Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI BAHAN TANAM


ACARA
SUB KULTUR DAN MULTIPLIKASI

NAMA : RIZQI MAHDAFIKIA


NO. MHS : 20200210190
GOL/KEL : AGROTEKNOLOGI D
HARI/JAM : JUMAT/13.00
ASISTEN : HERDA PRATIWI
CO-ASS :

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2021
TUJUAN :

Sterilisasi bagian tanaman dari lapang yang akan digunakan sebagai eksplan dan
melakukan subkultur serta multiplikasi bagian tanaman untuk perbanyakan secara
in vitro

ALAT : BAHAN :

1. Penjepit 1. Aquades
2. Botol 2. Tanaman Eksplan
3. Gunting 3. Pisang
4. LAF 4. Air kelapa
5. Pinset 5. Larutan Betadin
6. Petridish 6. Clorox
HASIL PENGAMATAN
1. Sub Kultur
Eksplan:

Nama Tinggi Tanaman (cm) Jumlah Daun


Eksplan Saat Hari ke-3 Hari ke-7 Saat Hari ke-3 Hari ke-7
Subkultur Subkultur
Anggrek 1 1 1 2 3 3
Hitam

PEMBAHASAN:

Subkultur merupakan salah satu tahap dalam perbanyakan tanaman melalui kultur
jaringan. Pada dasarnya subkultur adalah memotong, membelah dan menanam kembali eksplan
yang telah tumbuh sehingga jumlah tanaman akan bertambah banyak. Subkultur tidak hanya
sekedar untuk memperbanyak saja. Sama halnya dengan kultur jaringan bukan hanya sekedar
teknologi untuk perbanyakan saja tapi masih banyak pula tujuan dari kultur jaringan. Ada
beberapa tujuan yang dilakukan untuk melakukan subkultur tersebut.
1. Penyelamatan adalah subkultur yang dilakukan dengan tujuan untuk menyelamatkan
eksplan yang terkontaminasi. Bila yang terkontaminasi adalah di media dan tidak menempel
pada eksplan maka dalam subkulturnya bisa langsung di pindahkan ke media kultur steril
yang baru, tanpa harus diproses sterilisasi lagi. Tapi bila kontaminasi menempel pada
eksplan, maka eksplan diproses sterilisasi seperti awal inisisi lagi. Penyelamatan juga bisa
dilakukan pada eksplan yang mengalami browning yang berat, sehingga media di sekitar
eksplan sudah mencoklat pekat, dalam hal ini akan menghalangi penyerapan bahan makanan
dari media ke eskplan.
2. Peremajaan adalah subkultur yang bertujuan untuk meremajakan sifat kultur tanaman yang
akan dihasilkan. Dalam hal ini biasanya subkultur dilakukan pada kultur tanaman yang sudah
tua yang sudah kehabisan bahan makanan dari media kulturnya, dan kultur tanaman sudah
terlalu tua.
3. Pemilahan adalah subkultur yang dilakukan dengan mengambil bagian kultur tanaman
tertentu sesuai dengan karakter bagian kultur tanaman dan harus seragam pengambilan
bagian kultur tersebut agar hasil subkultur dari bagian kultur tanaman tersebut bersifat
seragam dengan karakter/sifat yang diinginkan
4. Penjarangan adalah subkultur yang bertujuan untuk mengurangi jumlah individu dalam
suatu populasi kultur akibat dari pertumbuhan sehingga populasi terlihat berjejal padat, hal
ini akan kurang baik bila di diamkan karena akan bersaing kebutuhan faktor pertumbuhan
5. Perlakuan adalah subkultur ke media kultur steril baru yang sudah diberi perlakuan tertentu.
Subkultur untuk keperluan perlakuan biasanya terkait dengan kesamaan bahan kultur awal
sebagai bahan eksplan yang seragam untuk perlakuan penelitian sehingga dapat dianalisa
perbedaan pertumbuhan dari perlakuan yang diberikan.
KESIMPULAN:

Pada saat kita mensubkultur suatu kultur tanaman tertentu, maka sebenarnya dalam satu botol
kultur akan terjadi beberapa bentuk morfologi pertumbuhan yang terjadi pada kultur tanaman
yang ada dalam satu botol kultur tersebut. Seperti mensubkultur tanaman untuk persiapan
aklimatisasi, maka sudah mulai menyeleksi dan siapkan kultur tanaman yang sudah
tinggi/panjang untuk di bentuk kearah individu tunggal, atau masuk ke fase perakaran. Jadi
bagian kultur tanaman yang batangnya sudah agak tinggi di subkultur dan dimasukkan ke bagian
perakaran dan pemanjangan individu. Tapi dalam botol kultur tersebut, tidak semua bentuk
kultur tanaman berupa batang pucuk yang sudah mulai memanjang, tapi bisa pula dalam bentuk
misalnya embrio somatik, atau mungkin ada kalus. Lalu apakah bentukan kultur ini dibuang atau
dibiarkan, tentunya sekalian disubkultur tapi sesuai dengan bentukan morfologinya untuk yang
embrio somatik di masukkan dalam media embrio somatik, dan yang kalus dimasukkan ke media
kalus dst.

Dengan demikian semua bahan kultur tanaman steril tidak ada yang terbuang semua bisa
disubkultur sesuai dengan kondisinya. Berarti bahwa di dalam kita mensubkultur maka kita harus
menyiapkan berbagai formula media yang mungkin akan kita temui, walau misalnya tujuan
subkultur adalah untuk perakaran

DAFTAR PUSTAKA:

MSi., I. E. (den 21 August 2019). SUBKULTUR DALAM KULTUR JARINGAN TANAMAN.


Hämtat från Eshaflora.com: http://eshaflora.com/index.php/292-subkultur-dalam-kultur-
jaringan-tanaman
2. Multiplikasi
Eksplan:

Nama Tinggi Tunas (cm) Jumlah Daun


Eksplan Saat Hari ke-3 Hari ke-7 Saat Hari ke-3 Hari ke-7
Multiplikasi Multiplikasi
Krisan 0.5 0.5 0.5 1 1 1
Tadasita

PEMBAHASAN:

Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan


pada media. Kegiatan ini dilakukan di laminar flow untuk menghindari adanya kontaminasi yang
menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan. Tabung reaksi yang telah ditanami ekplan
diletakkan pada rak-rak dan ditempatkan di tempat yang steril dengan suhu kamar.

Proses pembentukan akar yang menghasilkan perakaran dengan kualitas yang baik
sangat menentukan keberhasilan dalam tahap aklimatisasi pada mikropropagasi tumbuhan secara
in vitro. Formulasi media yang tepat sangat menentukan kualitas akar tumbuhan hasil
mikropropagasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan IBA pada media induksi akar
memberikan pengaruh yang signifikan dan berbeda nyata terhadap persentase eksplan yang
berakar dan terhadap panjang akar ratarata dibandingkan dengan media tanpa penambahan IBA
(kontrol)

KESIMPULAN:

Pemberian NAA dan BAP dapat meningkatkan jumlah tunas pada media multiplikasi. Metode
multiplikasi shootled turi yang didapatkan dalam penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk
penelitian selanjutnya pada media regenerasi. Tahapan berikutnya diperlukan penelitian untuk
mendapatkan media untuk menginduksi akar.
DAFTAR PUSTAKA:

Syarif, Z. (2017, September 11). PENGARUH BAP DAN NAA DALAM MEDIA
MULTIPLIKASI. Retrieved from ojs.unud.ac.id: file:///C:/Users/dell/Downloads/33906-
325-66745-1-10-20170911.pdf

Anda mungkin juga menyukai