PARASITOLOGI
IDENTIFIKASI PLASMODIUM FALCIPARUM,DAN
PLASMODIUM VIVAX
OLEH
Dasar Teori
Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit dari genus Plasmodium
sp dan ditularkan ke orang lain melalui gigitan nyamuk Anopheles sp. Terdapat 4
spesies Plasmodium sp, yaitu : Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax,
Plasmodium malariae dan Plasmodium ovale.
Plasmodium sp yang menginfeksi manusia dalam siklus hidupnya terjadi pada 2
hospes yang berbeda, yaitu : di dalam tubuh nyamuk betina Anopheles sp (siklus
seksual) dan di dalam tubuh manusia (siklus aseksual). Manusia terinfeksi jika digigit
oleh nyamuk Anopheles sp yang mengandung sporozoit dalam kelenjar ludahnya, lalu
masuk ke dalam sel hati melalui aliran darah dan dalam waktu kurang dari I jam
sporozoit meninggalkan aliran darah. Stadium dalam hati disebut skizogoni
eksoeritrositer primer dan stadium ini berakhir jika merozoit masuk ke dalam sel
eritrosit.
Siklus hidup Plasmodium sp dalam tubuh manusia secara aseksual sampai
menginfeksi sel eritrosit, sehingga diagnosis malaria dapat dilakukan melalui
pemeriksaan gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium.
Metode-metode pemeriksaan laboratorium yang digunakan diagnosis penyakit malaria
terdiri dari metode mikroskopis yang merupakan gold standart, metode imunologi (ICT)
dan molekuler (polymerase chain reaction).
Metode mikroskopis dapat dilakukan dengan membuat sediaan darah tebal dan
sediaan darah tipis. Pada sediaan darah tipis dibuat sedemikian rupa sehingga hapusan
darah merupakan satu lapisan eritrosit yang tetap melekat pada obyek glass setelah
proses pengecatan.
Titik Maurer dan titik Ziemann's biasanya hilang sama sekali. Titik Schuffner
sering masih dapat dilihat sebagai zona merah.
Bentuk cincin I tropozoit sering tampak sebagai "tanda seru", "koman atau
"burung terbang". Ketiga macam bentuk ini dapat dilihat pada ketiga
Plasmodium, tetapi terutama pada Plasmodium falciparum. Stadium skizon
tampak jelas.
Prinsip Pemeriksaan .
Sampel praktikum : Darah Kapiler
Alat praktikum
1. Autoclik + Jarum
2. Objek glass
3. Pipet tetes
4. Tisuue
5. Kapas kering
Reagensia
1. Alkohol 70%
Cara Kerja
A. Pengambilan sampel darah malaria :
1. Ujung jari manis atau jari tengah dibersihkan dengan kapas yang telah dibasahi
dengan alkohol 70%.
cs
1. Tetesan darah yang kedua ditempelkan pada bagian tengah objek glass,
kemudian dengan ujung objek glass yang Iain tetesan darah tersebut dibuat
bulatan dengan cara mengerakkan ujung objek glass secara berputar sampai
terbentuk bulatan dengan garis tengah ± 1 cm.
o
2. Tetesan darah yang ketiga diletakkan pada ujung objek glass, kemudian dibuat sediaan
darah tipis.
3. Sediaan darah tebal dan sediaan darah tipis dikeringkan pada temperatur
kamar.
4. Sediaan darah tebal yang sudah kering dilisiskan terlebih dahulu dengan air sampai
hemoglobin hilang.
5- Sediaan darah tipis difiksasi dengan methanol absolut selama 30 detik, kemudian
dikeringkan. Bila dalam satu objek glass terdapat sediaan darah tebal dan sediaan darah
tipis, cegahlah jangan sampai methanol mengenai sediaan darah tebal sehingga mencegah
proses dehemoglobinisasi di sediaan darah tebal. Hasil
cs dengar'
Diskusi
pemeriksaan
hasil
Tugas :
1. Jelaskan siklus hidup Plasmodium sp dalam tubuh manusia ( aseksual) !
Qax-mk.Atn
n%uan