Anda di halaman 1dari 43

RESTORASI KOMPOSIT LANGSUNG

KELAS III DAN KELAS IV


NOVIANA DWI SETIAWAN
160110130039
RURI NAWANG SARI
160110130058
Sifat dan Kualitas Material yang
Bersangkutan.
Kualitas dan sifat material yang spesifik yang
membuat komposit menjadi material yang
sangat bagus untuk kebanyakan restorasi kelas
III, kelas IV, dan kelas V yang mana sangat
berhubungan dengan estetik.
kekuatan yang memadai dan manfaat dari
ikatan struktur gigi dan juga sedikit melibatkan
penghilangan struktur gigi
Indikasi
Restorasi komposit langsung kelas III dan kelas
IV diindikasikan untuk restorasi lesi karies
Kelas IIIdan IV( enamel anterior dan atau
fraktur mahkota dentin)
Hampir semua restorasi kelas III dan IV
tepatnya diisi dengan komposit.
Dalam semua hal ini, daerah operasi harus
diisolasi secara adekuat untuk mencapai
bonding yang efektif
Kontraindikasi
daerah operasinya tidak bisa diisolasi dengan
adekuat.
Terdapat restorasi yang mungkin juga memiliki
daya tahan yang berkurang ketika restorasi di
perpanjang ke permukaan akar (bukan enamel
marginal).
Keuntungan
Estetik
Menghilangkan struktur gigi secara sederhana
Tidak terlalu rumit ketika preparasi gigi.
memiliki konduktivitas termal rendah
hampir digunakan secara universal.
Terikat pada struktur gigi, menghasilkan retensi
yang bagus, microleakage realtif rendah,
pewarnaan interfacial minimal, dan
meningkatkan kekuatan struktur gigi yang ada,
Dapat diperbaiki.
Kerugian
Memungkinkan mempunyai gap,
Lebih sulit dan mahal
Teknik lebih sensitif
Dapat terlihat pada penggunaan oklusal
dengan restorasi komposit yang besar di
daerah yang tinggi akan oklusal stress atau
ketika oklusal gigi yang berkontak dengan
material komposit.
Mempunyai LCTE yang tinggi
Teknik Klinis Untuk Restorasi Komposit
Kelas III
Initial Clinical Prosedures
Anestesi
Penilaian oklusal
Menentukan shade komposit sebelum gigi
menjadi kering.
Area harus diisolasi untuk mendapatkan
bonding yang efektif.
Apabila restorasi mencakup kontak proksimal,
letakkan wedge pada area sebelumnya.
Preparasi Gigi
Secara umum, preparasi gigi untuk komposit
kelas III diantaranya adalah
(1) mendapatkan akses ke defek (karies, fraktur,
non-caries),
(2) membuang defek (karies, dentin yang cacat
dan enamel, restorasi lama yang cacat,
material dasar),
(3) membuat convenience untuk restorasi
(Gambar 1.2).
Ketika permukaan proksimal gigi
anterior akan direstorasi

facial Lingual
Keuntungan merestorasi Lesi Proksimal
dengan akses lingual
Bagian facial enamel dilindungi untuk
meningktatkan estetik.
Mencocokkan warna komposit kurang
penting.
Perubahan warna atau kerusakan restorasi
kurang terlihat.
Indikasi merestorasi Lesi Proksimal
dengan akses facial
Lesi karies berada di facial sehingga akses
fasial secara signifikan akan melindungi
struktur gigi.
Gigi yang tidak teratur sejajar membuat akses
lingual yang secara signifikan
mempertahankan struktur gigi.
Sebuah karies lesi yang luas meluas ke
permukaan facial.
Restorasi lama pada facial perlu diganti.
Permulaan preparasi Kelas III dengan
pendekatan lingual.
A, bur atau diamond
diletakkan prenpendikular
terhadap enamel.
B, angle yang benar adalah
masuk secara paralel ke
enamel rods di angle
mesiolingual gigi.
C, kesalahan dalam
memasukkan membuat
overextends lingual outline,
D, bur yang sama
digunakan untuk
pembukaan pembuangan
karies dan convenience
untuk membuat kedalaman
dinding axial.
Tidak ada upaya yang
dilakukan untuk
mempersiapkan dinding
yang prependicular ke
permukaan enamel; untuk
preparasi yang kecil,
dinding mungkin divergen
dari kedalaman aksial
dalam bentuk seperti
sendok, sehingga
menghasilkan desain bevel
marginal dan melindungi
struktur gigi internal
(Gambar 1.4).
