Anda di halaman 1dari 13

Pemangkasan Pada Tanaman Hortikultura

BAB I
PENDAHULUAN

a. Latar belakang
Pemangkasan (purining) adalah tindakan pembuanga bagian-bagian
tanaman seperti cabang atau ranting dengan mendapatkan bentuk
tertentusehingga dicapai tingkat efisiensi yang tinggi di dalam pemanfaatan
cahaya matahari, mempermudah pengendalian hama penyakit serta
mempermudahpemanenan. Pemangkasan adakalanya berguna untuk mengurangi
beban buah yang terlampau lebat sehingga didapatkan buah dengan kualitas dan
kuantitas yang baik.
pemangkasan tanaman merupakan usaha untuk memperbaiki kondisi
lingkungan seperti suhu, kelembababan, cahaya, sirkulasi angin sehingga aktivitas
fotosintesis berlangsung normal. Pemangkasan dapat memperbaiki kesehatan
tanaman, pembungaan terangsang dan produksi meningkat. Barus dan Syukri
(2008) Tambahan pula pada Zamriyetti dan Rambe (2006) pemangkasan pada
fase vegetatif dapat meningkatkan jumlah cabang primer dan pemangkasan pada
fase generatif dapat meningkatkan bobot 100 biji dan berat biji kering per sampel.
Komoditas hortikultura adalah kelompok komoditas yang terdiri dari
buah-buahan, sayuran, bunga, tanaman hias dan tanaman biofarmaka. Kalau
dilihat dari cara penggunaan, habitus tanamannya maupun fungsinya, nampaknya
kelima kelompok anggota hortikultura merupakan komoditas-komoditas yang
sangat berbeda satu dengan yang lain. Buah-buahan dan sayuran dikonsumsi
sebagai pangan manusia, sedangkan bunga dan tanaman hias tidak dimakan, dan
tanaman obat lain lagi penggunaannya. Pohon buah-buahan sebagian besar
habitusnya adalah pohon, sedangkan sayuran adalah herba. Tetapi sebenarnya
seluruh komoditas hortikultura mempunyai ciri penting yang sama satu dengan
yang lain

b. Tujuan :
1. Agar dapat mengetahui dan cara pemangkasan pada tanaman hortikultura.
2. Agar dapat mengetahui gambaran umum tentang pemangkasan
3. Agar dapat mengerti dan memahami apa saja yang di lakukan untuk
pemangkasan.

_____________________________________________________________________
__
BAB II
PEMBAHASAN

A. Dilakukan pemangkasan
Pemangkasan(purining) adalah tindakan pembuanga bagian-bagian
tanaman seperti cabang atau ranting dengan mendapatkan bentuk
tertentusehingga dicapai tingkat efisiensi yang tinggi di dalam pemanfaatan
cahaya matahari, mempermudah pengendalian hama penyakit serta
mempermudahpemanenan. Pemangkasan adakalanya berguna untuk mengurangi
beban buah yang terlampau lebat sehingga didapatkan buah dengan kualitas dan
kuantitas yang baik.
Ada beberapa latar belakang yang mendasari mengapa tanaman harus dipangkas,
yaitu:

 Mengatur arah tumbuh tanaman


pertama tanaman cenderung akan tumbuh terus, baik tumbuh ke atas maupun
tumbuh ke samping. Pertumbuhan yang tidak diarahkan pada beberapa jenis
tanaman buah, akan menghasilkan tajuk tanaman yang umumnya tumbuh
memanjang ke arah atas (Jawa : nglancir), dengan batang atau cabang tunggal.
Kuatnya dominasi apikal (tunas ujung) di bagian ujung tanaman, memacu
tanaman untuk terus tumbuh meninggi ke arah atas, dan salah satu cara untuk
mematahkan dominasi apikal tersebut adalah dengan cara pemangkasan, yang
akan merangsang keluarnya pertumbuhan tunas-tunas samping atau tunas lateral.
Dengan demikian, bentuk tanaman sebagai manifestasi pertumbuhan tanaman
menjadi lebih ideal dan seimbang, baik pertumbuhan ke arah atas maupun ke arah
samping.
 Menjaga Kesehatan Tanaman
Kesehatan tanaman secara keseluruhan juga sangat dipengaruhi oleh bentuk
tanamannya. Banyak dahan dan ranting yang tumbuh tidak teratur dan bersilangan
di bagian tengah tanaman dengan daun-daun yang umumnya tidak terkena sinar
matahari secara langsung.

