Anda di halaman 1dari 12

1

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Umum


Protozoa adalah filum hewan yang memiliki tubuh satu sel. Protozoa
diambil dari dua kata bahasa Latin, yaitu proto dan zoon, masing-masing
berarti awal dan hewan. Jadi, protozoa merupakan hewan pertama dengan
struktur tubuh sangat sederhana. Ukuran protozoa 30-300 mikron.
(Suwignyo, 2005)
Protozoa merupakan organisme bersel tunggal yang mempunyai lebih
dari satu inti atau nukleus. Protozoa memiliki beberapa kelas, salah satunya
adalah Rhizophoda. Pada kelas Rhizophoda terdapat Entamoeba histolityca,
Entamoeba coli, Entamoeba Gingivalis, Entamoeba nana, serta Entamoeba
fragilis. Organisme-organisme tersebut tumbuh di dalam usus manusia dan
beberapa jenis parasit dapat menyebabkan penyakit amebiasis (Gerrald &
Larry, 2009).
Protozoa merupakan salah satu filum hewan yang tubuhnya terdri dari
satu sel. Nama protozoa berasal dari bahasa latin yang berarti “hewan yang
pertama” (proto = awal, zoon = hewan). Protozoa sering disebut juga hewan
paling sederhana. Protozoa hanya terdiri dari satu sel dan biasanya berukuran
mikroskopis antara 55.000 mikron, rata-rata antara 30-300 mikron (Sugiarji,
2005: 26).
Protozoa terdiri dari empat kelas yaitu Matigopora (flagellata), Sarcodina
(rizopoda), Saprozoa, dan Ciliata. Amoeba bergerak dengan mengeluarkan
tonjolan berbentuk jari, atau pseudopodia dari tubuhnya. Siliata beralih
tempat dengan bantuan gerak rambut-rambut yang sangat kecil, yaitu silia,
yang terletak disekitar selnya. Flagellata bergerak dengan bantuanflagela,
yang biasanya terdapat di ujung sel.Sporozoa bergerak dengan meluncur
(melenturkan tubuhnya), karena tidak mempunyai organel luar untuk gerak
alih (Michael, 2008 : 218).
Menurut Kastawi,Y (2005), Protozoa berasal dari kata proto dan zoion
yang artinya hewan pertama. Protozoa hanya memiliki satu sel, sudah terlihat
2
jelas inti sel (satu atau lebih) dan juga tidak memiliki organ atau jaringan.
Beberapa protozoa biasanya hidup di air tawar, air payau, air laut, dan tanah.
Cara hidup protozoa ada yang hidup bebas dan parasit terhadap hewan lain.
Ciri-ciri umum hewan yang tergolong Filum Protozoa dapat diuraikan
sebagai berikut: 1. Tubuh terdiri dari satu sel, hidup berkoloni, ukuran
tubuhnya beberapa mikron sampai beberapa milimeter dan umumnya bersifat
mikroskopis; 2. Cara bergeraknya ada yang menggunakan flagela, silia, atau
pseudopodia, dan bahkan ada yang tidak memiliki alat gerak; 3. Tidak
memiliki klorofil, kecuali Euglena; 4. Memiliki bentuk umum yang tetap
kecuali Rhizopoda. Protozoa adalah organisme uniseluler, hidup di bebas atau
parasit, beberapa diantaranya bersimbiosis dengan mahluk hidup lain.
Pencernaan secara intraseluler di dalam vakuola makanan. Alat gerak berupa
psedium, cilia, atau flagella pengambilan makanan secara holozik, saprozoik
dan holophitik. Umumnya berkembang biak melalui pembelahan sel dan
konjugasi. Alat gerak berupa kaki semu, flagel dan silia. Terdiri atas 4 kelas
yaituMastigopora,Rhizopoda, Sprozoa, dan Ciliata (Rohmimohrto, 2007).
Protozoa merupakan hewan bersel satu dan memiliki bentuk yang
bermacam-macam, ada yang tetap dan tidak tetap. Pada protozoa yang
berbentuk tetap ini dikarenakan karena telah meiliki pelliculus (kulit) dan ada
beberapa yang memiliki cangkang kapur (Kastawi,Y. dkk, 2005).
2.2 Classis Flagellata
Pada Classis Flagellata kami menemukan 2 spesies yaitu :
a. Euglena acus

Gambar 1.1 Euglena acus (protist.i.hosei.ac.jp)

3
Euglena acus adalah jenis Protista yang termasuk ke dalam kelas
flagelata. Tubuhnya menyerupai gelendong dan diselimuti oleh pelikel.
Organisme ini uniseluler dan hidup di air tawar. Ukuran tubuhnya antara
35-60 mikron, ujung tubuhnya berbentuk meruncing dengan satu bulu
cambuk di bagian anteriorsel. Euglena acus memiliki stigma (bintik mata
berwarna merah) yang berfungsiuntuk membedakan antara gelap dan
terang. Menurut Lupita (2009), Euglena acus dapat bersifat holofitrik dan
holozoik. Bersifat holofitrik karena memiliki kloroplas yang mengandung
klorofil, sehingga dapat membuat makanannya sendiri dengan cara
melakukan fotosintesis. Euglena acus dapat bergerak maju ke depansecara
rotasi spiral dengan menggunakan flagellumnya atau merayap pada suatu
dasar tanpa menggunakan flagellumnya atau secara euglenoid. Euglenoid
yaitu bergerakdengan cara mengerutkan tubuh, kemudian agak membulat
dan akhirnya memanjang lagi seperti semula (Lupita, 2009).
b. Euglena oxyuris

