Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

HEMATOLOGI

(Jumlah dan fungsi trombosit)

OLEH :

Nama-Nama Kelomok 1

Angelica Tiara Baka (P07172320046)

Asri Binti La Edi (P07172320047)

Dhearika Ramadhanty Ollong (P07172320048)

Dhian Sabrina Malawat (P07172320049)

Dian sari Hatala (P07172320050)

Dwi Elsa Novianti Supusama (P07172320051)

Syeni Kesya Tuasela (P07172320082)

Program studi Teknologi Laboratorium Medis

Poltekkes kemenkes Maluku


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

rahmatnya sehingga kami dapat membuat makalah ini dengan lancar. Kami

berharap makalah ini dapat memberikan suatu dampak positif yang dapat

menambah pengetahuan maupun wawasan bagi para pembaca.

Makalah ini berjudul tentang “jumlah dan fungsi trombosit”. Tersusunnya

makalah ini tentunya tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan

kontribusinya dalam rangka peyusunan makalah ini, untuk itu penulis ingin

menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pembimbing Tjie Anita

Payapo,S.kep.,M.Kes. atas membantu yang telah diberikannya selama pembuatan

makalah ini.

Sehingga besar harapan kami, makalah yang kami susun dapat menjadi

konstribusi positif bagi siapapun yang membacanya. Kami menyadari sepenuhnya

bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan untuk

penyempurnaan penyusunan makalah selanjutnya.

Ambon, 11 Agustus 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................i

DAFATAR ISI ...............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................1

A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................2
C. Tujuan Masalah..................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................3

A. Pengertian Trombosit.........................................................................3
B. Morfologi Trombosit............................................................................4
C. Fungsi Trombosit................................................................................7
D. Patofisiologi Trombosit........................................................................

BAB III PENUTUP........................................................................................9

A. Kesimpulan.........................................................................................9
B. Saran..................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Darah adalah suatu jaringan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah
yang warnanya merah. Warna merah keadaannya tidak tetap tergantung pada
banyaknya O2 dan CO2 di dalamnya. Darah yang banyak mengandung
CO2 warnanya merah tua. Adanya O 2 dalam darah diambil dengan jalan
pernapasan, dan zat ini sangat berguna  pada peristiwa pembongkaran atau
metabolisme di dalam tubuh.
Darah merupakan jaringan cair yang terdiri atas dua bagian yaitu:
1. Bahan intraseluler adalah cairan yang disebut dengan plasma. Plasma darah
adalah cairan berwarna kuning yang dalam reaksi bersifat sedikit alkali.
Kandungan dari plasma terdiri dari gas O 2 dan CO2, hormon-hormon, enzim,
antigen.
2. Unsur-unsur padat, yaitu sel darah. Sel darah terdiri atas tiga jenis:
 Eritrosit (sel darah merah)
 Lekosit (sel darah putih)
 Trombosit (keeping-keping darah)

    Volume darah secara keseluruhan kira-kira merupakan satu perdua belas


berat badan atau kira-kira 5 liter. Sekitar 55 % adalah cairan, sedangkan 45 %
sisanya dari sel darah. Dan jumlah ini dinyatakan dalam nilai hematokrit atau
volume sel darah yang dipadatkan yang berkisar antara 40-47. Volume darah
dalam kondisi sehat adalah konstan dan sampai batas tertentu diatur oleh
tekanan osmotik dalam pembuluh darah dan dalam jaringan.    
Susunan darah, serum darah atau plasma terdiri  atas :  

 Air terdiri dari 91 %.


 Protein terdiri dari 8 % (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen)
 Mineral terdiri dari 0,9 % (NaCl, Na 2CO3, garam dari kalsium,fosfor, Mg dan
Fe, dan seterusnya).
 Sisanya diisi oleh sejumlah bahan organic, yaitu glukosa, lemak, urea, asam
urat, kreatinin, cholesterol, dan asam amino.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu trombosit?
2. Fungsi trombosit?
3. Patofisiologi dari trombosit?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui lebih luas tentang trombosit.
2. Sebagai pengetahuan tambahan bagi rekan-rekan mahasisiwa baik  teman
sekelas maupun  yang lainnya yang membaca makalah ini.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Trombosit

Trombosit (keping-keping darah) adalah fragmen sitoplasmik tanpa inti


berdiameter 2-4 mm yang berasal dari megakariosit. Hitung trombosit normal
dalam darah tepi adalah 150.000 – 400.000 /µl dengan proses pematangan
selama 7-10 hari di dalam sumsum tulang. Trombosit dihasilkan oleh sumsum
tulang (stem sel) yang berdiferensiasi menjadi megakariosit. Megakariosit ini
melakukan reflikasi inti endomitotiknya kemudian volume sitoplasma membesar
seiring dengan penambahan lobus inti menjadi kelipatannya, kemudian
sitoplasma menjadi granula dan trombosit dilepaskan dalam bentuk platelet /
keping-keping. Enzim pengatur utama produksi trombosit adalah trombopoetin
yang dihasilkan di hati dan ginjal, dengan reseptor C-MPL serta suatu reseptor
lain, yaitu interleukin.