 Mengurangi bagian tanaman yang tidak produktif (parasite)


Daun-daun yang tidak terkena sinar matahari secara langsung, lebih bersifat
parasit bagi tanaman secara keseluruhan karena tidak melakukan proses
fotosintesis namun tetap mendapatkan fotosintat (hasil fotosintesis) dari daun-
daun di bagian terluar yang terkena sinar matahari langsung. Itu sebabnya, banyak
tanaman yang secara keseluruhan tumbuh dengan lebat, daunnya rimbun dengan
warna daun yang hijau pekat, namun teramat sangat jarang memunculkan
bunga/buah. Jika muncul bunga/buah, maka bunga dan buah yang muncul
jumlahnya terbatas atau sedikit sekali. Fotosintat yang terbentuk hanya
dialokasikan untuk pertumbuhan tanaman, khususnya ke bagian tanaman yang
bersifat parasit tersebut, dan pada akhirnya hanya sangat sedikit jumlah fotosintat
yang akhirnya dialokasikan oleh tanaman untuk memunculkan bunga dan buah

 Mengurangi habitat hidup bagi OPT


Tanaman yang dipangkas teratur akan memberikan lingkungan mikro yang baik
bagi pertumbuhan tanaman itu sendiri, di mana sinar matahari sebagai sumber
energy utama dapat menembus semua bagian tanaman, memberikan iklim mikro
yang baik, mengurangi kelembaban yang berlebihan, juga dapat meminimalkan
perkembangan jamur dan organism pengganggu tanaman (OPT) lainnya. Dengan
demikian pertumbuhan tanaman menjadi lebih optimal untuk memberikan hasil
yang optimal pula.

B. Macam macam tipe pemangkasan


Dalam kegiatan pemangkasan dikenal beberapa tipe pemangkasan, Setiap
tipe tersebut memiliki tujuan dan fungsi yang berbeda, yaitu:
 Pangkas Bentuk
Pangkas Bentuk adalah pemangkasan yang bertujuan untuk membentuk tajuk
tanaman seawal mungkin, pada umur tanaman yang masih muda. Pada beberapa
jenis tanaman tertentu (mangga misalnya), pangkas bentuk dilakukan dengan
mengikuti pola 1-3-9 yang berarti 1 batang utama yang dipangkas akan
menghasilkan beberapa cabang primer, dan dari beberapa cabang primer tersebut
dipilih 3 cabang yang pertumbuhannya paling seragam dan seimbang dengan arah
pertumbuhan yang proporsional (misalnya membentuk sudut 120 derajat
bersilangan). Dari 3 cabang primer yang dipelihara ini, masing-masing cabang
akan dipangkas lagi untuk menghasilkan 3 cabang sekunder dengan pertumbuhan
terbaik, seimbang, dan proporsional. Dengan demikian, pasca pemangkasan
bentuk sejak dini, pada akhirnya akan diperoleh tanaman dengan pola
percabangan 1-3-9. Dengan pola percabangan seperti ini, akan dihasilakan
tanaman dengan tajuk yang rimbun dan membulat, dengan ketinggian yang dapat
diatur. Pada kasus tertentu, jika hanya terdapat 2 cabang primer pada batang
utama, maka 2 cabang primer ini pun masih dapat dibentuk dengan mengikuti
pola 1-2-6, sebagaimana pola 1-3-9. Pola 1-2-6 pun masih memberikan bentuk
percabangan ideal dengan bentuk tajuk yang juga membulat dan rimbun. Pada
pemangkasan bentuk seperti ini, semua dahan dan ranting yang bersilangan di
dalam pola 1-3-6 atau 1-2-6 harus dibuang habis, dan hanya menyisakan cabang-
cabang tersier di ujung tanaman.

