Anda di halaman 1dari 29

PERCOBAAN I

PEMBUATAN MEDIA NUTRIENT AGAR (NA)

I. Tujuan
1.1. Mahasiswa mampu untuk memahami cara sterilisasi.
1.2. Mahasiswa mampu mmengetahui media Nutrient Agar (NA) dan cara
pembuatannya.
1.3. Mahasiwa mampu memperoleh alat dan media yang steril.

II. Dasar Teori

2.1. Media Pertumbuhan Bakteri


Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri atas
campuran nutrisi (nutrient) yang digunakan oleh suatu mikroorganisme untuk
tumbuh dan berkembangbiak pada media tersebut. Mikroorganisme
memanfaatkan nutrisi pada media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit
untuk menyusun komponen sel-nya. Dengan media pertumbuhan juga bisa digunakan
untuk mengisolasi mikroorganisme, identifikasi dan membuat kultur murni.
Komposisi media pertumbuhan dapat dimanipulasi untuk tujuan isolasi dan
identifikasi mikroorganisme tertentu sesuai dengan tujuan masing-masing
pembuatan suatu media. Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-
zat hara (nutrient) yang berguna untuk membiakkan mikroba. Dengan
mempergunakan bermacam-macam media dapat dilakukan isolasi, perbanyakan,
pengujian sifat-sifat fisiologis dan perhitungan jumlah mikroba (Sutedjo,1996).

Media biakan yang mampu mendukung optimalisasi pertumbuhan


milroorganisme harus dapat memenuhi persyaratan nutrisi bagi mikroorganisme.
Unsur tersebut berupa garam organik, sumber energy (karbon), vitamin dan zat
pengatur tumbuh (ZPT). Selain itu dapat pula ditambahkan komponen lain seperti
senyawa organik dan senyawa kompleks lainnya (Suardana dkk, 2014).

2.2. Sterilisasi
Sterilisasi merupakan suatu proses untuk mematikan semua organism yang
teradapat pada suatu benda. Proses sterilisasi dapat dibedakan menjadi 3 macam,
yaitu penggunaan panas (pemijaran dan udara panas); penyaringan; penggunaan
bahan kimia (etilena oksida, asam perasetat, formaldehida dan glutaraldehida
alkalin) (Mirsadiq, 2013).

1
Sterilisasi dengan uap air panas, bahan yang mengandung cairan tidak
dapat didterilkan dengan oven sehingga digunakan alat ini. alat ini disebut Arnold
steam sterilizer dengan suhu 1000 C dalam keadaan lembab. Secara sederhana
dapat pula digunakan dandang. Mula-mula bahan disterilkan pada suhu 1000 C
selama 30 menit untuk membunuh sel-sel vegetatif mikrobia. kemudian disimpan
pada suhu kamar 24 jam untuk memberi kesempatan spora tumbuh menjadi sel
vegetatif, lalu dipanaskan lagi 1000 C 30 menit. dan diinkubasi lagi 24 jam dan
disterilkan lagi, jadi ada 3 kali sterilisasi. Banyak bakteri berspora belum mati
dengan cara ini sehingga dikembangkan cara berikutnya yaitu uap air bertekanan
(Machmud, 2015).

2.3. Nutrient Agar (NA)


Nutrient Agar (NA) merupakan suatu medium yang berbentuk padat, yang
merupakan perpaduan antara bahan alamiah dan senyawa-senyawa kimia. NA
dibuat dari campuran ekstrak daging dan peptone dengan menggunakan agar
sebagai pemadat. Dalam hal ini agar digunakan sebagai pemadat, karena sifatnya
yang mudah membeku dan mengandung karbohidrat yang berupa galaktam
sehingga tidak mudah diuraikan oleh mikroorganisme. Dalam hal ini ekstrak beef
dan pepton digunakan sebagai bahan dasar karena merupakan sumber protein,
nitrogen, vitamin serta karbohidrat yang sangat dibutuhkan oleh mikroorganisme
untuk tumbuh dan berkembang. Medium Nutrient Agar (NA) merupakan medium
yang berwarna coklat muda yang memiliki konsistensi yang padat dimana
medium ini berasal dari sintetik dan memiliki kegunaan sebagai medium untuk
menumbuhkan bakteri (Khaeruni dkk, 2017).

2
III. Metodologi Percobaan

3.1. Tempat dan Waktu Percobaan


Percobaan pembuatan media Nutrient Agar (NA) dilakukan pada hari Senin
tanggal 9 Desember 2019, di Laboratorium Analis Kesehatan Politeknik Mitra
Karya Mandiri Brebes.

