Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

MEDIA DAN REGAENSIA

ACARA 2

MEDIUM UNIVERSAL

Disusun oleh :

Nama : ERIDA FATMA AMALIA

NIM : 2111050036

Prodi : TLM 1A

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK D4

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2021
ACARA 2

MEDIUM UNIVERSAL

I. TUJUAN
1. Mahasiswa mengetahui contoh-contoh medium pertumbuhan mikroba yang
bersifat universal(umum)
2. Mahasiswa mengetahui pengertian media universal (umum)
3. Mahasiswa mengetahui cara kerja pembuatan media universal (umum) dan
sterilisasi medium.
II. DASAR TEORI
Bakteri yang telah diuji dan dipilih untuk dilakukan karakterisasi
pertumbuhannya dengan membandingkan kecepatan pertumbuhan bakteri tersebut
pada media ekstrak tanah yang mengandung sikloheksimid dengan media NA.
Waktu yang dibutuhkan untuk tumbuh pada kedua media berbeda, pada media NA
hanya 1 hari, hal ini karena media NA adalah media yang kaya nutrisi (Panagan,
2011).

Media selain untuk menumbuhkan mikroba juga dibutuhkan untuk isolasi &
inokulasi mikroba serta untuk uji fisiologi dan biokimia mikroba (Yusmaniar,
Wardiyah & Nida, 2017).

Beberapa jenis bakteri dapat hidup baik pada media yang sangat sederhana,
yang hanya mengandung garam anorganik ditambah sumber karbon organik seperti
gula, namun ada pula bakteri yang memerlukan suatu media yang sangat kompleks
selain mengandung sumber karbon dan nitrogen juga perlu penambahan darah atau
bahan-bahan kompleks lainnya, namun yang terpenting media harus mengandung
nutrisi yang merupakan substansi dengan berat molekul rendah dan mudah larut
dalam air (Supriatin & Rahayyu, 2016).

Media umum (universal media), merupakan media dengan bahan yang dapat
dipakai untuk pertumbuhan kelompok mikroorganisme, contoh nutrien agar untuk
pertumbuhan bakteri, PDA (Potato Dextrosa Agar) untuk pertumbuhan jamur (Har,
2015).

Sterilisasi adalah suatu cara untuk membebaskan alat ataupun bahan dari
segala bentuk kehidupan terutama mikroorganisme. Dalam praktikum mikrobiologi
sterilisasi dapat dilakukan secara fisik dan kimia, pemilihan cara sterilisasi
tergantung pada jenis bahan yang akan disterilkan ataupun bentuk bahan/sediaan
yang akan disterilkan (Yusmaniar, Wardiyah & Nida, 2017).

Nutrient agar adalah medium pertumbuhan mikrobiologi umum digunakan


untuk budidaya rutin non-pemilih bakteri. Hal ini berguna karena tetap solid bahkan
pada suhu relatif tinggi. Juga, bakteri tumbuh di nutrient agar tumbuh di permukaan,
dan jelas terlihat sebagai koloni kecil. Dalam kaldu nutrisi, bakteri tumbuh dalam
cairan, dan dipandang sebagai zat pekat, bukan rumpun sejelas dibedakan (Vidi,
2012).

Nutrient Agar (NA) merupakan suatu medium yang berbentuk padat, yang
merupakan perpaduan antara bahan alamiah dan senyawa-senyawa kimia. NA
dibuat dari campuran ekstrak daging dan peptone dengan menggunakan agar
sebagai pemadat. Dalam hal ini agar digunakan sebagai pemadat, karena sifatnya
yang mudah membeku dan mengandung karbohidrat yang berupa galaktam
sehingga tidak mudah diuraikan oleh. mikroorganisme. Dalam hal ini ekstrak beef
dan pepton digunakan sebagai bahan dasar karena merupakan sumber protein,
nitrogen, vitamin serta karbohidrat yang sangat dibutuhkan oleh mikroorganisme
untuk tumbuh dan berkembang Medium Nutrient Agar (NA) merupakan medium
yang berwarna coklat muda yang memiliki konsistensi yang padat dimana medium
ini berasal dari sintetik dan memiliki kegunaan sebagai medium untuk
menumbuhkan bakteri (Harry, 2012).

