Oleh:
Komang Saraswati (1851121003)
KULTUR JARINGAN Stefani Vivilia Y Markus (1851121004)
Ni Nyoman Intan Purnama Dewi (185112107)
JAMUR TIRAM PUTIH Ni Komang Ayu Aryawati Dewi (1851121010)
Ni Luh Putu Sulis Dewi Damayanti (1851121016)
( Pleuratus florida ) Ni Kadek Lisa Maharani (1851121023)
BAB I
KULTUR JARINGAN
Pada praktikum kultur jaringan ini, bagian jamur tiram kejadian masuknya unsur-unsur yang tidak
atau eksplan yang digunakan akan ditanam kedalam media dikehendaki ke dalam objek maupun media
PDA. Media PDA digunakan karena kualitasnya sudah yang tengah digunakan. Proses kontaminasi
mengalami standarisasi (Cahyana et al., 1999). Pembuatan lazim terjadi pada kultur jaringan. Kontaminan
media PDA ini sangat penting, karena jika tidak dilakukan bisa berasal dari lingkungan kerja, eksplan,
dengan hati-hati dapat mengakibatkan terjadinya kontaminasi atau alat inokulasi yang responnya bisa
2. Peralatan Kultur
Peralatan yang dipakai untuk Kultur harus lengkap dan steril.
FAKTOR UTAMA
KEBERHASILAN KULTUR 3. Media Kultur
Media kultur jaringan tanaman harus berisi semua zat yang diperlukan
untuk menjamin pertumbuhan eksplan yang ditanam. Dalam media tanam
kultur jaringan terdapat penambahan zat pengatur tumbuh.
Senin,
08 Maret 2021
b. Kontaminasi H
Kamis, A
Kontaminasi Pada 6 botol
percobaan. Adanya bintik 11 Maret 2021 R
kehitaman dan hijau pada media I
kultur jaringan yang meluas
sehinga menbentuk lingkaran- a. Pertumbuhan musalium K
lingkaran kecil. Muselium tidak muselium dapat tumbuh dengan baik. E
dapat berkembang/tumbuh. Pertumbuhan musalium hampir
memenuhi botol. 6
Selasa,
a. Musalium H
Musalium dapat tumbuh denag 16 Maret 2021
b. Kontaminasi A
baik pada 12 botol percobaan. R
Terdapat 6 kontaminasi
pada media jamur. I
Timbulnya bercak
kehijaun/hitaman pada c. Musalium tidak tumbuh K
media yang kemudaian Muselium tidak dapat tumbuh, E
menyebar dan meluas karena bagian organ tanaman
hingga berbentuk (batang) yang dipergunakan terlalu 11
lingkaran-lingkaran. tua.
PEMBAHASAN
Alat-alat media PDA yang digunakan telah disteril dengan cara dicuci bersih mengunakan air bersih dan
sabun. Tujuan menyeteril alat-alat sebelum digunakan suapaya bersih dan tidak menyebabkan kontaminasi
pada media dalam proses pembuatan media PDA.
Gambar 1.2 Proses penimbangan bahan media kultur
Proses menimbang bahan-bahan diantaranya gula pasir putih, kentang dan Agar Putih. Gula pasir putih
ditimbang hingga bermassa 20 gr. Gula pasir putih digunakan sebagai penganti bahan dextrose untuk
mengurangi biaya pembuatan media PDA.
Untuk membuat media PDA pada praktikum ini menggunakan sari pati kentang sebagai sumber
karbohidrat untuk pertumbuhan miselium jamur tiram putih. Pada praktikum ini juga untuk
mendapatkan 1 liter media PDA, digunakan kentang sebanyak 200gr.
Kemudian agar-agar ditimbang hinga mencapai massa 7 gram. Agar-agar berfungsi sebagai
media padatan yang dapat menopang dan menyimpan nutrisi untuk pertumbuhan miselium
jamur. Pemilihan penggunaan agar-agar berwarna putih berfungsi untuk mempermudah
melihat adanya kontaminasi pada media PDA.
