Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SPACE MAINTAINER

OLEH:

Febby Yustia Y 1813101020011

Ronita 1813101020015

Sarah Fajrina 1813101020018

DOSEN PEMBIMBING :

Dr. drg. Hj. Suzanna Sungkar, Sp.KGA

PROGRAM STUDI PROFESI PENDIDIKAN DOKTER GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2021
SPACE MAINTAINER

1. Definisi
Space maintainer adalah suatu alat yang digunakan untuk menjaga dan
mempertahankan ruang untuk erupsi gigi permanent pengganti pada kasus kehilangan
dini gigi sulung.1 Istilah space maintainer pertama kali diciptakan JC Brauer pada tahun
1941 yang didefinisikan sebagai proses menjaga ruang pada lengkung rahang yang
sebelumnya ditempati oleh satu gigi atau sekelompok gigi.2 Perawatan gigi sulung yang
hilang dini memerlukan pemikiran yang cermat dari klinisi dikarenakan konsekuensi dari
penjagaan ruang yang tepat atau tidak mempengaruhi perkembangan gigi sampai remaja.
Kehilangan dini gigi sulung dapat mempengaruhi erupsi gigi pengganti jika terdapat
pengurangan panjang lengkung rahang.
2. Perubahan yang terlihat setelah kehilangan dini gigi desidui
Jika integritas lengkung terganggu karena kehilangan dini gigi desidui, masalah dapat
muncul yang mempengaruhi kesejajaran periode gigi permanen. Gigi berlawanan dapat
supraerupsi, gigi yang terletak lebih distal dapat miring ke mesial, dan gigi yang lebih
mesial akan miring ke distal.1
 Area molar pertama desidui: posisi lidah yang terlalu tinggi ditambah dengan otot
mentalist dan buccinator yang kuat dapat merusak oklusi setelah kehilangan gigi
DM rahang bawah. Collapsenya lengkung gigi bawah dan drifting distal bagian
anterior akan terjadi. Potensi kehilangan ruang lebih besar selama erupsi M1
karena saat inilah gigi M1 memberikan gaya erupsi yang kuat terhadap mahkota
distal gigi DM2. Space maintainer harus tersedia saat ini untuk mencegah molar
desidui kedua tergeser oleh molar permanen pertama.
 Area molar kedua desidui: potensi hilangnya ruang lebih besar ketika gigi DM2
hilang karena biasanya berfungsi sebagai guide untuk erupsi molar permanen.
Semakin dini gigi tanggal, semakin besar masalah manajemen ruang karena
pengaruh gigi molar desidui ini terhadap erupsi gigi M1 permanen.
 Area kaninus desidui: kehilangan dini gigi kaninus desidui lebih sering terjadi
karena gigi insisif lateral yang erupsi dibandingkan karena karies. Jika
kehilangannya unilateral, maka akan terjadi pergeseran midline akibat migrasi gigi
insisif permanen yang lebih besar ke ruang tersebut selama proses penyesuaian.
Midline akan mengalami deviasi ke sisi kehilangan ruang. Hilangnya kaninus
desidui dapat menyebabkan penurunan sirkumferensial lengkung yang
menyebabkan gigi-geligi insisif permanen tipping ke lingual akibat gaya
orbicularis oris dan otot-otot terkait. Jika kehilangan dini dari kaninus desidui
telah terjadi sebagai akibat dari panjang lengkung yang tidak mencukupi,
sebaiknya dilakukan pencabutan kaninus desidui kontralateral untuk
memungkinkan gigi insisif permanen simetris dan diperkuat dengan space
maintainer.
 Area gigi insisif desidui: gigi insisif desidui dapat hilang sebelum waktunya akibat
early childhood caries atau trauma pada usia berapa pun. Jika kehilangan gigi
terjadi pada usia yang mendekati usia normal erupsi, pemeliharaan ruang tidak
diperlukan. Namun, bila gigi insisif permanen masih memiliki rentang waktu
untuk erupsi, perlu diberikan space maintainer untuk perkembangan bicara,
estetika dan pencegahan trauma sosial pada anak.