 Pangkas Produksi
Pangkas Produksi yaitu pemangkasan yang bertujuan untuk merangsang
munculnya tunas-tunas produktif, khususnya tunas-tunas yang berada di tajuk
bagian terluar dari tanaman. Semakin banyak tunas produktif di ujung ranting,
maka kemungkinan munculnya bunga dan buah juga akan semakin banyak,
artinya jumlah bunga/buah berbanding lurus dengan jumlah ujung ranting
produktif. Pemangkasan produksi juga dilakukan pada semua dahan/ranting di
bagian tengah tanaman yang tidak produktif dan tumbuh tidak beraturan, termasuk
memangkas habis semua tunas air yang tumbuh lurus, tegak lurus di cabang
primer maupun cabang sekunder. Coba perhatikan tunas-tunas air yang tumbuh di
cabang primer/sekunder tanaman durian, jambu air, atau durian. Tunas air ini
bersifat parasit dan tumbuh sangat cepat, melebihi kecepatan pertumbuhan tunas-
tunas lainnya, dengan mengambil fotosintat hasil fotosintesis sebagai energi
pertumbuhannya. Selain itu tunas air juga sangat jarang memunculkan bunga
meski tanaman telah memasuki siklus/periode berbunga. Tunas-tunas air ini
sebenarnya dapat dimanfaatkan sebagai entres untuk bahan perbanyakan tanaman,
diambil sebagai entres yang disambungkan ke batang bawah dengan metode
sambung susuan, sambung pucuk (top grafting), maupun sambung sisip. Hasilnya,
bibit baru dengan sifat genetic yang sama persis dengan sifat genetic tanaman
induk, tempat tunas air tersebut diperoleh.

 Pangkas Pemeliharaan
Pangkas Pemeliharaan lebih ditujukan untuk memeliharan kesehatan tanaman
secara keseluruhan dengan melakukan pemangkasan bersamaan dengan
pemberian pupuk, dan umumnya harus dilakukan pasca tanaman menyelesaikan
periode berbuah, saat di mana energi tanaman terkuras habis untuk membesarkan
buah, dimulai saat pentil buah terbentuk hingga buah masak fisiologis.
Pemangkasan dilakukan dengan memangkas habis semua ujung-ujung ranting
tempat keluarnya bunga/buah (contoh mudah adalah pada tanaman mangga,
rambutan, dan klengkeng). Pemangkasan ujung-ujung ranting akan merangsang
keluarnya tunas-tunas baru yang jumlahnnya akan lebih banyak dari jumlah tunas
sebagai ujung ranting. Selain itu akan memudahkan pemeliharaan dengan
mempertahankan tinggi tanaman yang tetap pendek, tidak tinggi menjulang atau
tumbuh terlalu melebar ke arah samping sehingga menhabiskan banyak tempat
untuk menunjang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan. Pangkas habis pula
semua tunas air yang muncul serta membuang semua ranting kering yang mati.
Ranting kering ini biasanya menjadi tempat yang menyenangkan bagi
pertumbuhan beberapa jenis hama, khususnya hama penggerek batang.

 Manfaat Pemangkasan
Meskipun dianggap kurang penting dan kurang berperan dalam pertumbuhan
tanaman, namun proses pemangkaasan dalam kegiatan budidaya sangatlah
memberi dampak yang sangat nyata, hal tersebut dapat dilihat dari beberapa
dampak yang dihasilkan dari proses pemangkasan , yaitu:

1. Merangsang proses pembuahan dan pembungaan


Selain pemberian tambahan hormone yang dapat mempercepat suatu proses
pembuahan atau pembungaan, cara lain yang dapat digunakan ialah dengan
melakukan pemangkasa pada tanaman yang dibudidayakan. Dengan melakukan
pemangkasan, hasil fotosintesis atau fotosintat tidak disalurkan pada daun yang
bersifat parasite pada tumbuhan tersebut, melainkan digunakan untuk
pembentukan bunga ataupun buah.
2. Mungurangi OPT
Dengan melakukan pemangkasan, secara tidak langsung kita juga telah
mengurangi tempat tinggal atau habitat yang dapat digunakan oleh OPT untuk
berkembang biak. Selain mengurangi habitat Opt, kita juga telah memberi celah
pada sinar matahari untuk masuk dan menyinari bagian tanaman yang biasanya
tertutup, sehingga memberikan lingkungan mikro yang cocok untuk terus menjaga
kelembaban tanaman tersebut, sehingga jamur atau cendawan yang merugikan
bisa ditekan populasinya.

