Anda di halaman 1dari 6

Sefalometri

Radiografi sefalometri adalah radiografi dari tulang wajah terstandisasi dan dapat digandakan
yang sering digunakan pada ortodonti untuk menilai hubungan gigi ke dagu dan dagu ke
bagian tulang wajah lainnya. Standardisasi sangat penting untuk perkembangan sefalometri –
pengukuran dan perbandingan titik-titik spesifik, jarak dan garis pada tulang wajah yang
merupakan bagian utuh dari penilaian ortodonti. Nilai paling besar mungkin didapat dari
radiografi ini jika dicatat dan didigitalisasi dan ini sangat penting untuk digunakan untuk
mengamati perkembangan dari perawatan. [1]
Sefalometri dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
a. Sefalometri lateral: gambaran lateral dari tengkorak kepala. Dari sefalogram lateral
dapat dilakukan analisa profil jaringan lunak aspek lateral. Sefalometri lateral
memiliki kegunaan tinggi untuk mengamati bagian anatomi nasal bones, frontal
sinus, dan sphenoid sinus.[2]

Sumber: Oral Radiology-


Pinciples and Interpretation 6th
ed

b. Sefalometri postero-anterior: gambaran postero-anterior dari tulang tengkorak.


Sefalometri ini memiliki kegunaan tinggi untuk mengamati bagian anatomi orbita,
nasal cavity, dan frontal sinus.[2]
Sumber: Oral Radiology-
Pinciples and Interpretation
6th ed

Indikasi Utama
Indikasi klinis utama dapat dipertimbangkan ke 2 tujuan yaitu ortodonti dan operasi
ortognatik.
1. Ortodonti
a. Diagnosis awal
b. Perencanaan Perawatan
c. Memonitor proses perawatan
d. Mengevaluasi di akhir perawatan[1]
2. Operasi Ortognatik
a. Evaluasi pre-operasi tengkorak dan pola jaringan lunak
b. Perencanaan perawatan
c. Evaluasi pasca operasi dan pemeriksaan lanjutan jangka panjang[1]

Kelebihan
1. Dapat digunakan untuk empelajari pertumbuhan dan perkembangan kraniofasial, dan
tipe fasial.
2. Diagnosis atau analisis kelainan kraniofasial
3. Dapat digunakan dalam perencanaan perawatan ortodontik
4. Dapat digunakan untuk evaluasi kasus-kasus yang telah dirawat
5. Analisis fungsional.

Kelemahan
1. Dapat terjadi kesalahan pada sefalometer
2. Dapat terjadi kesalahan metode pengambilan gambar
Alat
1. Sefalostat atau kraniostat
Meliputi :
a. Head positioning dan stabilizing apparatus dengan ear rods untuk memeastikan
posisi pasien.
b. Fixed anti scatter grid untuk menghentikan penyebaran foton.
c. Cassete holder.
2. Cassete berisi intensifying screens dan indirect-action film
3. Aluminium wedge filler dapat merupakan bagian dari sefalostat atau diletakkan di
antara pasien dan bagian anterior dari cassette. Fungsinya untuk melemahkan x-ray
beam pada bagian jaringan lunak wajah.
4. X-ray generating apparatus.[1]
Teknik Pengambilan Gambar

1. Sefalometri Lateral
a. Pasien diposisikan di chepalostat dengan bidang sagital kepala tegak lurus lantai
dan paralel dengan film, sementara bidang Frankfurt tegak lurus garis lantai.
Gigi berada dalam keadaan intercuspation maksimal (oklusi sentris).
b. Pada radiografik sefalometri, sisi kiri muka pasien diposisikan mendekati
reseptor gambar.
c. Kepala tidak boleh bergerak, ear rod plastic difiksasi kedalam external auditory
meatus.
d. Pesawat sinar-X berada pada jarak kurang lebih dua meter dari pasien.[1]
Titik-titik Antropometri
Tanda-tanda penting pada sefalometri adalah titik-titik yang dapat digunakan sebagai
petunjuk dalam pengukuran atau untuk membentuk suatu bidang. Titik-titik tersebut antara
lain:
Nama Keterangan
a. Nasion (Na/N) : titik paling anterior sutura frontonasalis

b. Spina nasalis anterior : spina nasalis anterior, pada bidang tengah


c. Subspinal (A) : titik paling dalam antara spina nasalis anterior dan
prosthion
d. Prosthion (Pr) : titik paling bawah dan paling anterior prosessus
alveolaris maksila, pada bidan tengah, antara gigi
insisivus sentral atas
e. Infradental (Id) : titik paling tinggi dan paling anterior prosessus
alveolaris mandibula, pada bidang tengah, antara gigi
insisivus sentral bawah
f. Supramental (B) : titik paling dalam antara Infradental dan pogonion
g. Pogonion (Pog/Pg) : titik paling anterior tulang dagu, pada bidang tengah
h. Gnathion (Gn) : titik paling anterior dan paling inferior dagu.
i. Menton (Me) : titik paling inferior dari simfisis atau titik paling
bawah dari mandibula
j. Sela tursika (S) : titik tengah fossa hipofisial
k. Spina nasalis posterior : titik perpotongan dari perpanjangan dinding anterior
fossa pterigopalatina dan dasar hidung
l. Orbital (Or) : titik yang paling bawah pada tepi bawah tulang orbita
m. Gonion (Go) : titik perpotongan garis singgung margin posterior
ramus assenden dan basis mandibula
n. Porion (Po) : titik paling luar dan paling superior ear rod
o. Articular : titik potong dari dorsal contours dari batas posterior
mandibula dan temporal mandibula[1]

Sumber: Essentials of Dental


Radiography and Radiology 3rd
ed.

Garis dan bidang referensi


Garis apabila menghubungkan 2 titik, disebut bidang apabila menghubungkan paling sedikit
3 titik.
Nama Keterangan
a. Sela-Nasion (S-N) : garis yang menghubungkan Sela tursika (S) dan
nasion (N), merupakan garis perpanjangan dari basis
kranial anterior
b. Frankfurt Horizontal Plane : bidang yang melalui kedua porion dan titik orbital,
merupakan bidang horizontal.
c. Bidang Mandibula : sebuah bidang transverse yang melalui tengkorak dan
menunjukkan batas bawah dari ramus mandibula
horizontal
d. Bidang Maksila : sebuah bidang transverse yang melalui tengkorak
ditunjukkan oleh penggabungan dari bagian anterior
dan posterior nasal spines.[1]

Sumber: Essentials of Dental


Radiography and Radiology 3rd
ed.
2. Sefalometri Postero-anterior
a. Head stabilizing aparatus diputar 90 .
b. Pasien diposisikan pada alat dengan forehead-nose position.
c. Ear rods dimasukkan ke telinga.
d. Sinar-X diberikan horizontal dengan pusat di cervical spine pada ramus
mandibular.[1]

Referensi
[1] Whaites E. Essentials of dental radiography and radiology. 3rd ed. UK: Elsevier Science;
2002.
[2] White S, Pharoah M. Oral radiology. 6th ed. St. Louis, Mo.: Mosby/Elsevier; 2009.

Anda mungkin juga menyukai