Anda di halaman 1dari 8

1.

2.1 Space regaining


Space regaining merupakan proses untuk mengembalikan tempat yang hilang
karena adanya pergeseran gigi yang berdekatan yang diikuti dengan kehilangan
premature gigi sulung.
Space regainer diperlukan jika gigi posterior sulung mengalami tanggal
premature karena kehilangan gigi premature berkontribusi dalam perkembangan oklusal
disharmoni. Jika kehilangan tempat terjadi dengan begitu cepat, terapi harus
dipertimbangkan mengembalikan tempat sehingga disharmoni yang terjadi tidak
berlanjut (Marwah, 2014)
Jika tidak dilakukan perawatan pada tempat dimana kehilangan premature gigi
molar 2 sulung, gigi permanen akan berpindah atau bergerak ke arah mesial yang
menyebabkan kehilangan lengkung rahang. Kehilangan lengkung rahang mungkin
menghalangi erupsi premolar 2 (Singh,2013)
Penyebab gigi molar mengalami mesial tipping/ drifting antara lain:
1. Lesi karies yang meluas
2. Erupsi ektopik
3. Ekstraksi premature gigi molar sulung- tanpa adanya pemeliharaan space
(Singh,2013)

Gambar 2. erupsi gigi ektopik


Gambar 3. tanggal premature gigi molar 1 sulung

2.2 Waktu tepat untuk distalisasi molar


Waktu untuk distalisasi molar sangat penting. Jika anak di rawat sebelum usia
9 tahun akar gigi molar 1 permanen yang akan digerakkan masih belum terbentuk
sempurna dan orthodontic tipping atau pergerakan bodily ke posisi normal lebih mudah
untuk dilakukan. Jika perawatan ditunda terlalu lama dan gigi molar 2 mulai eerupsi
akan menggeser bagian distal molar ke arah mesial, klinisi akan sulit untuk menggeser
2 molar kea rah distal, karena memerlukan kekuatan yang lebih besar, sehingga
memerlukan penjangkaran ekstraoral atau ortodontik korektif.
Pada beberapa anak, usia antara 7-10 tahun memberikan hasil yang paling
baik untuk untuk pergerakan tipping atau bodily pada distalisasi molar 1, untuk
memperbaiki kehilangan lengkung rahang. Jika waktu dan eksekusi tepat, pergerakan
ini dapat mencegah ekstraksi dari beberapa premolar dan gangguan yang akan terjadi
pada perkembangan oklusi pada anak.
Metode mudah untuk mengembalikan kehilangan gigi dengan menggerakkan
gigi molar 1 ke arah distal. Semakin cepat distalisasi molar dilakukan akan
menunjukkan hasil yang semakin baik. Metode dari space regaining dibagi menjadi 2
grup besar yaitu :
1. Peranti cekat
2. Peranti lepasan

2.2.1 Peranti cekat


Peranti cekat ini terdiri dari :
1. Open coiled space regainer : herbst space regainer
2. Jackscrew space regainer
3. Gerber space regainer
Peranti lepasan terdiri dari :
1. Free end loop spring space regainer
2. Split block space regainer
3. Fixed loop spring space regainer
4. Sling shot space regainer

2.2.1.1 Open Coil Space Regainer (Herbst Space Regainer)


Band ini diadaptasikan &dipasang pada gigi yang akan dilakukan distalisasi
untuk mendapatkan kembali ruang. Tube bukal & lingual disolder pada band. Tube
harus sejajar satu sama lain di semua bidang dan ada lumen yang harus ditujukan pada
pertemuan antara mahkota & gingiva.
Cetakan dari band dan tube diambil dengan band yang diletakkan pada gigi dan
kemudain band diambil. Lubang pada tube ditutup dengan malam untuk mencegah agar
tidak tertutupi stone plaster. Kemudian band diletakkan pada cetakan lalu stone dituang.
Wire stainless stell kemudian dibentuk seperti huruf “U” yang kemudian akan
disesuaikan dengan tube bukal dan lingual.

