Anda di halaman 1dari 3

1.

Prinsip Preparasi Komposit

a. Outline Form

Mempertimbangkan kekuatan cusp gigi, mempertimbangkan kekutan marginal gigi,

meminimalkan perluasan kavitas arah faciolongual, menghubungkan 2 kerusakan gigi

yang berdekata, kedalaman karies dala dentin maksimal 0,2 mm untuk karies pada pit

dan fissure, 0,2 mm – 0,8 mm untuk dinding axial pada karies permukaan halus gigi,

b. Resistance Form

Bentuk dan penempatan dinding preparasi yang dapat mendukung restorasi dann gigi

untuk bertahan terhadap fraktur dan tekanan kunyah, berbentuk box, dasar preparasi

rata, internal line angle sedikit membulat, mempunyai ketebalan yang cukup untuk

bahan restorasi

c. Retention Form

Bentuk dari konvensional preparasi yang menahan restotasi dari terlepas karena

tekanan, pada komposit disebut mechanical bond. Untuk material berbahan dasar

resin, retensi didapat dari ikatan kimia bonding dengan gigi, jadi enamel harus lebih

di etsa untuk mendapatkan bentuk irregular secara mikroskopis.

d. Convenience Form

Bentuk preparasi yang menyediakan kemudahan pandangan saat preparasi atau

merestorasi gigi.

e. Removal of Caries

Pembuangan semua jaringan yang terkena karies


f. Finishing of Enamel Wall and Margin

Kehalusan dinding kavitas, untuk memberikan kekuatan mekanis antar gigi dan bahan

restorasi, memberikan seal yang baik untuk gigi, sebagai batas tepi restorasi,

mendapatkan sudut yang optimal terhadap gigi.

g. Toilet of Cavity

Membersihkan kavitas yangtelah di preparasi sebelum di restorasi, debris darah dan

sisa hasil preparasi dibersihkan dengan semprtotan air, lalu dikeringkan dengan aliran

udara

2. Prinsip Retensi Komposit

Retensi komposit didapatkan setelah etsa asam yang digunakan untuk menghilangkan

smear layers dan terutama untuk melarutkan kristal hidroksiapatit pada permukaan luar

diantara permukaan lainnya membuat retensi mikromekanis bonding terhadap email. Etsa

asam mengubah permukaan email yang halus menjadi sebuah permukaan yang tidak

beraturan dan meningkatkan energi permukaan. Ketika bahan cairan resin diaplikasikan

pada permukaan teretsa yang tidak beraturan tersebut, resin akan berpenetrasi ke dalam

permukaan dengan adanya aksi kapiler. Monomer terkandung dalam bahan

berpolimerisasi dan bahan menjadi terkunci satu sama lain dengan permukaan email.

Mekanisme dasar dari perlekatan resin-email adalah pembentukan resin tags didalam

permukaan email. Resin tags yang terbentuk di sekitar enamel rods, yaitu di antara

prisma-prisma email disebut dengan macrotags dan jaringan halus dari beberapa small

tags yang terbentuk di tiap-tiap ujung rod di tempat larutnya kristal hidroksiapatit disebut

dengan microtags (Teddy, 2016)

Anda mungkin juga menyukai