Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU PENYAKIT TANAMAN

ACARA 3
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI

Disusun oleh :
Stesia Veronika
1610401073
Kelompok D

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TIDAR
2018
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Secara umum sterilisasi merupakan proses pemusnahan kehidupan khususnya mikroba dalam
suatu wadah ataupun peralatan laboratorium. Sterilisasi dalam Mikrobiologi adalah suatu proses
untuk mematikan semua mikroorgansime yang terdapat pada atau didalam suatu benda. Ada tiga
cara utama yang umum dipakai dalam sterilisasi yaitu penggunaan panas, penggunaan bahan
kimia, dan penyaringan (filtrasi). Apabila panas digunakan bersama-sama dengan uap air maka
disebut sterilisasi basah, bila tanpa kelembaban maka disebut sterilisasi kering.
Untuk membutuhkan dan mengembangbiakkan mikroba diperlukan suatu substrat yang disebut
medium. Sedangkan medium itu sendiri sebelum digunakaan harus dalam keadaan steril artinya
tidak ditumbuhi oleh mikroba lain yang tidak diharapkan agar mikroba dapat tumbuh dan
berkembangbiak dengan baik di dalam medium, maka diperlukan syarat tertentu yang diantaranya
bahwa didalam medium harus terkandung semua unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan
dan perkembangan mikroba kemudian susunan makanannya, tekanan osmosis, derajat, keasaman
(pH), dan temperatur.
Dalam bidang penelitian mikroorganisme ini, tentunya menggunakan teknik atau cara-cara khusus
untuk mempelajarinya dan bekerja pada skala laboratorium untuk meneliti mikroorganisme ini
baik sifat dan karakteristiknya, tentu diperlukan pula tentang bagamana caranya menumbuhkan
suatu mikroba ke dalam suatu media, karena kita tahu bahwa beragamnya persyaratan tumbuh
mikroba, maka harus dimengerti jenis-jenis nutrient yang disyaratkan oleh mikroba dan juga
macam lingkungan fisik yang menyediakan kondisi yang optimum bagi pertumbuhannya. Mikroba
amat beragam, baik dalam persyaratan nutrient maupun fisiknya. Jadi, media yang digunakan
harus mengandung komponen-komponen yang dibutuhkan oleh mikroba tersebut.
1.2. Tujuan
1. Dapat melakukan pembuatan media PDA dan NA

