Anda di halaman 1dari 2

1. Apa indikasi dan kontraindikasi gigi tiruan lengkap ?

Indikasi - Perkiraan jarak inter oklusal

 Individu yang seluruh giginya tanggal atau dicabut - Memperkirakan panjang gigi
(edentulous)
 Individu yang masih punya beberapa gigi yang harus dicabut 4. Mengapa pasien harus control dan berapa hari lamanya ?
karena kerusakan gigi yang masih ada tidak mungkin
diperbaiki Kontrol dilakukan 3-4 hari untuk pasien biasa dan 1-2
 Dental implant yang diragukan karena finansial, tidak bias hari lamanya untuk pasien dengan mukosa rentn atau
dibedah (medical), resiko rusaknya struktur vital seperti : menua.
sinus maxilla, nerve
a) Untuk mengetahui protesa tersebut cocok atau tidak
 Bila dibuatkan Gigi tiruan Sebagian, gigi yang masih ada
akan mengganggu keberhasilannya b) Memastikan protesa tidak menimbulkan toksik, iritasi.
 Keadaan umum dan kondisi mulut pasien sehat
 Pasien menolak rekomendasi perawatan alternative c) Pasien nyaman atau tidak
 Ada persetujuan mengenai waktu, biaya, dan prognosis
d) Mengecek bahwa tidak menyebabkan kerusakan jaringan,
Kontraindikasi
 Tidak ada perawatan alternative 5. Bagaimana instruksi pasien setelah perawatan ?
 Pasien belum siap secara fisik dan mental, misalnya tidak
A. Instruksi keapada pasien setelah pemasangan GTL
mau memakai gigitiruan penuh
 Instruksi untuk pemeliharaan protesa :
 Pasien alergi terhadap material gigitiruan penuh a. Protesa direndam dalam air sewaktu dilepas
 Pasien tidak tertarik mengganti gigi yang hilang b. Protesa dijaga kebersihannya
 Adanya penyakit sistemik c. Protesa dijaga agar tidak mudah lepas
 OH buruk  Instruksi untuk pasien :
 Tumor, abses, kista, ulser a. Pasien dianjurkan untuk beradaptasi dengan protesa tersebut
 Pasien tidak kooperatif sampai biasa.
 Pasien handicap b. Malam hari ketika tidur, protesa dilepas agar jaringan otot-otot
 Infeksi soket setelah pencabutan dibawahnya dapat beristirahat.
 Lansia karena pertimbangan sifat dan kondisi pasien c. Apabila ada rasa sakit, gangguan bicara, protesa tidak stabil,
 Alergi bahan pasien dianjurkan untuk segera kembali ke klinik.
 Penyakit sistemik d. Kontrol sesuai dengan waktu yang telah ditentukan guna
2. Apa syarat GTL yang baik ? (1) material tidak berbau, berasa, pengecekan lebih lanjut dan bila nantinya tidak ada gangguan,
halus, bersih, dan tidak mengiritasi, ukuran dan bentuk harus pasien bisa terus memakainya.
sesuai, serta mempunyai retensi dan stabilisasi waktu dipakai
dan berfungsi sehingga enak dipakai, (2) dapat berfungsi untuk Yang perlu diperhatikan pada saat kontrol :
mengunyah makanan, mengucapkan kata dengan jelas, gerakan
seperti tertawa, menguap, batuk, minum dan lain-lain, - Pemeriksaan subyektif: Ditanyakan apakah ada
(3) estetis dalam ukuran, bentuk, warna gigi dan gusi, (4) tidak keluhan atau tidak, ditanyakan apakah ada gangguan
menimbulkan gangguan atau kelainan dan rasa sakit, dan juga atau tidak, dan ditanyakan apakah ada rasa sakit.
