1. Darah :
Darah >> bahan pemeriksaan
Sampel darah yang diambil dibagi dua :
masing-masing sejumlah minimal 15 ml. Bagian (1) >> ditambah serbuk Natrium flourida (NaF)
1%, sebagai bahan pengawet. Bagian (2) >> tidak diberi bahan pengawet
2. Urine : Semua urine harus diambil.
3. Bilasan Lambung : Semua cairan bilasan lambung harus diambil.
Pada Mayat
Bahan Pengawet
Yang terbaik adalah sampel tanpa bahan pengawet, disimpan dalam lemari es dan keeokan
harinya segera dilakukan pemeriksaan
Jika hal tersebut tidak dapat dilakukan, maka sampel haru diberi bahan pengawet agar tidak
membusuk, sehingga tidak menyulitkan pemeriksaan
Bahan pengawet yang dapat dipakai adalah :
1. Alkohol absolute
2. Larutan garm jenuh
3. Natrium flourida 1 %
4. Natrium flourida + Natriun sitrat (Na mg NaF + 50 mg Na sitrat untuk setiap 10 ml sampel)
5. Natrium benzoat dan penil merkuri nitrat (hanya untuk urine)
Hal-hal yang perlu diperhatikan Dalam pemakaian bahan pengawet, adalah :
Alkohol tidak dapat dipakai sebagai bahan pengawet >>
a. kasus penentuan kadar alkohol
b. kasus racun yang diduga terdapat dalam tubuh korban adalah jenis yang mudah menguap
(misal: alkohol)
Bahan pengawet untuk sampel : minimal 2x volume sampel.
Pengiriman ke Laboratorium
Jika fasilitas laboratorium ditempat pemeriksaan mayat/korban tidak ada >> sampel harus
dikirim ke laboratorium yang terdekat segera setelah pengambilan sampel itu selesai dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Tempat sampel (botol) : sebelum dipakai harus dibersihkan dahulu yaitu dicuci dengan asam
chromat yang hangat kemudian dibilas dengan aquades dan setelah kering baru dipakai
Tiap botol harus berisi satu sampel
Contoh bahan pengawet yang dipakai harus disertakan untuk kontrol. Tiap botol yang telah berisi
sampel dan pengawet harus disegel dan diberi identitas secukupnya (tanggal pengambilan bahan,
nama korban, bahan pengawet yang dipakai serta isinya). Hasil pemeriksaan/otopsi secara
singkat >> harus disertakan dan jika ada disertakan pula anamnesa dan gejala-gejala klinik
Surat permintaan pemeriksaan dari fihak pengusut harus disertakan, >> memuat identitas korban
lengkap dan disebutkan pula dugaan racun apa yang menyebabkan keracunan/kematian
misalnya : narkotika, insektisida, hipnotika, dan lain sebagainya. >>> pemeriksan lebih terarah.
Harus disaksikan oleh dokter yang melakukan pemeriksaan, polisi yang melakukan penyegelan
harus membuat berita acara .
- Berita acara penyegelan
- Barang bukti lainnya seperti sisa racun
atau sisa obat/ makanan >> dikirim
ke laboratorium.
Jika mayat korban akan diawetkan >> pengambilan sampel harus dilakukan sebelum pengawetan
mayat dikerjakan. Hal ini disebabkan karena formalin >> akan merusak sebagian besar racun >>
menyulitkan pemeriksaan. Dalam pengambilan sampel pada korban yang masih hidup >>
alkohol tidak boleh dipakai sebagai disinfektan setempat sewaktu kita mengambil darah dari
korban >> penggantinya dapat dipakai sublimat atau mercury clorida 1 : 1000