Bagian anterior dari wire bentuk “U” harus di tekuk terbalik dimana itu akan
berkontak dengan outline bagian distal molar 1. Pertemuan antara wire bagian lurus dan
lengkung baik bukal atau lingual disolder secukupnya untuk membuat stop. Kemudian
potong open coil spring sehingga meluas dari stop sekitar 2mm dari distal sampai batas
anterior tube pada molar band.
Band kemudian dihilangkan dari model dan coil spring dimasukkan pada wire.
Kemudian wire dimasukkan dalam tube dan band dengan wire dan pegas ditekan dan
disementasi pada molar. Pegas yang ditekan akan memberikan tekanan pada molar
untuk mengarah ke distal dan premolar untuk mengarah ke mesial. Tekanan yang
diaplikasikan pada bagian bukal pada kasus molar mandibular dan antara bukal dan
palatal pada kasus molar maksila (Singh,2013).
Gambar 4. open coil space regainer

2.2.1.2 Jackscrew Space Regainer


Jackscrew space regainer digunakan untuk menutup kehilangan tempat yang
disebabkan karena gigi bergeser menuju kearah area tak bergigi. Alat ini menggunakan
2 gigi yang berdekatan yang diikat dengan screw dan locknut. Peranti ini diaktifkan
secara teratur untuk mendapatkan kekuatan yang konsisten terhadap gigi yang terikat.
Versi bilateral dari peranti ini terdiri dari koil pada lengkung lingual melalui tube yang
disolder pada daerah lingual molar band. Peranti ini memberikan hasil yang cepat.
Cetakan dituang setelah memindahkan band pada cetakan impression. Bukal
tube dengan ukuran 0.036 inci di solder pada molar band. Tube ini harus selalu berada
pada titik tengah 1/3 molar band dan sejajar dengan gigi penjangkar lain yang diikat.
Unit peranti jackscrew terdiri dari satu nut sebagai pengatur dan satu lock unit
sebagai pengulir. Pengulir berada pada akhir molar tube. Kesejajaran antara gigi
penjangkar harus selalu dipertimbangkan. Ujung mesial dari lubang di rapikan dan
dibentuk sesuai dengan permukaan premolar. Sejumlah cairsn diaplikasikan dan
irekatkan pada permukaan band premolar. Akhir dari lubang harus dirapikan sehingga
akan menambah 2 mm dari distal tube. Kemudian ini akan di sementasi dalam rongga
mulut pasien.
Gambar 5. jackscrew space regainer

2.2.1.3 Gerber Space Regainer


Tipe peranti ini dibuat secara langsung di dalam rongga mulut selama satu
pertemuan yang relative singkat dan tidak memerlukan kerja laboratorium. Dalam
perakitan kawat berbentuk “U” digunakan wire dengan bentuk “U” sampai fit. Wire ini
disolder pada bagian mesial molar band dan spring coil di pasang pada wire berbentuk
“U” dan kemudian dilakukan penyemenan.

Gambar 6. gerber space regainer

2.3 Peranti lepasan


Peranti ini menggunakan archwire labial yang memberikan stabilitas dan
retensi, back-action loop spring dengan wire ukuran 0.025 dan basis peranti dari akrilik.
Pada interval waktu tertentu, ujung loop bebas diaktifkan untuk mencapai gerakan gigi
yang diinginkan. Sebuah kekuatan ringan diterapkan pada gigi yang yang akan
dipindahkan. Alat harus diperiksa dan disesuaikan sesering mungkin untuk menjaga
kekuatan pada gigi molar. Jenis loop spring wire dapat diubah sesuai dengan situasi,
tergantung pada posisi gigi dan jarak yang harus digerakkan.
Free end loop space regainer pada rahang bawah memiliki loop wire yang lebih
pendek, sehingga distorsi yang terjadi saat anak memasukkan alat lebih kecil (Chandak,
2015)

2.3.1 Split Block Space Regainer


Split block space regainer atau split saddle space regainer berbeda dari free end
spring type of space regainer. Terdiri dari sebuah dumbel yang terdiri dari wire ukuran
0,025 yang diperpanjang pada bagian buccolingual dan blok akrilik yang dibelah secara
bersamaan. Pelat akrilik dibelah dengan menggunakan disk untuk membentuk bagian
aktivator, dan peranti diaktifkan secara periodik untuk menggerakan gigi. Bagian
aktivator dari perani blok yang terpisah pada dasarnya sama dengan yang dirancang
untuk meningkatkan space untuk perawatan bridge. Tipe unilateral yang digunakan
pada orang dewasa tidak boleh digunakan pada anak, karena risiko kehilangan
penelanan (Gambar a).