Untuk preparasi yang lebih besar, preparasi awal
masih sekonservatif mungkin, tapi preparasi dinding
mungkin tidak berbeda dari dinding aksial.
berikutnyabeveling atau flaring dari daerah enamel
diperlukan.
penggabungan bevel enamel juga dapat digunakan
untuk memperluas outline form akhir dengan
menyertakan lesi karies
Jika mungkin, outline form tidak boleh (1) mencakup
seluruh area kontak proksimal, (2) memperpanjang ke
permukaan facial, atau (3) diperpanjang ke
subgingiva. Perluasan harus minimal, termasuk
struktur gigi yang terkena lesi karies atau defek.
beberapa enamel yang rusak pada margin harus
dihilangkan.
Perluasan aksial juga ditentukan oleh luas lesi
karies dan biasanya kedalaman tidak sama.
Seperti disebutkan sebelumnya, restorasi
komposit paling awal (karies primer)
menggunakan desain persiapan scoop atau
concav (Gambar A dan B)
Karena lesi karies yang
membutuhkan restorasi
biasanya meluas ke dentin,
kebanyakan kelas III
dipreparasi untuk
kedalaman dinding aksial
awal 0,2 mm ke dalam
dentin
Tambahan lakukan
ekskavasi karies (lebih
dalam dari tahap awal dari
0,2 mm pulpa ke DEJ) atau
memperbaiki marginal
mungkin diperlukan nanti.
Dinding aksial harus menyediakan akses untuk
menghilangkkan dentin yang terindikasi dan
untuk aplikasi bahan adesif dan komposit.
Apabila perluasan preparasi outline dari gingiva
ke permukaan akar, lantai gingiva harus
membentuk margin cavosurace 900, dan
kedalaman sudut garis gingivoaxialharus tidak
boleh lebih dari 0.75 mm pada saat tahap awal
preparasi gigi.
Dinding luar disiapkan prependicular dengan
permukaan akar
pelebaran preparasi ini, pada akhirnya ditentukan oleh lebar
kesalahan atau cacat. biasanya tidak diperlukan pengurangan
struktur gigi sehat untuk memberikan "bulk for strength" untuk
memberikan retensi dan resistensi konvensional.
Menggunakan instrumen diamond yang berbentuk bundar
untuk preparasi gigi agar menghasilkan permukaan yang kasar
daripada menggunakan bur karbid, meningkatkan retensi pada
area permukaan dengan retensi mikromekanikal
Karena ikatan yang memadai dari komposit dengan enamel dan
dentin, kebanyakan kelas III restorasi komposit dipertahankan
hampir semata-mata oleh ikatan, dan tidak ada bentuk retensi
tambahan yang diperlukan
dalam kasus-kasus yang jarang terjadi di mana bentuk
retensi tambahan yang dibutuhkan, dapat dicapai baik
dengan meningkatkan luas permukaan dengan bevel
enamel yang lebih luas atau dengan menambahkan
fitur kuat di dinding internal preparasi.
Pada kebanyakan kasus, enamel bevel digunakan pada
facial cavosurface margin untuk meningkatkan ikatan
pada area permukaan, dan untuk menyediakan transisi
bertahap dari restorasi dengan struktur gigi sekitarnya
untuk keperluan estetika
Tahap persiapan akhir gigi untuk kelas III restorasi
komposit, ketika ditunjukkan,
(1) dentin yang terinfeksi dihilangkan ,
(2) perlindungan pulp,
(3) penempatan bevel pada margin enamel yang mudah
diakses; dan
(4) prosedur akhir pembersihan dan pemeriksaan. semua
dentin yang terinfeks yang tersisa dbuang
menggunakan bur bulat, excavator sendok kecil, atau
keduanya. perawatan khusus harus dilakukan untuk
tidak melemahkan dinding atau sudut insisal yang
rapuh terhadap gaya mastikasi.
Preparasi yang lebih besar mungkin memerlukan
tambahan bevel pada dinding enamel yang mudah
diakses untuk meningkatkan retensi oleh ikatan
(Gambar 1.8, A dan B, dan 1.9).
Margin enamel ini miring dengan flame-shaped atau
instrument diamond yang bulat.
Bevel disiapkan dengan menciptakan sudut 45 derajat
ke permukaan eksternal dan pada kedalaman 0,5
sampai 2,0 mm, tergantung pada ukuran preparasi,
lokasi margin, dan persyaratan estetika restorasi
(Gambar, 1.10; lihat gambar 1.9).
