Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI II

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI E coli

Dosen Pembimbing : 1. Mursalim, S.Pd.,M.Kes


2. Rafika, S.Si.,M.Kes
3. Siti Hadijah,S.Si.,M.Kes
4. Hasnawati, S.Si.,M.Kes
Nama Praktikkan : Adolfina Paerunan
Nim : PO713203191003
Prodi : D.III TLM /TK 2

JURUSAN TEKNOLOGI LABORATOIUM MEDIS


POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR
2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Populasi mikroba di alam sekitar kita sangat besar dan komplek. Beratus-ratus spesies berbagai
mikroba biasanya menghuni bermacam-macam bagian tubuh kita, termasuk mulut, saluran
pencernaan, dan kulit. Sebagai contoh, sekali bersin dapat menyebarkan beribu-ribu
mikroorganisme. Satu tinja dapat mengandung jutaan bakteri (Pelczar, 1986).

Isolasi merupakan cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari
lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni. Kultur murni ialah kultur yang
sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal (Pelczar, 1986).

Kultur murni atau biakan murni sangat berguna didalam mikrobiologi, yaitu untuk menelaah dan
mengidentifikasi mikroorganisme, termasuk penelaahan ciri-ciri cultural, morfologis, fisiologis,
maupun serologis, memerlukan suatu popolasi yang terdiri dari satu macam mikroorganisme saja
(Sutedjo, 1996).

Sifat organism dalam suatu biakan murni dapat dipelajari dengan metode yang amat keras
dengan hasil yang sangat akurat karena pengaruh sel hidup yang lain dapat ditiadakan (Volk, 1993).

Pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru harus dilakukan
secara teliti. Terlebih dahulu harus diusahakan agar semua alatalat yang ada sangkut pautnya
dengan medium dan pekerjaan inokulasi itu benarbenar steril. Hal ini untuk menghindari
kontaminasi, yaitu masuknya mikroorganisme yang tidak diinginkan (Budiarti, 2009).

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui proses identifikasi bakteri Escherchia Coli

2. Untuk mengetahui karakteristik bakteri Escherchia Coli terhadap media deferensial

dan selektif
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian

 E. coli adalah baktri coliform yang sering ditemukan pada faces manusia dan hewan  berdarah
berdarah panas. Organisme panas. Organisme ini tersebar tersebar luas di alam biasanya biasanya
lazim terdapat terdapat dalam sel pencernaan manusia dan hewan.

Dalam Merchant Dalam Merchant dan Parker dan Parker (1961) disebutkan spesies disebutkan
spesies  E. coli  tidak dapat mengurangi mengurangi asam sitrat dan garam asam sitrat sebagai
sebagai sumber karbon t karbon tunggal dan unggal dan tidak menghasilkan menghasilkan pigmen,
pigmen, tetapi kadang-kadang menghasilkan kadang-kadang menghasilkan pigmen berwarna
berwarna kuning.

B. Klasifikasinya

Divisio Divisio : Schizomycota Schizomycota

Kelas : Schizomycetec Schizomycetec

Ordo : Eubacteriaceae Eubacteriaceae

Genus : Escherichia Escherichia

Species Species : Escherichia Escherichia coli (Salle, (Salle, 1961)

 E. coli  adalah bakteri Gram negatif berbentuk batang yang tidak membentuk spora

yang merupakan flora normal di usus. Meskipun demikian, beberapa jenis  E. coli dapat  bersifat
bersifat patogen, patogen, yaitu serotipe-serotipe serotipe-serotipe yang masuk dalam golongan
golongan  E. Coli Enteropatogenik,  E.coli  Enteroinvasif,  E. coli  Enterotoksigenik dan  E.coli
Enterohemoragik . Jadi adanya E. coli dalam air minum menunjukkan bahwa air minum tersebut
pernah terkontaminasi kotoran manusia dan mungkin dapat mengandung patogen usus. Oleh
karenanya standar air minum mensyaratkan E. coli harus absen dalam 100 ml.

