Menopang ±5 Sampai
1 1-3 x Sehari Rendah
dagu menit Sekarang
Glabela
Ulc
Llc
Pog
Tampak Samping
Profil muka : Cembung
m. Keadaan gigi-geligi :
Odontogram
UNE UNE UNE PRE PRE UNE UNE
3. Analisis Fungsional
a. Freeway space : 3 mm, normal
b. Path of closure : normal
c. Sendi temporomandibular : normal
d. Pola atrisi : normal
Keterangan:
Terlihat benih gigi premolar kedua sebelah kanan rahang ata , benih gigi molar kedua sebelah
kanan dan kiri, benih molar ketiga kanan dan pada rahang bawah terlihat benih gigi molar
ketiga kanan dan kiri dengan posisi vertikal.
Glabela
Ulc
Llc
Pog
Tampak Depan
Rahang Atas :
- Gigi 11=Mesio palato versi
- Gigi 21= Mesio palato versi
Rahang Bawah :
- Gigi 32= Disto labio versi
- Gigi 33= Mesio linguo versi
- Gigi 35= Rotasi
- Gigi 36= Mesio linguo versi
- Gigi 42= Disto labio versi
- Gigi 43=Disto labio versi
- Gigi 44= Mesio linguo versi
- Gigi 45= Rotasi
Ket: N = Normal
Kesimpulan :
Dari hasil pengukuran didapatkan lebar mesio-distal semua gigi memiliki ukuran yang normal.
Keterangan:
Berdasarkan perhitungan menurut metode Moyers, dalam hal ini untuk memprediksi
kebutuhan erupsi gigi C, P1, P2 yang belum erupsi terdapat kekurangan ruang pada sisi
kanan RA sebesar 0,3 mm.
2. Metode Huckaba
Menggunakan rumus Huckaba, dihitung lebar mesio-distal beberapa benih gigi permanen
yang belum erupsi maupun gigi-geligi yang parsial erupsi. Penghitungan ini menggunakan
radiologi panoramik SC 100 % bukan periapikal. Rumus Huckaba :
X : Y = X 1 : Y1
Keterangan:
X = lebar mesio-distal sebenarnya gigi permanen yang belum erupsi
X1 = lebar mesio-distal dalam Ro foto gigi permanen pengganti
Y = lebar mesio-distal gigi sulung pada model studi
Y1 = lebar mesio-distal gigi sulung pada Ro foto
3. Metode Nance
Analisis Nance yaitu lee way space pada kasus periode gigi bercampur. Metode ini
dihitung dengan bantuan rumus Huckaba.
Keterangan:
Menurut Nance lee way space untuk RA sebelah kanan sebesar - 2,12 mm dan. Pada kasus
ini terdapat kekurangan ruang pada RA pada sisi kanan.
Rahang Atas
ALD 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 Total
Panjang
29,7 9,6 14,65 15,2 8 23,85 101
lengkung gigi
Panjang
25,5 8,5 15 15,3 7,8 25,7 97,8
lengkung rahang
Perhitungan ALD = Panjang lengkung rahang - Panjang lengkung gigi
= 97,8 – 101
= - 3,2 (kekurangan ruang)
Rahang Bawah
ALD 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 Total
Panjang
27,05 6,7 11,25 11,2 7,1 26,4 89,7
lengkung gigi
Panjang
26,7 6,7 11,25 11,2 7,1 28,3 91,25
lengkung rahang
Perhitungan ALD = Panjang lengkung rahang - Panjang lengkung gigi
= 91,25 – 89,7
= +1,55 mm (kelebihan ruang)
Kesimpulan :
Kekurangan ruang pada RA dan kelebihan ruang pada RB
L R
Rahang Atas :
Panjang lengkung awal : 97,4 mm (Ka = 48,8 mm; Ki = 48,6 mm)
Panjang lengkung ideal : 101 mm (Ka = 53,95 mm ;Ki = 47,05 mm)
Diskrepansi : -3,6 mm (Ka = -5,15 mm; Ki = +1,55 mm)
Keterangan :
Pada rahang atas kekurangan ruang sebesar -3,6 mm (Ka = -5,15 mm; Ki = +1,55 mm).
Rahang Bawah :
Panjang lengkung awal : 91,15 mm ( Ka = 46,3 mm ; Ki = 44,85 mm)
Panjang lengkung ideal : 89,7 mm ( Ka = 45 mm ; Ki = 44,7 mm)
Diskrepansi : +1,45 mm ( Ka = +1,3 mm ; Ki = +0,15 mm)
Keterangan: :
2. Rahang Bawah :
- Gigi 32 Disto labio versi, kemungkinan disebabkan karena kebiasaan buruk menopang
dagu.
- Gigi 33 Mesio linguo versi, kemungkinan disebabkan karena kebiasaan buruk
menopang dagu.
- Gigi 35 Rotasi, kemungkinan disebabkan karena kebiasaan buruk menopang dagu.
- Gigi 36 Mesio linguo versi, kemungkinan disebabkan karena kebiasaan buruk
menopang dagu.
- Gigi 42 Disto labio versi, kemungkinan disebabkan karena kebiasaan buruk menopang
dagu.
- Gigi 43 Disto labio versi, kemungkinan disebabkan karena kebiasaan buruk menopang
dagu.
- Gigi 44 Mesio linguo versi, kemungkinan disebabkan karena kebiasaan buruk
menopang dagu.
- Gigi 45 Rotasi, kemungkinan disebabkan karena kebiasaan buruk menopang dagu.
C. Pencarian Ruang
Hasil perhitungan dengan menggunakan enam metode perhitungan (Moyers, Huckaba,
Nance, Pont, Korkhaus, Howes, Arch Length Diskrepancy dan determinasi lengkung)
diperoleh nilai yang berbeda-beda namun hasilnya sama yaitu diskrepansi kelebihan ruang.
