Anda di halaman 1dari 45

PROTISTA MIRIP HEWAN

KELOMPOK 2 :

JESSICAPASARIBU
CANTIKA AMALIA

DIANA SINAGA

PUTRI WITIA
PROTISTA
Protista adalah mikroorganisme
eukariota yang bukan hewan, tumbuha,
atau fungi. Protista pertama kali
diusulkan oleh Ernst Haeckel. Secara
tradisional, protista digolongkan menjadi
beberapa kelompok berdasarkan
kesamaannya dengan kerajaan yang
lebih tinggi yaitu meliputi Protozoa yang
menyerupai hewan bersel satu,
Protophyta yang menyerupai tumbuhan
(mayoritas algae bersel satu), serta
jamur lendir dan jamur air yang
menyerupai jamur.
CIRI – CIRI KINGDOM PROTISTA
1.      Mempunyai ukuran Mikroskopis
dan
makrokopis
2.      Umumnya Uniselule
3.      Tipe Sel Eukariotik
4.      Hidup Bebas atau Simbiosis
5.      Habitat Umumnya di Tempat
Lembab
6.      Bersifat Aerob dan Anaerob
7.      Bersifat Heterotrof dan
8.      Bersifat Motil
KLASIFIKASI KINGDOM PROTISTA

1.Meyerupai Hewan
(Protozoa)
2.Menyerupai
Tumbuhan (Algae)
3.Menyerupai Jamur
PROTISTA MIRIP HEWAN (PROTOZOA)

Protista mirip hewan atau yang biasa


disebut protozoa organisme bersel
satu yang berukuran mikroskopis.
Cara perkembangbiakan protista
mirip hewan( protozoa) dapat terjadi
secara seksual maupun aseksual.
Secara aseksual yanitu dengan
membelah diri atau membentuk
spora, sedangkan secara seksual
yaitu dengan melakukan konjugasi.
KLASIFIKASI PROTOZOA
1. FILUM RHIZOPODA 3. FILUM FLAGELLATA

2. FILUM CILIATA 4. FILUM SPOROZOA


1. FILUM RHIZOPODA

Rhizopoda merupakan protozoa


yang dapat bergerak
menggunakan kaki semu atau
palsu (pseudopodia). Rhizopoda
sendiri berasal dari kata yang
berasal dari bahasa yunani
yaitu kata rhizo yang memiliki
arti akar dan juga kata pod
yang mempunyai arti kaki.
Rhizopoda sering disebut juga
dengan Sarcodina, sedangkan
pseudopodia didalam bahasa
yunani mempunyai arti palsu
dan juga pod yang berartikan
kaki.
CIRI – CIRI RHIZOPODA
 Bergerak dengan menggunakan kaki palsu atau kaki semu
(pseudopodia)
 Memiliki ukuran tubuh sekitar 200 sampai 300 mikron

 Mempunyai sifat heterotrof

 Mempunyai bentuk yang dapat berubah atau tidak tetap

 Pada umumnya hidup di air tawar dan juga air laut

 Mempunyai etoplasma dan juga endoplasma

 Ada yang bercangkang dan juga tidak

 Rhizopoda menelan makanannya atau fagosit

 Mempunyai vakuola makanan serta vakuola kontraktil

 Reproduksi dengan cara aseksual atau dengan pembelahan


diri
 Pernafasan dengan menggunakan cara difusi ke seluruh
tubuh
 Hidup secara bebas atau parasit
GAMBAR 1. Amoeba proteus
STRUKTUR TUBUH RHIZOPODA
 Membran plasma adalah lapisan yang menyelimuti tubuh atau
sel Amoeba proteus. Membran plasma atau membran sel ini dibentuk
oleh kombinasi antara protein dan lipid (lemak). Membran plasma
sangat tipis, semi permeabel dan juga elastis.
 Protoplasma merupakan senyawa jelly yang tebal yang dikelilingi oleh
membran plasma. Protoplasma dibagi menjadi dua bagian yaitu
sitoplasma dan nukleus (inti sel). Kemudian, sitoplasma juga terbagi
menjadi dua bagian yakni ektoplasma dan endoplasma.
 Ektoplasma adalah bagian dari sitoplasma yang berada tepat di
sebelah dalam membran plasma. Ektoplasma merupakan lapisan yang
tebal atau kental, transparan, tidak terspesifikasi dan bersifat kontraktil.
 Endoplasma adalah bagian dari sitoplasma yang berada di sebelah
dalam ektoplasma. Endoplasma ini semi transparan dan kurang kental
alias encer.
 Nukleus atau inti sel adalah bulatan tembus pandang yang terletak di
tengah endoplasma sehingga terlihat sebagai inti. Nukleus ini tidak
dapat dilihat dengan jelas pada tubuh Amoba dan jumlahnya hanya ada
satu. Nukleus diselimuti oleh membran inti yang terbuat dari protein
dan lemak. Di dalam nukleus terdapat serat kromatin dan nukleolus.
 Pseudopodia adalah bagian tubuh Amoeba yang diproduksi secara
terus menerus layaknya organ pertumbuhan. Pseudopodia terbuat dari
membran sel, ektoplasma dan endoplasma. Pertumbuhan pada
pseudopodia ini tidak stabil karena akan segera hilang dalam beberapa
saat. Bagian anterior pseudopodia bulat dan tumpul.
 Vakuola Kontraktil adalah rongga atau gelembung transparan dan
cepat tumbuh yang terletak di bagian endoplasma. Di dalam tubuh
Amoeba yang hidup, vakuola ini dapat terus mengalami kontraksi
(perbesaran) makanya disebut dengan vakuola kontraktil.
 Vakuola Makanan adalah rongga-rongga yang terbentuk di sekitar
bahan makanan yang berjumlah satu atau bisa juga lebih. Ukuran,
bentuk dan jumlah vakuola makanan ini dipengaruhi oleh ukuran,
bentuk dan jumlah bahan makanan.
 Vakuola Air adalah gelembung-gelembung kecil dan transparan serta
berisi air. Vakuola air bisa berjumlah satu atau lebih dan tidak
terkontaminasi. Fungsi dari vakuola air adalah untuk menjaga
keseimbangan kadar air di dalam tubuh.
 Mitokondria adalah struktur seperti batang atau titik yang berada di
sekitar vakuola kontraktil.
 Lisosom adalah organel yang digunakan oleh Amoeba untuk
mencerna makanan secara intraselular.
KLASIFIKASI RHIZOPODA
Ordo Labosa

Entamoeba
gingivalis

Amoeba proteus

Difflugia corona
Ordo Foraminifera Ordo Filosa

Pseudospera volvocalis
Globigerina bulloides

Ordo Radiolaria Ordo Helioza

Actinosphaerium eichhorni
REPRODUKSI RHIZOPODA
1. Secara Aseksual
cara pembelahan sel yang juga
mengarah pada pembelahan
mitosis.

2. Secara Seksual
PERANAN RHIZOPODA
 Entamoeba gingivalis
sebagai parasit di dalam rongga mulut yang bisa atau dapat
menyebabkan penyakit radang serta gusi berdarah.
 Entamoeba histolytica

hidup parasit di dalam usus halus manusia serta bisa atay


dapat menyebabkan penyakit disentri amoebawi atau juga
dikenal juga dengan penyakitamebiasis
 Entamoeba coli

hidup di dalam kolon (usus besar) manusia yang sebenarnya


itu bukan parasit akan tetapi kadang-kadang itu
menyebabkan diare
 Foraminefera

sebagai marker(penanda) umur batuan sedimen serta juga


petunjuk di dalam pencarian sumber minyak bumi.
 Difflugia

dapat mengeluarkan lendir yang menyebabkan butir-butir


pasir halus bisa atau dapat melekat
2. FILUM CILIATA

Ciliata
merupakan protozoa yang
bergerak dengan
memakai silia (rambut
getar). Ciliata disebut juga
dengan infusoria (latin,
infundere = menuang),
karena umumnya hidup
dalam air buangan yang
mengandung banyak zat
organik.
CIRI – CIRI RHIZOPODA
 Bergerak dengan silia atau rambut getar
 Sifatnya heterotrof

 Pembelahan biner

 Umumnya berukuran mikroskopis, tapi ada juga spesies yang


berukuran 3 mm sehingga bisa dilihat dengan mata telanjang
 Terdapat pada seluruh bagian sel atau pada bagian tertentu.