3. Indikasi dan Kontraindikasi


Indikasi Space Maintainer
- Jika ruang setelah kehilangan dini gigi desidui menunjukkan tanda penutupan
- Jika penggunaan space maintainer dapat membantu atau membuat perawatan
ortodontik dikemudiah hari menjadi tidak terlalu rumit
- Jika dibutuhkan perawatan terhadap maloklusi, dikemudian hari tidak
diindikasikan
- Ketika ruang untuk gigi permanen harus dijaga selama 2 tahun atau lebih
- Mencegah supraerupsi gigi dari lengkung berlawanan
- Memperbaiki fungsi pengunyahan fisiologis pasien dan memulihkan
kesehatan dental secara optimal

Kontraindikasi Space Maintainer


- Jika dilihat dari foto radiograf regio yang diekstraksi menunjukkan benih gigi akan
segera erupsi
- Jika dilihat dari foto radiograf regio yang diekstraksi menunjukkan 1/3 akar dari
benih gigi telah mengalami kalsifikasi
- Ketika ruang yang tersisa dari gigi desidui yang tanggal dini lebih besar
daripada ruang dibutuhkan untuk benih gigi permanen
- Jika ruang tidak menunjukkan tanda-tanda terjadi penutupan
- Ketika tidak ada benih gigi permanen

4. Klasifikasi Space Maintainer


Empat alat yang umumnya digunakan untuk menjaga ruang pada gigi sulung: band and
loop, lingual arch, distal shoe, dan removable appliance.3,4
1. Band and Loop3,4
Band and loop, digunakan untuk menjaga ruang pada satu gigi. Alat ini merupakan
fixed space maintainer unilateral, nonfungsional, dan pasif. Band and loop tidak mahal dan
mudah dibuat. Namun, penggunaannya membutuhkan pengawasan dan perawatan yang
berkelanjutan, dan tidak mengembalikan fungsi oklusal dari gigi yang hilang. Pada sebagian
besar pasien yang membutuhkan perawatan ruang pada gigi sulung dan gigi campuran, alat
band-and-loop dapat digunakan. Band and loop diindikasikan dalam situasi berikut:
 Kehilangan molar pertama sulung secara unilateral sebelum atau setelah erupsi
gigi
molar pertama permanen

- Hilangnya molar sulung secara bilateral sebelum gigi insisivus permanen


erupsi
- Ketika molar sulung kedua hilang setelah erupsi molar satu permanen
Keuntungan:
- Pembuatannya
mudah dan
cepat
- Hanya
beberapa kali
kunjungan
-
Memungkinkan banyak modifikasi

Kerugian:
- Tidak bisa menstabilisasi lengkung rahang
- Nonfungsional
- Tidak bisa digunakan untuk kehilangan banyak gigi
- Seringnya molar sulung kedua tanggal sebelum erupsi premolar

Modifikasi band and loop :3


 Crown and loop
Alat ini merupakan modifikasi band and loop yang membutuhkan preparasi gigi
abutment untuk penempatan crown. Pemeliharaan alat ini lebih sulit dibanding
band and loop jika terjadi kerusakan atau jika dibutuhkan modifikasi. Jika wire
rusak, maka tidak bisa diperbaiki secara intraoral. Crown harus dilepas dan
dibuatkan crown baru, serta wire disolder ulang.
Oleh karena itu, lebih mudah untuk memperbaiki gigi penyangga menggunakan
stainless steel crown, lalu dibuatkan band and loop yang sesuai dengan crown.
 Reverse band and loop
 Band and Bar