Menurut Hamdan (2012: 11), bahwa sterilisasi dalam setiap proses yang
umum dilakukan dapat berupa: (a). Sterilisasi secara fisik (pemanasan, penggunaan
sinar gelombang pendek yang dapat dilakukan selama senyawa kimia yang akan
disterilkan tidak akan berubah atau terurai akibat temperatur atau tekanan tinggi).
Dengan udara panas, dipergunakan alat "bejana/ruang panas" (oven dengan
temperatur 170-180 dan waktu yang digunakan 2 jam yang umumnya untuk
peralatan gelas), (b). Sterilisasi secara kimia (misalnya dengan penggunaan
disinfektan, larutan alkohol, larutan formalin), (c). Sterilisasi secara mekanik,
digunakan untuk beberapa bahan yang akibat pemanasan tinggi atau tekanan tinggi
akan mengalami perubahan, misalnya adalah dengan saringan/filter. Sistem kerja
filter, seperti pada saringan lain adalah melakukan seleksi terhadap partikel-partikel
yang lewat (dalam hal ini adalah mikroba).

Pembuatan medium Nutrien Agar (NA) menggunakan bahan utama beef


ekstrak 5 g. pepton 3 g dan agar 3 g. Awal pengamatan medium Nutrien Agar.
sebelum proses sterilisasi berwama kuning dan setelah sterilisasi wama medium
berubah menjadi agak coklat. Proses pembuatan medium NA ini d itambahkan
pepton agar mikroba cepat tumbuh, karena mengandung banyak N2. Agar yang
digunakan dalam proses ini untuk mengentalkan medium sama halnya dengan yang
digunakan pada medium PDA yang juga berperan sebagai media tumbuh yang ideal
bagi mikroba (Mirsadiq, 2013).

Sesuai dengan pernyataan bahwa sterilisasi secara kimiawi Biasanya


menggunakan senyawa desinfektan, antara lain alkohol. Apabila akan bekerja di
atas meja maka persiapan yang harus dilakukan sebelum bekerja secara aseptis
adalah mensterilkan tempat bekerja (meja). Caranya dengan menyemprotkan
alkohol 70% di permukaan meja dan udara di sekitar meja secara merata. Kemudian
bersihkan meja dengan menggunakan kapas/tisu dengan cara digosok satu arah saja.
kemudian semprot kedua tangan hingga merata, diamkan hingga kering, dan siap
bekerja secara aseptis (Putri, Sukini, & Yadong, 2017).

Teknik sterilisasi secara fisika dilakukan dengan menggunakan autoklaf. Hal


ini sesuai dengan pernyataan sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan uap air
panas bertekanan menggunakan autoklaf (Putri,Sukini & Yadong, 2017).
Sebelum dimasukkan ke dalam autoklaf, media dan alat-alat yang akan
disterilisasi dibungkus oleh kertas HVS terlebih dahulu. Hal ini didukung oleh
pernyataan media yang telah ditutup dengan sumbat, disterilkan menggunakan
autoklaf (Khusnul, 2019).

III. METODE
A. Alat
1. Hot plate
2. Batang pengaduk
3. Timbangan
4. Sendok media
5. Tabung reaksi
6. Rak tabung
7. Cawan petri
8. Gelas ukur
9. Beaker glass
10. Bunsen
11. Korek api
12. Plastik wrap
13. Kasa steril
14. Kapas penyumbat

B. Bahan
1. NA (Nutrient agar)
2. Akuades
C. Perhitungan NA (NAgar)
20 gr x
 NA = 1000 x 50

x.1000 = 20 x 50
1000
x=
1000
x = 1 gram

D. Prosedur kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang 1 gram sendok media Nutrient Agar (NA), lalu masukkan
ke dalam erlenmeyer
3. Dilarutkan menggunakan 50ml aquades
4. Dipanaskan menggunakan batang pengaduk
5. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi sesuai takaran
6. Ditutup menggunakan kapas
7. Disterilisasi menggunakan autoklaf dengan suhu 121◦C dengan
waktu 15 menit.
8. Dibiarkan miring untuk tabung yang berisi 7 ml
9. Dibiarkan tegak untuk tabung yang berisi 10 ml
10. Dimasukkan secara aseptis untuk tabung yang berisi 12 ml ke dalam
medium cawan.
IV. HASIL PENGAMATAN