2. Dapat melakukan sterilisasi alat dan media


BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

Medium ialah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi (zat makanan) yang dipakai untuk
menumbuhkan mikroba termasuk bakteri patogen tanaman. Selain itu menumbuhkan mikrobia
medium dapat digunakan pula untuk isolasi, memperbanyak, pengujian sifat-sifat fisiologi dan
perhitungan jumlah mikroba (Khaeruni dan Satrah, 2014).
Medium harus mengandung nutrien yang merupakan substansi dengan berat molekul rendah dan
mudah larut dalam air. Nutrien ini adalah degradasi dari nutrien dengan molekul yang kompleks.
Nutrien dalam medium harus memenuhi kebutuhan dasar makhluk hidup, yang meliputi air,
karbon, energi, mineral dan faktor tumbuh (Label, 2008)
NA (Nutrien Agar) adalah medium yang digunakan sebagai media pertumbuhan bakteri. NA di
buat dengan komposisi agar–agar yang sudah dipadatkan sehingga NA juga bisa disebut sebagai
nutrisi padat yang digunakan untuk menumbuhkan bakteri. Fungsi agar–agar hanya sebagai
pengental namun bukan zat makanan pada bakteri, agar dapat mudah menjadi padat pada suhu
tertentu. Medium Nutrient Agar adalah salah satu medium padat yang memiliki komposisi yaitu
agar–agar yang telah di panaskan dan mencair dengan suhu 950C (Sandra, 2013).
PDA (Potato Dextrose Agar) merupakan media yang sangat umum yang digunakan untuk
mengembangbiakkan dan menumbuhkan jamur dan khamir. Komposisi Potato Dextrose Agar ini
terdiri dari bubuk kentang, dextrose dan jugaagar. Bubuk kentang dan juga dextrose merupakan
sumber makanan untuk jamur dan khami. Potato Dextrose Agar juga bisa digunakan untuk
menghitung jumlah mikroorganisme menggunakan metode Total Plate Count. Perindustrian
seperti industri makanan, industri produk susu dan juga kosmetik menggunakan PDA untuk
menghitung jumlah mikroorganisme pada sample mereka.Karena fungsinya yang dapat
mengembangbiakkan jamur, sekarang ini PDA juga banyak digunakan oleh pembudidayan jamur
seperti jamur tiram. Untuk memaksimalkan pertumbuhan bibit jamur, biasanya pembudidaya
mengatur kondisi pH yang rendah (sekitar 3,5) dan juga menambahkan asam atau antibiotik untuk
menghambat terjadinya pertumbuhan bakteri (Sugianto, 2012).
Sterilisasi merupakan metode praktis yang dirancang untuk membersihkan dari
mikroorganisme,atau sengaja untuk menghambat pertumbuhannya. Mikroorganisme sangat
berbeda, dalam kelemahannya terdapat berbagai macam agen antimikroba. Sterilisasi dengan
panas adalah unit operasi dimana bahan dipanaskan dengan suhu yang cukup tinggi dan waktu
yang cukup lama untuk merusak mikroba dan aktivitas enzim. Sebagai hasilnya, bahan yang
disterilkan akan memiliki daya simpan lebih dari enam bulan pada suhu ruang. Contoh proses
sterilisasi adalah produk olahan dalam kaleng seperti kornet, sarden dan sebagainya (Irianto,
2006).
BAB 3
METODELOGI PRAKTIKUM
3.1. Tempat dan Waktu
Praktikum Pembuatan Media dan Sterilisasi Dilaksanakan di Laboratorium Fakultas pertanian,
Universitas Tidar pada hari Rabu 31 Oktober 2018.
3.2. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah media sintetis Nutrient Broth, media
sintetis Potato Dextrose Broth,media EMBA, agar, Starch/pati, Skim Milk, akuades, pepton,
larutan NaCl, larutan KH2PO4 dan Brmothymol blue (1%) .
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah timbangan analitik, botol Scott 250 ml, gelas kimia
1000 ml, Magnetic Stirrer, Hot Plate, Autoclave dan Aluminium Foil.

3.3. Prosedur Kerja


1. Lakukan sterilisasi alat – alat laboratorium
2. Lakukan pembuatan media sesuai komposisi
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
1. NA (Nutrient Agar)
Sebelum Sterilisasi Setelah Sterilisasi Keterangan
1. Warna
 Sebelum sterilisasi : kuning
keruh
 Setelah sterilisasi : merah
bata
2. pH : 6,8
3. Konsentrasi : 500 ml

2. PDA (Potato Dextrosa Agar)


Sebelum Sterilisasi Setelah Sterilisasi Keterangan
1. Warna
 Sebelum sterilisasi : kuning
 Setelah sterilisasi : kuning
keruh
2. pH : 6
3. Konsentrasi : 500 ml