 Long Band and Loop

2. Lingual Arch3,4
Lingual arch merupakan alat fixed bilateral, nonfungsional, pasif/aktif, dan untuk
mandibular, digunakan untuk mempertahankan ruang posterior pada gigi sulung. Lingual
arch sering direkomendasikan saat gigi hilang di kedua sisi pada lengkung yang sama. Benih
gigi insisivus permanen berkembang dan erupsi di lingual terhadap insisivus sulung pada
rahang bawah, sehingga alat ini tidak direkomendasikan pada periode gigi sulung; wire yang
ditempatkan di dekat insisivus sulung dapat mengganggu erupsi gigi permanen.
Indikasi :
- Untuk mempertahankan ruang yang ditinggalkan beberapa molar sulung ketika tidak
ada penutupan ruang pada lengkung rahang. Penggunaan lingual arch merupakan
tindakan pencegahan yang baik, karena membantu dalam menjaga lengkung dengan
mencegah pergeseran mesial dan pergerakan lingual gigi molar.
- Kehilangan molar sulung bilateral setelah erupsi gigi insisivus permanen lateral.
- Kehilangan beberapa molar sulung unilateral setelah erupsi gigi insisivus permanen
lateral.
- Membutuhkan pergerakan gigi minor karena lingual arch dapat bertindak sebagai
space regainer.

3. Distal Shoe3,4
Distal shoe digunakan untuk mempertahankan ruang gigi molar dua sulung yang telah
hilang sebelum gigi molar pertama permanen erupsi. Gigi molar pertama permanen yang
tidak erupsi bergeser ke mesial di dalam tulang alveolar jika gigi molar dua sulung hilang
sebelum waktunya. Hasil dari mesial drift adalah hilangnya panjang lengkung dan
kemungkinan impaksi gigi premolar kedua.

Konstruksi alat ini sebagian besar hampir sama dengan band and loop. Band
ditempatkan pada molar sulung pertama dan
loop pada bagian distal yang sebelumnya
ditempati molar sulung kedua. Stainless steel extension diletakkan di ujung distal loop yang
bertindak sebagai panduan molar satu permanen untuk erupsi pada posisi yang sesuai dan
harus diletakkan 1 mm di bawah mesial marginal ridge gigi molar satu permanen yang belum
erupsi. Untuk memastikan stainless steel extension berada pada posisi yang tepat, dilakukan
foto periapikal sebelum alat ini disementasi.

Indikasi:
 Ketika molar sulung kedua hilang sebelum erupsi molar satu permanen.

Kontraindikasi:
 Gigi penyangga yang tidak adekuat karena kehilangan gigi multipel.
 Kebersihan rongga mulut buruk.
 Pasien dan orangtuan kurang kooperatif.
 Pasien immunocompromised seperti pasien dengan penyakit jantung bawaan, masalah
ginjal, diabetes, riwayat demam rheumatik, dan hemofilia.
 Molar satu sulung tidak ada secara kongenital.

4. Nance Palatal Arch3,4


Merupakan alat fixed bilateral, nonfungsional, pasif, dan untuk maksila yang tidak
berkontak dengan gigi anterior, tapi sekitar palatal rugae melalui acrylic button, yang
memberikan resistensi terhadap pergerakan anterior gigi posterior dalam arah horizontal.
Indikasi:
Untuk menjaga posisi molar satu permanen maksila ketika terjadi kehilangan gigi sulung
bilateral.

Keuntungan:
- Stabilisasi lengkung rahang.

Kerugian:
- Dapat menyebabkan hiperplasia jaringan
- Iritasi jaringan palatum
- Efek tekanan
- Tidak bisa digunakan pada pasien yang alergi terhadap akrilik.
5. Transpalatal Arch1,2
Merupakan alat fixed unilateral/bilateral, nonfungsional, pasif, dan untuk maksila yang
telah direkomendasikan untuk stabilisasi molar satu permanen maksila ketika molar sulung
membutuhkan ekstraksi. Alat ini dibuat menggunakan wire yang berjalan melintasi palatal
vault dan tidak mengenai jaringan lunak.

