Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

PARASITOLOGI
IDENTIFIKASI PLASMODIUM FALCIPARUM,DAN
PLASMODIUM VIVAX

OLEH

NAMA : NI WAYAN GHINANTI


KELAS: B
NIM : P07134019058

JURUSAN : D III ANALIS


KESEHTAN KEMENTRIA KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA POLİTEKNIK KESEHATAN MATARAM
Dipindai dengen CamScanner
PRAKTIKUM
PENGAMBILAN SAMPEL MALARIA DAN PEMBUATAN SEDIAAN
DARAH TIPIS
DAN PEMBUATAN SEDIAAN DARAH TEBAL
Tanggal Praktikum 20LQ..
Tujuan Pemeriksaan
Untuk mengetahui cara diagnosis penyakit malaria secara laboratorium melalui
pemeriksaan darah dengan cara pembuatan sediaan darah tebal dan tipis dan
pemeriksaan sediaan tersebut.

Dasar Teori
Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit dari genus Plasmodium
sp dan ditularkan ke orang lain melalui gigitan nyamuk Anopheles sp. Terdapat 4
spesies Plasmodium sp, yaitu : Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax,
Plasmodium malariae dan Plasmodium ovale.
Plasmodium sp yang menginfeksi manusia dalam siklus hidupnya terjadi pada 2
hospes yang berbeda, yaitu : di dalam tubuh nyamuk betina Anopheles sp (siklus
seksual) dan di dalam tubuh manusia (siklus aseksual). Manusia terinfeksi jika digigit
oleh nyamuk Anopheles sp yang mengandung sporozoit dalam kelenjar ludahnya, lalu
masuk ke dalam sel hati melalui aliran darah dan dalam waktu kurang dari I jam
sporozoit meninggalkan aliran darah. Stadium dalam hati disebut skizogoni
eksoeritrositer primer dan stadium ini berakhir jika merozoit masuk ke dalam sel
eritrosit.
Siklus hidup Plasmodium sp dalam tubuh manusia secara aseksual sampai
menginfeksi sel eritrosit, sehingga diagnosis malaria dapat dilakukan melalui
pemeriksaan gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium.
Metode-metode pemeriksaan laboratorium yang digunakan diagnosis penyakit malaria
terdiri dari metode mikroskopis yang merupakan gold standart, metode imunologi (ICT)
dan molekuler (polymerase chain reaction).
Metode mikroskopis dapat dilakukan dengan membuat sediaan darah tebal dan
sediaan darah tipis. Pada sediaan darah tipis dibuat sedemikian rupa sehingga hapusan
darah merupakan satu lapisan eritrosit yang tetap melekat pada obyek glass setelah
proses pengecatan.

Agar tidak terjadi kesalahan dalam menentukan spesies Plasmodium harus


diperhatikan beberapa hal, diantaranya persayaratan sediaan yang baik dan cara identifikasi,
sebab darah akan kehilangan afinitasnya terhadap cat setelah 3 hari, sehingga untuk
mendapatkan hasil yang terbaik, sediaan darah sebaiknya dicat dalam waktu 72 jam setelah
dibuat sediaan dan disarankan dalam waktu 24 jam, karena sediaan darah tipis yang sudah
terlalu lama akan tercat biru dan Plasmodium sulit diidentifikasi. Sediaan darah tebal yang
sudah terlalu lama tidak dapat dihilangkan hemoglobinnya dengan baik, sehingga hasilnya
juga akan tercat biru, sehingga diagnosis sulit ditegakkan.
Darah yang dbuat sediaan dapat diambil dari ujung jari, ujung telinga atau darah
vena. Jika menggunakan darah vena, gunakan tetesan pertama dari spuit (tanpa
antikoagulan), karena antikoagulan menyebabkan distorsi Plasmodium dan mengganggu
proses pengecatan, terutama jika Palsmodium pada stadium tropozoit tua atau skizon akan
tampak pucat. Persyaratan Sediaan darah tebal yang baik secara makroskopis dan
mikroskopis A. Secara Makroskopis •
Bila sediaan diletakkan diatas koran, huruf-huruf dikoran bisa terbaca.
B. Secara Mikroskopis •
1) Latar belakang pandangan dimikroskop terlihatjernih.
2) Pada pemeriksaan awal, perlu diperiksa dahulu dengan menggunakan pembesaran
objektif 10x untuk mencari kemungkinan adanya mikrofilaria.
3) Pada sediaan darah tebal
a. Setiap lapangan pandang dimikroskop terdapat 10 — 20 leukosit.
b. Pada sediaan yang baik dengan pulasan yang baik akan tampak - Inti sel
leukosit berwarna lembayaung tua. Granula dalam plasma biasanya tidak
tampak, hanya granula eosinofil yang berwarna merah.

- Stroma eritrosit sebagai dasar sediaan berwarna lembayung merah muda,


homogen.

- Trombosit berwarna lembayung muda dan sering tampak berkelompok.


c. Sifat parasit
Parasit tampak lebih kecil, batas sitoplasma sering tidak nyata.

r,irvndm d•ynan CamScannyt

Titik Maurer dan titik Ziemann's biasanya hilang sama sekali. Titik Schuffner
sering masih dapat dilihat sebagai zona merah.
Bentuk cincin I tropozoit sering tampak sebagai "tanda seru", "koman atau
"burung terbang". Ketiga macam bentuk ini dapat dilihat pada ketiga
Plasmodium, tetapi terutama pada Plasmodium falciparum. Stadium skizon
tampak jelas.

Prinsip Pemeriksaan .
Sampel praktikum : Darah Kapiler
Alat praktikum
1. Autoclik + Jarum
2. Objek glass
3. Pipet tetes
4. Tisuue
5. Kapas kering
Reagensia
1. Alkohol 70%

Cara Kerja
A. Pengambilan sampel darah malaria :
1. Ujung jari manis atau jari tengah dibersihkan dengan kapas yang telah dibasahi
dengan alkohol 70%.

2. Ujung jari ditusuk menggunakan autoclik atau blood lancet.


3. Tetesan darah yang pertama dihapus dengan kapas kering.
B. Pembuatan sediaan darah tebal dan sediaan darah tipis :

cs
1. Tetesan darah yang kedua ditempelkan pada bagian tengah objek glass,
kemudian dengan ujung objek glass yang Iain tetesan darah tersebut dibuat
bulatan dengan cara mengerakkan ujung objek glass secara berputar sampai
terbentuk bulatan dengan garis tengah ± 1 cm.

o
2. Tetesan darah yang ketiga diletakkan pada ujung objek glass, kemudian dibuat sediaan
darah tipis.

3. Sediaan darah tebal dan sediaan darah tipis dikeringkan pada temperatur
kamar.
4. Sediaan darah tebal yang sudah kering dilisiskan terlebih dahulu dengan air sampai
hemoglobin hilang.
5- Sediaan darah tipis difiksasi dengan methanol absolut selama 30 detik, kemudian
dikeringkan. Bila dalam satu objek glass terdapat sediaan darah tebal dan sediaan darah
tipis, cegahlah jangan sampai methanol mengenai sediaan darah tebal sehingga mencegah
proses dehemoglobinisasi di sediaan darah tebal. Hasil

Pembuatan sediaan tebal dan sediaan tipis

cs dengar'
Diskusi
pemeriksaan

hasil
Tugas :
1. Jelaskan siklus hidup Plasmodium sp dalam tubuh manusia ( aseksual) !

Qax-mk.Atn

n%uan

Anda mungkin juga menyukai