3. Menambah nilai estetika


Pada jenis tanaman hias, pemangkasan sangatlah penting untuk dilakukan
terutama pada tanaman yang lebih menonjolkan keindahan dari segi bentuk.
Contohnya ialah pada tanaman bonsai, pemangkasan [ada tanaman ini sangatlah
penting, karena dengan dilakukan pemangkasan pada tanaman ini dapat
menambah nilai estetika atau keindahan dari tanaman ini, dan tentu saja harga dari
tanaman inipun menjadi lebih meningakat.
4. Memperkokoh batang tanaman
Dengan dilakukan pemangkasan, maka beban yang dimiliki oleh batang untuk
menopang tanaman secara keseluruhan dapat dikurangi. Hal ini akan tampak jelas
terutama pada tanaman yang dikembangbiakkan secara cangkok, karena pada
hasil perbanyakan secara cangkok, akar tanaman tersebut tidak sebanyak seperti
tanaman yang dikembangbiakkan dari biji, sehingga pemangkasan dirasa perlu
agar batang tanaman tetap dapat berdiri tegak dan tidak rebah.(Anonymousb,2012)

 Alat dan bahan pada saat Pemangkasan

Alat-alat yang digunakan dalam pemangkasan , baik kelengkapan maupun


kondisinya, sangat berpengaruh terhadap hasil pemangkasan dan keamanan
operator (pemangkas). Tentunya, alat yang lengkap dan baik akan memperlancar
pemangkasan. Beberapa alat yang penting untuk keperluan pemangkasan adalah
sebagai berikut :
 Gunting dahan/gunting stek, merupakan alat untuk menggunting dahan-dahan
kecil (berdiameter 2 – 3 cm) pada tanaman perdu.
 Gergaji tangan (6 gigi/inci), digunakan untuk memangkas dahan pohon yang
rendah.
 Gergaji tarik (panjang sekitar 1,5 m), digunakan untuk memotong batang- batang
besar.
 Gunting/gergaji galah (panjang 3 – 4 m), digunakan untuk memangkas
dahan/ranting kecil yang letaknya tinggi
 Tali/tambang (panjang 50 m, diameter 0,5 inci) digunakan untuk naik pohon dan
mengikat batang guna mengarahkan jatuhnya hasil pangkasan. Tali ini tersedia
dalam berbagai ukuran diameter dan panjang.
 Palu (ukuran kecil) untuk potongan-potongan pendek dan membentuk potongan
akhir yang dibantu dengan pisau tajam.
 Belt snap, pengikat gergaji dan kaleng cat.
 Shellac/cat/residu untuk pelapis luka bekas potongan.
 Sabuk pengaman sebagai pengikat tubuh operator.

C. Teknik pemangkasan
Dalam pelaksanaannya, terdapat dua dasar pemangkasan, yaitu
pemancungan (headlingback) dan penipisan (thinning out).
Pemancunganmerupakan pembuangan atau pemotongan bagian ujung suatu
cabang sampaitinggal satu tunas. Karena pemancungan dapat memecahkan
dominansiapikal, maka setelah pemancungan biasanya terjadi pertumbuhan
vegetatif yang lebat sebagai akibat dari tumbuhnya tunas-tunas lateral. Oleh
karena itu, pemancungan cenderung menghasilkan pertumbuhan tanaman dengan
pola menyemak (bush) dan kompak. Apabila pemancungan dilakukan
terhadaptanaman yang tengah aktif tumbuh, maka diistilahkan sebagai
perompesan.Sedangkan penipisan adalah pembuangan cabang-cabang
denganmeninggalkan hanya cabang lateral atau batang utama.
Penipisan memiliki pengaruh yang berlawanan dengan pemancungan,
yakni meningkatkan pemanjangan dari cabang-cabang terminal yang ditinggalkan.
Sebagai hasilakhirnya adalah pertumbuhan cabang-cabang lateral menjadi
berkurang. Dengan penipisan, pohon-pohon yang tumbuhnya lemah dapat
menjadi lebihterbuka sehingga menghasilkan suatu bentuk tanaman yang lebih
besar (tetapi bukan lebat). Penipisan juga dapat ditujukan untuk meremajakan
pohon- pohon tua sehingga merangsang pertumbuhan titik-titik ditinggalkan.
Penipisan terhadap pohon yang sedang aktif tumbuh dinamakan perompesan tunas
atau deshooting

__________________________________________________________________
_______________

BAB III
PENUTUP

a. Kesimpulan
Dengan dilikukanya pemangkasan dapat menghasilkan benampak posititif
bagi tanaman dan para petani karena efesiensi pemangkasan itu sangat bermanfaat
bg tumbuhan dalam pemanfatan cahaya dan pengendalian hama serta
memudahkan dalam pemanenan .
Macam-Macam Serta Teknik Pemangkasan Pada Tanaman – Pemangkasan
atau purining adalah langkah pembuangan beberapa bagian pada tanaman seperti
cabang dan ranting untuk mendapatkan bentuk tertentu, sehingga dapat mencapai
tingkat efisiensi yang tinggi agar cahaya matahari mampu menyinari,
mempermudah mendeteksi hama penyakit, serta mempermudah proses panen
tanaman tersebut.

