Anda di halaman 1dari 20

DISKUSI SSC DRG. EDINA, SP.

KGA

Indirect/direct: ada atau gaknya mesial-distal. Kalo ada, direct. Gaada indirect.

CATATAN DOK CHAIR:

1. SSC adalah
- Mahkota logam yang dibuat di pabrik dalam berbagai ukuran sesuai anatomi gigi sulung
- Stainless-steel crown (SSC) adalah restorasi ekstrakoronal siap pakai yang digunakan
dalam restorasi gigi dengan kerusakan yang hebat, molar sulung yang telah dirawat
pulpa, dan gigi sulung atau gigi tetap yang mengalami hipoplasia.
- Stainless steel crown dapat didefinisikan sebagai mahkota prefabricated yang disesuaikan pada
gigi dan semen individu dengan biocompatible luting agen
- Komposisi:
 ssc crowns – austenitic stainless steel (67% besi, 18% kromium, 8% nikel)
 mahkota nikel kromium – perpaduan kroma nikel (70% nikel, 15% kromium, 10%
besi/iron)
2. Klasifikasi SSC:
a) Untrimmed crown, SSC sisi servikal yg lurus, panjang dan belum dibentuk
b) Pretrimmed crown, SSC sisi servikal yg telah dibentuk namun tetap memerlukan penyesuaian
c) Precontoured, SCC yg telah siap diadaptasikan ke gigi pasien
3. Indikasi
Stainless steel crowns tersedia dalam 6 ukuran untuk tiap gigi sulung dan gigi molar pertama
permanen. Ukuran 4 dan 5 yang paling sering digunakan, ukuran 7 tersedia untuk lebar gigi yang
berlebih.
 Gigi sulung atau permanen dengan karies besar
 Gigi sulung yang kariesnya ada pada 3 permukaan gigi
 Gigi dengan rampan karies
 Gigi dengan recurrent karies (karies berulang)
 Gigi dengan dekalsifikasi yang parah
 Gigi sulung atau permanen dengan kelainan pada enamel atau dentin (enamel hipoplasia,
amelogenesis imperfect /dentinogenesis imperfect
 Gigi yang mengalami fraktur
 Gigi yang akan digunakan sebagai penyangga Space Maintainers
 Restorasi pasca perawatan pulpa
4. Kontraindikasi
a. Gigi sulung molar yang hampir erupsi
b. Gigi sulung dengan >1/2 akarnya resorbsi
c. Gigi goyang
d. Gigi yang tidak dapat di restorasi
e. Tidak ada retensi
f. OH buruk + kalkulus  Masalah jaringan periodontal
g. Pasien Alergi Nikel
h. Resorbsi akar > 1/2
- Resorpsi akar > dari setengah panjang gigi  giginya mengalami kegoyangan,
- Pasien alergi nikel, tidak disarankan untuk gigi anterior karena estetiknya kurang
- Gigi yang tidak dapat direstorasi  sehingga giginya tidak ada retensi
- Pasien tidak kooperatif
- Kontraindikasi bukan kebalikan dari indikasi, tapi kondisi kondisi mana saja yang tidak bisa
5. Armamentarium
- Bur untuk crown cutting (memotong mahkota): pear shaped, fissure tappered, needle shaped,
bur untuk menghaluskan (smoothening)
- Tang: tang kontur, tang crimping, tang soket, tang hoe
- Scaler / instrument yang tajam
- Gunting crown & bridge
- Crown seater & remover
- Bur stone dan bur finishing untuk finishing pada crown
- Sementasi: Luting cement, glass lab, spatula
- Lain-lain: articulating paper, wax sheet, glass marking pencil