BerbagaiBerbagai cara pengujian  E. coli  telah dikembangkan, tetapi analisis konvensional
yang masih banyak dipraktekkan adalah dengan 4 tahap analisis yang memerlukan waktu 5-7 hari.
Empat tahap analisis tersebut adalah Uji Pendugaan dengan metode MPN ( most  probable
number ), Uji penguat pada medium selektif, Uji lengkap dengan medium lactose  broth, serta
broth, serta Uji Identifikasi Identifikasi dengan melakukan dengan melakukan reaksi IMViC (indol,
IMViC (indol, methyl red, methyl red, Vogues- Vogues- Praskauer, dan citrate). Jadi untuk dapat
menyimpulkan E. coli berada pada air atau makanan diperlukan seluruh tahapan pengujian di atas.
Apabila dikehendaki untuk mengetahui serotipe dari E. coli yang diperoleh untuk memastikan
apakah E.coli tersebut  patogen  patogen atau bukan maka dapat dilakukan dilakukan uji serologi.
serologi. Meskipun Meskipun demikian, demikian, beberapa beberapa serotipe patogen tertentu
seperti O157:H7 yang ganas tidak dapat diuji langsung dengan  pengujian  pengujian 4 tahap ini dan
memerlukan memerlukan pendekatan pendekatan analisis analisis khusus sejak awal (Merchant
(Merchant dan Parker, 1961).
Escherichia coli adalah spesies yang paling penting dari genus Escherichia dan merupakan flora
normal yang dapat menyebabkan infeksi pada saluran kencing, luka, a bakterimia, septisemia dan
meningitis serta infeksi gastrointestinal (Gaani A, 2003).

C. Jenis Escherichia Coli

1. Enteropathogenik Escherichia coli (EPEC)

EPEC menyebabkan diare pada bayi atau anak  –  anak kurang dari 1 tahun dan jarang

 pada orang dewasa dengan gejala berupa demam tidak tinggi, tinggi, muntah, muntah, malaise
malaise dan diare

2. Enterotoxigenik Escherichia coli (ETEC)

ETEC menyebabkan diare pada anak –  anak dan dewasa di daerah tropis dan subtropics

 pada Negara yang sedang berkembang. berkembang. Infeksi Infeksi ETEC ditandai ditandai dengan
gejala demam rendah dan tinja encer

3. Enteroinvasive Escherichia coli (EIEC)

EIEC menyebabkan diare mirip dengan yang disebabkan oleh shigella, baik pada anak  –  anak
maupun orang dewasa. Tinja agak encer bahkan seperti air, mengandung nanah, lender dan darah
dengan gejala panas dan malaise

4. Enterohemorrhagic Escherichia coli (EHEC)

EHEC dikenal sebagai penyebab diare hemorhagik dan colitis serta hemolytic uremic
syndrome (HUS) yang ditandai dengan jumlah trombosit berkurang, anemia hemolitik dan kegagalan
ginjal. Tinja encer berair, mengandung darah dan abdomen terasa sakit,kram serta demam rendah
atau tanpa demam

5. Enterodherant Escherichia coli (EAEC)

EAEC menyebabkan diare dengfan cara menempel kuat pada permukaan mukosa usus

dengan gejala tinja encer berair, muntah, dehidrasi, dan bias , dan biasanya sakit pada abdomen.
BAB III

A. Alat

1. Ose bulat

2. Ose lurus

3. Rak Tabung

4. Tabung Reaksi

5. Mikroskop

6. Objek Glass

B. Bahan

1. Oil Emersi

2. Media agar NA, MCA, EMB, SSA, Gula-gula, IMVIC

3.  Nacl 0,9% steril 4. Pewarnaan Gram

C. Prosedur

Hari Pertama

Penanaman Ke Media NA

1. Siapkan alat dan bahan

2. Panaskan ose Panaskan ose bulat sampai membara dari ujung bulat sampai membara dari ujung
pangkal, biarkan di pangkal, biarkan dingin

3. Ambil suspensi kuman dengan menggunakan ose bulat digoreskan dengan cara zig

zag ke dalam media NA

4. Panaskan lagi ose sampai merah membara

5. Inkubasi media selama 24 jam pada suhu 37oc

Hari Kedua

Penanaman Ke Media MCA dan EMB

1. Siapkan alat dan bahan

2. Panaskan ose Panaskan ose bulat sampai membara dari ujung bulat sampai membara dari ujung
pangkal, biarkan di pangkal, biarkan dingin

3. Ambil suspensi kuman dengan menggunakan ose bulat

4. Goreskan pada media MCA dan media EMB dengan cara zig zag

5. Panaskan lagi ose sampai merah membara

6. Inkubasi media MCA dan EMB yang sudah ditanam kuman selama 24 jam pada
suhu 37oc

Hari ke 3

Pewarnaan Gram, Penanaman ke KIA/TSIA dengan tujuan didapatkannya

kultur murni

Pewarnaan Gram :