Gambar, 1.9,
Preparasi luas kelas Gambar, 1.10,
III. A, beveling. cross section
Preparasi
cavosurface dengan pendekatan
bur flame-shaped melalui facial
atau bundar, kelas III (sebelum)
menghasilkan sudut
sekitar 45 deraja. Ke A dan (sesudah) B
permukaan eksternal 45 derajat bevel di
gigi. B, cavosurface margin facial.
yang telah selesai
Sisa restorasi lama harus dihilangkan yang terdapat pada
dinding axial apabila terdapat kondisi sebagai berikut:
(1) material lama amalgam,
(2) pada foto rongent terdapat karies dibawah restorasi lama,
(3) pulpa gigi terdapat gejala sebelum operasi,
(4) pinggiran bahan restoratif lama yang tersisa tidak utuh
(re: pinggiran bahan restoratif tua yang tersisa tidak utuh),
(5) Penggunaan dentin mendasari efek ikatan yang lebih kuat
yang mana untuk tujuan retensi. jika kondisi ini tidak
hadir, operator dapat memilih untuk meninggalkan bahan
restoratif yang tersisa, daripada risiko yang tidak perlu
ekskavasi lebih dekat ke pulp dan iritasi berikutnya atau
terpaparnya pulpa
Untuk preparasi komposit kelas III dengan
akses facial, dengan beberapa pengecualian,
tahapan yang sama, langakh preparasi gigi
mengikuti akses lingual. Prosedur
disederhanakan karena menggunakan
penglihatan langsung (Gambar, 1.11).
Kelas III dengan lesi yang luas pada
distal gigi 11
Ketika lesi karies di proximal atau defek
restorasi meluas ke permukaan facial dan
lingual, akses bisa dari facial atau lingual.
Sebuah contoh dari kelas III dengan preparasi
gigi awal yang luas yang memungkinkan
pilihan seperti digambarkan pada gambar
1.13.
Teknik Restoratif
Aplikasi Matriks
tujuannya untuk membatasi kelebihan bahan
restoratif, membantu dalam pengembangan
kontur gigi aksial yang sesuai.
Matriks biasanya diterapkan dan untuk
menstabilkan wedge sebelum aplikasi Etsa
karena membantu membatasi Etsa terhadap
gigi.
Matriks mylar strip
digunakan untuk
kontur untuk hampir
semua preparasi kelas
III dan IV.
salah satu cara untuk
kontur strip mylar
seperti pada gambar
(Gambar, 1.14).
Strip kontur diposisikan diantara
gigi jadi area convex dari strip
sesuai dengan kontur gigi yang
diinginkan (Gambar A).
Matrix strip diperpanjang 1 mm
diluar gingiva dan incisal margin
yang disiapkan
Ketika strip melewati area,
mungkin perlu untuk
melonggarkan wedge untuk
menempatkan strip melingkari
margin gingiva. Kemudain
wedge ditempatkan ulang
dengan rapat (Gambar B).
Wedge dibutuhkan pada
gingival margin untuk (1)
agar mylar strip tetap
dalam posisinya, (2)
menyediakan sedikit
pemisah pada gigi, (3)
mencegah overhang
gingiva dari bahan
komposit
Wedge ditempatkan
menggunakan tang no. 110
dari pendekatan facial ke
lingual akses preparasi, dan
dan sebaliknya untk akses
facial, apikal ke gingival
margin.
Penempatan Bahan Adhesive
Teknik biasa yang digunakan untuk penempatan etsa ketik
menggunakan etch-and-rinse adalah sebagai berikut:
Pertama, permukaan proksimal yang dekat dengan gigi
yang tidak dipreparasi harus dilindungi dari
ketidaksengajaan penempatan etsa dengan menempatkan
mylar strip, apabila tidak diterapkan,dengan teflon tape.
Kemudian, fosforik acid gel etsa diaplikasikan ke seluruh
struktur gigi yang telah dipreparasi, kira-kira 0,5 mm di luar
margin ke gigi berdekatan yang tidak dipreparasi.
Etsa dibiarkan selama 15 detik. Kemudian dibersihkan
untuk menghilangkan etsa.
Akhirnya permukaan dentin harus dalam keadaan moist,
yang dibuktikan dengan penampilan berkilau,
Apabila sistem bonding dikombinasikan yakni
primer dan etsa dalam satu botol etch-and-rinse
adhesive, solusinya adalah aplikasikan ke semua
permukaan gigi yang telah dietsa
Ketika diaplikasikan etsa dalam keadaan air-
dried menguap pelarut (aseton, Alkohol,
udara), kemudian light-activated, seperti yang
diarahkan
Insersi dan Light-Activation Komposit
Strip matrix diletakkan pada
interproksimal gigi dan
wedge diletakkan pada
margin gingiva.
Aspek lingual dikunci dengan
jari telunjuk, sementara ibu
jari berada pada bagian facial
(lihat Gbr.1.18).
Light activated materials
tidak bisa dicampur dan tidak
bisa dibagikan sampai siap
digunakan.
