NIM : 215160107111057
Kelompok : 7 / G
Kontra indikasi :
Restorasi posterior dengan beban kunyah besar
Insidensi karies tinggi
OH buruk
Pasien dengan kebiasaan buruk seperti bruxism
b. Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan :
Estetik baik
Kekuatan cukup
Tidak menimbulkan arus galvanis
Biokompatibel
Dapat bertahan minimal 3 tahun, sekitar 3-10 tahun
Tidak membuang banyak jaringan
Kekurangan :
Pasca restorasi biasanya sensivitas tinggi
Memerlukan kemampuan sensivitas yang tinggi
Mahal
Microleage
Waktu lebih banyak
Menyerap air sehingga harus isolasi dengan baik. Jika
terkontaminasi restorasi mudah lepar
c. Jenis
Berdasarkan bahan pengisinya :
1) Komposit konvensional
Bahan pengisinya bubuk quartz. Permukaan menjadi
kasar, disebabkan abrasi selektif dari matriks resin lunak yang
mengelilingi partikel filler yang keras. Sifat-sifat mekanik baik,
jarang terjadi fraktur. Permukaan dapat mengikat plak, sukar
dipoles. Mempunyai kecenderungan berubah warna. Indikasi
untuk tumpatan dengan tekanan kunyah besar (kelas IV dan II).
2) Komposit partikel kecil
Pemolesan dan finishing lebih baik dari konvensional.
Sifat-sifat mekanik dan fisik yang paling baik ditemukan pada
komposit ini. Pengerutan pada saat polimerisasi sama atau
bahkan lebih kecil disbanding konvensional. Kandungan bahan
pengisinya kaca yang mengandung logam berat-bersifat
radiopak. Permukaan resin menjadi lebih halus karena
partikelnya kecil dan termampatkan dan resistensinya terhadap
pengunyahan baik. Indikasi untuk tumpatan pada daerah yang
terkena tekanan besar dari abrasi (kelas IV dan II).
3) Komposit hibrid
Mempunyai permukaan halus dan estetik tapi mempunyai
kekuatan yang baik. Komposisi terdiri dari 2 macam bahan
pengisi mengandung silica koloidal dan partikel dari kaca yang
mengandung logam berat. Untuk tumpatan anterior dan gigi
posterior.
4. Shade guide
Shade guide pertama kali diperkenalkan tahun 1931
oleh Clark, berdasarkan pengukuran visual gigi manusia
yang dicatat dalam Munsell Color System . Diawal tahun
1970, Sproull mengusulkan bahwa shade guide yang
idealharuslah memiliki tabulasi warna yang terdistribusikan
dan tersusun dengan baik. Pada pertengahan tahun 1990,
Miller menyadari bahwa bahan dari shade guide haruslah
sama dengan bahan dari restorasi yang akan dibuat,
danketebalannya tidak boleh lebih dari veneer porselen.Saat
ini shade guide sudah banyak diproduksi dalam berbagai
merek, beberapa contohnya seperti Vita 3D-Master shade
guide, Vita Classical shade guide, dan Chromascop.
3) Chroma
Chroma adalah saturasi, atau intensitas kekuatan dari hue.
Maka peningkatankroma akan mempengaruhi perubahan value.
Jika kroma meningkat, valuemenurun. Peningkatan nomor pada
Vita Classic shade guide menunjukkan peningkatan chroma.
Daftar Pustaka
Dewiyani, S. (2017). Restorasi gigi anterior menggunakan teknik direct komposit. Sari.
https://pdfcoffee.com/prinsip-preparasi-kavitas1-pdf-free.html
https://www.academia.edu/15726523/Prosedur_Klinik_Penumpatan_Resin_Komposit
https://www.academia.edu/35389385/Restorasi_Komposit_Per_Step
https://www.scribd.com/embeds/182943331/content?start_page=1&view_mode=scroll
&access_key=key-fFexxf7r1bzEfWu3HKwf
https://www.scribd.com/embeds/353529731/content?start_page=1&view_mode=scroll
&access_key=key-fFexxf7r1bzEfWu3HKwf
https://www.scribd.com/embeds/359750008/content?start_page=1&view_mode=scroll
&access_key=key-fFexxf7r1bzEfWu3HKwf
Suprastiwi, E., Nursasongko, B., Putranto, A. W., Maharti, I. D., Citra Kusumasari, Iffi
Aprillia, & Megantoro, A. (2018). Standar Prosedur Operasional; Restorasi
Resin Komposit. Buku Ilmiah.