(5) cukup kuat terhadap tekanan pengunyahan dan pengaruh - Pemeriksaan obyektif: Dilihat keadaan mukosa
zat dalam makanan, minuman, cairan ludah dan obat. Gigi apakah ada peradangan atau perlukaan dan diperiksa
tiruan lengkap yang baik harus memiliki retensi dan retensi dan stabilisasi
stabilitasasi yang baik. Retensi adalah ketahanan dari suatu
gigi tiruan terhadap daya lepas pada saat gigi tiruan tersebut e. Removal : by break the seal by memasukkan dan
dalam keadaan diam. Stabilisasi adalah ketahanan suatu gigi menggerakkan ½ jari sepanjang pinggir denture atau
tiruan terhadap daya lepas pada saat gigi tiruan berfungsi menggembungkan pipi (bunyi P)
(adanya tekanan fungsional). Menurut Soelarko dan f. Cleaning : setelah makan atau paling sedikit minimal 1 hari
Wahchijati (1980), retensi didapat dari gravitasi, adhesi, sekali kemudian di rendam dan disikat.
tekanan atmosfer, dan surface tension, sedangkan faktor - Sikat dan pasta gigi yang digunakan khusus tidak boleh
stabilisasi GTL didapat dari pemasangan gigi-gigi pada sembarangan karena bias timbul goresan sehingga
processus alveolaris, tekanan yang merata, balanced occlution, anatomicalnya berubah dan estetiknya menurun
relief area, sliding, over jet dan over bite. Faktor retensi dan - Merendam dengan bahan yang spesifik lalu harus di rinse lagi
stabilisasi adalah faktor yang penting dalam keberhasilan gigi agar bahan tadi tidak tercerna
tiruan lengkap. - Bahan untuk merendam yang efektif yaitu larutan desinfektan
3. Apakah tujuan pembuatan galengan gigit dan penetapan gigit ? ada 2 larutan yang efektif mengendalikan plak yaitu :
1. Alkalin hipoklorit : efektif dalam pembersihan plak
- Untuk menggantikan processus alveolaris gigi tiruan
setelah pencabutan 2. Cairan klorheksidin glukonat : efektif dalam
menghambat pembentukannya Bila digunakan larutan
- Untuk merealisasikan dimensi vertical sehingga hipoklorit yang mengandung 0,08% klorin atau cairan
tidak hilang klorheksida glukonat 0,1% gigi tiruan harus direndam
selama satu malam
- Gigitan sementara vertical rahang atas dan
rahang bawah
g. Diet : makan seperti biasa namun pada awal awal pemakain Menurut Zarb dan Bolender (2004), faktor yang mempengaruhi
diusahakan memakan makanan yang lunak – lunak terlebih retensi gigi tiruan lengkap dikelompokan menjadi dua yaitu faktor
dahulu. Menggigit kecil atau dengan hati-hati. Mengunyah fisik dan faktor muskular. Faktor fisik yang berperan dalam retensi
dengan dua sisi dalam waktu bersamaan, karena dapat gigi tiruan adalah : 1) perluasan maksimal dari basis gigi tiruan; 2)
membantu GTL stabil. Hindari makanan dan minuman panas kontak seluas mungkin dari membran mukosa dan basis gigi tiruan;
untuk mencegah rasa terbakar di GTL. 3) kontak yang rapat antara basis gigi tiruan dan daerah
pendukungnya. Faktor muskular dapat digunakan untuk
A. Instruksi untuk pemeliharaan protesa : meningkatkan retensi dan kestabilan gigi tiruan, otot-otot
- Protesa direndam dalam air sewaktu buccinator, orbikularis oris, serta otototot lidah merupakan kunci
dilepas dalam aktivitas retensi, sehingga perlu latihan khusus bagi otot-otot
- Protesa dijaga kebersihanny mulut untuk meningkatkan retensi gigi tiruan di dalam rongga
- Protesa dijaga agar tidak mudah lepas mulut.
