TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Malaria
Malaria adalah suatu peyakit infeksi dengan demam berkala yang disebabkan
oleh parasit Plasmodium (termasuk Protozoa) dan ditularkan oleh nyamuk
Anopheles betina (Zulkoni, 2010).
Gejala klinis penyakit malaria khas dan mudah dikenal, karena demam yang
naik turun dan teratur disertai menggigil. Disamping itu terdapat kelainan pada
limpa, yaitu spenomegali limpa membesar dan menjad keras sehingga penyakit
ini dahulu disebut demam kura (Gandahusada, 2006).
Penularan penyakit malaria terbesar kontribusinya dilakukan oleh vektor
nyamuk. Secara epidemiologi penularan malaria terkait adanya faktor agen
(Plasmodium) host dan vektornya (Munif, 2010).
Parasit malaria termasuk genus Plasmodium. Pada manusia terdapat 4 spesies:
Palsmodium vivax, Plasmodium falciparum, Plasmodium malariae dan
Plasmodium ovale (Gandahusada, 2006).
2.2 Klasifikasi
Menurut Harijanto (2000), klasifikasi malaria sebagai berikut.
Phylum : Apikomplexa
Kelas : Sporozoa
Subkelas : Coccidiida
Ordo : Eucoccidides
Sub-ordo : Haemosporidiidea
Family : Plasmodiidae
Genus : Plasmodium
Spesies : Plasmodium vivax
Plasmodium ovale
Plasmodium falciparum
Plasmodium malariae
2.3 Morfologi
1) Plasmodium vivax
Vv
2) Plasmodium falciparum
Gambar 2.3 Plasmodium falciparumi
Keterangan :
1. Trofozoit muda (bentuk Accole).
2. Trofozoit muda, infeksi ganda.
3. Trofozoit muda berkromatin ganda dengan titik Maurer.
4. Trofozoit muda dengan titik Maurer dan sel darah merah yang
mengkerut.
5. Skizon matang dengan merozoit dan pigmen menggumpal.
6. Makrogametosit dengan sitoplasma kebiruan dan kromatin padat.
7. Mikrogametosit dengan sitoplasma kemerahan dan kromatin tidak padat.
Plasmodium Falciparum menyebabkan penyakit malaria Falciparum atau
malaria tropika. Parasit ini merupakan spesies yang paling berbahaya karena
penyakit yang ditimbulkannya dapat menjadi berat. Dalam darah bentuk dini
yang dapat dilihat dalam hati adalah skizon yang berukuran kira-kira 30
mikron pada hari ke empat setelah infeksi. Jumlah merozoit pada skizon
matang kira-kira 40.000 buah. Dalam darah bentuk cincin stadium trofozoit
muda Plasmodium Falciparum sangat kecil dan halus dengan ukuran kira-
kira seperenam diameter eritrosit. Bentuk cincin dan tropozoit tua
menghilang dari darah tepi setelah 24 jam dan tertahan di kapiler alat- alat
dalam, seperti otak, jantung, plasenta, usus atau sumsum tulang;
ditempattempat ini parasit berkembang lebih lanjut. Dalam waktu 24 jam
didalam kapiler 8 berkembang biak secara skizogoni. Bila skizon sudah
matang, akan mengisi kira-kira dua pertiga eritrosit dan merozoit. Skizon
matang Plasmodium falciparum lebih kecil daripada skizon matang parasit
malaria yang lain. Derajat infeksi pada jenis malaria ini lebih tinggi dari
spesies lainnya, kadang-kadang melebihi 500.000 /mm3 darah. Pada Malaria
falciparum eritrosit yang di infek tidak membesar selama stadium
perkembangan parasit. Jumlah gametosit pada infeksi Plasmodium
falciparum berbeda-beda, kadang-kadang sampai 50.000-150.000 /mm3
darah, jumlah ini tidak pernah dicapai oleh spesies Plasmodium lain pada
manusia (Gandahusada, 2006).
3) Plasmodium ovale