Gambar 1.2 Euglena oxyuris (protist.i.hosei.ac.jp)


Spesies ini hidup dalam air tawar yang mengandung banyak bahan
organik. Bentuk tubuh sel oval memanjang, mempunyai panjang 150-500
μm, lebar 20-40 μm, pada mulut sel terdapat cambuk atau flagel yang
digunakan untuk bergerak. Dekatmulut terdapat bintik mata (stigma) yang
gunanya untuk membedakan gelap danterang, bagian ini dianggap sebagai
mata. sehubungan hal tersebut maka filum ini diberi nama Euglenophyta
(eu berarti sungguh- sungguh, glenos berarti mata) berarti protozoa yang
sungguh- sungguh mempunyai mata. Di dalam sitoplasmanya terdapat
butir kloroplas yang berisi klorofil. Oleh karena itu Euglena oxyuris

4
berwarna hijau yang dapat membuat makanan sendiri dengan cara
fotosintesis dan juga dapatmemakan zat-zat organik. Karena Euglena
oxyuris mampu melakukan fotosintesis maka dikatakan hidup secara
fotoautotrof. Di samping itu dikatakan juga sebagaiheterotrof karena
memakan bahan organik yang tersedia. Cara berkembang biak yaitudengan
membelah diri yang disebut pembelahan biner. Euglena oxyuris bergerak
dengan cara mengerutkan tubuhnya kemudian membulat lalu kembali ke
bentuk semula (Lupita, 2009).
2.3 Classis Cilliata
Pada Classis Ciliata kami menemukan 8 spesies yaitu :
a. Paramaecium caudatum

Gambar 2.1 Paramecium caudatum (protist.i.hosei.ac.jp)


Protista ini memiliki dua inti dalam satu sel, yaitu inti kecil
(Mikronukleus) yang berfungsi untuk mengendalikan kegiatan reproduksi,
dan inti besar (Makronukleus) yang berfungsi untuk mengawasi kegiatan
metabolisme, pertumbuhan, dan regenerasi. Paramecium bergerak dengan
menggetarkan silianya,yang bergerak melayang-layang di dalam air.
Mereka memiliki vakuola makananyang berfungsi untuk mencerna dan
mengedarkan makanan, serta vakuola berdenyut yang berguna untuk
mengeluarkan sisa makanan.Bagiantubuh yang terlebar adalah bagian
tengah dengan suatu lekukan mulut. Bagian anterior tumpul, sedangkan
bagian posterior runcing. Kulitnya tipis dan elastis. Adapun yang menutupi
kulit adalahrambut-rambut kecil yang jumlahnya banyak, yang disebut
silia. Lubang bagian belakang disebut pori anal. Pada bagian luar
paramecium ditemukan vakuolakontraktil dan kanal. Dan bagian dalam

5
paramecium terdapat sitoplasma, trichocysts, kerongkongan, vakuola
makanan, macronucleus dan mikronukleus itu sendiri. Paramecium sering
disebut sepatu animalcules karena bentuknya seperti sepatu atau sandal
(Lupita, 2009).
b. Paramaecium putrinum

Gambar 2.2 Paramecium putrinum (protist.i.hosei.ac.jp)


Paramecium putrinum merupakan protozoa dengan alat gerak silia.
Spesies inidapat ditemukan di lingkungan perairan beroksigen, terutama
dari perairan dangkalsungai. Jika dilihat melalui mikroskop, Paramecium
putrinum ini memiliki micronucleus yang bersebelahan dengan
macronucleus di tengah-tengah sel nya dan memiliki rongga bukal yang
terletak di anterior sel. Vakuola kontraktil biasanya terletak di bagian
ujung (Lupita, 2009).
c. Nassula gracilis

Gambar 2.3 Nassula gracilis (protist.i.hosei.ac.jp)


Mikroorganisme ini biasanya terdapat pada air sayur dan air selokan.
Bentuknya lonjong dengan vestibulum yang menjorok. Adapun ciri-ciri
dan sifat-sifatnya antara lain: memiliki vakuola makanan, vakuola
berdenyut, dan memiliki inti sel. Nassula gracilis tergolong kedalam kelas

6
ciliata dan ordo holotrichida yang bergerak menggunakan rambut getar
(Lupita, 2009).
d. Amphileptus claparedei

Gambar 2.4 Amphileptus claparadei (www.nhm.ac.uk)


Amphileptus claparedei termasuk dalam class ciliata. Hewan ini
mempunyai bentuk oval yang sedikit meruncing pada salah satu ujungnya.
Hewan ini mempunyai organel berupa nukleus yang berfungsi untuk
mengatur kegiatan sel dan vakuolakontraktil yang berfungsi untuk
mencerna makanan. Amphileptus claparedei bergerak dengan
menggunakan silianya. Arah gerakannya adalah maju sambil mengadakan
gerakan rotasi atau berputar (Lupita, 2009).
e. Trichopelma sphagnetorum