Trombosit atau platelet sangat penting untuk menjaga hemostasis tubuh.


Adanya abnormalitas pada vaskuler, trombosit, koagulasi, atau fibrinolisis akan
menggangu hemostasis sistem vaskuler yang mengakibatkan perdarahan
abnormal / gangguan perdarahan.

Kelainan Perdarahan ditandai dengan kecenderungan untuk mudah mengalami


perdarahan, yang bisa terjadi akibat kelainan pada pembuluh darah maupun
kelainan pada darah. Kelainan yang terjadi bisa ditemukan pada faktor
pembekuan darah atau trombosit. Dalam keadaan normal, darah terdapat di
dalam pembuluh darah (arteri, kapiler dan vena). Jika terjadi perdarahan, darah
keluar dari pembuluh darah tersebut, baik ke dalam maupun ke luar tubuh.
Tubuh mencegah atau mengendalikan perdarahan melalui beberapa cara.

Homeostatis adalah cara tubuh untuk mengentikan perdarahan pada pembuluh


darah yang mengalami cedera.

Hal ini melibatkan 3 proses utama:

1. Konstriksi (pengkerutan) pembuluh darah


2. Aktivitas trombosit (partikel berbentuk seperti sel yang tidak teratur, yang
terdapat di dalam darah dan ikut serta dalam proses pembekuan)
3. Aktivitas faktor-faktor pembekuan darah (protein yang terlarut dalam plasma).

Kelainan pada proses ini bisa menyebabkan perdarahan ataupun pembekuan


yang berlebihan, dan keduanya bisa berakibat fatal.

B. Morfologi trombosit

Trombosit merupakan sel darah yang berukuran kecil ( 2-3 µm ) tidak berinti
(anucleate) dan berbentuk cakram dimana dua pertiga bagiannya beredar dalam
sirkulasi darah dengan sepertiga sisanya beredar di limpa. Hitung trombosit
normal dalam darah tepi adalah 150.000 – 400.000 /µl dengan proses
pematangan selama 7-10 hari di dalam sumsum tulang.

C. Fungsi Trombosit

Trombosit memiliki banyak fungsi, khususnya dalam mekanisme hemostasis.


Berikut fungsi dari trombosit : 

 mencegah kebocoran darah spontan pada pembuluh darah kecil dengan cara
adhesi, sekresi, agregasi, dan fusi (hemostasis). Sitotoksis sebagai sel
efektor penyembuhan jaringan.
 Berperan dalam respon inflamasi.

Cara kerja trombosit dalam hemostasis dapat dijelaskan sebagai berikut :


Adanya pembuluh darah yang mengalami trauma maka akan menyebabkan
sel endotelnya rusak dan terpaparnya jaringan ikat kolagen (subendotel).
Secara alamiah, pembuluh darah yang mengalami trauma akan mengerut
(vasokontriksi). Kemudian trombosit melekat pada jaringan ikat subendotel
yang terbuka atas peranan faktor von Willebrand dan reseptor glikoprotein
Ib/IX (proses adhesi). Setelah itu terjadilah pelepasan isi granula trombosit
mencakup ADP, serotonin, tromboksan A2, heparin, fibrinogen, lisosom
(degranulasi). Trombosit membengkak dan melekat satu sama lain atas
bantuan ADP dan tromboksan A2 (proses agregasi). Kemudian dilanjutkan
pembentukan kompleks protein pembekuan (prokoagulan). Sampai tahap ini
terbentuklah hemostasis yang permanen. Pada suatu saat bekuan ini akan
dilisiskan jika jaringan yang rusak telah mengalami perbaikan oleh jaringan
yang baru.

 Mencegah Pendarahan

Pembuluh darah merupakan penghalang pertama dalam kehilangan darah.


Jika mengkerut sehingga aliran darah keluar menjadi lebih lambat dan proses
pembekuan bisa dimulai. Pada saat yang sama, kumpulan darah diluar
pembuluh darah (hematom) akan menekan pembuluh darah dan membantu
mencegah perdarahan lebih lanjut.

Segera setelah pembuluh darah robek, serangkaian reaksi akan


mengaktifkan trombosit sehingga trombosit akan melekat di daerah yang
mengalami cedera. Perekat yang menahan trombosit pada pembuluh darah
ini adalah faktor von Willebrand, yaitu suatu protein plasma yang dihasilkan
oleh sel-sel di dalam pembuluh darah. Kolagen dan protein lainnya
(terutama trombin), akan muncul di daerah yang terluka dan mempercepat
perlekatan trombosit.

Trombosit yang tertimbun di daerah yang terluka ini membentuk suatu jaring
yang menyumbat luka; bentuknya berubah dari bulat menjadi berduri dan
melepaskan protein serta zat kimia lainnya yang akan menjerat lebih banyak
lagi trombosit dan protein pembekuan.