Indikasi:
- Indikasi terbaik untuk transpalatal arch adalah ketika satu sisi rahang intak dan
beberapa gigi sulung di sisi lain hilang.
- Juga diindikasikan jika molar sulung hilang bilateral.
- Alat ini didesain untuk mencegah rotasi molar.
- Bisa digunakan untuk ekspansi rahang.

Keuntungan:
- Digunakan pada kehilangan gigi multipel unilateral.
- Kerugian:
- Kedua molar dapat bergeser.

6. Removable Space Maintainer3,4


Merupakan alat yang dapat dilepas pasang pada rongga mulut oleh pasien. Alat
removable ini seringnya menjadi alternatif jika tidak ada gigi penyangga yang sesuai dan
karena desain cantilever dari distal shoe atau band and loop terlalu lemah untuk menahan
tekanan oklusal jika lebih dari satu gigi yang hilang. Alat ini juga digunakan sebagai
alternatif untuk kehilangan gigi insisivus. Alat ini tidak hanya menggantikan lebih dari satu
gigi yang hilang, namun juga memperbaiki fungsi mastikasi.

Indikasi:
- Kepentingan estetik.
- Gigi penyangga tidak adekuat untuk alat cekat.
- Pasien dengan celah palatum.
- Pada anak yang sudah mencapai usia mental 2,5 tahun.
- Kehilangan gigi sulung multipel.

Kontraindikasi:
- Pasien dan orangtuan tidak kooperatif.
- Pada anak yang belum mencapai usia mental 2,5 tahun.
- Jika pasien alergi terhadap akrilik.
- Pasien epilepsi.
- Anak dengan aktivitas karies.

Keuntungan:
- Mudah dibersihkan sehingga kebersihan rongga mulut terjaga.
- Memperbaiki dimensi vertikal.
- Membantu mastikasi.
- Menstimulasi erupsi gigi pengganti.
- Pemeriksaan paska insersi mudah.
- Konstruksi band tidak diperlukan.
- Perubahan dapat dibuat tanpa mengubah alat.

Kerugian:
- Dapat hilang atau rusak oleh pasien.
- Tidak bisa digunakan pada pasien yang tidak kooperatif.
- Pasien bisa saja tidak memakainya.
- Menghambat pertumbuhan rahang ke lateral.
- Dapat menyebabkan iritasi dan alergi pada jaringan dibawahnya.

5. Metode Analisis Ruang

Analisis model adalah salah satu alat bantu diagnostik yang paling penting untuk
memvisualisasikan oklusi pasien dari semua aspek dan juga membantu dalam
melakukan pengukuran gigi, lengkung gigi, tulang basal yang diperlukan untuk
melakukan analisis ruang. Keuntungan utama dari ini dibandingkan alat bantu lainnya
adalah bahwa analisis model menawarkan tampilan tiga dimensi yang sama. Analisis
model dapat didefinisikan sebagai studi tentang lengkung maksila dan mandibula di
ketiga bidang ruang (sagital, vertikal, transversal) dan merupakan alat yang penting
dalam diagnosis ortodontik dan perencanaan perawatan.4

A. Metode Moyers
Digunakan untuk memperkirakan ruang yang dibutuhkan gigi C dan P permanen
yang belum erupsi
Tahapan:
1. Tentukan jumlah m-d 4 gigi insisif permanen
2. Tentukan panjang lengkung I1 dan I2 kanan dan kiri, lalu jumlahkan
3. Tentukan prediksi jarak m-d C, P1, P2 kanan dan kiri menggunakan tabel
prediksi Moyers, yang dilihat dari jumlah m-d 4 gigi insisif RB (Gambar 12)
4. Hitung panjang lengkung gigi C, P1, P2 kanan dan kiri
5. Jumlahkan semua selisih yang didapat sebelumnya untuk menentukan ruang
yang dibutuhkan cukup atau tidak
6. Ulangi langkah 1-5 untuk perhitungan ruang rahang atas4