6. Bahan Sementasi
a. Polycarboxylate cement
- Minimal iritasi ke pulpa
- Adanya ikatan adhesi antara gigi dan SSC Perlu preparasi yang presisi
- Butuh keadaan permukaan gigi yang bersih dan tidak terkontaminasi
b. GIC tipe I
- Adanya perlekatan pada struktur gigi Fluoride release
- Sensitive terhadap kelembapan
- Slow setting awal
c. Zinc phospat cement
- pH rendah
- Antibakteri kurang
- Dapat larut dalam saliva

7. Evaluasi Sementasi

- Mahkota dan margin halus dan terpoles

- Beradaptasi dengan baik

- Kontak proksimal baik

- Mahkota berkontak dengan baik

- Semen yang tersisa dibersihkan dengan baik

- Gingiva tidak pucat

8. EVALUASI OKLUSI PREOPERATIVE

- Tujuannya adalah mereplikasi oklusi yang ada setelah


penempatan ss crown
- Evaluasi hubungan gigi midline dan cusp-fossa secara
bilateral
- Sebelum memulai persiapan gigi, diharuskan untuk
mengevaluasi oklusi dengan pemeriksaan visual &
transfer/pindahkan oklusi ke wax sheet dengan
meminta pasien untuk menggigit.

9. NOTES
- Jika mulut pasien kecil : pengukuran lebar M-D menggunakan brasswire
- Jika saat tahapan tidak terlalu sakit : anestesi topikal; jika sakit : anestesi infiltrasi
- Tahapan preparasi :

a) Preparasi proksimal
Pastikan preparasi 1-1,5 mm dibawah margin gingiva, dan pastikan bebas jika tidak maka
SSC sulit masuk. Pake tappered fissure & needle bur tujuannya untuk membebaskan kontak,
kurangi sisi mesial dan distal dengan needle diamond bur, lalu bebaskan kontak dgn gigi
sebelahnya dengan fissure bur
b) Preparasi Oklusal
Jika mahkota klinis pendek, hati hati saat preparasi, lakukan preparasi sebatas gigi bebas
saat di cek dgn sonde, mulai dengan shape bur/diamond bur?, kurangi 1-1,5 mm pada cusp,
pengurangan ditentukan dengan membandingkan marginal ridges gigi sebelahnya
c) Preparasi Bukal/ Lingual
Dilakukan hanya jika tonjol bukal/lingual/palatal di 1/3 servikal mengganggu/ ada defek.
reduksi buccolingual untuk persiapan ssc sering terbatas pada beveling ini & terbatas pada
1/3 occlusal dari mahkota. jika terdapat masalah dalam memilih ukuran mahkota yang
sesuai atau saat memasukkan mahkota pada gigi dengan mesiobukal yang besar,
pengurangan lebih banyak dari struktur buccal dan lingual gigi mungkin diperlukan

10. FINISHING
- Kurangi semua bagian yang bersudut dan tajam dengan finishing
- Aspek occlusal dan proximal harus dibikin kayak membulat dengan sempurna untuk menghindari
reduksi lebih lanjut
- Evaluasi oklusi & kontak proksimal. harus ada gap 1 -1,5mm antara gigi yang dipreparasi & gigi
yang berlawanan untuk dia oklusi
11. 6 STAGE PENEMPATAN CROWN
1. Ukuran - size
2. Fill - pengisian
3. Locate and seat - penempatan
4. Wipe – di bersihkan sisa semennya kayaknya kalo aku nonton video
5. Seat further – diteken lagi, terus juga kalo bisa instruksiin pasien buat kayak oklusiin agak
kenceng biar si kelebihan semen keluar
6. Clean – bersihin lagi sisa semennya
12. PEMILIHAN CROWN
- Diameter mesiodistal yang pas dan cukup, ketahanan ringan, dan tinggi oklusal harus benar
- Tujuannya adalah memilih mahkota yang kecil yang sepenuhnya menutupi preparasi &
menyediakan kontak proksimal yang tepat
- 3 metode yang dapat digunakan untuk pemilihan mahkota dgn tepat
1. Metode trial & error dengan memilih ukuran yang berbeda
2. Mengukur mesiodistal bagian dalam dengan menggunakan boley gauge atau kaliper venire
3. Menggunakan charts (gatau kyk mana)

