Anda di halaman 1dari 2

Case Based Blok 3 TA 2020/21

Kasus 1

Seorang wanita, 60 tahun, datang ke Rumah Sakit Gigi dan Mulut dengan keluhan tambalan yang sudah
berusia sekitar dua puluh tahun pada rahang bawah kiri tiba-tiba sering terasa nyeri setelah pasien belum lama
juga dilakukan restorasi gigi mahkota jaket pada regio rahang atas kiri. Selain itu pasien mengeluhkan tambalan
tersebut berubah warna menjadi kusam dan sering tersangkut makanan. Wanita tersebut menginginkan
tambalannya diganti dengan tambalan yang sewarna dengan gigi. Hasil pemeriksaan oleh dokter gigi
menunjukkan tambalan amalgam pada oklusal gigi 36 tampak kusam dan terdapat step pada tepian amalgam yang
berbatasan dengan gigi. Selain itu tampak adaya mahkota jaket pada gigi 26 dengan bahan metal alloy. Pada
pemeriksaan radiograf menunjukkan gambaran radiopak pada mahkota gigi 36 dengan kondisi ruang pulpa dan
akar tidak ada kelainan. Dokter gigi memutuskan mengganti amalgam tersebut dengan tambalan sewarna dengan
gigi.

Pertanyaan :
1. Jelaskan fenomena apakah yang terjadi pada tambalan amalgam sehingga berubah warna?
2. Apakah yang menyebabkan terjadinya step pada tepian tambalan amalgam?
3. Apakah yang kemungkinan menyebabkan rasa nyeri yang dirasakan tiba-tiba oleh pasien setelah
dibuatkan restorasi mahkota jaket?
4. Apakah tambalan yang digunakan dokter gigi tersebut diatas untuk mengganti tambalan amalgam?
5. Apa sajakah kelebihan maupun kekurangan bahan tersebut?
6. Apa jenis radiograf yang digunakan dalam kasus tersebut diatas? Bagaimanakah prosedur pelaksanaan
pengambilan radiograf tersebut?

Case Based Blok 3 TA 2020/21

Kasus 2

Di waktu istirahat pergantian kuliah, beberapa mahasiswa sedang mengobrol sambil tertawa terbahak-bahak.
Tiba-tiba salah satu mahasiswa mengeluh kesakitan dan tidak bisa menutup mulutnya. Mahasiswa tersebut segera
dibawa ke UGD dan mendapatkan perawatan untuk mengembalikan rahangnya agar menutup kembali. Dari
pemeriksaan diketahui bahwa mahasiswa ini rahangnya sering berbunyi, sering terasa sakit pada daerah atas
telinga bila mengunyah, terkadang kesulitan menelan, dan kram pada otot sekitar TMJ dan otot wajah. Hasil
pemeriksaan rongga mulut diperoleh gambaran klinis sebagai berikut:

1 2 3

4 5 6

Pertanyaan:
1. Apa sajakah tulang yang mempengaruhi sistem mastikasi?
2. Sendi apakah yang mengalami gangguan pada mahasiswa tersebut dan apa saja komponennya?
3. Apa sajakah otot wajah yang ikut berpengaruh pada sistem mastikasi?
4. Apa sajakah variasi yang terjadi pada gigi mahasiswa tersebut?
5. Bagaimana kontribusi variasi tersebut jika ditinjau dari aspek antropologi dental?
6. Anomali apa sajakah yang terjadi pada gigi mahasiswa tersebut?
7. Pada fase tumbuh kembang apakah anomali tersebut dapat terjadi?
8. Faktor apa sajakah yang dapat menyebabkan anomali tersebut terjadi?
Case Based Blok 3 TA 2020/21