Gambar 12. Tabel prediksi Moyers

B. Metode Hixon dan Oldfather (1956)


Menggabungkan pengukuran dari model dan foto periapikal untuk meningkatkan
akurasi prediksi. Metode ini dimodifikasi oleh Staley dan Kerbers (1980).5
Tahapan:
1. Hitung lebar gigi P1 dan P2 yang belum erupsi pada satu kuadran mandibula
dari foto periapikal
2. Tentukan lebar m-d gigi I1 dan I2 dari model studi pada kuadran yang sama
dengan radiograf
3. Jumlahkan hasil pengukuran pada model studi dan foto radiograf
4. Lihat grafik prediksi untuk menentukan jumlah lebar gigi C, P 1 dan P2 yang
belum erupsi (Gambar 13)
Gambar 2. Grafik Prediksi Metode Hixon dan Oldfather2

C. Analisis Huckaba
• Menggunakan model studi dan foto radiograf untuk menentukan lebar gigi
yang belum erupsi.
• Hal tersebut didapatkan dengan mengukur objek yang dapat dilihat pada
radiograf dan model studi seperti gigi molar desidui. Akurasi dari metode ini
cukup baik, tergantung pada kualitas radiograf dan posisinya di lengkung gigi.
• Teknik ini dapat digunakan pada lengkung rahang atas dan rahang bawah pada
semua kelompok etnis4

Rumus:

Lebar molar desidui pada Lebar gigi P sebenarnya


model (X1) (Y1)
=
Lebar molar desidui pada r.o
Lebar gigi P pada r.o (Y2)
(X2)

D. Nance Analysis
Prosedur analisis Nance adalah:
- Mengukur lebar mesiodistal dari gigi permanen yang sudah erupsi;
- Mengukur lebar dari tiap gigi yang belum erupsi, kaninus dan premolar melalui
foto radiograf
- Total lebar mesiodistal dari setiap gigi di setiap kuadran akan menunjukkan
jumlah ruangan yang dibutuhkan untuk erupsi gigi permanen
- Menggunakan brass wire, ukur lengkung perimata
- Bandingkan antara ukuran ruang yang dibutuhkan dengan ruang yang tersedia,
- Kemudian akan didapatkan diskrepansinya.4

E. Total space
Analisis ini dikembangkan oleh Levenn Merrifield. Di sini, lengkungan bawah dibagi
menjadi tiga area — anterior, tengah, dan posterior untuk menganalisis ruang yang
dibutuhkan pada lengkungan bawah. Pengukuran dari model studi dan sefalogram
digunakan dalam analisis ini. Perbedaan ini untuk setiap area harus dihitung dan nilai
yang dihasilkan.4

F. Tanaka Johnson Analysis (1974)


Nilai prediksi Tanaka dan Johnston adalah :
- Setengah dari lebar mesiodistal empat gigi insisivus rahang bawah + 10,5 mm =
perkiraan lebar kaninus mandibula dan premolar dalam satu kuadran
- Setengah dari lebar mesio-distal empat gigi insisivus rahang bawah + 11,0 mm =
perkiraan lebar kaninus dan premolar rahang atas dalam satu kuadran.4
DAFTAR PUSTAKA

1. McDonald RE, Avery DR, Dean JA. McDonald and Avery’s Dentistry for the Child
and Adolescent. 10th ed. 2011. Missouri: Mosby Elsevier. P. 303, 403-4, 418-23.
2. Nikhil Marwah. Textbook of Pediatric Dentistry. 3rd ed. 2014. p. 414, 419, 424-50
3. Nowak AJ, Christensen JR, Mabry TR, Townsend JA, Wells MH. 2019. Pediatric
Dentistry Infancy Through Adolescence. 4th ed. Elsevier. p.42
4. Marwah N. 2014. Textbook of Pediatric Dentistry 3rd ed. New Delhi: Jaypee Brothers
Medical Publishers. p : 419-24
5. Rakoshi T, Jonas I, Graber TM. Color Atlas of Dental Medicine: Orthodontic-
Diagnosis. New York: Thieme. p.220-1

Anda mungkin juga menyukai