1. Siapkan alat dan bahan

2. Teteskan Nacl pada objek glass

3. Panaskan ose bulat sampai kuman dan campuran dengan Nacl buat sediaan

4. Panaskan kembali ose Panaskan kembali ose bulat sampai membara dari ujun bulat sampai
membara dari ujung pangka, biarkan g pangka, biarkan dingin

5. Keringkan, fiksasi

6. Warnai dengan Gram I, gentian violet selama 1 menit bilas dengan air keran bilas dengan air keran

7. Warnai dengan Gram II, lugol selama 1 menit bilas dengan air keran

8. Lunturkan dengan Gram III, alchol 96% 30 detik bilas dengan air keran

9. Warnai dengan Gram IV , safranin 1-2 menit bilas dengan air ker ngan air keran

10. Keringkan

Penanaman ke KIA/TSIA :

1. Siapkan alat dan bahan

2. Panaskan ose lurus sampai membara dari ujung pangka, biarkan dingin

3. Ambil suspensi kuman dari media

4. Tanamkan dengan cara menggoreskan kedalam KIA/TSIA kemudian tusukan ose

hingga ke dasar tabung

5. Panaskan lagi ose sampai merah membara 6. Inkubasi kuman selama 24 jam pada suhu 37oc

Hari ke 4

Penanaman ke Media Biokimia Reaksi dan Gula-gula

1. Siapkan alat dan bahan

2. Panaskan ose lurus sampai membara dari ujung pangka, biarkan dingin

3. Ambil suspensi kuman dari media dengan ose bulat dan ose lurus untuk citrat dan

motil

4. Masukan kedalam media, untuk citrat digoreskan pada media dan untuk motil

ditusukan hingga kedasar tabung


5. Panaskan lagi ose sampai merah membara

BAB IV

HASIL & PEMBAHASAN

A. Hasil

Makroskopik

1. Pengamatan NA

Bentuk : Bulat

Warna : Putih

Tepi : Rata

Permukaan Permukaan : Cembung Cembung

Konsistensi Konsistensi : Semi Mucoid

Sampel : Feses Dewasa

2. Pengamatan MCA dan EMB

MCA

Bentuk : Bulat

Warna : Merah muda

Tepi : Rata

Permukaan Permukaan : Cembung Cembung

Konsistensi Konsistensi : Semi Mucoid

Sampel : Feses Dewasa

EMB

Bentuk : Bulat

Warna : Putih

Tepi : Rata

Permukaan Permukaan : Cembung Cembung

Konsistensi Konsistensi : Semi Mucoid


Sampel : Feses Dewasa

3. TSIA

Warna koloni : Putih

Warna lereng : Kuning

Warna dasar : Kuning

Gas : (+)

H2S : (-)

Sampel : Feses Dewasa

4. Biokimia Reaksi

Indol : +

MR : +

VP : -

Citrat : -

Glukosa Glukosa : (+)

Laktosa Laktosa : (+)

Maltosa Maltosa : (+)

Sukrosa Sukrosa : (+)

Motil : (+)

Mikroskopik

1. Pewarnaan Gram

Bentuk : Batang pendek

Warna : Merah

Susunan Susunan : Menyebar Menyebar

Sifat : Gram -

Sampel : Feses Dewasa


B. Pembahasan

Pada praktikum kali ini yang menjadikan identifikasi pada escherchia coli berbeda dengan
klebsiella yaitu indol dan citrat, pada identifikasi citrat yang berwarna hijau menunjukan bahwa dia +
escherchia coli  sedang jika dia berwarna biru + klebsiella, citrat sendiri merupakan media untuk
menderterminasi kemampuan bakteri yang menggunakan sitrat sebagai sumber karbon dengan
produk akhir basa. Perubahan ke warna biru menunjukan suasana alkali berwarna biru karena
penggunaan citrat. Indol yang + escherchia coli akan membentuk cincin warna merah setelah
ditambahkan reagen erlich atau kovach indol sendiri mendeterminasi kemampuan bakteri dalam
mengubah asam amino triptofan menjadi indol. Bakteri yang memiliki enzim triptofanase sehingga

menghasilkan indol, indol (+) berasal dari gugus otomerik.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa sampel feses dewasa + mengandung

 bakteri escherch escherchia coli.

B. Saran

Semoga praktikum selanjutnya dapat lebih baik lagi

DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/315611886/MAKALAH-E-COLI

https://www.scribd.com/doc/240014126/Makalah-Mikrobio-e-coli-printed

https://www.scribd.com/doc/233926281/Identifikasi-Bakteri-Escherichia-Coli

Anda mungkin juga menyukai