Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM SITOHISTOTEKNOLOGI

“TEKNIK PEWARNAAN PREPARAT JARINGAN”

OLEH

OLEH:
NUR ASTRI ADI NINGSI
NIM. P07134017031

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
2018
TEKNIK PEWARNAAN PREPARAT JARINGAN

Pewarnaan merupakan proses pemberian warna pada jaringan yang telah dipotong agar
unsur jaringan mudah dikenali pada saat pengamatan dengan menggunakan mikroskop. Zat
warna rutin yang digunakan pada saat praktikum adalah Hematoxilyn –Eosin (HE). Pada
pewarna HE digunakan dua macam zat warna, yaitu hematoxylin yang berfungsi untuk
memberikan warna biru ( basofilik) pada inti sel , serta eosin yang berfungsi untuk memberikan
warna merah muda pada sitoplasma sel dan jaringan penyambung.
Tujuan dari teknik pewarnaan adalah untuk memberikan warna yang kontras pada
komponen selular sehingga dapat dibedakan antar satu sel dengan sel lainnya. Setiap jenis sel
memiliki afinitas yang berbeda terhadap warna, sehingga jenis pewarnaan harus berbeda untuk
tiap jenis sel. Contohnya nukleus memiliki afinitas tinggi terhadap pewarnaan hematoksilin,
sedangkan sitoplasma memiliki afinitias tinggi terhadap pewarnaan basa yaitu eosin.
Pewarnaan HE terbagi menjadi 2 zat warna, yaitu warna hematoksilin dan warna eosin.
Hematoksilin digunakan untuk mewarnai inti sel menjadi biru dan eosin digunakan untuk
mewarnai sitoplasma menjadi merah. Eosin juga digunakan sebagai counterstaining untuk
hematoksilin. Hal tersebut dikarenakan eosin bersifat asam sedangkan hematoksilin bersifat
basa.
Hematoksilin bersifat basa sedangkan inti sel bersifat asam, keduanya menimbulkan
suatu ikatan lemah sehingga inti sel dapat berwarna. Namun sebelum dapat mewarnai inti sel,
zat warna ini dioksidasi terlebih dahulu menjadi hematein. Hal tersebut dikarenakan hematein
tidak larut dalam air dan alkohol, sehingga tidak mudah pudar ketika proses pewarnaan
dilakukan.
Eosin adalah zat warna sitoplasma yang sangat baik, karena zat warna ini dapat
memberikan corakan pada jaringan, dan corakan ini dapat bertambah apabila ditambah zat
warna yang lain. Eosin juga merupakan turunan fluorescence sehingga digunakan juga untuk
mewarnai antibodi.
Prinsip dari pewarnaan hematoksilin eosin ini ialah inti yang bersifat asam akan menarik
zat/ larutan yang bersifat basa sehingga akan berwarna biru. Sedangkan sitoplasma yang bersifat
basa akan menarik zat /larutan yang bersifat asam sehingga menjadi berwarna merah.
Proses staining atau pewarnaan ini terdiri dari beberapa tahap menggunakan beberapa
cairan dan waktu perendaman yang berbeda. Tahapan-tahapan dari proses pewarnaan ialah
sebagai berikut.
a. Deparafinasi
Tujuan dari tahap deparafinasi ialah untuk menghilangkan atau melarutkan parafin
sehingga hanya jaringan yang akan diamati yang menempel pada obyek glass. Pelarut
yang digunakan ialah xylene. Proses ini dilakukan dengan cara merendam obyek
glass ke dalam xylene sebanyak 4 kali dengan urutan waktu sebagai berikut.
 Xylene 1→ 3 menit
 Xylene 2→ 3 menit
 Xylene 3→ 3 menit
 Xylene 4→ 3 menit
b. Hidrasi
Tujuan dari hidrasi ini adalah untuk memasukkan air ke dalam jaringan. Air inilah
yang akan mengisi rongga-rongga jaringan yang kosong
 Alkohol 96% → 3 menit
 Alkohol 96% → 3 menit
 Alkohol 80% → 3 menit
 Alkohol 70%→ 3 menit
c. Aquades → 3 menit
Selanjutnya, obyek glass direndam dalam aquades dengan tujuan untuk memasukkan
air ke dalam jaringan
d. Pewarna Hematoksilin → 3 menit
Tujuan dari pewarnaan hematoksilin ini ialah untuk memberi warna pada inti dan
sitoplasma pada jaringan
e. Air mengalir → 3 menit (hingga objek glass terbilas bersih)
Tujuan dari pemberian air mengalir ini ialah untuk membersihkan sisa zat pewarna
hematoksilin yang ada pada jaringan
f. Bluing → 3 menit
Tujuan dari bluing ini ialah untuk memperjelas warna biru pada inti sel
g. Pewarna Eosin → 3 menit
Tujuan dari pewarma eosin ini ialah untuk memberi warna merah pada sitoplasma sel
h. Dehidrasi
Proses berikutnya setelah jaringan diwarnai dengan eosin adalah dehidrasi, dimana
air dikeluarkan dari dalam jaringan
 Alkohol 70%→ 3 menit
 Alkohol 80% → 3 menit
 Alkohol 96% → 3 menit
 Alkohol 96% → 3 menit
i. Clearing
Tahap terakhir adalah clearing ini ialah untuk mengeluarkan alkohol dari jaringan,
sehingga tidak ada lagi alkohol yang ada dalam jaringan
 Xylol 1→ 3 menit
 Xylol 2→ 3 menit
 Xylol 3→ 3 menit

Anda mungkin juga menyukai