 Membantu pergerakan makanan ke sistoma

 Bentuk tubuh oval dan tidak berubah-ubah atau tetap

 Mempunyai dua inti sel yakni makronukleus dan


mikronukleus. Makronukleus sebagai fungsi vegetatif, dan
mikronukleus sebagai fungsi reproduksi yakni konjugasi
 Hidup bebas pada lingkungan berair baik itu air laut maupun
air tawar yang banyak mengandung sebuah zat organik
 Hidup secara parasit, simbiosis dan ada juga yang hidup
bebas di alam
GAMBAR 2. Paramecium caudatum
STRUKTUR TUBUH
 Pelikel adalah selubung tipis ganda dan elastis yang
menyelimuti tubuh Paramecium caudatum. Pelikel
terbuat dari gelatin.
  Cilia adalah struktur seperti rambut yang berukuran
kecil yang menyebar di seluruh permukaan
tubuh Paramecium caudatum. Cilia disebut juga rambut
getar.
 Celah mulut merupakan struktur berongga/berlubang
yang berada di bagian salah satu sisi tubuh Paramecium.
Celah mulut ini berbentuk oval dan pada bagian depan
mengarah langsung ke lingkungan luar. Bagian ini
disebut sitostom.
 Sitoplasma merupakan cairan sel yang dibedakan
menjadi dua, yaitu daerah ekternal atau kortikal yang
disebut ektoplasma dan daerah internal atau medula
dengan ukuran lebih besar yang disebut endoplasma.
 Makronukleus merupakan nukleus atau inti sel yang
berukuran besar. Di dalamnya mengandung banyak
nukleolit dan bahan kromatin (DNA).
 Mikronukleus merupakan merupakan nukleus atau inti
sel yang berukuran kecil. Mikronukleus umumnya
ditemukan berdekatan dengan makronukleus.
Pada Paramaecium caudatum hanya ditemukan 1 buah
mikronukleus.
 Vakuola kontraktil merupakan struktur berbentuk
bulatan dengan kanal-kanal disekelilingnya (seperti
gambar matahari) yang berisi cairan dan jumlahnya ada
dua, masing-masing terletak di ujung tubuh dan satunya
lagi terletak di bagian permukaan dorsal.
 Vakuola makanan merupakan struktur berbentuk
bulatan, non-kontraktil, ukuran bervariasi dan tersebar di
lapisan endoplasma.
 Lubang anus merupakan struktur berongga kecil yang
terletak pada bagian sisi ujung tubuh Paramecium.
KLASIFIKASI CILIATA
Paramecium caudatum Balantidium Coli

Didinium Vorticella Stentor


PERANAN CILIATA
1. PERANAN CILIATA YANG
MENGUNTUNGKAN
Didinium, mirip dengan ceret
bertangkai yang mempunyai peranan
sebagai predator di air tawar
2. PERANAN CILIATA YANG MERUGIKAN
Balantidium coli, hidup parasit dalam
usus manusia yang mampu
mengakibatkan gangguan perut dan
bisa menyebabkan diare berdarah.
3. FILUM FLAGELLATA

Fagellata (Mastigophora)
adalah Protozoa yang bergerak
dengan menggunakan flagel
(bulu cambuk). Istilah
flagellata dalam bahasa latin
ialah berasal dari kata flagel
yaitu cambuk. Sedangkan
Mastigophora dalam bahasa
Yunani terdiri dari kata mastig
yang berarti cambuk, dan
phoros yang berarti gerakan.
CIRI – CIRI FLAGELLATA
 Bergerak dengan bulu cambuk (flagelum)
 Memiliki pelikel

 Bersifat mikroskopis

 Uniseluler atau berkoloni

 Memiliki mitokondria atau tidak

 Hidup secara parasit atau simbiosis mutualisme

 Tidak dapat membentuk sista

 Hidup di air tawar dan air laut

 Reproduksi aseksual dengan pembelahan biner

 Merupakan nenek moyang dari hewan dan tumbuhan

 Bentuk tubuh yang tetap tanpa rangka luar, tubuhnya


dilindungi oleh suatu selaput yang fleksibel yang
disebut dengan pellicle, disebelah luarnya terdapat
selaput plasma
STRUKTUR TUBUH
 Flagel tidak hanya sebagai alat gerak tetapi juga sebagai
alat pencipta gelombang di air sehingga makanannya
dapat mendekat ke mulutnya dan dapat dimakan.
 Bintik mata dalam flagellata berfungsi sebagai alat
penglihatan, dapat membedakan gelap terangnya
cahaya saja
 Vakuola kontraktik, fungsinya sebagai tempat
pembuangan zat sisa yang berupa cairan
 Vakuola makanan berfungsi sebagai mulut flagellata

 Pelikel adalah suatu lapisan luar flagellata yang


terbentuk dari protein
 Stigma adalah alat pernafasan pada flagellata dan juga
berfungsi sebagai pembakar nitrogen dalam tubuhnya.
 Mitokondria = tempat pembentukan energi
KLASIFIKASI FLAGELLATA
1. Phytoflagellata
Flagellata yang dapat berfotosintetis
karena memiliki klorofil. 
2. Zooflagellata
Flagellata yang tidak berkoloroplas
dan menyerupai hewan. Zooflagellata
habitat di air tawar dan air laut.
Sebagian besari dari zooflagellata
adalah bersifat parasit, walaupun ada
juga yang hidup bebas.
REPRODUKSI SEKSUAL
LALAT TSETSE
1. PHYTOFLAGELLATA