3.2. Alat dan Bahan

III.2.1 Bahan
- 1 gram Nutrient Agar (NA)
- 50 mL Aquadest
- Kapas
- Label

Nutrient Agar Aquadest Kapas

3
III.2.2 Alat

Erlenmeyer Neraca Analitik Batang Penangas Air


Pengaduk

Cawan Petri AutoClave Sterilisator Lemari Pendingin

Gelas Kimia Bunsen

4
3.3. Skema Kerja

1 gram Nutrient Agar

Erlenmeyer

-Penambahan Aquadest 50 mL

-Pemanasan diatas penangas air dan aduk hingga


larut sempurna

-Penurunan Erlenmeyer dari penangas air

-Penutupan mulut Erlenmeyer dengan kapas

-Pemberian label pada Erlenmeyer

-Penyeterilan pada suhu 121℃ selama 15 menit


pada autoclave

-Pengeluaran media dalam Erlenmeyer yang telah


disterilisasi

-Penuangan media dalam cawan petri

-Pendinginan media

Hasil

5
IV. Pembahasan
Telah dilakukan percobaan pembuatan media Nutrient Agar pada hari
Senin tanggal 9 Desember 2019 dengan metode Sterilisasi dan pengerceran.
Prinsip yang digunakan adalah sterilisasi dengan autocave.

Pada praktikum ini dilakukan penimbangan media NA sebanyak 1 gram lalu


dilarutkan dengan aquadest sebanyak 50 ml kemudian dipanaskan diatas penangas air,
pemanasan ini dilakukan agar media NA terlarut sempurna. Kemudian setelah itu media
NA disterilisasi dengan menggunakan alat autoclave dengan suhu 121˚C selama 15 menit,
sebelum itu media ditutup dengan kapas kering pada bagian mulut erlenmeyer,
selanjutnya dibiarkan dingin kemudian media dituang kedalam cawan petri secara aseptis
dan steril, yang dilakukan didekat api.

Dari percobaan ini didapat media berwarna cokelat kekuningan dengan tekstur
bentuk padatan. Mediia ini sebelum di tuang ke cawan petri belum memadat dan tidak
mecair tetapi sedikit mengental. Nutrien agar sendiri digunakan sebagai pemadat
dikarenakan sifatnya yang mudah membeku dan mengandung galktam sehingga tidak
mudah diuraikan oleh mikroorganisme. Media yang steril dapat dibuat dengan
memperhatikan kebersihan media agar tidak terkontaminasi.

V. Kesimpulan
5.1. Media Nutrient Agar berwarna cokelat kekuningan dan padat.
5.2. Sterilisasi perlu dilakukan untuk menghindari kontaminasi mikroorganisme.

6
PERCOBAAN II

PEMBUATAN MEDIA MAC CONKAY AGAR (MCA)

I. Tujuan
1.1. Mahasiswa mampu untuk memahami cara sterilisasi.
1.2. Mahasiswa mampu mmengetahui media Mac Conkay Agar (MCA) dan
cara pembuatannya.
1.3. Mahasiwa mampu memperoleh alat dan media yang steril.

II. Dasar Teori

2.1. Media Pertumbuhan Bakteri


Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri atas
campuran nutrisi (nutrient) yang digunakan oleh suatu mikroorganisme untuk
tumbuh dan berkembangbiak pada media tersebut. Mikroorganisme
memanfaatkan nutrisi pada media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit
untuk menyusun komponen sel-nya. Dengan media pertumbuhan juga bisa digunakan
untuk mengisolasi mikroorganisme, identifikasi dan membuat kultur murni.
Komposisi media pertumbuhan dapat dimanipulasi untuk tujuan isolasi dan
identifikasi mikroorganisme tertentu sesuai dengan tujuan masing-masing
pembuatan suatu media. Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-
zat hara (nutrient) yang berguna untuk membiakkan mikroba. Dengan
mempergunakan bermacam-macam media dapat dilakukan isolasi, perbanyakan,
pengujian sifat-sifat fisiologis dan perhitungan jumlah mikroba (Sutedjo,1996).

Media biakan yang mampu mendukung optimalisasi pertumbuhan


milroorganisme harus dapat memenuhi persyaratan nutrisi bagi mikroorganisme.
Unsur tersebut berupa garam organik, sumber energy (karbon), vitamin dan zat
pengatur tumbuh (ZPT). Selain itu dapat pula ditambahkan komponen lain seperti
senyawa organik dan senyawa kompleks lainnya (Suardana dkk, 2014).

2.2. Sterilisasi
Sterilisasi merupakan suatu proses untuk mematikan semua organism yang
teradapat pada suatu benda. Proses sterilisasi dapat dibedakan menjadi 3 macam,
yaitu penggunaan panas (pemijaran dan udara panas); penyaringan; penggunaan
bahan kimia (etilena oksida, asam perasetat, formaldehida dan glutaraldehida
alkalin) (Mirsadiq, 2013).

7
Sterilisasi dengan uap air panas, bahan yang mengandung cairan tidak
dapat didterilkan dengan oven sehingga digunakan alat ini. alat ini disebut Arnold
steam sterilizer dengan suhu 1000 C dalam keadaan lembab. Secara sederhana
dapat pula digunakan dandang. Mula-mula bahan disterilkan pada suhu 1000 C
selama 30 menit untuk membunuh sel-sel vegetatif mikrobia. kemudian disimpan
pada suhu kamar 24 jam untuk memberi kesempatan spora tumbuh menjadi sel
vegetatif, lalu dipanaskan lagi 1000 C 30 menit. dan diinkubasi lagi 24 jam dan
disterilkan lagi, jadi ada 3 kali sterilisasi. Banyak bakteri berspora belum mati
dengan cara ini sehingga dikembangkan cara berikutnya yaitu uap air bertekanan
(Machmud, 2015).

2.3. Mac Conkay Agar (MCA)


MacConkey Agar Plate (MAC) adalah salah satu jenis media padat yang
digunakan untuk identifikasi mikroorganisme. MacConkey Agar Plate (MAC)
termasuk dalam media selektif dan diferensial bagi mikroba. Jenis mikroba
tertentu akan membentuk koloni dengan ciri tertentu yang khas apabila
ditumbuhkan pada media ini. MacConkey Agar Plate (MAC) merupakan media
selektif untuk isolasi dan identifikasi bakteri gram negatif. Media ini digunakan
untuk membedakan bakteri yang memfermentasi laktosa dan yang tidak
memfermentasi laktosa. Media ini mengadung laktosa, garam empedu, dan neutral
red sebagai indikator warna.

Media ini akan menghambat pertumbuhan bakteri gram positif dengan


adanya garam empedu yang akan membentuk kristal violet. Bakteri gram negatif
yang tumbuh dapat dibedakan dalam kemampuannya memfermentasikan laktosa.
Koloni bakteri yang memfermentasikan laktosa berwarna merah bata dan dapat
dikelilingi oleh endapan garam empedu. Endapan ini disebabkan oleh penguraian
laktosa menjadi asam yang akan bereaksi dengan garam empedu.55,56 Bakteri
yang tidak memfermentasikan laktosa biasanya bersifat patogen. Golongan bakteri
ini tidak memperlihatkan perubahan pada media. Ini berarti warna koloninya sama
dengan warna media. Warna koloni dapat dilihat pada bagian koloni yang terpisah
(Addina, 2014).

8
III. Metodologi Percobaan

3.1. Tempat dan Waktu Percobaan


Percobaan pembuatan media Mac Conkay Agar (MCA) dilakukan pada hari
Senin tanggal 23 Desember 2019, di Laboratorium Analis Kesehatan Politeknik
Mitra Karya Mandiri Brebes.

3.2. Alat dan Bahan

III.1.1 Bahan
- 2,5 gram Mac Conkay Agar (MCA)
- 50 mL Aquadest
- Kapas
- Label

Mac Conkay Agar Aquadest Kapas

9
III.1.2 Alat

Erlenmeyer Neraca Analitik Batang Penangas Air


Pengaduk

Cawan Petri AutoClave Sterilisator Lemari Pendingin

Gelas Kimia Bunsen

10
3.3. Skema Kerja

2,5 gram Mac Conkay Agar

Erlenmeyer

-Penambahan Aquadest 50 mL

-Pemanasan diatas penangas air dan aduk hingga


larut sempurna

-Penurunan Erlenmeyer dari penangas air

-Penutupan mulut Erlenmeyer dengan kapas

-Pemberian label pada Erlenmeyer

-Penyeterilan pada suhu 121℃ selama 15 menit


pada autoclave

-Pengeluaran media dalam Erlenmeyer yang telah


disterilisasi

-Penuangan media dalam cawan petri

-Pendinginan media

Hasil

11
IV. Pembahasan
Telah dilakukan percobaan pembuatan media Mac Conkay Agar pada hari
Senin tanggal 9 Desember 2019 dengan metode Sterilisasi dan pengerceran.
Prinsip yang digunakan adalah sterilisasi dengan autocave.

