Anda di halaman 1dari 2

Referensi:

Zarb, Hobkirk, Eckert. Jacob. Prosthodontic Treatment for Edentulous Patient. 13th
ed. Mosby, St. Louis. 2013.

Border Molding

Border molding merupakan teknik yang digunakan untuk memperluas daerah tepi dari
sendok cetak perorangan yang dibuat 2-3 mm lebih pendek dari vestibulum. Untuk itu,
pembentukan tepi perlu dilakukan dengan menggunakan material cetak yang bersifat semi-
rigid ketika setting atau terpolimerisasi. Material yang digunakan dapat berupa modeling
compound dan heavy bodied vinyl polysiloxane.

a. Green Stick Compound

1. Pembentukan tepi dengan menggunakan material ini digunakan dengan


menambahkan material ke bagian tepi sendok cetak kemudian sendok cetak
diletakan ke dalam wadah berisi air panas dengan suhu 49o-60oC selama 5-8
detik.
2. Sendok cetak dicobakan ke dalam mulut pasien lalu didiamkan selama 15
detik dan ketika dikeluarkan dari dalam mulut pasien, sendok cetak diletakan
ke dalam wadah berisi air dingin hingga menjadi kaku.
3. Tepi yang telah setting dapat diratakan seperlunya hingga memiliki lebar 2-3
mm.
4. Sendok cetak harus dicobakan kembali ke dalam mulut pasien untuk
memastikan tepi tidak berlebihan.

b. Heavy Bodied Vinyl Polysiloxane


1. Pembentukan tepi dilakukan dengan cara menambahkan material pada tepi
sendok cetak setinggi 3mm untuk mengisi ruang antara tepi sendok cetak dan
vestibulum.
2. Posisikan sendok cetak ke dalam mulut pasien hingga mengeras.
3. Keluarkan sendok cetak dari mulut pasien.
4. Pastikan tinggi material tidak lebih dari 2-3 mm dari batas tepi sendok cetak.

Cara Mendapatkan Struktur Anatomis pada Border Molding Mandibula

1. Dimulai dari tepi distobukal dengan menarik pipi pasien ke luar dan ke atas, lalu
daerah sudut mulut dengan menarik sudut mulut ke luar, ke atas, ke depan, dan ke
belakang.
2. Setelah itu daerah vestibulum labialis dengan menarik bibir ke luar dan ke atas.
Kemudian dilanjutkan dengan seluruh daerah labial dengan menarik bibir ke bawah,
ke luar, dan ke atas.
3. Untuk daerah lingual dan distolingual yang menghadap mukosa pendukung serta
frenulum lingualis, pasien dapat diminta untuk menjulurkan lidahnya.
4. Sedangkan, untuk daerah lingual dan distolingual yang menghadap lidah, pasien
dapat diminta untuk menggerakan lidahnya ke arah pipi kanan dan kiri.
5. Terakhir, untuk daerah sayap distal, pasien dapat diminta untuk membuka mulutnya
dengan lebar serta menjulurkan lidahnya, kemudian pasien diminta untuk menutup
mulut secara perlahan sambil menggigit jari operator.

Anda mungkin juga menyukai