B. Instruksi Pasien:
- Cara Pemakaian : pasien diinstruksikan 7, Berapa lama harus menunggu di insersikan GTL setelah
untuk beradaptasi dengan protesa GTL yaitu pencabutan?
dengan memakai protesa tersebut secara
terus menerus selama 2 x 24 jam kecuali Pasca eksodonsi, akan terjadi tahap penyembuhan yang
pada waktu dibersihkan meliputi: pembentukan gumpalan darah, pengaturan gumpalan
- Malam hari ketika tidur, protesa dilepas darah dengan pembentukan jaringan ikat longgar berserat,
agar jaringan otot-otot di bawahnya dapat perubahan bentuk dari jaringan ikat berserat menjadi jaringan ikat
istirahat. yang padat dan kalsifikasi dari gumpalan darah. Aktivitas
- Pasien membersihkan protesanya setiap kali penyembuhan ini kurang efektif sampai hari ke 10 pasca
habis makan. pencabutan, akan tetapi pada minggu kedua aktivitas penyembuhan
- Apabila ada rasa sakit, gangguan bicara, berjalan sangat cepat yang ditandai dengan pembentukan tulang
protesa tidak stabil, pasien dianjurkan berupa trabekula baru. Proses penyembuhan pasca ekstraksi ini
segera kembali ke klinik. akan berjalan stabil setelah 30 hari, oleh karena itu pada hari ke 30
- Kontrol sesuai dengan waktu yang telah pasca ekstraksi pasien sudah dapat dibuatkan GTL, karena
ditentukan guna pengecekan lebih lanjut jaringan-jaringan sudah cukup kuat untuk mendukung beban
dan bila nantinya tidak ada gangguan, kunyah pada GTL, walaupun secara morfologik selama beberapa
pasien bisa terus memakainya. waktu setelah ini tulang alveolar tidak dapat dianggap stabil.
- Pasien tidak diperbolehkan mereparasi gigi Selama menunggu proses penyembuhan, pasien dapat dibuatkan
immediate denture. (Watt, M David and A Roy MacGregor. 1986.
tiruan tersebut sendiri Designing Complete Dentures Ed 2, diterjemahkan oleh
6 Apa yang perlu diperhatikan dokter gigi agar gigi tiruan Soelistijani. Jakarta: Hipokrates.)
lengkap retentive dan stabil ? Menurut Basker dkk. (1996),
kekuatan retentif mencegah pengungkitan gigi tiruan dari
mukosa pendukung dan bekerja melalui 3 permukaan gigi
tiruan, yaitu:
a. Permukaan oklusal (occlusal surface), yaitu bagian
permukaan gigi tiruan yang berkontak atau hampir
berkontak dengan permukaan yang sesuai pada gigi
tiruan lawan atau gigi asli.
b. Permukaan poles (polishing surface), yaitu bagian
permukaan gigi tiruan yang terbentang dari tepi gigi
tiruan ke permukaan oklusal, termasuk permukaan
palatal. Bagian basis gigi tiruan inilah yang biasanya
dipoles, termasuk permukaan bukal dan lingual gigi-
geligi, dan permukaan ini berkontak dengan bibir, pipi,
dan lidah.
c. Permukaan cetakan (finishing surface), yaitu bagian
permukaaan gigi tiruan yang konturnya ditentukan oleh
cetakan.
Retensi dan stabilisasi suatu gigi tiruan saling berkaitan. Retensi
berkenaan dengan perlekatan yang merupakan hubungan antara
mukosa dan gigi tiruan, sedangkan stabilisasi berkenaan pada saat
berfungsi, yaitu gigi tidak terlepas selama digunakan (Botega dkk,
2004). Menurut Soelarko dan Wahchijati (1980), retensi didapat
dari gravitasi, adhesi, tekanan atmosfer dan surface tension.
Stabilisasi adalah kemampuan gigi tiruan untuk bertahan pada
tempatnya sewaktu gigi tiruan mendapat stres, tekanan atau karena
pengaruh fungsional (Devlin,2002). Gunadi dkk (1991)
menyebutkan retensi adalah kemampuan untuk menahan gaya-gaya
yang cenderung mengubah hubungan antara gigi tiruan dengan
jaringan lunak mulut waktu istirahat.

Anda mungkin juga menyukai