Trombin merubah fibrinogen (suatu faktor pembekuan darah yang terlarut)


menjadi serat-serat fibrin panjang yang tidak larut, yang terbentang dari
gumpalan trombosit dan membentuk suatu jaring yang menjerat lebih banyak
lagi trombosit dan sel darah.

Serat fibrin ini akan memperbesar ukuran bekuan dan membantu


menahannya agar pembuluh darah tetap tersumbat. Rangkaian reaksi ini
melibatkan setidaknya 10 faktor pembekuan darah. Suatu kelainan pada
setiap bagian proses hemostatik bisa menyebabkan gangguan. Pembuluh
darah yang rapuh akan lebih mudah mengalami cedera atau tidak dapat
mengkerut.
D. Patofisiologi Trombosit

Trombositopenia adalah penurunan jumlah trombosit kurang dari


200.000/mm3 dalam sirkulasi. Kelainan ini berkaitan dengan peningkatan risiko
pendarahan hebat, bahkan dengan cedera ringan atau perdarahan spontan kecil.
Trombositopenia primer dapat terjadi akibat penyakit otoimun yang ditandai oleh
pembentukan antibodi terhadap trombosit.Misalnya pada :

 Penggantian darah yang masif atau transfuse ganti (karena platelet tidak
dapat bertahan di dalam darah yang ditransfusikan)
 Pembedahan bypass kardiopaskuler
 Keadaan-keadaan yang melibatkan pembekuan dalam pembuluh darah
(komplikasi kebidanan, kanker, keracunan darah, akibat bakteri gram
negative, kerusakan otak traumatic.

Sebab-sebab Trombositopenia sekunder adalah berbagai obat atau infeksi


virus atau bakteri tertentu. Misalnya pada penyakit:

 Infeksi HIV
 Obat-obatan (heparin, kunidin,kuinin, antibiotic yang mengandung sulfa,
beberapa obat diabetesper-oral, garam emas, rifamicin)
 Infeksi berat disertai septicemia (keracunan darah)
 Keukemia kronik pada bayi
 Limpoma
 Purpura trombositopenik idiopatik (ITP)

Trombositosis adalah peningkatan jumlah trombosit  diatas 400.000/mm3 dalam


sirkulasi. Dan ini berkaitan dengan peningkatan risiko trombosit dalam system
pembuluh. Apabila terjadi berkepanjangan akan mengalami memar dan
perdarahan, karena trombosit habis terpakai .

Trombositosis dibagi menjadi dua yaitu:

1. Trombositosis primer

Trombositosis primer dapat terjadi pada  polisitemia vera atau leukemia


grunulomasitik kronik dimana bersama kelompok sel lainnya mengalami
poliferasi abnormal sel megakariosit dalam sumsum tulang.

2. Trombositosis sekunder
Terjadi akibat infeksi, olahraga, ovulasi, dan stress atau kerja fisik disertai
pengeluaran trombosit dari pool cadangan ( dari limpa) atau saat terjadinya
peningkatan permintaan sumsum tulang seperti pada pendarahan atau pada
anemia hemolitik. Jumlah trombosit yang meningkat juga ditemukan pada
orang yang limpanya sudah dibuang dengan pembedahan. Limpa adalah
tempat penyimpanan dan penghancuran utama trombosit, splenektomi tanpa
disertai pengurangan pembentukan sumsum tulang juga dapat menyebabkan
trombositosis.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Trombosit (keping-keping darah) adalah fragmen sitoplasmik tanpa inti


berdiameter 2-4 mm yang berasal dari megakariosit. Hitung trombosit normal
dalam darah tepi adalah 150.000 – 400.000 /µl dengan proses pematangan
selama 7-10 hari di dalam sumsum tulang. Trombosit dihasilkan oleh sumsum
tulang (stem sel) yang berdiferensiasi menjadi megakariosit.
Trombosit memiliki banyak fungsi, khususnya dalam mekanisme hemostasis.
Berikut fungsi dari trombosit : mencegah kebocoran darah spontan pada
pembuluh darah kecil dengan caraadhesi, sekresi, agregasi, dan fusi
(hemostasis). Sitotoksis sebagai sel efektor penyembuhan jaringan .
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun agar
dalam pembuatan makalah selanjutnya bisa lebih baik lagi, atas perhatiannya
penulis ucapkan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA

                .

Dr.Umar zein, kepala dinkes kota medan. 2008. www.waspada.online.com

Canadian Hemophilia Society, What is Hemophilia ? – 1999

World Federation of Hemophilia, Hemophilia in Pictures – 1998. Copyright

Indonesian Hemophilia Society – 2007 Created By Gugun

Price.Sylvia A & Lloraine M.Wilson,2003. Patofisioogi klinik proses-proses

penyakit vol.1.)

Anda mungkin juga menyukai