13. ADAPTASI CROWN


a) Tempatkan mahkota pada sisi lingual dan putar menuju sisi bukal
b) Mahkota harus cocok dan lebih longgar, dengan kelebihan 2-3mm dari gingiva. Tandai sekitar
margin gingiva pada crown menggunakan scaler, atau tandai dengan glass marking pencil/pensil
kaca? (scratch line)
c) Dengan bantuan gunting crown & bridge, gunting crown 1 mm dibawah garis scratch line.
d) Haluskan tepinya dengan finishing burs
e) Coba lagi mahkota pada gigi. Jika terjadi blanching gingiva, mungkin diperlukan untuk ulang dan
potong/trim mahkotanya
f) Periksa luas gingival crown dengan bantuan probe. Tidak boleh >1mm pada aspek buccal &
>0,5mm pada sisi lingual
14. KONTURING
- Kontur crown dengan tang
- Tang ball & pliers digunakan untuk kontur permukaan
bukal dan lingual
- Keuntungan konturing agar mahkota dapat bekerja
dengan baik dengan cara dimanipulasi dan menjadi lebih
retentive
15. CRIMPING
- Menggunakan tang crimping untuk mengerutkan bagian 1/3 gingiva
- Gunanya crimping untuk proteksi jaringan lunak, mencegah kebocoran sement, mencegah
kontaminasi dan agar retensinya adekuat
16. CEK FINAL FIT
- Mengecek semua margin untuk adaptasi
- Tempatkan crown dari arah ligual ke bukal
- Evaluasi bagian oklusal dan bandingan dengan oklusi sebelumnya (preoperative)
17. FINISHING CROWN
- Finishing margin crown menggunakan green stone
- Gunakan handpiece lowspeed
- Crown dihaluskan dengan finishing bur dan polishing dengan rubber wheel/rouge
18. SEMENTASI CROWN
- Remove, bersihkan, dan keringkan crown seperti permukaan gigi.
- Isolasi dengan cottong pelete & instruksikan pasien untuk tidak menutup mulut
- Manipulasi luting cement dan taro di crownnya
- Semen yang sering digunakan: zinc phosphate, ZOE, polycarbonate, GIC
- Eugenol  mengurasi rasa sakit
- Tempatkan crown, dari lingual ke bukal dan diwaktu yang sama support mandibula pasien
dengan satu tangan sembari menaruh crown
- Hilangkan kelebihan semen dengan scaler atau explorer setelah udah set & gently tapi firmly dan
cek semua area di sulkus gingiva untuk retained semen
19. POLISHING SSC
- Poles crown dengan pasta phosphate fluoride prophilaxys
- Setelah semen setting dianjurkan untuk memindahkan waxed floss pada interproksimal untuk
memeriksa kelebihan smen yang dapat mengiritasi jaringan yang nantinya bisa membuat
inflamasi

20. KEGAGALAN SSC

-  Preparasi gigi yang tidak baik

-  Adaptasi mahkota yang tidak baik dan kemudian disertai dengan retensi yang buruk

-  Metode sementasi tidak tepat dengan mahkota yang lepas atau margin servikal yang terbuka

-  Kegagalan perawatan pulpa

21. PROSEDUR SSC

-  Preparasi Gigi

-  Seleksi ukuran mahkota

-  Kontur mahkota

 Preparasi Proksimal : dilewatkan sonde dan tidak ada hambatan

 Preparasi Oklusal : dilewatkan sonde dan bisa dibandingkan dengan tinggi gigi sebelahnya
 Tonjolan pada bukal atau lingual : gunanya sebagai retensi, sehingga tidak butuh pengurangan
terlalu banyak

 SSC pilih yang lebih kecil tapi masih bisa masuk sampai setengah di gigi individual dan bisa
duduk hingga tidak gampang jatuh

 Jika SSC kecil, bisa mengurangi bukal, lingual, palatal

 pemotongan servikal untuk melebarkan

 Cara cek oklusi :

-  membandingkan dengan relasi gigi pasien sebelum ssc diinsersi

-  artikulating paper

-  tanya ke pasien
 SSC kependekan : diganti
 Servikal ssc tidak boleh open sama sekali karena bisa leakage

22. Pertimbangan pemilihan SCC


1. Diameter mesiodistal
2. Ketinggian oklusal
3. Resistensi yang ringan saat penempatan mahkota
23. Ada berapa macam perawatan SSC?
Ada direct dan indirect
- Direct: tidak perlu dilakukan percetakan (gigi vital), pake anastesi,
Catatan dok chair: direct pake jangka sorong atau skrup, bisa jg pake wire, tp wire sulit kurang
akurat. Diukur pake probe, trs mencari gigi yang cocok sesuai dgn mesiodistall gigi yg
dipreparasi. Setelah itu preparasi interdental 1-1,5 mm. oklusal jg, bukal lingual jgn dikurangi
dulu karna sebagai … gaboleh banyak banyak kuranginya, hrs tete pada benjolan bentuknya
spt bulet gt buat retensi di bukal lingual. Setelah dipreparasi dihaluskan trs dibevel  di ….
Preparasinya, konvergen 90 derajat,
Ukur servikooklusal gigi yang dipreparasi misal 5 mm, misal ssc tinggi 8 mm. motong servikal
sscnya itu +1 mm dari tinggi servikooklusal. Jadi disisain 1 ml, nanti bisa masuk kedalam gusi,
dihaluskan setelah digunting servikalnya kmudian lakukan crimping, pasang coba, konturing
Oklusi harus sesuai sama sebelum di ssc
Tidak ada iritasi pada gingiva, di servikal tidak boleh ada yg terbuka
Jangan lupa kl anak kesakitan  anestesi
gigi vital  anestesi spt biasa
kl udah interdental, lingualnya gausaah
buccal fold, interdental, buccal fold lingual
gigi non vital  tidak perlu anestesi, tp didaerah gusi diberi topikal anestesi. Soalnya kadang
gusi kalo kena preparasi sakit, kl vital anestesi biasa gusinya terkena di daerah gusi
kl kurang keras  pake kaca mulut sampe masuk
cek lg spt try in  harus sama kayak wkt try in  tidak boleh ada keluhan sakit
kontrol 1 minggu
instruksi pasien, kalo sakit lepas segera kembali, jangan ditelan, jaga OH
anastesi hanya 2 regio: bukalfold, interdental/lingual
- Indirect: memerlukan pencetakan, tanpa anastesi, (gigi non vital)  preparasi, cetak, gips, cari
yang cocok, ukur tinggi mahkota kalo dapet 5 trs servikal dpt 7, potong 1 mm. sscnya tinggal 6
ml, sisain 1 ml kemudian diihalusin
- Kapan pake direct, kapan pake indirect?
Direct kalo gigi vital, masih ada titik kontaknya, jadi bisa diukur langsung kurleb seberapa m-d
nya
Indirect udah non vital, giginya udah gaada kontak makanya dibuat cetakan, pake gips untuk
pemilihan ukuran mahkota, pasang coba ttp di gigi pasien.
- Sebutakan tahapannya
anastesi, pengukuran mesiodistal gigi, kemudian langsung dipreparasi giginya, preparasi
pertama dibagian proksimal, distal dan mesial 1 mm dengan longthin diamond bur, kemudian
preparasi pada bagian oklusalnya sebanyak 1 mm dengan menggunakan flame diamond bur
mengikuti kontir oklusal gigi, dilakukan preparasi juga pada bagian bukal lingul/ palatal jika
menghambat/ menghalangi arah pasang, sisi yang tajam dilakukan bevel dengan round end
tap diamond bur dengan konvergen 10 derajat, kemudian pemilihan SSC)
24. Prosuder Perawatan scc (Tahapan)
1. Universal Precaution
2. Persiapan alat dan bahan untuk preparasi gigi
3. Persiapan alat dan bahan untuk konturing dan polish crown (gunting crown, tang konturing,
tang crimping , polishing dan finishing bur)
4. persiapan alat dan bahan untuk penyemenan ssc: menggunakan semen gic tipe 1 (luting)
SSC DIRECT
1. Anastesi topikal pada sekeliling gingiva (klo terasa msh terasa sakit pake anastesi infiltrasi )
2. Preparasi proksimal (bag. Mesial-Distal) dgn long thin bur, untuk membebaskan kontak dicek
menggunakan sonde, lalu melakukan preparasi mencapai 1-1,5mm dibawah margin gingiva
3. Preparasi oklusal, sebanyak 1-1,5mm sesuai dengan kontur oklusal pake fissure tappered bur
4. Preparasi bukal&lingual/palatal, dengan menggunakan long thin diammond bur (preparasi
dilakukan pada tahapan try in )( kegunaan preparasi bukallingual= untuk retensi. )(karna
berbentuk membulat jadi tidak di preparasi terlebih dahulu)
5. Preparasi bevel, dengan round-end tapered diammond bur
6. Bentukan preparasi konvergen 10*derajat

SSC INDIRECT
Direct: dia giginya vital, titik kontak masih ada,
Indirect: titik kontak hilang, diukur dr gigi mesial ke distal sebelahnya. Pake gips untuk pemilihan
ukuran mahkota, pasang coba ttp di gigi pasien
Preparasi ssc: untuk prep proksimal dan oklusal gunanya bebasin titik kontak

Tahapan preparasi sama

Mencetak gigi dilakukan pasca preparasi pake (alginat dan sendok cetak sebagian)

Pemilihan mahkota SCC

Metode direct = Pilih scc sesuai lebar mesiodistal gigi yg akan dilakukan pemasangan scc

Metode indirect = Pilih sscnya sesuai dengan hasil cetakannya

7. Pengkonturan SSC dan try-in


1. Gunting servikal ssc dengan gunting SSC lurus/bengkok
2. Bentuk Servikal SSC dgn tang crimping sehingga SSC melekat di servikal gigi
3. Kontur SSC dgn tang konturing u/ menyesuaikan dgn kontur gigi
4. Haluskan tepi servikal SSC dgn Stone merah
5. Try-in pada gigi, periksa apakah ada peninggian gigit atau tidak. Oklusi diperiksa apakah
tetap sama seperti sebelum dipasangkan SSC dengan membandingan gigi sebelahnya
6. Gingiva tidak pucat saat try-in SSC
7. Cek SSC sudah retentif dgn cara diungkit menggunakan kaca mulut/ sonde
8. Insersi SSC
1. GIC tipe I diaplikasikan ke mahkota SSC sebanyak 1/3-1/2 mahkota SSC
2. Pemasangan dari arah lingual lalu ditekan ke arah bukal (untuk mencegah tertelannya SSC),
Sisa GIC dibersihkan pake sonde
3. Cek oklusi dgn artikulting paper
4. Dilakukannya pemolesan dgn brush&pumice untuk menghaluskan permukaan SSC
9. Instruksi Pasien
1. Jgn digunakan makan sisi yang telah Di ssc selama +/- 24 jam
2. Kembali jika ada keluhan/ SSC goyang
3. Jaga OH
25. Bagaimana indikatornya preparasi proksimal oklusal itu sudah benar? Cara
mengeceknya itu bagaimana?
Dilakukan pengecekan dengan sonde apakah sudah bebas bagian proksimalnya
26. Karena dipreparasi 1mm di bawah gingival margin, secara klinis apa yang dilihat?
Burnya kena gingiva, jadi ada perdarahan
Preparasi bagian proksimal itu juga membebaskan titik kontak (bagian proksimal gigi yang
dipreparasi sudah bebas kontaknya dengan gigi sebelahnya)
27. Titik kontak antara gigi dengan gigi ada disebelah mana?
Lengkung terbesar gigi di bagian proksimal
Jadi jika titik kontak sudah bebas di sebelah gigi yang dipreparasi itu apa? Gingiva atau gigi?
Gingiva
# Jadi yang terjadi adalah bleeding, jika preparasi kena gingiva
Titik kontak itu ada di lengkung terbesar gigi (1/3 servikal)

28. Jika dikerjakan menggunakan direct status gigiya bagiamana? Vital atau non vital?
Vital  jadi perlu dianastesi (nah karena dianastesi itu lah karena pasti sakit karena giginya
vital)
Direct -> kerusakan minimal, titik kontak masih ada
Indirect -> udah gaada titik kontak, 3 cusp (mungkin)

Conturing -> dia dibentuk sesuai kontur gigi, tangnya lebih kecil
Crimping -> dari bentuknya lurus, servikal ssc mepet ke servikal gigi, jadi agak cekung

29. Setelah preparasi oklusal apakah ada preparasi yang lainnya?


Preparasi bagian bukal, lingual/ palatal

30. Kenapa itu dipreparasi? Apakah setiap kasus dipreparasi?


Tidak semua kasus dipreparasi, dipreparasi apabila SSCnya tidak bisa masuk, atau ukuran
gigi lebih besar dari pada anak anak normal sehingga tidak ada SSC pabrik yang cukup
Konvergen 10 derajat (lebih menyempit di atas)
Indirect:
Setelah preparasi dicetak dengan alginate
31. Jika indirect kira kira pakai anastesi atau ndak? Status giginya jika indirect apa (vital atau
non vital)? ga dianastesi dan giginya nonvital
32. Pasang cobanya di gips keras/ model kerja atau dipasiennya? dipasien
Waktu penyasuaian crepping, conturing, menyesuaikan panjang lebar mesio dislanya di
model, jika sudah cocok di model kemudian dilakukan pasang coba di pasien untuk dilihat
pada bagian jaringan sekitarnya seperti gingivanya apakah ada terlihat pucat atau iritasi
dan melihat retensinya juga, kemudian juga melihat oklusinya juga (salah), pasang coba di
pasien (ini yg bener)
Anemis -> pucat
33. (SSC INDIRECT ) Apa yang dilakukan jika conturing crimping itu kependekan? Kan tadi
melakukannya di model, sudah cocok tuh di model, tapi saat dipasangkan di pasien
ternyata kependekan. Ada ndak kemungkinan seperti itu? (conturing crimping di pasien).
34. Apa bedanya cetak mahkota indirect SSC dengan mahkota jaket (crown)? Sedangkan jika
mahkota jaket tinggal kirim saja ke Lab sudah pasti pas -> jaket pake elastomer sehingga
akurat, kalau ssc pake alginate sehingga ada kemungkinan kependekan, makanya pasang
coba harus di pasien tdk boleh di model

35. Kira kira apa yang salah? Pas di model sudah pas, kemudian di coba ke pasien
kependekan -> salah karena pasang coba di model, waktu conturing crimping
Jika cetak SSC itu tidak pakai benang di gingiva
Cetaknya tidak pakai elastomer  pakai alginate biasa, sehingga ketepatannya itu beda
dengan mahkota jaket di konser/ prosto sehingga hasilnya benar benar bagus, tepat.
Sedangkan di SSC tidak menggunakan elastomer. Sehingga tidak disarankan untuk pasang
coba di model kerja, harus langsung ke pasien

36. Jadi model itu gunanya untuk apa? Gunanya nyetak di indirect untuk apa?
Untuk pemilihan mahkota SSC, karena tidak mengukur mesiodistalnya
#jadi itu bedanya, kalau di direct harus dihitung mesiodistalnya untuk pemilihan SSC,
karena tidak dicetak

37. Gimana urutan jika penyesuian mahkotanya?


Gunting bagian servikalnya, kemudian diconturing,
pasang coba dari bagian lingual ke bukal
kemudian dicek oklusinya, dicek gingivanya tidak iritasi atau anemis
kemudian diungkit dengan kaca mulut atau sonde dan pastikan benar benar retentive dan
tidak ikut terangkat.
Kemudian diinsersi dan penyemenan menggunakan gic tipe 1 lutting cement, TAHAPAN:
gunting sesuai tinggi ssc, crimping, conturing

38. Jika dicek oklusi kemudian ada spot tebalnya di SSC, kemudian diapakan? Nguranginya
dimana?
cara cek oklusinya pasien di instruksikan untuk oklusi dan bandingkaan kondisi oklusi
sebelum dan sesudah ssc dipasang apabila belum di insersi dengan semen luting, dan
terdapat peninggian dpat dikurangi pada bagian servikalnya
Cara cek oklusinya bukan menggunakan articulating paper, tapi pasien disuruh oklusi,
perhatikan oklusi gigi-gigi sebelahnya sebelum dipasang harus sama dengan setelah
dipasang, jangan sampai ada peninggian. membandingkan oklusinya sebelum dan sesudah
dipasang SSC. Dibadingkan saat dengan SSC dan tanpa SSC/ tanpa dipasang dan sesudah
dipasang
Kecuali kalau sudah pasang tuh SSCnya, sudah insersi. Nah cek oklusinya pakai articulating
paper, karenya SSCnya sudah ndak bisa dilepas
Kalau sudah diinsersi dengan semen, dicek oklusi dengan articulating paper, apabila ada
spot tebal, maka bongkar sscnya, bersihkan luting cement dari ssc dan gigi, kemudian
gunting servikalnya (bagian proksimal dulu).

39. Jika ketinggian bagian manaya yang dikurangi? Setelah dicek oklusi, dibandingkan
sesudah dan sebelum?
Jika di SSCnya bisa dikurangi dibagian servical
(servikal sebelah bagian yang menyentuh gingiva duluan adalah bagian proksimal, jika
dikurangi bagian prosimal, maka SSC akan semakin turun karena yang menyentuh gingiva
duluan, kemudian tinggal dikurangi bagian bukal lingualnya disesuaikan, dan itu
menghindari supaya tidak kependekan)
Jika mengurangi bukal lingual dulu, biasanya tidak akan mengubah apapun, tidak akan
mengubah tingginya. Karena yang mengubah tingginya itu proksimalnya, karna supaya
posisinya lebih turun lagi

Ketika SSC pertama kali dipasang -> menyentuh bagian proksimal dulu

Jadi bagian servikal yang dikurangi terlebih dahulu adalah bagian proksmalnya, sehingga
akan pucat gingiva dibagian bukal lingualnya sehingga tinggal dikurangi dan tidak akan
kependekkan
(proksimal dulu – baru bukal lingual)

40. Cara mengaduk gic nya gimana, menaruhnya seberapa, pasangnya gimana?
cara mengaduknya press and fold, Banyaknya yaitu 1/3-1/2 dari mahkota gigi SSC, pasang
SSC dari lingual ke bukal
41. Kenapa dari lingual ke bukal? Karena jika kelebihan bahan jika di bukal akan lebih mudah
dibersihkan, dan jika dibagian lingual ada lidah yang sulit dikontrol, jika kena lidah kana da
papilanya,
42. Jika bahan gic kena lidah kenapa? Pasien pasti tidaknyaman dan merasa kecut atau pahit
atau pedas. Di bukal kan hanya ada saliva, jika ada isolasi cotton rollnya kan paling tidak
bisa mengurangi. (menghindari anak kecilnya bisa merasakan gicnya, cara
membersihakan lebih mudah dibukal dari pada lingual)

Setelah diinsersi dilakukan pengecekan oklusi dengan articulating paper  jika


ketinggian, restorasinya dibongkar, diungkit dengan sonde, dikurangi lagi SSCnya,
dibersihkan gic juga

43. KIE: tidak boleh makan dibagian gigi yang direstorasi 24 jam, tidak boleh diungkit ungkit
dengan tusuk gigi ataupun dengan lidah atau kuku, jika ada keluhan kontrol kembali ke
drg, menjaga kebersihan gigi dan mulut, kontrol kembali jika SSC longgar/ goyang/ lepas
44. Kalau misalnya SSCnya lepas, wkt di rumah, kira kira apa yang dilakukan ->
Ibunya telfon bilang, SSCnya lepas, kalau ketelan gimana? Jika tertelan kemungkinannya
Cuma dua, masuknya disaluran pernafasan atau saluran pencernaan (sama seperti kalau
kesedak)
Tanya kondisinya bagaimana saat ini, pastikan apakah anaknya masih bisa beraktivitas,
masih main, atau ada keluhan atau tidak
Nah jika anaknya masih bisa main main, berarti edukasi jika tidak apa apa bu, nanti itu
akan keluar disaluran pencernaannya perupa feses
Jika kepernafasan, bagimana kondisinya saat ini bu? Oh anaknya ndak bisa nafas,
misalnya pas tertelan waktu anaknya main lari lari kemudian terbentur terus SSC lepas ,
nah itu yang perlu diinstruksikan ke dokter terdekat
Kegupuhan pasien jangan ditelan mentah mentah, jadi harus ditanyakan kondisi anaknya
bagaimana

45. Kalo jadi komponen space maintainer desainnya gmana?

Crown loop-> Bisa juga dia distal shoe, ex: kehilangan M2 sulung, dan M1 permanen
belum erupsi. Itu juga bisa M1 post perawatan pulpa dikasih distal shoe dimodifikasi
46. Jenis SM:
SM Semicekat
1. Crown-Distal shoe Space maintainers
Diindikasikan untuk menjaga ruang akibat kehilangan gigi gigi M2 Sulung, dan untuk
Crownnya dindikaikan pada gigi yang karies luas
2. Crown- Loop Space maintainers
Dpt digunakan pada gigi dimaksila dan mandibula dengan gigi penyangganya dlm
keadaan karies yang luas sehingga dibutuhkan restorasi (crown). Biasa digunakan
pada kasus kehilangan 1 gigi.
3. Band-Loop Space maintainer
Dpt digunakan pada gigi di maksila dan mandibula dengan gigi penyangga dlm
keadaan sehat, biasanya digunakan pada kasus kehilangan 1 gigi
SM Semicekat
1. Lingual-Holding-Arch Space maintainer
Diindikasikan untuk premature loss gigi posterior dan dpt menghilangkan kebiasaan
buruk. dan juga estetika baik karena wire berada pada sisi lingual.
2. Nance Holding Arch
Hanya digunakan pada maksila dengan kehilangan gigi posterior yg multiple pada kedua
sisi dan juga dpt menghilangkan kebiasaan buruk. dibuat menggunakan wire yg
dihubungkan dengan akrilik dan band pada M1 Permanen
Removable Space Maintainer
1. Non-functional space maintainer
Daerah edentulus pada Space Manintainer tidak ada gigi atrifisialnya (hanya diisi
akrilik)
2. Functional Space Maintainer
Daerah edentulus space maintainer ditambahkan gigi artifisial untuk mengembalikan
fungsi pengunyahan

Laporan Kegiatan Profesi_Diskusi SSC IKGA_10 September 2021_drg. Ambar


Puspitasari, Sp.KGA.

Anda mungkin juga menyukai