Anda di halaman 1dari 8

LO 4 prosedur relining

Bahan Relining
Bahan relining terdiri dari :
1.) hard reline material yaitu reliner dengan resin akrilik heat cured dan reliner dengan
resin akrilik self cured,
2.) tissue conditoners dan soft liners. Macam soft liners terbagi menjadi plasticized
acrylic resin dan silicon rubber (Azhindra, 2013).
Penggunaan soft denture liners merupakan bahan tambahan penting dalam
penatalaksanaan pasien gigi tiruan penuh dan gigi tiruan sebagian lepasan yang longgar,
terutama pada pasien yang diindikasikan. Penggunaan bahan-bahan ini bertindak sebagai
bantal/landasan untuk bahan tambahan gigi tiruan melalui absorbs dan redistribusi kekuatan
tekan yang diterima di area edentulous ridge. Bantalan baru ini mampu memulihkan
kesehatan pada mukosa yang meradang dan dilakukan penggantian perperiodik (Azhindra,
2013).
Prosedur Relining
Pada proses relining menurut Kema, D (1969) Rudd,K (1981:403-411), Austin K
(1957:195) dan Gunadi (1994) dalam jurnal Ricky Setiawan (2013) menggunakan:
Alat – alat :
 Spatula
 Bowl
 Articulator
 scraper / bur
 handpiece / lathe – mounted akrilik bur
 fissure bur
 reline jig
 kuas
 pressure container
Bahan :
 Jelly petroleum
 zinc oxide eugenol pasta
 cold curing acrylic
 heat curing acrylic,
 tissue conditioning
 hydocal
 pumice

Macam–macam metode yang dipakai dalam relining pada gigi tiruan sebagian lepasan
yaitu:
1. Relining tanpa perubahan dimensi vertikal
Relining pada protesa dengan dimensi vertical yang tidak berubah, pembuatannya
lebih sederhana bila dibandingkan dengan protesa yang dimensi vertikalnya berubah
(Setiawan, 2013).
2. Relining dengan perubahan dimensi vertikal
Untuk melakukan relining pada protesa dengan dimensi vertikal yang telah berubah,
maka terlebih dahulu ditempatkan tiga bulatan kecil dari impression compound yang
hangat di daerah Premolar I kanan dan kiri serta di daerah anterior ridge (tengah).
Kemudian cetak ke dalam mulut. Penderita diminta untuk menutup mulutnya serta
dibantu menekan protesa tersebu sampai dicapai dimensi vertikal yang dikehendaki.
Selanjutnya tambahkan impression compound pada pinggir–pinggir protesa dan
lakukan muscle trimming. Kemudian dilakukan pencetakan dengan pasta zink oxid
(Setiawan, 2013).

Tehnik serta material yang biasa digunakan dalam Relining Protesa


1. Relining secara direct
 Menggunakan self curing acrylic resin yang dilakukan langsung di dalam
mulut penderita.
 Untuk memperbaiki protesa yang tidak mengalami banyak perubahan
 Penderita tidak mempunyai penyakit sistemik.
 Dikerjakan dalam satu kali kunjungan.
 Dalam processing bahan self curing acrylic menimbulkan panas menyebabkan
iritasi pada mucosa
 Penderita sukar untuk menggigit dalam oklusi sentrik, karena terganggu bau
tak enak yang dikeluarkan oleh self curing acrylic.
 Porosity serta warna self curing acrylic yang tidak stabil (mudah berubah)
(Setiawan, 2013).
2. Relining secara indirect
 Mempergunakan heat curing acrylic resin yang dilakukan di luar mulut
penderita (secara laboratorium)
 Baik digunakan untuk penderita yang berusia lanjut serta dapat digunakan
penderita yang bersikap mental tak stabil (histerical mind )
 Keuntungan pemakaian heat curing acrylic resin dihasilkan protesa yang jauh
lebih kuat dari pada protesa yang dibuat dari self curing acrylic Porosity jauh
berkurang (Setiawan, 2013).
Teknik mencetak dalam relining, dapat digunakan dengan 2 cara yaitu :
1. Relining dengan pencetakan mulut tertutup (Closed Mouth Technique)
GTL dipakai sebagai sendok cetak dan dimensi vertical oklusi (DVO) serta oklusi
sentrik dari GTL lamanya digunakan untuk meletakan gigi tiruan yang sudah diberikan
bahan cetak. Proses pencetakan dilakukan dengan menginstruksikan pasien untuk
mengoklusikan gigi tiruan rahang bawah dan rahang atas di dalam mulut pasien (Falatehan,
2018).
Pada prosedurnya, teknik ini menggunakan teknik mulut tertutup untuk
memperhatikan DVO dan relasi sentriknya. Gigi tiruan pada kedua rahang dimasukan ke
dalam mulut pasien sesuai dengan relasi sentrik sampai ditentukan DVO yang sesuai.
Pemeriksaan dimensi vertikal ini dapat menggunakan two dot technique, yaitu menggunakan
dua titik anatomi, biasanya pada ujung hidung dan dagu, lalu lakukan pengukuran tinggi
gigitnya. Setelah itu teknik mulut terbuka digunakan untuk merapikan penutupan tepi
dengan cara trimming (Falatehan, 2018).
Pada teknik pencetakan mulut tertutup, operator mempunyai peran yang penting saat
pencetakan baik pada saat penempatan sendok cetak (GTL lama) harus sesuai dengan tempat
dan posisinya begitupun juga pada saat penekanannya. Dokter gigi harus memastikan
sebelumnya bahwa GTL rahang atas sudah berada dalam posisi yang baik di dalam mulut.
Penutupan tepi secara langsung dengan cara melakukan trimming dan gerakan fungsional di
dalam mulut sebelum bahan relining tersebut menjadi mengeras (setting) (Falatehan, 2018).
2. Relining dengan pencetakan mulut terbuka (Open Mouth Technique)
GTL dipakai sebagai sendok cetak untuk membuat cetakan yang baru. Pencetakan
rahang bawah atau rahang atas dilakukan secara terpisah tanpa menggunakan DVO dan
oklusi sentrik dari GTL lamanya (Falatehan, 2018).