Pada praktikum ini dilakukan penimbangan media MCA sebanyak 2,5 gram lalu
dilarutkan dengan aquadest sebanyak 50 ml kemudian dipanaskan diatas penangas air,
pemanasan ini dilakukan agar media MCA terlarut sempurna. Kemudian setelah itu media
MCA disterilisasi dengan menggunakan alat autoclave dengan suhu 121˚C selama 15
menit, sebelum itu media ditutup dengan kapas kering pada bagian mulut erlenmeyer,
selanjutnya dibiarkan dingin kemudian media dituang kedalam cawan petri secara aseptis
dan steril, yang dilakukan didekat api.

Media ini berwarna merah muda keunguan akibat pencampuran Kristal


violet red dan nectral red dan bertekstur padat. Media ini terdapat garam empedu
yang menghambat pertumbuhan bakteri gram positif. Mac Conkay
diklasifikasikan menjadi media selektif dan diferensial. Media ini harus
disterilisasi gun menciptakan media bebas kontaminasi untu pertumbuhan
mikroorganisme dengan mutu baik.

V. Kesimpulan
5.1. Media Mac Conkay Agar berwarna merah muda dan berbentuk padat.

5.2. Sterilisasi perlu dilakukan untuk menghindari kontaminasi dan


mikroorganisme lain tumbuh.

12
PERCOBAAN III

PEMBUATAN MEDIA BLOOD AGAR PLATE (BAP)

I. Tujuan
I.1. Mahasiswa mampu untuk memahami cara sterilisasi.
I.2. Mahasiswa mampu mmengetahui media Blood Agar Plate (BAP) dan cara
pembuatannya.
I.3. Mahasiwa mampu memperoleh alat dan media yang steril.

II. Dasar Teori

2.1. Media Pertumbuhan Bakteri


Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri atas
campuran nutrisi (nutrient) yang digunakan oleh suatu mikroorganisme untuk
tumbuh dan berkembangbiak pada media tersebut. Mikroorganisme
memanfaatkan nutrisi pada media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit
untuk menyusun komponen sel-nya. Dengan media pertumbuhan juga bisa digunakan
untuk mengisolasi mikroorganisme, identifikasi dan membuat kultur murni.
Komposisi media pertumbuhan dapat dimanipulasi untuk tujuan isolasi dan
identifikasi mikroorganisme tertentu sesuai dengan tujuan masing-masing
pembuatan suatu media. Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-
zat hara (nutrient) yang berguna untuk membiakkan mikroba. Dengan
mempergunakan bermacam-macam media dapat dilakukan isolasi, perbanyakan,
pengujian sifat-sifat fisiologis dan perhitungan jumlah mikroba (Sutedjo,1996).

Media biakan yang mampu mendukung optimalisasi pertumbuhan


milroorganisme harus dapat memenuhi persyaratan nutrisi bagi mikroorganisme.
Unsur tersebut berupa garam organik, sumber energy (karbon), vitamin dan zat
pengatur tumbuh (ZPT). Selain itu dapat pula ditambahkan komponen lain seperti
senyawa organik dan senyawa kompleks lainnya (Suardana dkk, 2014).

2.2. Sterilisasi
Sterilisasi merupakan suatu proses untuk mematikan semua organism yang
teradapat pada suatu benda. Proses sterilisasi dapat dibedakan menjadi 3 macam,
yaitu penggunaan panas (pemijaran dan udara panas); penyaringan; penggunaan
bahan kimia (etilena oksida, asam perasetat, formaldehida dan glutaraldehida
alkalin) (Mirsadiq, 2013).

13
Sterilisasi dengan uap air panas, bahan yang mengandung cairan tidak
dapat didterilkan dengan oven sehingga digunakan alat ini. alat ini disebut Arnold
steam sterilizer dengan suhu 1000 C dalam keadaan lembab. Secara sederhana
dapat pula digunakan dandang. Mula-mula bahan disterilkan pada suhu 1000 C
selama 30 menit untuk membunuh sel-sel vegetatif mikrobia. kemudian disimpan
pada suhu kamar 24 jam untuk memberi kesempatan spora tumbuh menjadi sel
vegetatif, lalu dipanaskan lagi 1000 C 30 menit. dan diinkubasi lagi 24 jam dan
disterilkan lagi, jadi ada 3 kali sterilisasi. Banyak bakteri berspora belum mati
dengan cara ini sehingga dikembangkan cara berikutnya yaitu uap air bertekanan
(Machmud, 2015).