No Nama Medium Gambar Medium Keterangan


1. NA (Nutrient Medium Nutrient Agar
Agar) termasuk ke dalam media
yang berbentuk padat.

V. PEMBAHASAN
Medium adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran nutrisi yang dipakai
untuk menumbuhkan mikroba. Selain untuk menumbuhkan mikroba, medium dapat
digunakan pula untuk isolasi, memperbanyak, pengujian sifat-sifat fisiologi.
Adapun medium yang dibuat dalam praktikum kali ini adalah medium
Nutrient Agar (NA). Nutrient Agar (NA) merupakan medium padat dilihat dari
konsistensinya. Berdasarkan fungsinya termasuk dalam medium umum dan
berwarna coklat yang digunakan untuk pertumbuhan bakteri, dimana bahan-bahan
terdiri dari : Akuadest yang berfungsi untuk melarutkan bahan-bahan yang telah
dicampurkan. Agar merupakan zat pemadat atau pengeras suatu medium yang telah
dicampurkan. Ekstrak daging merupakan ramuan dasar dalam media biakkan yang
larut dalam air berfungsi sebagai sumber protein dan mineral. Dan yang terakhir
yaitu Pepton, pepton merupakan protein yang terdapat pada susu kedelai, putih
telur. Pepton banyak mengandung nitrogen sehingga baik digunakan sebagai bahan
dalam pembuatan medium. Pada praktikun dengan metode sterilisasi dan
pengenceran. Prinsip yang digunakan adalah sterilisasi dangan autoclave. Dengan
dilakukannya penimbangan media NA sebanyak 1 gram lalu dilarutkan dengan
akuadest sebanyak 50ml kemudian dipanaskan diatas hot plate, pemanasan ini
dilakukan agar media NA terlarut sempurna. Setelah terlarut sempurna media NA di
tuang kedalam labu erlenmeyer sesuai tujuan. Kemudian setelah itu media NA
disterilisasi dengan menggunakan alat autoclave dengan suhu 121◦C selama 15
menit, sebelum itu media di tutup atau di balut mengunakan kapas penyumbat untuk
menyumbat media NA didalam labu erlenmeyer dan balut dengan wrap plastik pada
bagian mulut tabung reaksi yang terdapat sumbatan kapas. Selanjutnya dibiarkan
dingin kemudian media di tuang ke dalam cawan petri secara septis dan steril, yang
dilakukan didekat api. Setelah itu cawan petri di tutup dengan kertas HVS atau
kertas lainnya, lalu di balut dengan wrap plastik pada bagian penutup cawan petri
secara melingkar.
Dari percobaan ini didapat media berwarna coklat kekuningan dengan tekstur
bentuk padatan. Media ini sebelum di tuang kedalam cawan petri belum memadat
dan tidak mencair tetapi sedikit mengental. Nutrient agar sendiri digunakan sebagai
pemadat dikarenakan sifatnya yang mudah membeku. Media yang steril dapat
dibuat dengan memperhatikan kebersihan media agar tidak terkontaminasi. Pada
saat praktikum media NA ada faktor yang dapat mengontaminasi media yaitu
adanya serangga yang masuk ke dalam media NA pada saat di tuang kedalam
cawan petri terdapat semut karena sebelumnya terdapat semut semut yang sudah
mati menempel pada labu erlenmeyer, setelah dicuci ternyata masih ada semut yang
tertempel pada labu erlenmeyer tadi, dan ada kemungkinan media NA
terkontaminasi. Faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan bakteri yaitu faktor
lingkungan dan faktor suhu serta nutrisi di dalam medium. Teknik sterilisasi
dilakukan dengan tekanan uap tinggi menggunakan autoclave sehingga alat dan
media steril.
Medium yang telah disterilkan, tidak terdapat mikroba dan tidak terjadi
perubahan fisik seperti perubahan warna, tidak berbau, tidak terlihat permukaan
medium yang tidak ditumbuhi oleh koloni mikroba. Hal ini menunjukkan bahwa
medium yang telah disterilisasi tidak terjadi kontaminasi mikroba.
Hasil akhir dari praktikum yang telah dilakukan yaitu setelah medium NA
didiamkan selama berhari-hari dan dilihat kembali ternyata hasilnya terlihat tumbuh
jamur, Na-nya membeku tetapi terdapat penggumpalan. Hal ini menunjukan
pembuatan medium NA tidak sepenuhnya berhasil.