EUGLENOIDA Dinoflagellata

Volvocida
2. ZOOFLAGELLATA
Trypanosoma

Leishmania
PERANAN FLAGELLATA
 Trichonympha dan Myxotricha
Trichonympha dan Myxotricha hidup di dalam usus rayap yang
membantu rayap untuk mencerna kayu karena dapat
mengeluarkan enzim selulosa.
 Trypanosoma Gambiense

Trypanosoma gambiense penyebab penyakit tidur. 


 Trichomonas Vaginalis

peradangan pada vagina yang ditandai dengan keluarnya


cairan dan disertai rasa panas seperti terbakar dan rasa gatal.
 Giardia Lamblia

Giardia Lmblia merupakan satu-satunya Protozoa usus yang


menimbulkan penyakit
disentri/diare dan kejang-kejang di bagian perut. Protozoa ini
ditemukan
dalam duodenum/usus dua belas jari.
 Leishmania Donovani
Penyakit ini menyebabkan perbesaran limpa, hati, kelenjar
limfa, anemia sehingga dapat menimbulkan kematian.
Inang perantaranya sejenis lalat pasir (Phlebotomus).
 Tripanosoma lewisi parasit pada darah tikus

 Tripanosoma cruci penyebab penyakit cagas (anemia anak)

 Tripanosoma evansi sakit sura (malas) pada ternak, vector


lalat tabanidae 
 Tripanosoma brucei penyakit nagano pada ternak

 Tripanosoma gabiense sakit tidur, vektor lalat tsetse

 Tripanosoma rhodosiense sakit tidur, vektor lalat tsetse

 Tripanosoma vaginalis keputihan pada vagina

 Leishmania donovani penyebab sakit kalaazar (demam dan


anemia)
 Leishmania tropika penyakit kulit
4. FILUM SPOROZOA

Sporozoa (Yunani, spore = biji, zoa =


hewan) adalah kelompok protista
uniseluler atau bersel satu yang pada
salah satu tahapan dalam siklus
hidupnya dapat membentuk sejenis
spora. Sporozoa hidup sebagai parasit
pada tubuh hewan dan manusia. Siklus
hidup sporozoa agak kompleks karena
melibatkan lebih dari satu inang.
CIRI – CIRI SPOROZOA
 Sporozoa bersel satu yang bisa membentuk
sejenis spora dalam suatu siklus hidup
 Tidak memiliki alat gerak seperti pada protozoa
lainnya
 Bersifat parasit pada manusia atau hewan lainnya

 Berkembangbiak secara seksual dan aseksual

 Perkembangbiakan aseksual dengan schizogomi


yakni membelah diri dalam tubuh inang, dan
sporogoni yaitu dengan cara membuat spora
dalam tubuh inang perantara
 Perkembangbiakan seksual dengan cara
perkawinan sel gamet yang berlangsung dalam
tubuh nyamuk.
KLASIFIKASI SPOROZOA
 Genus sporozoa yang hidup dalam sel
darah merah dan membutuhkan vektor
biologis, sifat ini terdapat pada Genus
Plasmodium.
 Genus sporozoa yang hidup di dalam
intestinal dan tidak membutuhkan vektor
biologis, sifat ini terdapat pada Genus
Isospora dan Genus Eimerie.
 Parasit yang hidup di dalam sel endotel,
leukosit mono­nukleus, cairan tubuh, sel
jaringan tuan rumah dan belum diketahui
vektor biologisnya, sifat ini yang terdapat
pada genus toxoplasma.
1. PLASMODIUM
Plasmodium vivax Plasmodium ovale

Plasmodium malariae Plasmodium falciparum


2. SUCTORIA
Podophyra Dendrosoma

Sphaerophrya Trichophrya Micropteri


3. EIMERIA
E. stiedae dan E. perforans E. sardinae

E. clupearum
PERANAN
1. Plasmodium falciparum, penyebab malaria
tropikana.
2. Plasmodium vivax, penyebab malaria
tertiana
3. Plasmodium ovale, penyebab malaria
dengan gejala mirip malaria tertiana.
4. Plasmodium malariae, penyebab malaria
kuartana.
5. Toxoplasma gondii merupakan penyebab
gangguan toksoplasmosis. Toksoplasmosis
pada ibu hamil dapat menyebabkan cacat
atau kematian janin yang dikandunganya.

Anda mungkin juga menyukai