Anda di halaman 1dari 6

Dema Aamuliadiga

13/349483/KG/09551

Prosedur Klinik Penumpatan Resin Komposit


1. Kavitas kelas 1
 Indikasi
 Restorasi kecil dan menengah, lebih mengutamakan dengan margin enamel.
 Biasanya premolar dan molar pertama, khususnya dengan kepentingan estetik.
 Restorasi yang tidak memberikan semua kontak oklusal.
 Restorasi yang tidak memiliki kontak oklusal yang besar.
 Testorasi yang sewajarnya diisolasi selama prosedur penumpatan.
 Desain preparasi
 Ada 3 cara preparasi untuk resin komposit (konvensional, bevel konvensional, dan
modifikasi).
 Biasanya digunakan pada gigi premolar dan molar pertama.
 Bila semakin luas restorasi, desain preparasi dibuat lebih menyerupai kotak,
menghasilkan retensi dan resisten terhadap fraktur yang lebih baik.
 Penggunaan instrument inverted cone lebih dianjurkan dari pada bur flat-tipped karena
;(1) menghasilkan permukaan yang datar; (2) menghasilkan margin oklusal yang lebih
kuat; (3) meningkatakan retensi dengan pembentukan dinding yang konvergen; (4)

menghasilkan lebar preparasi faciolingual yang lebih konservatif.

Bur inverted cone

 Preparasi
 Untuk preparasi komposit kelas 1 yang besar, mulai dari pit oklusal di distal gigi.
 Dengan bur diamond inverted cone, posisikan parallel dengan axis dari mahkota
tersebut.
 Dengan mempreparasi bagian distal terlebih dahulu kemudian ke mesial, operator akan
mendapat penglihatan yang lebih baik.
 Buat kedalaman 1,5 mm pada lantai pulpa.
 Saat central groove dihilangkan, ukuran bukal atau lingual akan semakin dalam,
biasanya sekitar 1,75 mm.
 Pengurangan ke arah bukal atau lingual bergantung ada besarnya karies.
Buat kedalaman 1,5 mm bur digerakan ke mesial
 Teknik restorasi
 Basahkan permukaan gigi yang akan dietsa
 Beri etsa menggunakan microbrush, foam sponge, atau applicator tip. Penggunaan
lamanya etsa bergantung cara penggunaan dari pabrik.
 Gunakan komposit dengan ketebalan 1 hingga 2 mm lalu curing selama 20 hingga 40
detik. Lakukan langkah ini hingga cavitas tertutup.
 Lakukan countouring 3 menit setelah material mengeras.
 Contouring menggunakan round carbide bur atau blade finisihing bur.

Insersi composite dan curing Countouring dan polishing

2. Kavitas kelas 2
 Indikasi (sama seperti kelas 1)
 Restorasi kecil dan menengah, lebih mengutamakan dengan margin enamel.
 Biasanya premolar dan molar pertama, khususnya dengan kepentingan estetik.
 Restorasi yang tidak memberikan semua kontak oklusal.
 Restorasi yang tidak memiliki kontak oklusal yang besar.
 Testorasi yang sewajarnya diisolasi selama prosedur penumpatan.
 Desain preparasi
 Preparasi lebih pada kelasi inin lebih membulat, kurang kotak.
 Hilangkan karies, kerusakan, atau material lama.
 Hilangkan struktut gig yang rapuh
 Sudut cavorsurface harus 90 derajat atau lebih besar
 Preparasi
 Preparasi pada bagian oklusal sama seperti preparasi kelas 1
 Perbedaan utamanya adalah pada bagian proksimal.
 Gunakan bur diamond no. 330 atau 245 utnuk preparasi pit di permukaan yang
berlawanan dengan proksimal.
 Bur diposisikan parallel dengan aksis panjang gigi.
 Preparasi lantai pulpa dengan bur diamond dengan kedalaman 1,5 mm dari central
groove. Setelah central groove dihilangkan, kedalaman facial atau lingual akan semakin
besar, sekitar 1,75 mm.
 Bur digerakan ke arah proksimal. Usahakan agar lebar faciolingual berbentuk seperti
panah.
 Jika masih terdapat karies pada lantai pulpa,tambhakn kedalaman hingga 0,2 mm ke
arah DEJ.
 Dindikan oklusal biasanya berbentuk konvergen karena penggunaan bur inverted.
 Untuk membuat proksmial box harus berhati hati agar gigi sebelahnya tidak terkena.
 Tahan bur diamond diatas DEJ dengan ujung dari bur diposisikan untuk membuat
dinding gingival sedalam 0,2 mm kedalam DEJ.
 Lalu bur digerakan keatah facial dan linguan dan gingival untuk menghilangkan semua
kerusakan, karies atau material lama.
 Selama proses ini, bur diamond harus dipegang parallel terhadap sumbu panjang gigi.