Selain itu pemangkasan juga berguna untuk mengurangi beban tanaman, sehingga
keberadaan daun, rating, dan buah yang terlampau lebat dapat dikurangi. Dengan
begitu, tanaman dapat menghasilkan buah dengan kualitas dan kuantitas yang
lebih baik.

Selain mampu memperbaiki kualitas serta kuantitas tanaman dan buah,


pemangkasan tanaman juga dapat memperbaiki kondisi lingkungan tanaman
seperti kelembapan, udara, cahaya, sirkulasi angin, dan suhu.

Sehingga aktivitas proses fotosintesis dapat berlangsung dengan baik, normal,


serta produksi oksigen dari tanaman semakin banyak.

Tak hanya itu saja, pemangkasan juga dapat memperbaiki kondisi tanaman karena
sistim pembuahan terangsang dan produksi pada tanaman semakin meningkat.

Untuk melakukan pemangkasan pada tanaman yang baik, harus memperhatikan


waktu pelaksanaan yang tepat.

Karena jika melakukan pemangkasan saat waktu yang kurang tepat, dapat melukai
tanaman tersebut hingga mengakibatkan tanaman tidak mau berbuah lagi dan
yang paling fatal tanaman tersebut dapat mati. Hingga saat ini terdapat 3 Teknik
pemangkasan tanaman, dengan cara dan tujuan yang berbeda.
Agar tanaman dapat tumbuh sesuai dengan harapan, tentunya dengan harapan
mampu memberikan hasil yang optimal. Masing-masing jenis pemangkasan
tanaman memiliki kelebihan sendiri, sehingga dapat diterapkan dan dilaksanakan
dengan baik.

Berikut adalah 3 Teknik pemangkasan tanaman :

Pemangkasan Bentuk : Pemangkasan ini berfungsi untuk membentuk tanaman


saat umur tanaman yang masih muda, sehingga dapat dibentuk sesuai selera petani
atau pemilik tanaman.

Pada beberapa jenis tanaman tertentu seperti jambu dan mangga, pemangkasan
bentuk menggunakan formasi 1-3-9. 1 batang utama yang di purining (pangkas),
akan tumbuh menjadi beberapa cabang primer.

Dari beberapa cabang primer tersebut, akan dipilih 3 cabang dengan pertumbuhan
paling baik dan seimbang dengan pertumbuhan yang proporsional.

Setelah beberapa hari 3 cabang primer tersebut akan dipangkas lagi agar
mendapatkan 3 cabang sekunder dengan pertumbuhan terbaik, seimbang, dan
proporsional.

Pemangkasan pemeliharaan : Pemangkasan ini dilakukan untuk menjaga


kesehatan tanaman, dengan melakukan pemangkasan dan pemberian pupuk.

Pada umumnya, teknik ini biasa dilakukan setelah tanaman selesai berbuah
(panen). Karena setelah masa panen, tenaga tanaman habis untuk membesarkan
dan memberikan nutrisi ke buah yang sudah dipanen.

Ketika pentil atauutunas buah terbentuk dan mulai masak, saat inilah
pemangkasan dilaksanakan dengan cara memotong semua ujung-ujung ranting.

Sehingga ujung-ujung ranting akan terangsang dan membuat tunas-tunas baru


dengan jumlah yang lebih banyak dari tunas yang dipangkas sebelumnya.

Pemangkasan produksi : Pemangkasan teknik ini berfungsi untuk


menumbuhkan tunas-tunas produktif yang berada di ranting bagian luar tanaman,
sehingga semakin banyak tunas produktif yang tumbuh di ujung ranting.
Home » Pohon Bonsai » Teknik Pemangkasan Pada Tanaman Bonsai

Teknik Pemangkasan Pada Tanaman Bonsai

Pemangkasan Tanaman Bonsai – Kriteria sebuah tanaman bonsai bisa


dikatakan baik apabila kelihatan indah dan alami. Bonsai dikatakan indah apabila
terdapat keharmonisan antara tanaman dan juga pot yang digunakan.