2.3. Blood Agar Plate (BAP)


Blood Agar Plate (BAP) merupakan media padat dan media diferensial.
Media diferensial adalah media yang ditambah zat kimia tertentu sehingga suatu
mikroorganisme membentuk pertumbuhan untuk mengklasifikasikan suatu
kelompok jenis bakteri. Blood Agar Plate (BAP) membedakan bakteri hemolitik
dan nonhemolitik yaitu berdasarkan kemampuan mereka untuk melisiskan sel-sel
darah merah. Komposisi Blood Agar Plate (BAP) yaitu mengandung trypton 15
gram, soy peptone 5 gram, sodium khloride 5 gram, lithium khloride 10 gram,
magnesium sulphate 3,8 gram, dan agar 15 gram.

Ada tiga jenis hemolisis yaitu beta hemolisis, alfa hemolisis, dan gamma
hemolisis. Beta hemolisis merupakan lisis lengkap sel darah merah dan
hemoglobin. Alfa hemolisis mengacu pada lisis parsial/lisis sebagian dari sel
darah merah dan hemoglobin. Hal ini menghasilkan perubahan warna disekitar
menjadi abu-abu kehijauan. Gamma hemolisis yaitu tidak terjadi hemolisis
dimana tidak ada perubahan warna dalam media.

Prosedur pembuatan media Blood Agar adalah dengan menimbang bubuk


Blood Agar sesuai dengan petunjuk pabrik dimasukkan ke dalam erlenmayer
kemudian ditambahkan air dan dipanaskan sampai mendidih kemudian mulut
tabung disumbat dengan kapas, lalu ditutup dengan kertas disterilkan ke dalam
autoklaf pada suhu 1210 C selama 15 menit. Setelah keluar dari autoklaf dibiarkan
dingin selama 45 menit atau hangat kemudian ditambahkan darah 5% - 8%
kemudian dituang pada cawan petri masing-masing 10 ml kemudian dibiarkan
dingin sampai suhunya mencapai 450-500 C (Addina,2014)..

14
III. Metodologi Percobaan

3.1. Tempat dan Waktu Percobaan


Percobaan pembuatan media Blood Agar Plate (BAP) dilakukan pada hari
Senin tanggal 6 Januari 2020, di Laboratorium Analis Kesehatan Politeknik Mitra
Karya Mandiri Brebes.

3.2. Alat dan Bahan

III.1.1.Bahan
- 8 gram Nutrient Agar (NA)
- 200 mL Aquadest
- Kapas
- Label
- Darah “O” 10 mL

Nutrient Agar Aquadest Kapas

15
III.1.2.Alat

Erlenmeyer Neraca Analitik Batang Penangas Air


Pengaduk

Cawan Petri AutoClave Sterilisator Lemari Pendingin

Gelas Kimia Bunsen Spuit Torniquert

16
3.3. Skema Kerja

8 gram Nutrient Agar

Erlenmeyer

-Penambahan Aquadest 200 mL

-Pemanasan diatas penangas air dan aduk hingga


larut sempurna

-Penurunan Erlenmeyer dari penangas air

-Penutupan mulut Erlenmeyer dengan kapas

-Pemberian label pada Erlenmeyer

-Penyeterilan pada suhu 121℃ selama 15 menit


pada autoclave

-Pengeluaran media dalam Erlenmeyer yang telah


disterilisasi

-Pendiaman media dalam Erlenmeyer agar dingin

-Penambahan darah “O” sebanyak 10mL ke media


dalam Erlenmeyer

-Penghomogenan

-Penuangan media dalam cawan petri

17
-Pendinginan media

Hasil

18
IV. Pembahasan
Telah dilakukan percobaan pembuatan media Mac Conkay Agar pada hari
Senin tanggal 9 Desember 2019 dengan metode Sterilisasi dan pengerceran.
Prinsip yang digunakan adalah sterilisasi dengan autocave.