Menentukan Protesa yang Harus Diperbaiki Lebih Dahulu


Apabila komposisi residual ridge kompak/padat maka protese bawah direline lebih
dahulu, tetapi bila jaringan sangat lunak terutama pada residual mandibular ridge, maka
protese atas diperbaiki lebih dahulu. Hal ini diperlukan untuk memudahkan memperoleh
oklusi yang diinginkan. Apabila protese atas dan bawah akan direline maka protese atas
diperbaiki lebih dahulu. Protese baik atas maupun bawah apabila membutuhkan banyak
perubahan, maka perbaikannya dilakukan dengan rebasing (Setiawan, 2013).

Prosedur pembuatan relining


Sebelum dilakukan perawatan maka perlu persiapan sebagai berikut:
 Melepaskan gigi tiruan sebelum 24 jam, agar jaringan dalam keadaan sehat.
 Jaringan mulut harus dalam keadaan sehat tidak ada kelainan.
 Misalnya jika ada jaringan hyperplastic yang besar bisa dilakukan
pembedahan, sedangkan jika kecil cukup diberi tissue conditioning.
 Jika ada jaringan yang teriritasi, dilakukan pengobatan.
 Batas protesa rahang atas dan rahang bawah harus tepat (Setiawan, 2013).
1. Prosedur klinik: Persiapan gigi tiruan:
 Permukaan gigi tiruan yang menghadap jaringan pendukung direlief dengan
mengerok akrilik sebanyak 1 – 2 mm.
 Seluruh undercut yang ada dihilangkan.
 Tepi – tepi gigi tiruan dipendekkan 1 – 2 mm.
 Pencetakan dilakukan dengan memakai gigi tiruan sebagai sendok cetak.
 Pada metode direct pencetakkan dilakukan dengan menggunakan cold curing
acrylic, sedangkan untuk metode indirect pencetakkan dilakukan
menggunakan bahan cetak Zinc Oxide Eugenol pasta (Setiawan, 2013).
Teknik mencetak terdiri dari closed mouth technique/pencetakan pada relasi
centries dan open mouth technique/pencetakan pada rahang atas dan rahang bawah
terpisah (Setiawan, 2013).
2. Prosedur Laboratoris;
Akan lebih baik jika prosedur relining dilakukan secara konvensional/biasa/sederhana
di lab. Dengan menggunakan flask / reline jig:
1. Batas tepi gigi tiruan lama dikasarkan dengan trimmer tapi tidak dipendekkan
dengan maksud agar lebih baik dalam menahan bahan cetak.
2. Semua undercut yang menggangu harus sudah dibuang, dan permukaan basis gigi
tiruan yang dipoles dilapisi dengan jelly petroleum untuk memudahkan
pembuangan kelebihan bahan cetak dan gunakan partial denture sebagai sendok
cetak, campurkan zinc oxide dan eugenol impression pasta sesuai dengan
petunjuk pabrik.
3. Taruhlah campuran bahan diatas permukaan jaringan basis partial denture yang
telah dikeringkan lalu masukan ke dalam mulut pasien, kerangka dipegang kuat
dengan menekan pada masing–masing rest sampai bahan cetak mengeras dan
usahakan pasien tidak boleh beroklusi dan bahan cetak berlebihan dibuang,
kemudian partial denture dikeluarkan dari mulut, protesa dirapikan/dibentuk
dengan scapel tajam seperti pada gambar 1 berikut:

Gambar 1. Cetakan pada basis gigi tiruan sebagian lepasan


disiapkan untuk di reline
4. Selanjutnya relining dengan menggunakan duplicator prosedurnya sebagai
berikut: Buatlah tanda pada permukaan oklusal dan inisial gigi pada model gigi
tiruan sebagian lepasan. Tempatkan tanda ini pada bagian bawah tengah
duplikator,

Gambar 2. Cetakan Reline Gigi Tiruan Sebagian Lepasan


5. Gigi tiruan sebagian lepasan tidak boleh dilepaskan dari coran sampai prosedur
berikutnya, sementara coran masih berada pada indeks oklusal, letakan pada
bagian atas duplicator dengan hydrocal. Pastikan bagian atas dan bawah
duplikator dan skrupnya benar–benar berkontak dan kencang.
Gambar 3. Duplicator dengan hidrocal sampai mencapai final set
6. Setelah hydrocal mengeras, pisahkan kedua bagian duplikator, cek kembali
oklusal indeks sebelum memisahkan gigi tiruan sebagia lepasan dari coran,
dengan hati–hati lepaskan gigi tiruan sebagian lepasan dari reline cast dan letakan
lapisan tinfoil pada reline cast dan oklusal indeks kemudian buang sisa–sisa
bahan cetak dari sisi basis gigi tiruan sebagian lepasan yang menghadap mukosa.
Permukaan resin yang bersih harus terlihat.

Gambar 4. Tempatkan kembali protesa ke dalam oklusal indeks


7. Asah tepi–tepi basis gigi tiruan sebagian lepasan dan siapkan untuk menerima
mesin baru, tempatkan gigi tiruan sebagian lepasan pada indeks dan lekatkan
dengan wax, aduk self curing akrilik resin sesuai aturan pabrik, letakan adonan
akrilik resin pada basis gigi tiruan dan pada model dan gabungkan kedua bagian
duplicator, kencangkan skrup dan pastikan kedua bagian duplicator benar – benar
berkontak rapat, proses reline selama 30 menit pada pressure container.
8. Setelah processing,lepaskan gigi tiruan sebagian lepasan yang sudah di reline dari
model, kemudian buang tepi–tepi dan permukaan luar gigi tiruan sebagian
lepasan, poles tepi–tepi dan permukaan gigi tiruan sebagian lepasan, periksa
bagian yang di reline apakah ada porus, tonjolan atau kerusakan lainnya lalu
dicoba dalam mulut pasien (Setiawan, 2013).

Gambar 5. Gigi tiruan sebagian lepasan yang sudah direline


Gigitiruan dengan bahan akrilik diambil sebelum akrilik benar-benar setting untuk
mencegah kerusakan pada jaringan mulut karena panas yang dihasilkan. Bahan relining pada
gigi tiruan dipangkas untuk menghilangkan bahan berlebih dengan gunting tajam atau pisau
bedah. Permukaan labial dan bukal dengan bur akrilik diikuti dengan finishing, polishing dan
halus dengan rubber atau stone finishing, gunakan pumice untuk lebih menghaluskan
permukaan (Alfahdawi, 2018).
DAFTAR PUSTAKA
Setiawan, Ricky. 2013. Penatalaksanaan Relining Pada Gigi Tiruan Sebagian Lepasan
(GTSL). Jurnal Ilmiah Widya. Volume 1 Nomor 1 Mei-Juni 2013. ISSN 2338-3321
Alfahdawi, Ibrahim. New Direct Resilient Relining Material of Denture Base. International
Medical Journal, 2018, 25.2: 125-127.
Falatehan, Niko. RELINING GIGI TIRUAN RAHANG BAWAH SECARA LANGSUNG
DENGAN PENCETAKAN MULUT TERTUTUP (Laporan Kasus). JITEKGI 2018, 14
(1) : 27-32
Azhindra, Azhindra; ISMIYATI, Titik; DIPOYONO, Haryo Mustiko. Perbedaan Retensi
Antara Heat Cured, Self Cured dan Soft Liner Sebagai Bahan Relining Basis Gigi
Tiruan Lengkap Rahang Atas Resin Akrilik (Kajian Laboratoris). Jurnal Kedokteran
Gigi, 2013, 4.4: 242-247.

Anda mungkin juga menyukai