Komposit diinsersi dengan menggunakan hand
instrument atau syringe.
Komposit diambil dengan menggunakan ujung hand
instrument dan dimasukkan kedalam preparasi gigi
Operator menggunakan ujung hand instrument plugger
untuk menekan bahan kedalam preparasi
preparasi diisi seutuhnya dan menghilangkan sedikit
yang berlebih itu dapat digunakan dengan mata pisau
instrument insersi atau dengan menggunakan explorer
sebelum ditutup dengan matrix.
Operator menutup bagian akhir dari lingual strip
dengan komposit dan dipegang dengan
menggunakan jari telunjuk.
Selanjutnya, operator mendorong matrix ke facial
untuk menutupi facial margin dengan komposit.
Sebelum melakukan light activated ke komposit,
operator menutup bagian facial gigi dengan strip
dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk
lainnya, lakukan pada aspek gingival lebih dulu
daripada bagian incisal.
Matrix dipegang sampai sinar mencapai komposit.
Cara memegang matrix ini dapat dilakukan sampai
light activated selesai
Contouring and Polishing Komposit
Material yang sedikit berlebih dapat dikurangi untuk
memberikan kontur akhir yang halus.
Instrumen diamond yang kasar dapat digunakan untuk
menghilangkan sedikit kekasaran, tetapi instrument
diamond yang kasar tersebut tidak direkomendasikan untuk
melakukan finishing komposit
Jika dibandingkan dengan finishing bur dan disk, kedua alat
tersebut dapat meninggalkan permukaan yang kasar pada
restorasi dan gigi.
Instrumen special fine diamond finishing , 12 bladed
carbide finishing burs, dan abrasive finishing dapat
digunakan untuk mendapatkan hasil yang baik diikuti oleh
instruksi dari pabrik.
Disk yang tipis dengan diameter
yang kecil sesuai ketika diterapkan
ke area embrasure dengan mudah
dan khususnya berguna untuk
contouring dan polishing area
gingiva.
Permukaan eksternal enamel
berperan sebagai acuan untuk
membuat kontur yang tepat.
Pergerakan yang konstan membantu
dalam melakukan contouring dan
mencegah proses pembuatan
permukaan yang datar.
Polishing akhir dicapai dengan karet
atau silicone polishing instruments,
diamond impregnated polishers,
polishing disks, dan polishing pastes.
(lihat gambar B dan D).
Komposit pada bagian lingual yang
sedikit berlebih dapat dihilangkan
dengan menggunakan bur round
atau bur oval shaped 12 bladed
carbide finishing atau bur finishing
diamond.
Permukaan yang halus dibuat
dengan menggunakan bur finer
round atau bur oval carbide
finishing (with 18-24 or 30-40
blades) atau fine diamond pada
kecepatan yang sedang dengan air
coolant dan tekanan sinar yang
terus menerus (lihat gambar 1.21,
B).
Polishing dapat dilakukan dengan
menggunakan rubber polishing
instruments dan diamond
impregnated polishers.
Contouring dan finishing permukaan proksimal selanjutnya
dapat dilengkapi dengan abrasive finishing strips.
Beberapa strip memiliki dua tipe abrasive yang berbeda
(contohnya medium dan fine) akhir strip yang berlawanan,
dengan area yang kecil diantara dimana tidak ada abrasive
untuk memberikan kemudahan dan insersi strip tetap
melewati area kontak
Strip seharusnya bentuknya membelok ke restorasi mengikuti
bentuk permukaan gigi, terutama pada area yang perlu
perhatian
Untuk membuka lingual embrasure atau round marginal
ridge, strip bagian lingual, komposit ditahan dengan jari
telunjuk, sedangkan bagian ujung strip lainnya ditarik ke facial
dengan tangan lainnya.
Selanjutnya dalam pembentukan embrasure dapat
digunakan flame shaped carbide finishing bur, fine diamond,
atau surgical blade No 12.
perator mengevaluasi oklusi dalam maximum
intercuspation dan posisi sentrik dengan
menginstruksikan pasien untuk menggigitkan
kertas artikulasi dan menggerakkan mandibula
pada gigi yang direstorasi.
Jika ada komposit yang sedikit berlebih, operator
membuang sisa yang berlebih dalam satu waktu,
dan memeriksa kembali dengan kertas artikulasi.
Cara alternatif lainnya dalam mengeoperasikan
permukaan facial, lingual, proksimal, dan oklusal
operator dapat memilih untuk bekerja dengan
urutan instrumen,pertama yaitu kontur semua
permukaan restorasi dengan menggunakan
instrumen contouring dan kemudian lanjutkan
untuk memoles seluruh permukaan dengan
menggunakan instrumen polishing.

Anda mungkin juga menyukai