Blood Agar Plate (BAP) merupakan media padat dan media differensial. Media
differensial adalah media yang ditambah zat kimia tertentu sehingga suatu
mikroorganisme membentuk pertumbuhan untuk mengklasifikasikan suatu kelompok
jenis bakteri. Medium BAP merupan medium yang berwarna merah gelap yang
memiliki konsistensi padat.

Media Blood Agar Plate (BAP) merupakan media yang diperkaya. Disebut
diperkaya karena media ini ditambahkan darah saat pembuatannya. Dimana darah yang
bisa digunakan yaitu darah mamalia seperti domba, kuda dan manusia tetapi pada
praktikum ini kami menggunakan darah manusia.

Pada praktikum ini dilakukan penimbangan media Nutrient Agar (NA) sebanyak
8 gram lalu dilarutkan dengan aquadest sebanyak 200 ml kemudian dipanaskan diatas
penangas air, pemanasan ini dilakukan agar media BAP terlarut sempurna. Kemudian
setelah itu media BAP disterilisasi dengan menggunakan alat autoclave dengan suhu
121˚C selama 15 menit, sebelum itu media ditutup dengan kapas kering pada bagian
mulut erlenmeyer, selanjutnya tambahkan 10 ml darah kedalam media, kemudian media
dituang kedalam cawan petri secara aseptis dan steril, yang dilakukan didekat api.

V. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat setelah melakukan praktikum ini yaitu

5.1 Medium Blood Agar Plate (BAP) konsistensinya berbentuk padat dan berwarna
merah gelap

5.2. Sterilisasi dilakukan bertujuan untuk menghindari kontaminasi, yaitu masuknya


mikroorganisme yang tidak diinginkan

19
LAMPIRAN P I

1. Perhitungan
Diketahui :
V₁ = 1000mL
V₂ = 50 mL
m₁ = 20 gram
Ditanya : m₂= ?

V₁ V₂
=
m₁ m₂

1000 50
=
20 m₂

50× 20
m₂ =
1000

m₂ = 0,5 × 2
m₂ = 1 garam

2. Gambar

20
21
Keterangan : Warna Cokelat Kekuningan dengan konsentrasi Padatan

22
LAMPIRAN P II

1. Perhitungan
Diketahui :
V₁ = 1000mL
V₂ = 50 mL
m₁ = 50 gram
Ditanya : m₂= ?

V₁ V₂
=
m₁ m₂

1000 50
=
50 m₂

50× 50
m₂ =
1000

m₂ = 0,5 × 5

m₂ = 2,5 garam

2. Gambar

23
24
Keterangan : Media Mac Conkay Berwarna Merah dengan konsentrasi padatan

25
LAMPIRAN P III

1. Perhitungan
Diketahui :
V₁ = 1000mL
V₂ = 200 mL
m₁ = 40 gram
Ditanya : m₂= ?

V₁ V₂
=
m₁ m₂

1000 200
=
40 m ₂

40 ×200
m₂ =
1000

m₂ = 8 garam

Darah “O” = 5% ×V₂ = 5% × 200 = 10 mL

2. Gambar

26
27
Keerangan : Media berwarna Cokelat Kekuningan ditambahkan darah “O” menjadi merah
maroon dan berbentu padatan.

DAFTAR PUSTAKA

G, Addina. 2014. Evaluasi Kadar Bakteri di Udara dengan Menggunakan Media. Medan:
USU Press

Khaeruni, Andi dan Vit Neru Satrah. 2017. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Pangan.
Universitas Halu Oleo. Kendari.

Machmud, M. 2013. Teknik Penyimpanan dan Pemeliharaan Mikroba. Balai Penelitian


Bioteknologi Tanaman Pangan. Bogor.

Mirsadiq, Lucky. 2013. Laporan Praktikum Migrobiologi Pertanian. Universitas Sebelas


Maret. Surakarta.

Suardana, Dkk. 2014. Identifikasi E Colli 0157:H7 dari Feses Ayam dan Uji Profil
Hemolisisinya Pada Media Agar Darah. Jurnal kedokteran hewan. Vol 8. No. 1.

Suhardi, S.H., Koesnandar, D. K. Indriani, H. Arnaldo 2015. Biosafety: Pedoman


Keselamatan Kerja di Laboratorium Mikrobiologi dan Rumah Sakit. PT.
Multazam Mitra Prima.

28
Sutedjo< M, dkk. 1996. Mikrobiologi Tanah. Jakarta : Rineka Cipta.

29

Anda mungkin juga menyukai