Pemeriksaan
I. Tujuan
Untuk mengetahui dan mengidentifikasi rhizopoda yang hidup di rongga
mulut dan dapat mengklasifikasikannya.
2. Klasifikasi
Rhizopada ada salah satu filum protozoa. Filum Rhizopada ini terdiri dari 5
ordo. 5 ordo rhizopda tersebut antara lain:
a) Ordo Labosa
Merupakan ordo rhizopoda yang mempunyai pseudopodia pendek
dan tumpul. Ektoplasma dan endoplasma pada ordo labosa dapat
dibedakan dengan jelas.
b) Ordo Filosa
Merupakan ordo Rhizopoda yang kaki semunya (pseudopodia)halus
dan mirip dengan benang dan Pseudopodianya bercabang-cabang.
c) OrdoForaminifera
Merupakan ordo Rhizopoda yang kaki semunya (pseudopodia)halus
dan panjang
d) Ordo Helioza
Merupakan ordo Rhizopoda yang kaki semunya (pseudopodia)
berbentuk benang, Radien dan antarfilamen pseudopodia ordo ini
tidak pernah bersatu dan seperti membentuk anyaman atau jala.
e) Ordo Radiolarian
Merupakan ordo Rhizopoda yang kaki semunya (pseudopodia)
berbentuk benang halus dan ber radien dan bercabang serta berbentuk
seperti jala atau anyaman.
3. Ciri – cirri
Rhizopoda atau Sarcodina memiliki beberapa karakteristik atau ciri-
ciri yang membedakannya dengan ketiga jenis Protozoa lainnya.
Berikut ini penulis uraikan ciri-ciri Rhizopoda secara umum.
Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia).
Bersifat mikroskopis, karena sebagian besar memiliki ukuran
tubuh sekitar 200 – 300 mikron.
Memiliki bentuk sel yang tidak tetap alias berubah-ubah
(ex. Amoeba).
Beberapa jenis memiliki cangkang atau kerangka luar
(ex. Foraminifera dan Radiolaria).
Bersifat heterotrof, artinya tidak dapat membuat zat
makanannya sendiri sehingga untuk memenuhi kebutuhan
nutrisinya, Rhizopoda harus memangsa organisme lain.
Hidup bebas (soliter) atau parasit.
Menelan partikel makanan dengan fagositosis.
Bernafas dengan cara difusi ke seluruh permukaan tubuh.
Sitoplasma terdiri atas ektoplasma dan endoplasma.
Memiliki vakuola makanan yang berupa rongga untuk
mencerna makanan.
Memiliki vakuola kontraktil yang berfungsi untuk membuang
sisa hasil metabolisme dan untuk mengatur tekanan osmosis
tubuh.
Memiliki habitat di air tawar, air laut, tempat-tempat basah
dan sebagian kecil hidup di dalam tubuh hewan atau manusia.
Beberapa jenis dapat membentuk kista, yaitu bentuk
penebalan plasma yang berfungsi untuk melindungi diri dari
lingkungan yang tidak menguntungkan.
5. Reproduksi
Rhizopoda berkembang biak secara aseksual atau vegetatif dengan
pembelahan biner. Pembelahan biner pada Rhizopoda tidak melalui
tahap-tahap mitosis. Pembelahan dimulai dari membelahnya inti sel
menjadi dua, lalu diikuti oleh pembelahan sitoplasma. Pembelahan
inti tersebut menimbulkan lekukan yang sangat dalam yang lama
lamaakan putus sehingga terjadilah dua sel anak. Kedua sel anak
tersebut akan mengalami pembelahan biner lagi sehingga menjadi
empat, delapan, dan seterusnya.
6. Habitat
Rhizopoda pada umumnya hidup bebas di alam, namun ada
pula yang hidup sebagai parasit di tubuh hewan dan manusia.
Rhizopoda yang hidup parasit dapat menyebabkan penyakit.
Rhizopoda yang hidup bebas di alam dapat ditemukan di air laut, air
tawar, tanah yang basah, atau tempat yang berair dan lembap.
Beberapa Rhizopoda dapat membentuk kista bila kondisi lingkungan
memburuk, misalnya Amoeba sp.
Berdasarkan tempat hidupnya Amoeba dibedakan menjadi :
a.Ektamoeba
Ektamoeba hidup di luar tubuh organisme (hidup bebas). Misalnya
Amoeba proteus
b.Entamoeba
Entamoeba hidup di dalam organisme , misalnya manusia: contohnya
Entamoeba histolityca, yang hidup di dalam usus halus manusia,
bersifat parasit dan menyebabkan penyakit perut (Disentri). Entamoeba
coli, hidup dalam colon (usus besar manusia). Amoeba ini tidak
bersifat parasit , tetapi kadang-kadang dapat menyebabkan buang air
besar terus-menerus. Entamoeba ginggivalis, hidup dalam rongga
mulut dan menguraikan sisa-sisa makanan, sehingga merusak gigi dan
gusi.