 Gunakan bur yang lebih keciluntuk permukaan cavosruface

Dinding proksimal dinding aksial 0,2 mm di DEJ

penggunaan bur kecil untuk cavosurface

 Teknik restorasi
 Basahkan permukaan gigi yang akan dietsa
 Beri etsa menggunakan microbrush, foam sponge, atau applicator tip. Penggunaan
lamanya etsa bergantung cara penggunaan dari pabrik.

 Penggunaan matrix harus berhati hati karena sulit untuk mendapat kontak proksimal
yang baik.
 Sebelum menggunakan komposit, matrix band harus berkontak dengan gigi sebelahnya.
Matrix digunakan sebelum etsa.
Composite Matrix
 Gunakan komposit dengan kedalaman 1-2 mm lalu curing selama 20-40 detik. Lakukan
tahap ini berulang untuk mecegah pengkerutan.
 Lakukan countouring 3 menit setelah material mengeras.
 Contouring menggunakan round carbide bur atau blade finisihing bur.

3. Kavitas kelas 3
 Indikasi
 Tumpatan yang membutuhkan estetik.
 Restorasi pada gigi anterior
 Desain preparasi
 Hilangkan restorasi lama.
 Penempatan groove retentinf, jika perlu. Kedalaman dinding ini biasanya sekitar 0.75
mm ke arah dentin.
 Preparasi
 Gunakan round bur atau diamond bur, persiapkan bentuk outline di permukaan.
 Buat axial wall dengan kedalaman 0.2 m dari DEJ dengan bentuk konveks.
 Preparasi dimulai dari daerah gingival groove pada faciogingioaxial angle dan berlanjut
ke arah gingiviaxial line angle hingga linguogingivoaxial point angle.
 Buat retensi dengan bur no. ¼ axioincisal dengan jarak 0.2 mm dari DEJ dengna
kedalaman 0.2 mm
 Buat bevel untuk mendukung area permukaan.
 Bevel cavosurface dibuat menggunakan flame-shape dan dibentuk sudut 45 derajat.
 Hilangkan inected dentin dengan round bur.

 Tekinik restorasi
 Pengunaan etsa bergantung pada ketentuan pabrik.
 Gunakan microbrush untuk melakukan etsa
 Penggunaan matriks berguna agar gingival cavosurface tidak fraktur karena insersi.
 Gunakan komposit dengan kedalaman 1-2 mm lalu curing selama 20-40 detik. Lakukan
tahap ini berulang untuk mecegah pengkerutan.
 Lakukan countouring 3 menit setelah material mengeras.

 Contouring menggunakan round carbide bur atau blade finisihing bur.

Penggunaan matrix

insersi komposit

4. Restorasi kelas 4
 Indikasi
 Tumpatan yang membutuhkan estetik.
 Restorasi pada gigi anterior
 Desain preparasi
 Preparasi dengan bevel biasanya diindikasikan untuk resotarasi kelas 4 yang besar.
 Untuk meningkatkan retensi, dinding yang dipreparasi perlu dipersiapkan terhadap
kekuatan oklusi. Ini biasanya membutuhkan preparasi dinding proksimal facial dan
lingual dengan sudut 90 derajat.
 Preparasi
 Hilangkan semua bagian yang terkena karies.
 Bentuk dinding axial dengan kedalaman 0.5 mm dengan bentuk parallel dengan sumbu
panjang gigi.
 Buat buat bevel cavosruface dengan sudut45 derajat dengan flame-shape atau round
bur diamond dengan ketebalan bevel 0.25-2 mm terantung jumlah struktur gigi yang
rusak.
 Buat retensi dengan menggunakan but b0. ¼ dengan kedalaman 0.25
 Restorasi
 Gunakan strip polyester sebagai matrix
 Aplikasikan komposit dan disinari dengan light cured sama seperti pada kelas 3.

Preaparasi kelas 4

5. Restorasi kelas 5
 Indikasi
 Tumpatan yang membutuhkan estetik.
 Restorasi pada gigi anterior maupun posterior
 Berada pada 1/3 gingival
 Desain preparasi
 Buat preparasi membentuk seperti ginjal.
 Enamel margin dibuat bevel.
 Preparasi
 Tapered fissure carbide bur (no. 700,701, atau 271) digunakan pada high-speed
 Buat sudut 45 derajat kearah permukaan gigi dengan memutar handpiece kearah distal.
 Buat bevel dengan tepi cavosruface 90 derjat.
 Restorasi
 Gunakan strip polyester sebagai matrix

 Aplikasikan komposit dan disinari dengan light cured sama seperti pada kelas 3.

. bentuk preparasi kelas 5

Anda mungkin juga menyukai