Disusun oleh:
Kelompok 1
JURUSAN BIOLOGI
2018
A. TUJUAN
F. PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum subkultur krisan yang telah dilakukan diperoleh
hasil bahwa tidak ada hasil subkultur yang mengalami kontaminasi baik
kontaminasi oleh bakteri maupun kapang. Seluruh plantlet krisan yang
disubkultur mengalami pertumbuhan dengan baik yang ditandai dengan
pertambahan jumlah akar dan akar yang semakin panjang, serta pertambahan
daun. Warna daun plantlet hijau segar. Hal ini dikarenakan tanaman tersebut
telah mendapatkan penyegaran ketika subkultur. Penyegaran tersebut dapat
berasal dari media baru maupun udara baru yang masuk ketika melakukan
subkultur. Ada hal yang harus diperhatikan ketika melakukan subkultur tanaman
krisan yaitu ketika tanaman krisan dikeluarkan untuk dipotong dan ditanam
kembali pada media baru, tanaman tersebut jangan dibiarkan berada di LAF
terlalu lama secara terbuka. Karena tanaman ini sangat sensitif terhadap panas
dan cahaya. Apabila tanaman tersebut dibiarkan di LAF terlalu lama secara
terbuka dapat menyebabkan tanaman tersebut layu. Untuk itu dalam melakukan
subkultur harus dilakukan secara tepat dan cepat. Selain menghindari hal tadi
kecepatan dan ketepatan dalam melakukan subkultur juga dapat mengurangi
tingkat kontaminasi yang bisa terjadi.
Dari hasil yang kita dapat di atas, kita dapat mengetahui kondisi hasil
subkultur setelah dua minggu di simpan di ruang pertumbuhan. Untuk tanaman
sebelum disubkultur tanaman krisan berada dalam botol kultur bersama tanaman
krisan lainnya yang sudah mengalami pertambahan panjang. Tanaman tersebut
memiliki panjang hampir bahkan sudah mencapai tutup dari botol kultur
tersebut. Untuk kenampakan dari dari krisan tersebut ada daun yang berwarna
kuning dan layu. Hal ini sangat wajar terjadi karena tanaman tersebut mulai
berebut unsur hara dengan tanaman krisan lainnya yang tumbuh pada media dan
botol yang sama.
Hasil dari sub kultur krisan pada saat ini dikatan berhasil. Keberhasilan
pada tahapan subkultur tidak dapat lepas dari media yang digunakan. Karena
media adalah tempat bagi jaringan untuk tumbuh dan mengambil nutrisi yang
mendukung kehidupan jaringan. Media tumbuh menyediakan berbagai bahan
yang diperlukan jaringan untuk hidup dan memperbanyak dirinya. Tahapan
subkultur planlet krisan ini menggunakan media MS. Menurut Wetter dan
Constabel (1991) medium MS mempunyai kandungan nitrat, kalium dan
ammonium yang layak untuk untuk memenuhi kebutuhan banyak jenis sel
tanaman dalam kultur in vitro. Media MS yang digunakan dibuat dari campuran
unsur makro, unsur mikro, vitamin, dan gula.
Keberhasilan subkultur ini juga dipengaruhi karena faktor lingkungan
tumbuh. Faktor lingkungan tumbuh yang dimaksud ialah suhu, kelembaban, dan
cahaya. Umumnya suhu yang digunakan dalam kultur jaringan lebih tinggi dari
kondisi suhu lingkungan, hal ini bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan dan
morfogenesis eksplan. Dalam aspek kelembaban relatif dalam botol kultur
dengan mulut botol yang ditutup umumnya cukup tinggi, yaitu berkisar antara
80-99%. Sedangkan untuk aspek intensitas cahaya, lama penyinaran atau
photoperiodisitas berpengaruh terhadap pertumbuhan eksplan yang dikulturkan.
Tidak terjadinya kontaminasi menandakan pelaksanaan subkultur telah
dilakukan dengan benar oleh praktikan sehingga kesterilan pada saat subkultur
dapat terjaga (Pierik, 1987).
G. KESIMPULAN