2.3.2 Fixed Loop Spring Space Regainer


Peranti ini berbeda dari jenis lain hanya pada desain dari aktivasi pegas. Alat ini
menahan kerusakan dan memberikan metode pemindahan molar distal yang
memuaskan. Bagian mesial dari pegas loop ditanam dalam resin dan melewati ruang
edentulous. Bagian wire ini harus terhubung permukaan distal gigi yang berada di
bagian mesial space. Hal ini mencegah pergerakan gigi kearah distal. Kemudian sebuah
loop dibentuk, dan kawat dikembalikan untuk berkontak dengan permukaan mesial
gigi molar permanen pertama. Pada ujung ini,wire ditekuk di sekitar daerah yang
tertanam dalam resin. Loop pegas harus diizinkan untuk bergerak. Retensi peranti ini
didapat dengan menggunakan wire clasp. Wire ortodontik ukuran 0,025 atau 0,030
ditanam dalam resin akrilik, dibawa melalui embrasure dan kemudian ditekuk kedalam
untuk kontak dengan gigi di bawah titik kontak. Setelah gerakan molar permanen yang
diinginkan tercapai, alat ini dapat digunakan sebagai space maintainer dengan
menyolder bagian aktivator pegas ke guide wire pada posisi pasif, atau dengan mengisi
di regio edentulous dengan resin tambahan (Gambar b).

2.3.3 Sling Shot Space Regainer


Sling shot space regainer mendistalisasi molar dengan elastis wire dengan kait
sebagai alternatif pegas yang mentransmisikan kekuatan terhadap gigi akan
didistalisasi. Ini disebut sebagai peranti sling shot, karena kekuatan untuk
mendistalisasi gigi dihasilkan oleh elastis yang diregangkan di tengah permukaan
lingual dan permukaan bukal molar yang akan dipindahkan. Anak menempatkan elastis
baru di antara kait ketika peranti berada di luar mulut. Saat dimasukkan dalam mulut,
jari-jari anak bisa memandu elastis ke posisi yang tepat. Jika alat itu tipe removable,
pengecekan berkala harus dilakukan untuk mengevaluasi apakah pasien
menggunakannya atau tidak, apakah ada distorsi atau kerusakan alat atau iritasi pada
jaringan lunak. Jika gigi erupsi di bawah peranti, bagian akrilik dipotong untuk
memberi jalan agar gigi erupsi ke posisi semula. Jika pada kasus peranti fixed, periksa
kerusakan alat pada sambungan solder atau material cincin. Juga diperiksa apakah alat
tersebut longgar karena kehilangan semen yang dapat menyebabkan penumpukan
makanan dan karies. Alat dihilangkan setiap 6 bulan atau 1 tahun tergantung pada
situasi dan gigi abutment diperiksa untuk karies atau adanya dekalsifikasi. Pemolesan
abutment dilakukan dengan aplikasi fluoride. Kemudian peranti disementasi kembali
pada posisinya. Pemeriksaan radiografi secara rutin juga diperlukan untuk
perkembangan gigi permanen. Alat dapat dilepas atau dibuang segera setelah gigi yang
berhasil erupsi ke posisi yang tepat di rongga mulut (Gambar c).

Gambar 7. (a).Split block space regainer; (b) Fixed loop spring space regainer; (c) Sling
shot space regainer
DAFTAR PUSTAKA

Chandak, Pratiksha Et All. 2015. Space Regainer In Pediatric Dentistry. International Dental
& Medical Journal Of Advanced Research. Vol 1 P 1-5

Hayder. 2015.Orthodontics. Serial Extraction. Available At


http://www.dent.uokufa.edu.iq/teaching/hayder%20alzerejawi/SERIAL%20EXTRAC
TION.pdf Accessed on May 05 2017

Marwah, Nikhil. 2014. Textbook Of Pediatric Dentistry. Third Edition. New Delhi :Jaypee
Brothers Medical Publishers (P) Ltd.

Rakhshan, Vahid. 2015. Congenitally Missing Teeth (Hypodontia): A Review of The


Literature Concerning The Etiology, Prevalence, Risk Factors, Patterns and Treatment.
Dental Research Journal

Singh, Gurkeerat. 2013. Textbook Of Orthodontics. 2nd Edition. New Delhi :Jaypee Brothers
Medical Publishers (P) Ltd.

Srivastava, Vinay Kumar. 2011. Modern Pediatric Dentistry. 1st Edition. New Delhi : Jaypee
Brothers Medical Publishers (P) Ltd.

Sutjiati, Rina. 2011. Penatalaksanaan Penutupan Diastema Sentral Setelah Pencabutan Gigi
Mesiodens. Jember.

Anda mungkin juga menyukai