KGA
Indirect/direct: ada atau gaknya mesial-distal. Kalo ada, direct. Gaada indirect.
1. SSC adalah
- Mahkota logam yang dibuat di pabrik dalam berbagai ukuran sesuai anatomi gigi sulung
- Stainless-steel crown (SSC) adalah restorasi ekstrakoronal siap pakai yang digunakan
dalam restorasi gigi dengan kerusakan yang hebat, molar sulung yang telah dirawat
pulpa, dan gigi sulung atau gigi tetap yang mengalami hipoplasia.
- Stainless steel crown dapat didefinisikan sebagai mahkota prefabricated yang disesuaikan pada
gigi dan semen individu dengan biocompatible luting agen
- Komposisi:
ssc crowns – austenitic stainless steel (67% besi, 18% kromium, 8% nikel)
mahkota nikel kromium – perpaduan kroma nikel (70% nikel, 15% kromium, 10%
besi/iron)
2. Klasifikasi SSC:
a) Untrimmed crown, SSC sisi servikal yg lurus, panjang dan belum dibentuk
b) Pretrimmed crown, SSC sisi servikal yg telah dibentuk namun tetap memerlukan penyesuaian
c) Precontoured, SCC yg telah siap diadaptasikan ke gigi pasien
3. Indikasi
Stainless steel crowns tersedia dalam 6 ukuran untuk tiap gigi sulung dan gigi molar pertama
permanen. Ukuran 4 dan 5 yang paling sering digunakan, ukuran 7 tersedia untuk lebar gigi yang
berlebih.
Gigi sulung atau permanen dengan karies besar
Gigi sulung yang kariesnya ada pada 3 permukaan gigi
Gigi dengan rampan karies
Gigi dengan recurrent karies (karies berulang)
Gigi dengan dekalsifikasi yang parah
Gigi sulung atau permanen dengan kelainan pada enamel atau dentin (enamel hipoplasia,
amelogenesis imperfect /dentinogenesis imperfect
Gigi yang mengalami fraktur
Gigi yang akan digunakan sebagai penyangga Space Maintainers
Restorasi pasca perawatan pulpa
4. Kontraindikasi
a. Gigi sulung molar yang hampir erupsi
b. Gigi sulung dengan >1/2 akarnya resorbsi
c. Gigi goyang
d. Gigi yang tidak dapat di restorasi
e. Tidak ada retensi
f. OH buruk + kalkulus Masalah jaringan periodontal
g. Pasien Alergi Nikel
h. Resorbsi akar > 1/2
- Resorpsi akar > dari setengah panjang gigi giginya mengalami kegoyangan,
- Pasien alergi nikel, tidak disarankan untuk gigi anterior karena estetiknya kurang
- Gigi yang tidak dapat direstorasi sehingga giginya tidak ada retensi
- Pasien tidak kooperatif
- Kontraindikasi bukan kebalikan dari indikasi, tapi kondisi kondisi mana saja yang tidak bisa
5. Armamentarium
- Bur untuk crown cutting (memotong mahkota): pear shaped, fissure tappered, needle shaped,
bur untuk menghaluskan (smoothening)
- Tang: tang kontur, tang crimping, tang soket, tang hoe
- Scaler / instrument yang tajam
- Gunting crown & bridge
- Crown seater & remover
- Bur stone dan bur finishing untuk finishing pada crown
- Sementasi: Luting cement, glass lab, spatula
- Lain-lain: articulating paper, wax sheet, glass marking pencil
6. Bahan Sementasi
a. Polycarboxylate cement
- Minimal iritasi ke pulpa
- Adanya ikatan adhesi antara gigi dan SSC Perlu preparasi yang presisi
- Butuh keadaan permukaan gigi yang bersih dan tidak terkontaminasi
b. GIC tipe I
- Adanya perlekatan pada struktur gigi Fluoride release
- Sensitive terhadap kelembapan
- Slow setting awal
c. Zinc phospat cement
- pH rendah
- Antibakteri kurang
- Dapat larut dalam saliva
7. Evaluasi Sementasi
9. NOTES
- Jika mulut pasien kecil : pengukuran lebar M-D menggunakan brasswire
- Jika saat tahapan tidak terlalu sakit : anestesi topikal; jika sakit : anestesi infiltrasi
- Tahapan preparasi :
a) Preparasi proksimal
Pastikan preparasi 1-1,5 mm dibawah margin gingiva, dan pastikan bebas jika tidak maka
SSC sulit masuk. Pake tappered fissure & needle bur tujuannya untuk membebaskan kontak,
kurangi sisi mesial dan distal dengan needle diamond bur, lalu bebaskan kontak dgn gigi
sebelahnya dengan fissure bur
b) Preparasi Oklusal
Jika mahkota klinis pendek, hati hati saat preparasi, lakukan preparasi sebatas gigi bebas
saat di cek dgn sonde, mulai dengan shape bur/diamond bur?, kurangi 1-1,5 mm pada cusp,
pengurangan ditentukan dengan membandingkan marginal ridges gigi sebelahnya
c) Preparasi Bukal/ Lingual
Dilakukan hanya jika tonjol bukal/lingual/palatal di 1/3 servikal mengganggu/ ada defek.
reduksi buccolingual untuk persiapan ssc sering terbatas pada beveling ini & terbatas pada
1/3 occlusal dari mahkota. jika terdapat masalah dalam memilih ukuran mahkota yang
sesuai atau saat memasukkan mahkota pada gigi dengan mesiobukal yang besar,
pengurangan lebih banyak dari struktur buccal dan lingual gigi mungkin diperlukan
10. FINISHING
- Kurangi semua bagian yang bersudut dan tajam dengan finishing
- Aspek occlusal dan proximal harus dibikin kayak membulat dengan sempurna untuk menghindari
reduksi lebih lanjut
- Evaluasi oklusi & kontak proksimal. harus ada gap 1 -1,5mm antara gigi yang dipreparasi & gigi
yang berlawanan untuk dia oklusi
11. 6 STAGE PENEMPATAN CROWN
1. Ukuran - size
2. Fill - pengisian
3. Locate and seat - penempatan
4. Wipe – di bersihkan sisa semennya kayaknya kalo aku nonton video
5. Seat further – diteken lagi, terus juga kalo bisa instruksiin pasien buat kayak oklusiin agak
kenceng biar si kelebihan semen keluar
6. Clean – bersihin lagi sisa semennya
12. PEMILIHAN CROWN
- Diameter mesiodistal yang pas dan cukup, ketahanan ringan, dan tinggi oklusal harus benar
- Tujuannya adalah memilih mahkota yang kecil yang sepenuhnya menutupi preparasi &
menyediakan kontak proksimal yang tepat
- 3 metode yang dapat digunakan untuk pemilihan mahkota dgn tepat
1. Metode trial & error dengan memilih ukuran yang berbeda
2. Mengukur mesiodistal bagian dalam dengan menggunakan boley gauge atau kaliper venire
3. Menggunakan charts (gatau kyk mana)
- Adaptasi mahkota yang tidak baik dan kemudian disertai dengan retensi yang buruk
- Metode sementasi tidak tepat dengan mahkota yang lepas atau margin servikal yang terbuka
- Preparasi Gigi
- Kontur mahkota
Preparasi Oklusal : dilewatkan sonde dan bisa dibandingkan dengan tinggi gigi sebelahnya
Tonjolan pada bukal atau lingual : gunanya sebagai retensi, sehingga tidak butuh pengurangan
terlalu banyak
SSC pilih yang lebih kecil tapi masih bisa masuk sampai setengah di gigi individual dan bisa
duduk hingga tidak gampang jatuh
- artikulating paper
- tanya ke pasien
SSC kependekan : diganti
Servikal ssc tidak boleh open sama sekali karena bisa leakage
SSC INDIRECT
Direct: dia giginya vital, titik kontak masih ada,
Indirect: titik kontak hilang, diukur dr gigi mesial ke distal sebelahnya. Pake gips untuk pemilihan
ukuran mahkota, pasang coba ttp di gigi pasien
Preparasi ssc: untuk prep proksimal dan oklusal gunanya bebasin titik kontak
Mencetak gigi dilakukan pasca preparasi pake (alginat dan sendok cetak sebagian)
Metode direct = Pilih scc sesuai lebar mesiodistal gigi yg akan dilakukan pemasangan scc
28. Jika dikerjakan menggunakan direct status gigiya bagiamana? Vital atau non vital?
Vital jadi perlu dianastesi (nah karena dianastesi itu lah karena pasti sakit karena giginya
vital)
Direct -> kerusakan minimal, titik kontak masih ada
Indirect -> udah gaada titik kontak, 3 cusp (mungkin)
Conturing -> dia dibentuk sesuai kontur gigi, tangnya lebih kecil
Crimping -> dari bentuknya lurus, servikal ssc mepet ke servikal gigi, jadi agak cekung
35. Kira kira apa yang salah? Pas di model sudah pas, kemudian di coba ke pasien
kependekan -> salah karena pasang coba di model, waktu conturing crimping
Jika cetak SSC itu tidak pakai benang di gingiva
Cetaknya tidak pakai elastomer pakai alginate biasa, sehingga ketepatannya itu beda
dengan mahkota jaket di konser/ prosto sehingga hasilnya benar benar bagus, tepat.
Sedangkan di SSC tidak menggunakan elastomer. Sehingga tidak disarankan untuk pasang
coba di model kerja, harus langsung ke pasien
36. Jadi model itu gunanya untuk apa? Gunanya nyetak di indirect untuk apa?
Untuk pemilihan mahkota SSC, karena tidak mengukur mesiodistalnya
#jadi itu bedanya, kalau di direct harus dihitung mesiodistalnya untuk pemilihan SSC,
karena tidak dicetak
38. Jika dicek oklusi kemudian ada spot tebalnya di SSC, kemudian diapakan? Nguranginya
dimana?
cara cek oklusinya pasien di instruksikan untuk oklusi dan bandingkaan kondisi oklusi
sebelum dan sesudah ssc dipasang apabila belum di insersi dengan semen luting, dan
terdapat peninggian dpat dikurangi pada bagian servikalnya
Cara cek oklusinya bukan menggunakan articulating paper, tapi pasien disuruh oklusi,
perhatikan oklusi gigi-gigi sebelahnya sebelum dipasang harus sama dengan setelah
dipasang, jangan sampai ada peninggian. membandingkan oklusinya sebelum dan sesudah
dipasang SSC. Dibadingkan saat dengan SSC dan tanpa SSC/ tanpa dipasang dan sesudah
dipasang
Kecuali kalau sudah pasang tuh SSCnya, sudah insersi. Nah cek oklusinya pakai articulating
paper, karenya SSCnya sudah ndak bisa dilepas
Kalau sudah diinsersi dengan semen, dicek oklusi dengan articulating paper, apabila ada
spot tebal, maka bongkar sscnya, bersihkan luting cement dari ssc dan gigi, kemudian
gunting servikalnya (bagian proksimal dulu).
39. Jika ketinggian bagian manaya yang dikurangi? Setelah dicek oklusi, dibandingkan
sesudah dan sebelum?
Jika di SSCnya bisa dikurangi dibagian servical
(servikal sebelah bagian yang menyentuh gingiva duluan adalah bagian proksimal, jika
dikurangi bagian prosimal, maka SSC akan semakin turun karena yang menyentuh gingiva
duluan, kemudian tinggal dikurangi bagian bukal lingualnya disesuaikan, dan itu
menghindari supaya tidak kependekan)
Jika mengurangi bukal lingual dulu, biasanya tidak akan mengubah apapun, tidak akan
mengubah tingginya. Karena yang mengubah tingginya itu proksimalnya, karna supaya
posisinya lebih turun lagi
Ketika SSC pertama kali dipasang -> menyentuh bagian proksimal dulu
Jadi bagian servikal yang dikurangi terlebih dahulu adalah bagian proksmalnya, sehingga
akan pucat gingiva dibagian bukal lingualnya sehingga tinggal dikurangi dan tidak akan
kependekkan
(proksimal dulu – baru bukal lingual)
40. Cara mengaduk gic nya gimana, menaruhnya seberapa, pasangnya gimana?
cara mengaduknya press and fold, Banyaknya yaitu 1/3-1/2 dari mahkota gigi SSC, pasang
SSC dari lingual ke bukal
41. Kenapa dari lingual ke bukal? Karena jika kelebihan bahan jika di bukal akan lebih mudah
dibersihkan, dan jika dibagian lingual ada lidah yang sulit dikontrol, jika kena lidah kana da
papilanya,
42. Jika bahan gic kena lidah kenapa? Pasien pasti tidaknyaman dan merasa kecut atau pahit
atau pedas. Di bukal kan hanya ada saliva, jika ada isolasi cotton rollnya kan paling tidak
bisa mengurangi. (menghindari anak kecilnya bisa merasakan gicnya, cara
membersihakan lebih mudah dibukal dari pada lingual)
43. KIE: tidak boleh makan dibagian gigi yang direstorasi 24 jam, tidak boleh diungkit ungkit
dengan tusuk gigi ataupun dengan lidah atau kuku, jika ada keluhan kontrol kembali ke
drg, menjaga kebersihan gigi dan mulut, kontrol kembali jika SSC longgar/ goyang/ lepas
44. Kalau misalnya SSCnya lepas, wkt di rumah, kira kira apa yang dilakukan ->
Ibunya telfon bilang, SSCnya lepas, kalau ketelan gimana? Jika tertelan kemungkinannya
Cuma dua, masuknya disaluran pernafasan atau saluran pencernaan (sama seperti kalau
kesedak)
Tanya kondisinya bagaimana saat ini, pastikan apakah anaknya masih bisa beraktivitas,
masih main, atau ada keluhan atau tidak
Nah jika anaknya masih bisa main main, berarti edukasi jika tidak apa apa bu, nanti itu
akan keluar disaluran pencernaannya perupa feses
Jika kepernafasan, bagimana kondisinya saat ini bu? Oh anaknya ndak bisa nafas,
misalnya pas tertelan waktu anaknya main lari lari kemudian terbentur terus SSC lepas ,
nah itu yang perlu diinstruksikan ke dokter terdekat
Kegupuhan pasien jangan ditelan mentah mentah, jadi harus ditanyakan kondisi anaknya
bagaimana
Crown loop-> Bisa juga dia distal shoe, ex: kehilangan M2 sulung, dan M1 permanen
belum erupsi. Itu juga bisa M1 post perawatan pulpa dikasih distal shoe dimodifikasi
46. Jenis SM:
SM Semicekat
1. Crown-Distal shoe Space maintainers
Diindikasikan untuk menjaga ruang akibat kehilangan gigi gigi M2 Sulung, dan untuk
Crownnya dindikaikan pada gigi yang karies luas
2. Crown- Loop Space maintainers
Dpt digunakan pada gigi dimaksila dan mandibula dengan gigi penyangganya dlm
keadaan karies yang luas sehingga dibutuhkan restorasi (crown). Biasa digunakan
pada kasus kehilangan 1 gigi.
3. Band-Loop Space maintainer
Dpt digunakan pada gigi di maksila dan mandibula dengan gigi penyangga dlm
keadaan sehat, biasanya digunakan pada kasus kehilangan 1 gigi
SM Semicekat
1. Lingual-Holding-Arch Space maintainer
Diindikasikan untuk premature loss gigi posterior dan dpt menghilangkan kebiasaan
buruk. dan juga estetika baik karena wire berada pada sisi lingual.
2. Nance Holding Arch
Hanya digunakan pada maksila dengan kehilangan gigi posterior yg multiple pada kedua
sisi dan juga dpt menghilangkan kebiasaan buruk. dibuat menggunakan wire yg
dihubungkan dengan akrilik dan band pada M1 Permanen
Removable Space Maintainer
1. Non-functional space maintainer
Daerah edentulus pada Space Manintainer tidak ada gigi atrifisialnya (hanya diisi
akrilik)
2. Functional Space Maintainer
Daerah edentulus space maintainer ditambahkan gigi artifisial untuk mengembalikan
fungsi pengunyahan