Gambar 2.5 Trichopelma sphagnetorum (protist.i.hosei.ac.jp)


f. Vorticella microstoma

7
Gambar 2.6 Vorticella microstoma (protist.i.hosei.ac.jp)
Vorticella microstoma termasuk dalam class ciliata. Bentuk hewan ini
sangatunik karena menyerupai lonceng dan silia hewan ini hanya berada
pada sekitar tubuh bagian atas saja. Hewan ini juga mempunyai tangkai
dibagian bawahnya yang berfungsi untuk melekatkan diri pada suatu
tempat. Tangkai bisa lurus memanjangdan bisa pula memendek
membentuk spiral. Vorticella microstoma mempunyai dua inti, vakuola
kontraktil, vakuola makanan dan peristom. Pada saat praktikum kami tidak
melihat adanya pergerakan secara aktif dari hewan ini namun organel-
organel didalamnya sangat jelas terlihatdengan vakuola kontraktilnya yang
terus berdenyut. Cara perkembangbiakan hewan ini dengan membelah diri
(aseksual) dankonyugasi (seksual). Seperti halnya Paramecium Vorticella
menunjukan konjugasihanya jika telah sering membelah diri. Pada
dasarnya cara pembelahan atau konjugasi prosesnya sama saja dengan
yang terjadi pada paramecium (Lupita, 2009).
g. Cinetochilum margaritaceum

Gambar 2.7 Cinetochilum margaritaceum (livedoor.blogimg.jp)


Cinetochilum margaritaceum memiliki silia ekor panjang sebagai ciri
khasnya.Vakuola kontraktil terletak di bagian posterior kiri dan

8
macronucleus bulat biasanyaterletak di sebelah kiri dari mulut. Habitat
umum Cinetochilum margaritaceum yaitu air tawar. Dari hasil
praktikum,spesies ini ditemukan pada air rendaman Jerami (Lupita, 2009).
h. Glaucoma scintillans

Gambar 2.8 Glaucoma scintillans (protist.i.hosei.ac.jp)


Glaucoma scintillans kami temukan di air jerami kelompok lain,
berbentuk lonjong berwarna kehitaman, bergerak cepat, berkelompok
dengan Glaucoma scintillans yang lain. Memiliki bentuk kontur oval
bersilia dan kecil, biasanya hidupdi air tawar dengan kontaminasi organik
tingkat tinggi di dalamnya memakan bakteri dan detritus. Silia, pendek,
diatur sepanjang permukaan tubuh dalam baris paralelsementara seberkas
kecil lainnya berada sedikit lebih panjang di belakang (Lupita, 2009).
2.4 Classis Sporozoa
Pada classis sporozoa kita menemukan 1 spesies yaitu :
a. Monocystis lumbricid

Gambar 3.1 Siklus Hidup Monocystis lumbricid (Sugeng P.1982)

9
Monocystis lumbricid adalah jenis sporozoa yang hidup di dalam
vesicula seminalis cacing tanah baik secara intraselular maupun
ekstraselular. Siklus hidup Monocystis lumbricid awalnya dengan
peleburan antara makrogamet dan mikrogametmembentuk zigot. Setelah
itu zigot berkembang untuk membentuk spora danmembentuk dinding
yang keras. Bentuk sporanya seperti gelendong yang didalamnya
mengandung delapan sporozoit. Bila spora itu pecah maka masing-masing
sporozoitakan tersebar ke luar dan masuk ke dalam sel induk sperma dari
hospesnya. Ditempatini sporozoit akan menjadi matang dan dewasa.
Sporozoit yang sudah dewasa inidisebut dengan trophozoit. Trophozoit
lalu akan mencari pasangannya. Trophozoityang sudang berpasangan akan
dibungkus dengan dua lapisan dinding. Dinding luarini disebut epicyst
sedangkan dinding dalamnya disebut endocyst. Setelah itu masing-masing
trophozoit akan membelah-belah membentuk sel-sel kecil yang sama
besarnyayang disebut makrogamet dan mikrogamet. Makrogamet dan
mikrogamet ini akanmelebur lagi menjadi zigot dan proses pembentukan
spora hingga menjadi zigot lagi pun akan terus berulang membentuk siklus
(Lupita,2009).

10
11
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A., Reece, J.B., & Mitchell, L.G. (2003). Biologi. Jilid 2. Edisi
Kelima. Alih Bahasa: Wasmen. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Gerrald, D. S., & Larry, S. R. (2009). Foundations of Parasitology Eight Edition.


New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.

Kastawi, Y. 2005. Zoologi Avertebrata. UM Prees. Malang

Romimohtarto, K & Sri Juwana. (2007). Biologi Laut: Ilmu Pengetahuan tentang
Biota Laut. Jakarta: Djambata.

Suwignyo, Sugiarji. 2005. Avertebrata Jilid II. Bogor: Penebar Swadaya.

Anda mungkin juga menyukai