VI. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Mahasiswa mengetahui contoh-contoh medium pertumbuhan mikroba yang
bersifat universal(umum)
 Contoh-contoh medium pertumbuhan mikroba yang bersifat
universal yaitu Nutrient Broth, Blood Agar, Tryptose Soya Agar,
Stuart Transport, Brain Heart Infusion (BHI).
2. Mahasiswa mengetahui pengertian media universal (umum)
 Medium universal merupakan media yang mengandung semua
senyawa esensial untuk pertumbuhan mikroba, sehingga dapat
digunakan untuk menumbuhkan segala macam bakteri.
3. Mahasiswa mengetahui cara kerja pembuatan media universal (umum) dan
sterilisasi medium.
 Adapun cara kerjanya yaitu sbegai berikut: Disiapkan alat dan bahan.
Ditimbang 1 gram sendok media Nutrient Agar (NA), lalu masukkan
ke dalam erlenmeyer. Dilarutkan menggunakan 50ml aquades.
Dipanaskan menggunakan batang pengaduk. Dimasukkan ke dalam
tabung reaksi sesuai takaran. Ditutup menggunakan kapas.
Disterilisasi menggunakan autoklaf dengan suhu 121◦C dengan
waktu 15 menit. Dibiarkan miring untuk tabung yang berisi 7 ml.
Dibiarkan tegak untuk tabung yang berisi 10 ml. Dimasukkan secara
aseptis untuk tabung yang berisi 12 ml ke dalam medium cawan.
DAFTAR PUSTAKA

Hamdan.2012. Laporan Kultur Jaringan Sterilisasi Alat.

Khusnul. (2019). Pengoptimuman pertumbuhan jamur tiram asal Tasikmalaya pada


beberapa medium alternatif dari air rebusan umbi-umbian. Jurnal
Kesehatan Bakti Tunas Husada, 19(2).

Mirsadiq, L., 2013, Laporan Praktikum Mikrobiologi Pertanian. Program Studi


Agroteknologi, Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret,
Surakarta.

Putri, M. H., Sukini, & Yadong. (2017). Mikrobiologi. Jakarta: Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia.

Supriatin, Y., & Rahayyu, M. (2016). Modification of Carry-Blair transport media for
storage Salmonella typhi. Jurnal Teknologi Laboratorium, 5(2).

Yusmaniar, Wardiyah, & Nida, K. (2017). Mikrobiologi dan Parasitologi. Jakarta:


kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
LAMPIRAN

Menimbang 1gram serbuk Larutan Aquadest 50 ml Serbuk media di masukkan

Media Nutrient Agar kedalam gelas beaker

Masukkan aquades kedalam Aduk serbuk berisi akuades Di panaskan di atas Hot

gelas beaker yang berisi yang berada di gelas beaker Plate sampai larut

serbuk media
Di masukkan ke dalam Tabung berisi 7 ml tabung berisi 10ml

tabung reaksi sesuai diposisikan dengan keadaan diposisikan dengan

takaran miring keadaan tegak

Diikat tabung yang berisi pemanasan cawan petri di tabung berisi 12 ml


Medium untuk sterilisasi atas api bunsen dimasukkan ke dalam
Cawan petri.
Cawan petri di balut dengan medium di sterilisasi
Kertas untuk di sterilisasi menggunakan autoklaf

Anda mungkin juga menyukai