Pada kasus ini metode yang digunakan untuk menentukan perawatan yang akan dilakukan
nantinya ialah determinasi lengkung. Hal ini dilakukan karena determinasi lengkung sifatnya
individual dan hasilnya lebih akurat. Sedangkan Metode Moyers, Huckaba, Nance, Pont,
Korkhaus, Howes dan Arch Length Diskrepancy hanya dijadikan acuan.
Pada kasus ini desain alat rahang atas akan dilakukan pelebaran ruang sebesar 3,6 mm dan
untuk rahang bawah akan dilakukan penutupan ruang sebesar 1,45 mm. pelebaran ruang akan
menggunakan piranti ortodontik lepasan yaitu plat dasar, klamer Adam, T- Spring, Simple
Spring, sekrup ekspansi dan busur labial tipe medium.
- Plat dasar berupa plat akrilik sebagai tempat tertanamnya klamer Adam dan busur
labial, dengan ketebalan plat kira-kira 1 lembar wax (± 2 mm).
- Klamer Adam berfungsi sebagai komponen retentif dengan diameter kawat 0,8 mm
yang diletakkan pada gigi molar kanan dan kiri pada rahang atas dan rahang bawah.
- Simple Spring berfungsi untuk menggerakkan gigi induvidual ke arah labial atau
bukal. Dibuat dengan mematrian kawat pada satu titik pada mainwire, membentuk
sudut 45° terhadap garis singgung lingkaran mainwire kemudian dibengkokkan sejajar
mainwire mendekati dan menempel pada gigi yang akan digerakkan dari arah
palatinal/lingual.
- T- Spring berfungsi untuk menggerakan premolar atau molar ke bukal. T- Spring
memiliki bentuk T dan ujungnya tertanam di dalam basis akrilik. Aktivasinya dengan
mendorong ujung bebas dari T- Spring ke arah pergerakan gigi yang diharapkan, tarik
menjauhi plat dan untuk memperpanjang lup dilebarkan. Diameter kawat yang
digunakan yaitu 0,5 mm.
- Sekrup Ekspansi (expansion screw), digunakan untuk melebarkan lengkung gigi rahang
atas dan rahang bawah. Tiap sekrup mempunyai 4 lubang, dilengkapi kunci pemutar.
Gambar anak panah menunjukkan arah pemutaran ¼ putaran (90o) memberikan
pembukaan 0,18- 0,20 mm. Pemutaran sekrup dilakukan ¼ putaran setiap minggu.
Setelah tahap pencarian ruang yang di lakukan dengan plat ekspansi, lalu dilakukan koreksi
untuk malposisi gigi individual menggunakan plat aktif yang dilengkapi dengan pir-pir
pembantu
1. Rahang atas
1). Base plate/plat dasar
Pada dasarnya plat akrilik rahang bawah sama dengan plat akrilik rahang atas. Plat
dasar akrilik dibuat setipis mungkin agar nyaman digunakan namun cukup tebal agar
tetap kuat ketika dipakai didalam mulut serta harus dilakukan pemolesan hingga
permukaannya licin agar tidak ada sisa makanan yang tertinggal ketika digunakan serta
mudah dibersihkan. Selain itu untuk mencapai stabilitas alat yang maksimal lebar plat
dibuat mungkin tetapi disesuaikan dengan kebutuhan, permukaan plat harus menempel
dengang baik tanpa menimbulkan rasa menekan pada jaringan lunak.
2). Klamer Adam
Klamer Adam befungsi sebagai retensi untuk menjaga agar plat tetap melekat di dalam
mulut, mempertahankan stabilitas alat pada saat mulut berfungsi dan merupakan alat
retensi plat yang paling umum digunakan. Pada kasus ini stabilitas alat pada rahang atas
dan rahang bawah diperoleh dengan menggunakan klamer Adam dari bahan kawat
stainless steel dengan diameter 0,8 mm dan dibuat pada gigi rahang atas yaitu 16 dan 26.
3). Simple Spring
Simple Spring akan digunakan untuk mengoreksi gigi 11 dan 21, diameter kawat yang
akan digunakan yaitu 0,6 mm. Letak Simple Spring berada pada daerah singulum gigi 11
dan 21. Simple Spring berfungsi untuk menggerakkan gigi induvidual ke arah labial atau
bukal. Cara pengaktifannya :
- Aktivasi dilakukan pada lengan pegas, mula-mula yang di dekat koil yang jauh dari
gigi
- kemudian baru ujung lainnya yang mengenai gigi.
Dikoreksi dengan
- Gigi 21 = Mesio palato versi
busur labial
Terkoreksi
Dikoreksi dengan
Simple Spring
Rahang bawah :
- Gigi 32 = Disto labio versi Terkoreksi
Dikoreksi dengan
busur labial
Dikoreksi dengan
Simple Spring Terkoreksi
- Gigi 35 = Rotasi
Dikoreksi dengan Terkoreksi
busur labial
Simple Spring
- Gigi 42 = Disto labio versi Terkoreksi
Dikoreksi dengan
busur labial
Terkoreksi
- Gigi 43 = Disto labio versi Dikoreksi dengan
busur labial
Terkoreksi
- Gigi 44 = Mesio lingo versi Dikoreksi dengan
busur labial
Dikoreksi dengan
- Gigi 45 = Rotasi busur labial
Simple Spring
B. Rahang Bawah
Desain Plat rahang bawah dengan pir pembantu
Klamer Adam dengan
kawat berdiameter
0,8 mm
B. Rahang Bawah
Menyetujui
Tutor Operator,