tersebut betul-betul mengalami
fusi (menyatu)
g. Cybrid (cytoplasmid hybrid ataru heteroplast), jika hanya sitoplasma
yang mengalami fusi sedangkan informasi genetik dari salah satu
induknya hilang.
xiii
d. Mengurangi reaksi alergi, misalnya pada tanaman polongpolongan
dengan kandungan protein penyebab alergi yang lebih rendah
e. Kandungan bahan berkhasiat obat, misalnya pada tomat dengan
kandungan lycopene yang tinggi yang berguna sebagai antioksidan untuk
mengurangi kanker, bawang dengan kandungan allicin untuk
menurunkan kolesterol, serta pada padi dengan kandungan vitamin A dan
zat besi untuk mengatasi anemia dan kebutaan.
f. Tanaman yang mampu memproduksi vaksin dan obatobatan untuk
mengobati penyakit manusia, misalnya pada tanaman tembakau yang
telah direkayasa sehingga dapat menghasilkan vaksin untuk penyakit
kanker.
g. Tanaman dengan kandungan nutrisi yang lebih baik untuk pakan ternak.
xiv
pangan yang telah banyak mendapat sentuhan
bioteknologi adalah kentang. Penerapan
bioteknologi pada tanaman padi sebenarnya telah
lama dilakukan. Salah satu produknya adalah pari
jenis golden rice yang dikenalkan pada tahun
2001. Diharapkan padi jenis ini dapat membantu jutaan orang yang
mengalami kebutaan dan kematian dikarenakan kekurangan vitamin A dan
besi. Vitamin A sangat penting untuk penglihatan, respon kekebalan,
perbaikan sel, pertumbuhan tulang, reproduksi, hingga penting untuk
pertumbuhan embrionik.
Nama Golden Rice diberikan karena butiran yang dihasilkan
berwarna kuning menyerupai emas karena mengandung karotenoid.
Rekayasa genetika merupakan metode yang digunakan untuk produksi
Golden Rice. Hal ini disebabkan karena tidak ada plasma nutfah padi yang
mampu untuk mensintesis karotenoid.
xv
c. Tomat FlavrSavr
Teknologi rekayasa genetika juga telah
diaplikasikan pada tanaman hortiklutura. Sebagai
contoh yang cukup terkenal adalah tomat
FlavrSavr, yaitu jenis tomat yang buah matangnya
tidak lekas rusak/membusuk. Hal ini sangat
berbeda dengan tanaman tomat lain, di mana buah yang matang cepat
menjadi rusak. Sifat tomat FlavrSavr ini sangat berguna dalam pengiriman
buah ke tempat yang jauh sebelum tiba di tangan konsumen.
xvi
c. Memajukan ketahanan pangan suatu bangsa dengan memproduksi
bibit-bibit unggulan.
d. Dapat membuat bibit dalam waktu yang relatif singkat.
2. Dampak Negatif
a. Toksisitas pada lahan pangan
Kedelai transgenik merupakan penyebab reaksi alergi yang serius.
Selain itu pernah terjadi kontaminan toksik dari bakteri transgenik
yang digunakan untuk menghasilkan makanan suplement triptofan.
Memunculkan bahan kimia baru yang berpotensi menimbulkan
pengaruh toksisitas pada bahan pangan. Terjadi intriduksi alergan atau
toksin baru dan bahaya genetik yang semula tidak pernah dijumpai
pada hasil pertanian.
b. Mengganggu keseimbangan lingkungan dan ekosistem
Serbuk sari jagung di alam bebas dapat bersilangan alami dengan
gulma-gulma liar, sehingga menghasilkan gulma unggul yang sulit
dibasmi. Organisme yang berubah ketahanan nya terhadap lingkungan
dapat mengganggu lingkungan baik unsur lingkungan biotik maupun
abiotik sekitar penanaman terutama jenis-jenis adaptasi makhluk hidup
yang ada pada equilibrium ekosistem.
c. Menimbulkan penyakit/gangguan kesehatan pada tubuh manusia
Reaksi yang ditimbulkan oleh tubuh manusia baik berupa alergi
ataupun penyakit ditimbulkan oleh masuknya gen asing yang masuk
dalam tubuh. Bioteknologi dengan insersi gen asing ke gen inang pasti
terjadi interaksi antara gen inang produk pertanian dengan gen asing
tersebut. Contohnya kapas transgenik yang terdapat gen ada dapat
berpindah ke bakteri penyebab kencing nanah.
d. Kultur jaringan menghasilkan bibit perakaran yang tidak kuat
Perakaran tumbuhan yang dihasilkan dari teknik kultur jaringan
tidak sekuat perakaran yang dibudidayakan secara konvensional.
e. Potensi erosi plasma nutfah
xvii
Pengembangan tanaman transgenik dengan efek pestisida dapat
mengancam keberadaan plasma nutfah tanaman serta mengalami
ancaman erosi. Jagung Bt dapat menyebabkan kematian pada larva
spesies kupu-kupu raja (Danaus plexippus) sehingga dikhawatirkan
memusnahkan plasma nutfah spesies kupu-kupu tersebut. Jika spesies
musnah maka akan menimbulkan gangguan keseimbangan ekosistem.
f. Resisten pestisida
Pestisida akan menjadi resisten atau kebal terhadap perlakuan
tanaman transgenik tomat dalam jangka waktu panjang. Hal ini
menyebabkan pergeseran gen yang membuat mematikan organisme
lain. Misalnya transgenik tomat yang awal mulanya hanya untuk
membunuh serangga tapi pada akhirnya setelah 10 tahun berdampak
mematikan cacing tanah penyubur media tanam.
xviii
BAB III
PENUTUP
i. Kesimpulan
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan
makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari
makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan
barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari
pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain,
seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia,
matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu
terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi
barang dan jasa.
ii. Saran
Akan lebih baik jika penggunaan bioteknologi digunakan secara
bijaksana dan semanfaat mungkin tanpa harus memberikan dampak negatif di
lingkungan sekitar.
xix
DAFTAR PUSTAKA
https://fembrisma.wordpress.com/science/bioteknologi/bioteknologi-pertanian/
https://materiipa.com/dampak-negatif-bioteknologi-dalam-bidang-pertanian
http://www.modulbiologi.com/dampak-positif-dan-negatif-bioteknologi-di-
berbagai-bidang/#
xx