SamahalnyadenganFlagellata,organisme-organismeyangtermasuk
dalam kelas Rhizopoda juga memiliki berbagai peranan penting bagi
kehidupan manusia, baik yang bersifat merugikan maupaun yang
menguntungkaN. Berikut beberapa contoh organisme Rhizopoda dan
peranannya dalam kehidupan.
1.Amoeba
Berdasarkan habitat atau tempat hidupnya, Amoeba dibedakan menjadi
dua genus, yaitu Ektoamoeba dan genus Entamoeba. Berikut ini adalah
perbedaan dan contoh spesies dari kedua genus Amoeba tersebut.
A.Ektoamoeba
Ektoamoeba adalah amoeba yang hidup bebas di luar tubuh
makhluk hidup. Mereka biasanya hidup di tempat-tempat yang
lembab. Contoh Ektoamoeba adalah Amoeba proteus dan Chaos
carolinese.
B.Entamoeba
Entamoeba adalah amoeba yang hidup di dalam tubuh organism
(hewan dan manusia) serta biasanya menimbul kanpenyakit
terhadap organism inang yang ditumpanginya. Contoh Entamoeba
adalah sebagai berikut.
3. Radiolaria
V. Cara kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Tetskan aquades pada objek glass
3. Ambil sampel pada karang gigi dengan menggunkakan cutoon but
4. Usapkan cutoon but atau sampel pada objek glass yang sudah berisi
tetesan aquades, ratakan sampai sampel tercampur dengan aquades .
5. Tutup preparat ngenagn menggunakan cover glass
6. Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 x kemudian dilanjutkan
dengan perbesaran 40 x.
VI. Hasil
VII. Pembahasan
Dari praktikum yang dilakukan, pada sampel karang gigi didapatkan
hasil yang negative adanya entamoeba gingifalis.
2. Cara penularan
Cara penularan Entamoeba gingivalis berasal dari menelan zat yang
telah terkena dan membawa organisme. Itu mungkin berarti air minum yang
membawa gingivalis Entamoeba. Hal ini juga mungkin terjadi jika Anda
makan makanan yang telah terkontaminasi dengan itu. Karena organisme ini
dianggap invasif (tidak menembus organisme inang) air dan makanan
diperkirakan terkontaminasi melalui beberapa paparan kotoran dari organisme
inang. Kontak oral adalah metode lain transmisi.
3. Siklus Hidup
Tahap Kista
Entamoeba gingivalis seperti semua Entamoeba dalam hal ini
memiliki dua tahap dalam siklus hidupnya. Salah satu tahap
adalah tahap kista. Tahap ini juga kadang-kadang disebut tahap
infektif. Itulah waktu ketika ada kemungkinan akan menyebar dari
satu host ke yang lain. Organisme ini lebih kecil selama fase ini
dan menghabiskan waktu makan dan menyimpan energi.
Tahap Tropozoit
Tahap lain dalam siklus hidup dari Entamoeba gingivalis
merupakan tahap tropozoit. Selama fase ini, organisme
bereproduksi. Seperti kerabat amoeba, Entamoeba gingivalis
mereproduksi dengan memisahkan itu sendiri. Ini fase dari siklus
hidup Entamoeba gingivalis dapat terlihat karena ukuran
membengkak organisme dan menjadi memanjang. Ini menjadi dua
organisme yang terpisah yang, pada awalnya, terhubung.
4. HOSPES
Entamoeba gingivalis merupakan ameba pada manusia yang pertama
kali dilaporkan.parasit ini hidup dirongga mulut terutama pada permukaan
gigi,gusi dan kadang-kadang pada tonsil manusia E.gingivalis tidak bersifat
invasif.
5. EPIDEMIOLOGI
Karena tidak mempunyai stadium kista,transmisi terjadi secara
langsung dari satu orang ke orang lain melalui ciuman,droplet atau pemakaian alat
makan secara bersama.prevalensinya lebih 95% pada orang dengan kebersihan
mulut yang buruk ditemukan lebih dari 50% pada mulut yang sehat.
6. MORFOLOGI
Hanya ditemukan stadium trofozoit dengan diameter 10-35 mikron,tidak
mempunyai stadium kista.parasit ini hidup dengan makan bakteri,leukosit dan
eritrosit.
Sel epitel
3. Sel silindris
Sel silindris mempunyai ukuran tinggi yang melebihi ukuran
lebarnya. Dari permukaan epitel, bentuk selnya poligonal. Biasanya
inti yang berbentuk oval agak ke basal.
VIII. Kesimpulan
Dewi. 2017. Pengertian ciri klasifikasi reproduksi contoh dan peranan rhizopoda.
ttps://www.biologijk.com/2017/09/pengertian-ciri-klasifikasi-reproduksi-
contoh-dan-peranan-rhizopoda.html. Diakses pada tanggal 14 April 2018