Kasus 3
Seorang dokter gigi melakukan perawatan saluran akar gigi 25 pada pasiennya. Untuk menentukan diagnosis dan
rencana perawatan, dokter tersebut memerlukan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan radiologi intraoral.
Kebetulan dihari perawatan tersebut, operator radiologi tidak masuk karena sakit, sehingga pembuatan foto
dilakukan oleh dokter gigi tersebut.
Pada ruang radiologi tampak dokter gigi dan penderita sudah mengenakan apron. Dokter gigi menentukan garis
horizontal dan vertikal sebelum melakukan exposure.
Setelah radiograf periapikalnya jadi, dokter gigi melakukan evaluasi kualitas dimana tampak gambaran gigi 24,
25 dan 26 dalam keadaan utuh, kemudian dokter gigi mengatakan bahwa kualitas radiograf tersebut baik dan
layak diinterpretasi.
Tugas
1. Untuk pemeriksaan penunjang radiologi dibutuhkan sinar X, siapakah penemunya, bagaimanakah sejarah
dan mekanisme terbentuknya, sifat2nya dan siapakah dokter gigi yang pertama menggunakannya?
2. Sinar X adalah sinar pengion, jelaskan apakah maksudnya dan apakah akibatnya bagi tubuh manusia yang
terpapar radiasi pengion melebihi nilai batas ambang?
3. Dokter gigi dan penderita menggunakan apron untuk melindungi dari sinar X, jelaskan apakah maksudnya
dan organ tubuh apa saja yang sensitif terhadap radiasi dan bagaimana mekanismenya?
4. Dokter gigi menyatakan bahwa kualitas radiograf baik, berdasarkan apakah pernyataan dokter gigi
tersebut? Jelaskan jawaban saudara.

Case Based Blok 3 TA 2020/21


Kasus 4

Seorang laki-laki berusia 45 tahun, datang ke praktek dokter gigi dengan keluhan tambalan giginya patah
ketika makan keripik. Dari anamnesa diketahui tambalan tersebut dibuat 2 tahun yang lalu dan pasien
menginginkan tambalan tersebut diganti dengan yang lebih kuat. Hasil pemeriksaan dokter gigi menunjukkan
gigi 45 terdapat tumpatan komposit yang bercelah dengan batas kavitas dan patah pada bagian disto-servikal.Hasil
radiograf menunjukkan ada gambaran radiolusen pada mahkota tepat pada bawah tumpatan dan tidak ada kelainan
pada akar gigi tersebut. Dokter gigi kemudian melakukan preparasi pada gigi 45 dan melakukan pencetakan
dengan bahan cetak elastomer. Perawat gigi langsung melakukan pengisian dengan gips segera setelah
pencetakan selesai.
Pertanyaan :
1. Mengapa tumpatan komposit pada gigi pasien tersebut patah? Apa saja faktor yang mempengaruhi
kekuatan tumpatan komposit?
2. Mengapa terjadicelah pada tumpatan komposit dengan batas kavitas pada gigi 45 tersebut?
3. Apa artinya gambaran radiolusen tepat pada bawah tumpatan tersebut diatas?
4. Apakah jenis tumpatan yang digunakan dokter gigi tersebut diatas untuk mengganti tambalan pada gigi
45? Mengapa tumpatan tersebut digunakan untuk mengganti tumpatan lama?
5. Apa akibatnya bila pengisian cetakan elastomer dilakukan segera setelah pencetakan selesai?
6. Gips tipe berapakah yang sesuai untuk pembuatan model kerja tumpatan tersebut

Case Based Blok 3 TA 2020/21

Kasus 5

Seorang wanita usia 70 tahun datang ke poli gigi Rumah Sakit Umum dengan keluhan ingin mengganti
gigi tiruan lepasannya yang patah sedikit dan menjadi tajam. Dari anamnesa diketahui gigi tiruan pasien baru
selesai pembuatannya 1 bulan yang lalu dan patah ketika makan kacang goreng. Pada pemeriksaan ditemukan
basis gigi tiruan pada bagian lengkung servikal patah dan ada retak halus pada seluruh bagian basis palatal.Dokter
gigi memutuskan memperbaiki gigi tiruan tersebut dengan bahan akrilik. Dokter gigi kemudian melakukan
pencetakan dengan bahan cetak hydrocolloid dan asisten dokter gigi mengisi hasil cetakan dengan gips setelah 2
jam kemudian.
Pertanyaan :
1. Apa sajakah yang memungkinkan menjadi penyebab terjadinya patah pada basis gigi tiruan lepasan
pasien tersebut diatas?
2. Apa sajakah yang memungkinkan menjadi penyebab terjadinya retak halus pada basis gigi tiruan
lepasan pasien tersebut diatas?
3. Mengapa bahan akrilik dipilih oleh dokter gigi tersebut? Apa saja kelebihan dan kekurangannya?
4. Apa yang terjadi bila bahan cetak hydrocolloid ditunda pengisiannya?

Anda mungkin juga menyukai