4.2 Pembahasan
Nutrient Agar (NA) merupakan suatu medium yang berbentuk padat, yang merupakan perpaduan
antara bahan alamiah dan senyawa-senyawa kimia. NA dibuat dari campuran ekstrak daging dan
peptone dengan menggunakan agar sebagai pemadat. Dalam hal ini agar digunakan sebagai
pemadat, karenasifatnya yang mudah membeku dan mengandung karbohidrat yang berupa
galaktam sehingga tidak mudah diuraikan oleh mikroorganisme.
Nutrien Agar(NA) digunakan sebagai media pertumbuhan bakteri, Pembuatan medium percobaan
ini dengan menggunakan NA (Nutrien Agar), di mana dalam pembuatanya adalah menimbang
media sintetis Nutrien Broth sebanyak 9 gr, kemudian menimbang agar sebanyak 20 gr setelah
menimbang selanjutnya mencampurkan kedua bahan kedalam gelas kimia berukuran 1000 ml
yang telah terisi air aquades sebanyak 1000 ml, kemudian aduk larutan dengan
menggunakan magnetic stirrer guna menghomogenkan kedua bahan, setelah bahan homogen
masukkan kedalam botol schoot dan sterilisasi dengan menggunakan Autoclave. Hasil yang
didapatkan yaitu larutan agar tampak bening agak keemasan seperti terlihat pada gambar.
Potato Dextrose Agar (PDA) Merupakan media komplek dan media diferensiasi untuk
pertumbuhan jamur dan yeast sehingga sering digunakan sebagai uji untuk menentukan jumlah
jamur dan yeast dengan menumbuhkan mikroba pada permukaan sehingga akan membentuk
koloni yang dapat diikat dan dihitung (Fardiaz, 1993). Selain itu PDA (Potato Dextrose Agar) juga
digunakan untuk pertumbuhan, isolasi dan enumerasi dari kapang serta khamir pada bahan
makanan dan bahan lainnya.
PDA (Potato Dextrose Agar) digunakan untuk menumbuh kancendawan. Pada pembuatan PDA
menggunakan media sintetis Potato Dekstrosa Broth sebanyak 24 gr dana agar sebanyak 20 gr,
kemudian kedua bahan dicampurkan kedalam gelas kimia 1000 ml yang telah berisi aquades
sebanyak 1000 ml selanjutnya homogenkan kedua bahan dengan menggunakan magnetic
stirrer setelah itu masukan kedalam botol schoot dan sterilisasi dengan
mengunakan Autoclave.Hasil yang didapatkan yaitu larutan bening serta kuning kemerahan
seperti pada gambar.
Sterilisasi adalah proses penghilangan semua jenis organisme hidup,dalam hal ini adalah
mikroorganisme (protozoa, fungi, bakteri, mycoplasma,virus) yang terdapat dalam suatu
benda.Perhitungan waktu sterilisasi autoklaf dimulai ketika suhu di dalam autoklaf mencapai
121 °C. Jika objek yang disterilisasi cukup tebal atau banyak, transfer panas pada bagian dalam
autoklaf akan melambat, sehingga terjadi perpanjangan waktu pemanasan total untuk memastikan
bahwa semua objek bersuhu 121 °C untuk waktu 10-15 menit.Medium yang akan disterilkan
ditempatkan di dalam autoclave selama 15-20 menit, hal ini bergantung pada banyak sedikitnya
barang yang perlu disterilkan. Medium yang akan disterilkan ditempatkan dalam beberapa botol
yang agak kecil daripada dikumpul dalam satu botol yang besar. Setelah pintu autoclave ditutup
rapat, barulah kran pada pipa uap dibuka dan temperatur akan terus-menerus naik sampai 121oC.
BAB 5
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa media merupakan suatu bahan
yang terdiri atas campuran nutrisi (zat makanan) yang dipakai untuk menumbuhkan mikroba
termasuk bakteri patogen tanaman sedangkan sterilisasi yaitu suatu proses (kimia dan fisika) yang
membunuh semua bentuk hidup terutama mikroorganisme.
DAFTAR PUSTAKA

Irianto, K. 2006. Mikrobiologi Jilid 1. Yrama Widya: Bandung.


Khaeruni, A dan V. N. Satrah. 2014. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Dasar :
Fakultas Pertanian UHO. Kendari.
Label, J. 2008, Mikrobiologi : Pembuatan Medium, Erlangga : Jakarta.
Sandra, 2013, Mikrobiologi Umum, Erlangga : Jakarta.
Sugianto, 2012, Pembuatan Medium, UGM : Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai