Anda di halaman 1dari 41

PERAWATAN CROSSBITE SEDERHANA

DENGAN ALAT HAWLEY

LAPORAN KASUS
PERAWATAN CROSSBITE ANTERIOR PADA ANAK-
ANAK MENGGUNAKAN POSTERIOR BITE PLANE
DENGAN Z SPRING

PENYAJI :
Annysa Yuliastika 110600141
Vinda Anggela Dewi 110600051
Rogini Parameswaran 110600185

Dosen Pembimbing:
Ami Angela Hrp, drg., Sp.KGA., M.Sc
PENDAHULUAN

Hubungan abnormal dari gigi


dengan gigi antagonisnya, yang
Crossbite mana hubungan normal
bukolingual atau labiolingual
terbalik

Maloklusi pada satu atau lebih gigi


Crossbite anterior atas beroklusi di lingual
anterior insisivus mandibular; ketika gigi
pada posisi relasi sentrik
Crossbite anterior

Gigi anterior maksila tumbuh ke arah palatal


Perbaikan celah bibir
Trauma gigi insisivus sulungpergeseran benih gigi
permanen
Supernumerari gigi anterior
Over retained nekrotik gigi atau akar desidui
Odontoma
Crowded regio insisivus
Panjang lengkung tidak memadai
Kebiasaan menggigit bibir atas
Insidensi crossbite anterior  4-5%
 Delhi (1991)  Maloklusi (36,6%) anak usia 5-13
tahun (9,5% crossbite anterior dan crowding
anterior maksila)

Crossbite anterior  penting perawatan dini  mencegah gigi


anterior mobiliti, fraktur, kelainan periodontal, dan gangguan
sendi temporomandibular.

Perawatan crossbite anterior :


 Piranti Hawley dengan tambahan spring
 Stainless steel crown terbalik
 Terapi tongue blade
 Inclined plane pada rahang bawah
Berdasarkan latar belakang diatas, perlu dilakukan
perawatan dini untuk mencegah terjadinya
maloklusi  lebih parah
Salah satu perawatan yang dapat dilakukan
Piranti Hawley dengan tambahan spring
TINJAUAN PUSTAKA
Salah satu tipe maloklusi di mana terjadi
penyimpangan hubungan bukolingual dari
Definisi gigi geligi mandibula terhadap gigi geligi
maksila

Klassifikasi crossbite (lokasi dan jumlah gigi


yang terlibat):
Klassifikasi a. Crossbite anterior
• Satu gigi
• Beberapa gigi
Klassifikasi crossbite (lokasi dan jumlah gigi yang terlibat):
b. Crossbite posterior
• Satu gigi
• Unilateral
• Bilateral

Klassifikasi crossbite (sifat):


a. Crossbite dental
b. Crossbite skeletal
c. Crossbite fungsional
Etiologi crossbite anterior

•Inklinasi abnormal
Faktor •Inklinasi Traumatik injuri, persistensi,
dental supernumerari, panjang lengkung tidak
sesuai, perbaikan celah bibir

•Pertumbuhan rahang atas dan bawah


Faktor tidak proprosional
skeletal •Faktor genetik
•Anak dengan celah palatum

Faktor •Pergeseran mandibular karena kontak


fungsional prematur
Etiologi crossbite posterior

• Jalan erupsi salah


• Kekurangan ruangan lengkung rahang
Faktor
• Persistensi gigi desidui
dental
• Kebiasaan buruk menghisap ibu jari yang
berkepanjangan

• Perbedaaan hubungan skeletal maksila dan


mandibularketurunan, trauma
Faktor
• Perbedaan lebar basal maksila dan mandibula
skeletal
 celah palatum, perkembangan maksila
yang terbatas

Faktor • Penyesuaian fungsional terhadap gangguan


fungsional gigi
Perawatan crossbite

Piranti Hawley
 Charles (1920)
 Sering digunakan sebagai retainer
 Terdiri dari : klamer pada gigi molar, busur labial yang terbentang dari
gigi kaninus ke kaninus
 Tipe crossbite harus crossbite sederhana , tidak ada kelainan skeletal
 Profil wajah dan oklusi klas I, ada ruang adekuat untuk koreksi
crossbite

Keuntungan :
 Mudah dalam pembuatan
 Ketidaknyamanan pasien lebih sedikit
 Dapat diterima sebagian besar pasien karena relatif tidak terlihat
Indikasi :
 Menutup space di regio anterior
 Meretraksi proklinasi yang tidak parah
 Digunakan untuk retainer
 Piranti Hawley dengan bite plane mengkoreksi deep bite
 Masalah TMJ
 Menghilangkan kebiasaan buruk
 Piranti Hawley dengan bite plate menghilangkan efek
tahanan pada mandibular
Desain piranti Hawley

•Labial Bow

•Plat Dasar Akrilik

•Clasp pada Molar retensi

 Piranti Hawley aktif dilengkapi springkoreksi


maloklusi.
 Pada kasus  Piranti Hawley dengan posterior bite
plane dan Z spring
Labial Bow Klamer Adam’s

• Komponen Aktif • Komponen retentif


• Pergerakan gigi I • Untuk retensi
kearah lingual atau • Kawat Ø = 0.7mm
palatal
pada M1 permanen
• Kawat Ø = 0.7mm
• Terdiri dari : 2 U-Loop, • Terdiri dari : dua
Bow dan Lengan arrowhead, bridge
retensi dan dua lengan
• Aktivasi : menekan U- retensi
Loop sekitar 1 mm
Double Cantilever
Posterior Bite Plane
Spring

• = Z spring • Peninggi gigitan


• Komponen Aktif • Berupa perluasan dan
• Kawat Ø = 0.5 mm penebalan plat dasar
• Pergerakan gigi I ke • Terletak pada oklusal
arah labial gigi posterior kanan
• Terdiri dari : dua koil dan kiri
dan lengan retentif • Untuk membuka
• Aktivasi : membuka gigitan
koil sekitar 2-3 mm. • Ketebalan : 1-2 mm
Plat Dasar

• Menggabungkan semua komponen (aktif &


retentif)
• Membantu retensi dan penjangkaran
• Dibuat dengan cold cure atau head cure
akrilik
• Ketebalan minimalmembantu adaptasi
pasien (1,5 – 2mm)
METODE PERAWATAN
Pada kasus crossbite anterior, metode yang dapat
dilakukan adalah:
Hawley dengan posterior bite plane dan Z
spring.
Posterior bite planemembuka gigitan silang dan
Z springmendorong gigi crossbite ke arah labial.
Ekspansi anterior maksila (piranti Schwaz) → untuk
mendorong maksila ke anterior dan lateral, dengan
posterior bite plane → untuk mencegah ekstrusi gigi
posterior dan membuka gigitan silang anterior.
Ekspansi anterior maksila Inclined plane bila gigitan
(piranti Schwaz) dengan dalam untuk membuka
posterior bite plane gigitan silang anterior dan
mendorong mandibula ke
belakang.
Pada crossbite posterior, metode perawatan yang
dapat digunakan adalah:

 Ekspansi lateral tipe Schwaz untuk memperlebar lengkung


maksila ke lateral dengan posterior bite plane.

 Hawley dengan posterior bite plane dan T spring atau Z spring.


KELEBIHAN DAN KEKURANGAN HAWLEY

Kelebihan Piranti Hawley Kekurangan Piranti Hawley

Sangat tergantung pada


+ Mudah dalam pembuatan kooperatif pasien,
- kerjasama drg dan
pasien serta
Ketidaknyamanan pasien pengawasan orang tua
+
lebih sedikit

Ketidaknyamanan pasien
+
lebih sedikit
KEBERHASILAN PIRANTI HAWLEY

 Laporan kasus oleh Dahake dan Ahuja, perawatan


crossbite anterior dengan piranti Hawley → Z
spring dan posterior bite plane → terkoreksi dalam
3-4 minggu

 Laporan kasus oleh Chachra, perawatan crossbite


anterior dengan piranti yang sama → hasil baik
dalam 4 minggu, (-) keluhan sakit, (-) inflamasi.
Stainlees Steel Crown
Terbalik

 Mengkoreksi crossbite anterior pada satu gigi


Disemenkan pada gigi anterior RA yang terkunci
Dapat terkoreksi selama 2-4 minggu
Kekurangan : Tidak Estetis, sulit beradaptasi antara
mahkota SSC dengan gigi yang crossbite
Bila perawatan tidak berhasil, perawatan lainnya
dapat dipertimbangkan
Resin slope bonded

 (+) : estetis, dapat diterima


dengan aman, cepat dan mudah
untuk terkoreksi
 Gigi → etsa (15 detik) → cuci &
keringkan → bonding → sinar (20
detik) → resin dibentuk seperti
lereng miring 450 ketebalan 3-4mm
pada labial antagonis gigi crossbite
→ disinar → polish
 Setelah terkoreksi, resin slope
dibuang dengan bur diamond →
polish
Tongue Blade

 Perawatan efektif pada fase awal erupsi


 Crossbite satu gigi, terdapat ruang yang cukup
untuk mengembalikan posisi gigi
 Stik kayu datar, ditempatkan ke palatal rongga
mulut dan ditekankan pada gigi rahang bawah
yang crossbite
 Penekanan selama 1 menit, diulang 6 kali sehari
selama dua minggu
 (-) : sangat tergantung pada frekuensi
pemakaian dan ketetpatan penempatan alat
INCLINED PLANE
Plat peninggi gigitan, berbentuk bidang miring
pada permukaan palatal anterior rahang atas / pada
permukaan lingual anterior rahang bawah
Besar kemiringan sudut (umumnya 45o) 
memberi efek proklinasi gigi-gigi anterior dan
mandibular maju ke depan
INCLINED BITE PLANE

Maxillary inclined bite plane Mandibular inclined bite plane

 Plat peninggi gigitan dengan  plat pada rahang bawah dengan


berbentuk bidang miring pada perluasan berupa penebalan plat
permukaan palatal gigi-gigi membentuk dataran miring pada
anterior rahang atas, atau membuat permukaan lingual gigi-gigi anterior
sudut dengan bidang oklusal. rahang bawah.

Inclined plane rahang bawah Inclined plane rahang bawah


Laporan Kasus
Kasus 1
Anak laki-laki berusia 7 tahun datang ke Dept

Pedodonsia & Kedokteran gigi Pencegahan

Keluhan utama : gigi depan atas terkunci

Pemeriksaan klinis: gigi 11 dan 21 crossbite

anterior terhadap gigi 31 dan 41

Tampilan sebelum perawatan Perawatan : Piranti Hawley’s dengan posterior

bite plane & 2 double cantilever spring pada

gigi 11 dan 21
Perawatan pertama :
 Edukasi : alat harus dipakai sepanjang hari dilepas ketika makan
dan saat menyikat gigi, alat juga dibersihkan saat menyikat gigi,
dan segera kembali ke dokter gigi bila terjadi masalah

Perawatan (tahap kedua) :


 Profilaksis oral

 Pukpektomi gigi 54

 Ekstraksi gigi 74, 75  space maintainer long band and loop.


Perawatan definitif :
Pencetakan kedua rahang
 Piranti Hawley dengan posterior bite plane dan dua double
cantilever spring pada gigi 11 dan 21 dibuat untuk mengkoreksi
crossbite
Piranti dipasangkan dan diajarkan cara memasang dan
melepaskannya sendiri dengan pengawasan orang tua

Instruksi
Kontrol setelah 24 jam untuk memeriksa penyesuaian piranti
Kontrol 7 hari kemudian untuk aktivasi pertama double
cantilever spring secara bersamaan dengan cara membuka koil
dengan tang lurus sekitar 2-3 mm dan aktivasi setelahnya
dilakukan setiap akhir minggu
Tampilan palatal Tampilan oklusal
Tampilan sebelum perawatan Tampilan setelah perawatan

* Crossbite anterior teroreksi dalam masa


4 minggu
Kasus 2  Anak perempuan berusia 8 tahun
datang ke Dept Pedodonsia &
Kedokteran Gigi Pencegahan

 Keluhan utama: gigi depan atas


terkunci

 Pemeriksaan klinis: ditemukan gigi


11 terlihat crossbite dengan gigi 41
(Gambar 21)
Tampilan sebelum perawatan

 Perawatan: piranti Hawley dengan


posterior bite plane dan double
cantilever spring pada gigi 11
Tampilan sebelum perawatan Tampilan pasca perawatan

* Crossbite anterior teroreksi dalam masa


3 minggu
Perbandingan laboratorium cetakan sebelum dan sesudah perawatan
DISKUSI
 Usia ideal untuk mengoreksi crossbite anterior
 8 – 11 tahun karena akar sedang dalam proses
pembentukan dan gigi sedang dalam fase aktif
erupsi

 Jika koreksi crossbite anterior tidak dilakukan


pada fase pertumbuhan dan perkembangan gigi
maloklusi skeletal dan memerlukan perawatan
yang lebih kompleks
HAL YANG HARUS
DIPERHATIKAN:
 Usia anak
 Pertimbangan perawatan

 Jumlah gigi yang memerlukan reposisi

 Derajat overbite

 Jumlah gigi yang terlibat

 Motivasi anak dan orang tua untuk


perawatan
 Perawatan  Piranti Hawley dengan posterior bite plane dan
double cantilever spring

 Crossbite hanya melibatkan < 1/2 panjang mahkota gigi dan


relasi rahang klas I serta terdapat ruang yang adekuat untuk
mengkoreksi crossbite

 Kasus 1 crossbite terkoreksi dalam waktu 4 minggu dimana


jumlah gigi yang crossbite adalah 2 gigi sedangkan pada kasus
2 terkoreksi dalam waktu 3 minggu dengan jumlah gigi yang
crossbite adalah 1 gigi
Kelebihan….
 Mudah dalam pembuatan

 Ketidaknyamanan pasien lebih sedikit, dapat diterima


sebagian besar pasien karena relatif tidak terlihat dan
pergerakan gigi dapat dikontrol oleh dokter gigi

 Proses pembuatan yang dilakukan di laboratorium membuat


waktu pemasangan di klinik tidak membutuhkan waktu
yang lama sehingga dapat menghindarkan anak dari
kebosanan.
Kesimpulan
 Crossbite anterior yang muncul pada periode gigi sulung
sebaiknya segera dikoreksi sebelum berkembang menjadi
maloklusi yang lebih parah sehingga perawatan lebih sulit
dilakukan

 Perawatan yang paling sering digunakan untuk merawat


crossbite anterior sederhana adalah piranti Hawley yang
sering dikombinasikan dengan spring tambahan dan
posterior bite plane. Metode ini sederhana, mudah dalam
pembuatan, dapat diterima sebagian besar pasien, pergerakan
gigi dapat dikontrol dokter gigi, tidak butuh waktu yang lama.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai