PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
2.2 Jenis Gips Kedokteran Gigi
Gips tipe III (Dental Stone) terdiri dari hidrokal/ -hemihidrat dan zat
tambahan untuk mengontrol setting time, serta zat pewarna untuk
membedakannya dengan bahan dari plaster yang umumnya berwarna putih. -
hemihidrat terdiri dari partikel yang lebih kecil dan teratur dalam bentuk batang
atau prisma dan bersifat tidak poreus sehingga membutuhkan air yang lebih
sedikit ketika dicampur bila dibandingkan dengan -hemihidrat.
3
Gips tipe III ideal digunakan untuk membuat model kerja yang
memerlukan kekuatan dan ketahanan abrasif yang tinggi seperti pada konstruksi
protesa dan model ortodonsi. Kekuatan kompresi gips tipe III berkisar antara 20,7
MPa (3000 psi) 34,5 MPa (5000 psi).
Gips tipe IV (Dental Stone, High Strength) terdiri dari densit yang
memiliki bentuk partikel kuboidal dengan daerah permukaan yang lebih kecil
sehingga partikelnya paling padat dan halus bila dibandingkan dengan -
hemihidrat dan hidrokal.
Gips tipe IV sering dikenal sebagai die stone sebab gips tipe IV ini sangat
cocok digunakan untuk membuat pola malam dari suatu restorasi, umumnya
digunakan sebagai dai pada inlay, mahkota dan jembatan gigi tiruan. Diperlukan
permukaan yang keras dan tahan abrasi karena preparasi kavitas diisi dengan
malam dan diukir menggunakan instrumen tajam hingga selaras dengan tepi-tepi
dai.
4
2.3 Anatomi Gigi Premolar 2 Bawah
Gigi premolar 2 bawah adalah gigi kelima dari garis tengah dan
mandisulla serta membantu fungsi premolar pertama bawah dalam
menghancurkan makanan. Tetapi berbeda dengan premolar atas, terlihat
perbedaan morfologi yang jelas:
5
Pandangan Bukal
Cusp bukal lebih pendek daripada cusp bukal premolar pertama dan tidak
begitu meruncing. Akarnya lebih penajang. Permukaan-permukaan lainnya sama.
Pandangan Lingual
Pandangan Mesial
Pandangan Oklusal
6
BAB III
METODE PERCOBAAN
7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Carving
Carving adalah proses membentuk atau mengukir suatu bahan hingga
sesuai dengan bentuk struktur anatomi yang diinginkan sesuai kebutuhan. Bahan
yang biasa digunakan untuk carving antara lain amalgam, lilin atau wax, balok
gipsum, dan lain-lain. Carving menggunakan balok gipsum yang dilakukan seperti
pada skill lab kali ini biasanya digunakan untuk membuat sebuah model studi
dimana tujuan pembuatan model studi tersebut untuk lebih memantapkan
pemahaman mahasiswa mengenai struktur anatomi dari masing-masing gigi.
Pada skill lab kali ini saya mendapatkan carving gigi premolar 2 bawah.
Dalam proses carving hal utama yang harus diperhatikan yaitu kesesuain bentuk
carving dengan anatomi gigi aslinya. Untuk melakukan carving balok gipsum, hal
pertama yang harus dilakukan adalah membuat outline dengan tepat. Pembuatan
outline harus berada di sisi tengah agar nanti memiliki nilai estetika yang baik.
Outline kemudian dipasang atau ditempelkan pada balok gipsum dengan sepertiga
akar masuk ke dalam basis yang berukuran 5 cm x 5 cm x 3,5 cm.
Beberapa hal yang harus diperhatikan saat proses carving gipsum yaitu
diantaranya kekerasan permukaan, daya tahan abrasi, daya rentang, dan
8
compressive strength dari gipsum. Selain itu juga harus diperhatikan gaya atau
tekanan yang diberikan pada saat proses carving dan posisi tangan saat memegang
balok gipsum. Hal-hal kecil tersebut penting diperhatikan karena dapat berdampak
atau mempengaruhi proses carving. Seperti apabila kita memberikan tekanan yang
terlalu besar terhadap balok gips atau apabila tangan kita salah posisi saat
memegang balok gips maka dapat menyebabkan balok gips menjadi patah, retak,
dan sebagainya.
9
BAB V
KESIMPULAN
1. Carving gigi adalah proses mengukir atau membuat pola pada balok
gipsum sehingga berbentuk seperti anatomi gigi asli.
2. Langkah pertama dalam pembuatan carving balok gipsum adalah dengan
membuat outline pada balok gipsum dengan tepat.
3. Dalam proses carving gipsum harus memperhatikan karakteristik anatomi
dari gigi asli dan dapat dideterminasi.
4. Hal hal yang harus diperhatikan saat proses carving diantaranya kekerasan
permukaan, daya tahan abrasi, daya rentang, dan compressive strength dari
gipsum
5. Proses polishing dilakukan dengan menaburkan bedak lalu digosok
menggunakan benda dari kaca atau logam secara perlahan dan terus
menerus hingga mengkilap.
10
DAFTAR PUSTAKA
Annusavice, Kenneth J. 2003. Phillips: Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi.
Jakarta: EGC
Craig, Robert G, and John M. Power. 2002. Restorative Dental Material: 11th
Edition. United State of America : Mosby
Combe, EC. 1992. Sari Dental Material. Penerjemah : Slamat Tarigan. Jakarta :
Balai Pustaka
Fairhurst CW. Compresive Properties Of Dental Gypsum. J Dent Res 1960; 39:
812- 824.
Harty, F.J dan R. Ogston.1995.Kamus Kedokteran Gigi.Jakarta:EGC
Mahler DB, Ady AB. An Explanation For The Hygroscopic Setting Expansion Of
Dental Gypsum Products. J Dent Res 1960; 39: 578- 589.
Robert. G. Craig, Ph. D. 1983. Dental Material Properties and Manipulation. The
University of Michigan scool of dentistry; the C. V. Mosby Company
Wilson, H. J. dkk. 1987. Dental Technology and Materials for students.Blackwell
Scientific Publication
Drg. Ny. Itjiningsih W.H. 1995. Anatomi Gigi. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC
11