Gambar 1.3 proses merebus kentang untuk mendapatkan sari pati sebagai sumber karbohidrat bagi eksplan
Gambar 1.5 proses memasukan media kedalam botol kultur yang sudah di cuci bersih. Bentuk botol yang digunakan ada 3 bentuk.
Setelah proses pengisian larutan kedalam
botol kaca kemudian di tutup dengan
tutup botok, kemudian dilapisi
menggunakan plastic (ketebalan plastic
0,05) dan diikat dengan karet hingga
tertutup rapat. Pelapisan penutup dengan
menggunakan plastic ketebalan 0,05 agar
plastic tidak meleleh saat di steril pada
autoklaf, tidak bocor dan mengakibatkan
terjadinya kontaminasi larutan dalam botol
oleh mikroorganisme yang berada di udar
luar. Kemudian siapkan autoklaf. Gambar 1.6 botol kultur ditutup dan dilapisi plastik tebal sebelum dimasukan ke autoklaf yang
akan di steril selama kurang lebih±20 menit.
Masukan botol-botol percobaan kedalam autoklaf untuk di steril selama 1 jam. Setelah selesai di
steril pada alat autoklaf botol-botol dipindah kedalam alat steril laminar air flow, untuk botol dengan
tabung yang tinggi dapat diletakan pada posisi miring. Proses steril berlangsung selama ± 20menit. Tapi
pada praktikum ini kami tidak menggunakan alat steril laminar air flow, dan mengantidengan
penyemprotan alcohol 70% ke seluruh permukaan botol yang kemudian didiamkan selama 1 jam pada
ruang steril. Kemudian setelah media selesai disteril dan telah memadat media PDA siap ditanamai
bagian/ jaringan jamur yang akan di kultur
Gambar 1.7. proses memasukan jamur tiram kedalam media botol yang sudah didinginkan di laminar air flow
Terdapat 1 sampel yang mengalami kontaminasi pada hari ke -11, dengan ciri-ciri yang sama seperti kontaminasi sampel pada hari
ke-6 terdapat bercak hitam yang berkembang semakin besar dan tidak tumbuh dari jaringan jamur yang diinokulasi, seperti yang
dijelaskan oleh Achmad, dkk (2011), bahwa miselium jamur harus berwarna putih dan tumbuh dari jaringan yang diinokulasi.
Kontaminasi diduga akibat adanya kontak media dengan udara luar pada saat proses penanaman jaringan jamur. Kontaminasi dapat
terjadi dari eksplan baik eksternal maupun internal, mikroorganisme yang masuk kedalam media, botol kultur atau alat-alat tanam yang
kurang steril, ruang kerja dan kultur yang kotor (mengandung spora di udara ruangan laboratorium) dan kecerobohan dalam
pelaksanaan (Pandiangan, 2003)
KESIMPULAN
Pada praktikum pembuatan media tanam untuk kultur jamur dapat disimpulakan:
1. Pada botol kultur yang memiliki mulut besar menunjukan terjadinya kontaminasi sebagian besar, hal ini dikarenakan pada saat
pemindahan ekplan terjadi kontaminasi di udara.
2. Pada botol kultur dengan mulut kecil dan badan kecil menunjukan tidak terjadi kontaminasi
3. Pada botol kultur dengan mulut kecil dan badan besar menunjukan tidak terjadi kontaminasi
Media merupakan salah satu faktor utama dalam keberhasilan kultur. Media kultur jaringan memiliki karakteristik masing-
masing, artinya tidak semua media dapat cocok pada semua kultur tanaman.
Pada kultur jamur tiram media yang digunakan adalah PDA (Potatoes Dextorse Agar). Proses kultur jarngan dilakukan
dengan mengambil bagian organ langsung dari indukan jamur dewasa. Jaringan muda yang diambil, terletak pada bagian batang
yang memiliki ukuran yang besar dan panjang.
SEKIAN
&
TERIMA KASIH