Advertisement

Sedangkan bonsai dikatakan alami apabila style atau gaya yang digunakan tidak
berbeda dari keadaan aslinya di alam bebas.

Supaya bonsai bisa terlihat indah dan alami maka diperlukan suatu teknik yang
bisa memberikan bentuk, membuang cabang atau ranting yang tidak digunakan,
serta memendekkan batang atau cabang. Teknik yang dimaksud adalah
pemangkasan atau pemotongan.

Hal ini dilakukan karena pada tanaman hias yang dibonsai masih mengalami
pertumbuhan, apabila tidak dilakukan pemangkasan maka tanaman tersebut akan
terus bertambah tinggi dan bertambah besar.
Sebelum kita melakukan pemangkasan pada bonsai, kita harus tahu terlebih
dahulu apa saja prinsip-prinsip pemangkasan, diantaranya adalah:

 Pemangkasan pada batang yang pertumbuhannya tidak sehat harus


mempertimbangkan terlebih dahulu dengan adanya pertumbuhan
ranting yang sehat. Seperti halnya manusia, keadaan tanaman yang
sehat kuat terhadap pemotongan dan sebaliknya tanaman yang tidak
sehat daya tahannya juga akan melemah.
 Luka yang diakibatkan oleh pemangkasan yang dilakukan
sedemikian rupa bisa merata hingga permukaan pangkal Jika
lukanya cukup besar sebaiknya ditutup dengan bahan kimia misalnya
parafin.
 Jika menginginkan tumbuhnya ranting baru pada satu cabang
dimana cabangnya sehat dalam pertumbuhannya, sebaiknya
pemangkasan dilakukan di dekat bagian yang diinginkan.

Advertisement

Selanjutnya akan dibahas tentang bagaimana cara memangkas cabang atau ranting
pada bonsai, berikut ini penjelasannya:

 Pemangkasan cabang yang dilakukan karena tidak diperlukan,


pemangkasannya bisa dilakukan dengan memotong bagian pangkal
cabang secara rata dan lukanya dibuat sedikit cekung ke dalam
batang.
 Luka yang dibuat sedikit cekung ke dalam batang dapat
mempercepat proses pemulihannya, dan bekas luka yang diakibatkan
karena pemangkasan cabang menjadi tersamarkan sehingga tidak
kelihatan mencolok.
 Untuk pemangkasan pada ranting supaya lukanya cepat sembuh serta
memberikan kesan yang serasi, sebaiknya dilakukan secara miring
dan menghadap ke atas.
 Pemangkasan yang dilakukan menghadap ke bawah dan tegak lurus,
penyembuhan lukanya lebih lama dan bisa memberikan kesan yang
tidak serasi.

Teknik memangkas batang yang memiliki ukuran besar supaya pemulihannya


terlihat lebih natural sebaiknya bekas pemotongannya dibuat mengecil kebawah.

Sedangkan pemangkasan yang dilakukan pada cabang yang ukurannya sangat


besar, hal yang perlu dilakukan supaya terlihat rata yaitu dengan membuat bekas
lukanya agak menonjol ke tengah.

Untuk memangkas cabang besar pada pangkal yaitu menyisakan sedikit kulit
bagian bawah pangkal cabang agar tidak meninggalkan bekas luka.

Ternyata bukan hanya cabang batang dan ranting yang dipangkas, akarnya pun
juga harus dipangkas. Pemangkasan pada akar dilakukan agar terciptanya
keserasian dengan wadahnya yang sangat terbatas. Jika akarnya terlalu banyak,
bisa mengurangi zat hara yang diperoleh serta bisa mengurangi kesan kerdil pada
bonsai.

Tujuan utama dilakukannya pemangkasan adalah terjadinya penyebaran akar di


segala penjuru, agar akar terlihat kokoh dan kuat serta tidak adanya tumpang
tindih antara akar satu dengan yang lainnya. Nah, semoga ulasan seputar bonsai
ini bisa bermanfaat bagi anda.

Anda mungkin juga menyukai